Share

9. Kehebohan Geng Aiden

Ketika masuk ruangan itu, Aiden menyuruhku duduk di sofa, badanku masih lemas banget pengen tidur rasanya. Perempuan itu menghampiri Aiden, ternyata itu sekretaris Aiden namanya Liana. Tiba-tiba ada notif chat, aku membukanya, ternyata dari mama mertua, yang bilang kalau mau kerumah.

Aiden menghampiriku. dan mengatakan.

“Ayo ikut aku,” ucap Aiden.

“Kemana?”

“Ayo ikut aja” ucapnya dan langsung menggandengku. Badanku masih lemas banget. Apalagi laper ini seakan membunuhku. Kita kembali naik lift, badanku rasanya melayang waktu masuk lift. Ternyata lift nya turun, lalu lift terbuka Aiden menyeretku ke satu ruangan tapi dia tidak masuk, aku hanya di belakangnya. Aku berusaha menormalkan tubuh ku yang rasanya sangat tidak nyaman ini.

“Oiii!!!!! Pengantin baruuu!” teriak seseorang dari dalam, sepertinya bukan satu orang saja.

“Lu sekarang sering bolos ya bro?” suara seseorang dari dalam

“Mentang-mentang punya istri anjirr.. ” ucap seseorang yang berbeda lagi.

“Ngapa lu gak masuk?” tanya seseorang kepada Aiden, tangan Aiden mengisyaratkan untukku bersembunyi di belakangnya, meskipun tidak jelas, tapi aku ini orangnya sangat peka dengan Bahasa isyarat-isyrarat yang tidak jelas seperti ini. Aku pun bersembunyi di punggung Aiden.

“Masuk lah.. ” ucap seseorang.

“Ehhh jangan-jangan lu bawa incess ya.”

“Wohh iya nih kayaknya”

“Gua pulang dulu ya,” ucap aiden yang akan berbalik menghadapku, tiba-tiba Aiden tertarik sesuatu dan aku pun ikut terterik, hampir aja aku akan terjungkal, terjlungup dan ndlosor kalau saja Aiden gak langsung memelukku. Aku pun langsung memeluk Aiden, dadaku masih shock karena aku hampir saja ndlosor. Deg-deg an parah.

“Wohhhhh.. ternyata bener guys!!!” teriak seseorang.

“Woooo…”  teriak mereka.

Aku melihat ke atas, aiden juga melihatku. Ahhh.. perbandingan tubuh kami memang jauh, aku yang pendek ini merasa sedang memeluk tower, Aiden menatap mataku terus menerus, aku canggung sekali sehingga memunculkan thics dimana secara tidak sadar mataku berkedip beberapa kali.

“Eiitttt!! berhenti” ucap Aiden kepada seseorang

“Yaelahh.. pelit banget lu!!” ucap seseorang yang sepertinya tepat berada di belakangku. Aku semakin menempelkan wajahku ke dada Aiden, lumayan empuk, tapi lebar juga nih, kayaknya badan aiden berotot juga.

 Kira-kira dia punya sixpack gak ya? Astaghfirullah pikiranku yang suci ini mulai kotor kembali.

“Serah gua lahh.. ini punya gua anjing,” ucap Aiden sewot. Punya lu apaan bagongg.. mentang-mentang banget jadi orang.

“Bacot.. ”

Princess dea hadap sini dong…” pinta seseorang.

“Kagak!”

“Princess dea, pleaseeee!!!” teriak mereka, yang suaranya dibuat seimut mungkin, aku tanpa sadar tersenyum mendengarnya. Aku jadi pengen tau seperti apa mereka.

“Dea mau ?” tanya aiden kepadaku. Aku mengangguk menyetujuinya. Lalu aku melepaskan pelukan dari Aiden. Dan aku mulai membalikkan badanku menghadap mereka, wow.. ternyata ada lima laki-laki didalam ruangan ini

 “Hai semuanya” sapaku dengan sedikit senyum agar terlihat ramah, tak lupa juga dengan lambaian tanganku.

Aku melihat mereka yang sedikit mengeluarkan perilaku tubuh yang mengatakan bahwa mereka shock dengan memegang dadanya, dan beberapa yang lain dengan mulut yang sedikit terbuka, bukan sedikit tapi bisa di sebut melongo.

“Duduk yuk,” ajak aiden. Lalu memberiku kursi.

“Sampek kapan kalian kayak gitu?” tanya aiden kepada teman-temannya itu. Tiba-tiba perutku berdering, aku langsung memegang perut agar tidak ada suara yang menggelegar keluar dari perutku. Aku mencolek tangan aiden.

“Aku lapar,” ucapku lirih.

“Hehhh..!? princess Dea lapar..!!” aku kaget mendengar teriakan seseorang yang berada di samping Aiden, aku lihat orang ini kelihatan paling muda dari yang orang-orang lain yang berada disini, dengan rambut warna coklat, tapi keliatan imut juga dia.

Go food,” ucap Airon sambil menyalakan hp nya. Aku tau ini Airon.

“Kelamaan goblok kalo go food!” teriak seseorang yang berada di dekatku.

“Minum oi minum” teriak orang yang di samping Aiden.

“Di depan ada buah, aku ambil dulu” ucap seseorang lalu dia bergegas keluar.

“Vitamin oi!!!” teriak Airon

“Ini prinsess Dea,” kata orang ini dengan menyodorkan coca cola kaleng. Haduhh.. perutku lagi kosong masak langsung minum yang bersoda kayak gini.

“Jangan soda goblok.!!” teriak Airon.

“Ini my queen,” ucap seseorang lagi dengan menyondorkan air putih.

“Lu gak sopan banget masak air putih doang!!” teriak seseorang yang berada di samping airon.

“Ayo kita ke depan oi!! KFC” ucap Airon.

“Oke gua ke indomart beli susu!!” ucap orang yang menyondorkanku air putih.

“Incess suka susu rasa apa?” tanya orang yang berada di samping airon.

“Cokelat,” jawabku

“Inces mau makan apa? Aku pesen semua aja deh,” ucap Airon

 Mereke semua keluar. Dan tinggal kami berdua. Aku dan Aiden langsung saling menatap satu sama lain, lalu tanpa sadar kami tertawa.

“Dea laper banget?” tanya aiden lembut. Entah apa yang terjadi dengannya, aku langsung menganggukkan kepalaku.

“bentar ya, tunggu mereka dulu,” ucap aiden, aku hanya mengganggukkan kepala.

“Aiden, perutku mual kalo naik mobil, pengharum mobilmu baunya aku gak suka, aku juga gak suka naik lift, aku takut ketinggian,” ucapku kepada Aiden, sebenernya sedikit malu kalo bilang hal memalukan kayak gini, emang aku ini gak cocok jadi orang kaya. hiks

“Kok gak bilang, kalo pengharum mobil nanti aku ganti ya.. kalo naik lift, ya harus make itu, kalo naik lewat tangga nanti capek,” ucap aiden. “bukannya di rumahmu juga ada mobil ya Dea”

“Ada, tapi aku jarang make. Gak suka,” ucapku, dan tiba-tiba inget kecelakaan mantan tunanganku.

“Kenapa?” tanyanya. Aku hanya menggelengkan kepalaku. Aiden pun diem.

Setelah beberapa menit kemudian mereka berkumpul lagi di ruangan ini, sambil membawa berbagai makanan dan minuman. Satu meja penuh dengan makanan dan minuman. Mereka duduk dengan senyum manis melihat aku yang kebingungan mlihat banyak sekali makanan dimeja, meja ini cukup luas, tapi jadi penuh dengan makanannya.

 “Emm.. ini semua buat aku?” tanyaku . Mereka semua mengangguk.

“Terlalu banyak hehe,” ucapku sambil sedikit tertawa khawatir

“Ahahahaaa.. terlalu banyak.. apa harus kita buang?” tanya seseorang yang duduk di dekatku.

“Nggak usah. Bagaimana kalo kita makan sama-sama saja,” ajak ku kemereka.

No! ini khusus buat incess Dea,” kata seseorang yang berada di samping Aiden.

 “Dea cepet makan, habis ini kita beli keperluanmu,” perintah aiden. Aku mulai mengambil beberapa makanan, susu ayam dan nasi, spageti, kentang. Aku memakannya dengan perlahan. Karena beberapa memang masih panas.  .

“Kalian bisa berhenti gak sih!?” teriak Aiden tiba-tiba, aku melihat mereka semua yang sedang memperhatikan aku.

Why?!!!! ” teriak seseorang yang berada di samping aiden.

“Kok ngamokkkk” teriak seseorang yang berada di sampingku. Protes pada Aiden. Aku memperhatikan mereka yang saling beradu sungut.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status