Share

115.

Author: Donat Mblondo
last update Last Updated: 2025-10-19 15:56:45

Zhenrui melangkah masuk perlahan. Sepatunya menjejak lantai kayu yang berdebu, tapi setiap langkah terasa berat, bergema di dada orang-orang yang ada di ruangan itu.

Tatapan matanya dingin, namun bukan dingin kosong. Dingin yang terukur, seperti bilah pedang yang tahu persis di mana harus menebas.

Pria penagih hutang itu berusaha menegakkan bahunya.

“A-Anda siapa?” katanya, dengan suara goyah. “Ini urusan keluarga orang lain, jangan ikut—”

“Aku adalah orang yang kau ganggu malam ini,” potong Zhenrui datar.

Nada suaranya tak meninggi, tapi cukup untuk membuat tiga dari anak buah pria itu langsung mundur setengah langkah.

“Urusan keluarga, katamu?” lanjutnya, mendekat hingga bayangannya jatuh menutupi sosok pria itu. “Apakah mengancam anak-anak dan memukuli orang tua juga termasuk urusan keluarga?”

Ia berhenti satu langkah di depan penagih itu. Tatapannya naik turun menilai, menimbang, memutuskan.

“Orang seperti kau tidak tahu arti tanggung jawab, tapi tahu caranya menakuti yang lemah.”
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   119.

    Malam itu, istana tampak tenang. Angin membawa aroma melati dari taman herbal, dan lentera di paviliun timur berayun lembut diterpa angin.Yuze melangkah cepat menyusuri koridor panjang, wajahnya sedikit panik. Ia datang dengan pakaian kasual, rambut sedikit berantakan, jelas berlari dari rumah.Begitu tiba di depan pintu paviliun, pelayan membungkuk memberi salam.“Putri sudah menunggu, Tuan Muda.”Yuze menelan ludah, menegakkan punggungnya, dan masuk dengan langkah hati-hati.Di dalam, Anli sedang duduk di kursi panjang dekat jendela, mengenakan jubah lembut warna biru muda. Rambutnya digelung setengah, wajahnya tampak cantik dalam cahaya lentera, tapi juga… agak cemberut.“Selamat malam,” sapa Yuze lembut, tapi suaranya mengandung tanda tanya. “Apakah… ada sesuatu yang terjadi?”Anli menoleh sedikit ke arah suara itu, bibirnya membentuk senyum kecil, tapi entah kenapa senyum itu lebih seperti menahan sesuatu.“Tidak ada yang serius,” jawabnya tenang. “Hanya saja… ada seseorang yang

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   118.

    Keesokan harinya, latihan pagi di taman belakang berjalan seperti biasa. Kapten Jiang baru saja membantu Meilin menyesuaikan posisi kuda-kuda ketika suara berat yang sangat dikenalnya terdengar dari arah belakang.“Cukup sampai di situ, Kapten Jiang.”Jiang langsung menegakkan tubuh, kaget. “Yang Mulia Raja Muda!”Meilin pun ikut terlonjak, hampir menjatuhkan tongkat kayu di tangannya.Zhenrui berdiri di ujung lintasan latihan, mengenakan pakaian kasual hitam dengan sabuk kulit sederhana. Tapi bahkan tanpa jubah kerajaan pun, auranya tetap menekan.Tatapannya tenang, tapi matanya menyapu mereka seperti menilai seluruh medan pertempuran.“Mulai hari ini, biar aku yang mengajar,” katanya datar.Meilin menatapnya dengan mulut terbuka sedikit. “Y-Yang Mulia sendiri?”Jiang tampak ragu. “Apakah… saya melakukan kesalahan dalam pelatihan, Yang Mulia?”Zhenrui menatapnya sekilas. “Tidak. Tapi aku punya cara sendiri.” Nada itu tak bisa dibantah. Jiang hanya bisa menunduk hormat dan mundur bebe

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   117.

    Zhenrui menegakkan punggung, memperbaiki posisi duduknya. “Kau bilang ingin belajar bela diri? Itu hal yang wajar. Tapi aku jarang punya waktu luang…” Ia berhenti sejenak, menatap wajah Meilin yang menunggu penuh antusias tapi juga ketakutan.“Kalau nanti aku sempat, aku akan lihat apakah bisa meluangkan waktu untuk mengajar. Kalau tidak… aku akan tugaskan seseorang dari pasukan istana untuk melatihmu dasar-dasarnya.”Meilin langsung terbelalak. “Y-Yang Mulia... akan mengajar saya?”Zhenrui tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap wajah Meilin yang masih memerah, lalu mencondongkan tubuh sedikit, menegakkan punggung.“Hm,” gumamnya pendek dan datar, tapi entah kenapa terdengar seperti anggukan halus dari seseorang yang sulit menunjukkan persetujuan secara langsung.Meilin menatapnya bingung. “Itu artinya… ya, Yang Mulia?”Zhenrui berdiri tanpa menjawab. “Istirahatlah. Pastikan ayahmu diberi ramuan itu tiap dua jam. Aku akan mengirim tabib istana besok pagi untuk memeriksanya.”Ia ber

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   116.

    Ketegangan di udara begitu pekat hingga terasa menyesakkan. Akhirnya, di bawah tatapan dingin Raja Muda, orang-orang itu mulai saling memukul, gugup, setengah menangis, memohon ampun.Zhenrui hanya menatap mereka dalam diam, matanya dingin seperti kaca beku. Setelah beberapa saat, ketika semuanya terkulai, ia berjalan ke arah si penagih hutang yang masih tersandar di dinding, wajahnya lebam dan penuh debu.“Sekarang katakan,” ujarnya pelan tapi tajam. “Berapa hutang keluarga Song?”“E… empat juta yuan…” suara itu hampir tak terdengar.Zhenrui menghela napas, lalu merogoh saku dalam jubahnya. Dari sana, ia mengambil satu kantung kain tebal, lalu melemparkannya ke lantai di depan pria itu. Kantung itu terbuka, memperlihatkan segepok uang kertas tebal yang terikat rapi.“Ambil!” katanya. “Empat juta yuan. Lunasi, dan enyah dari sini sebelum aku berubah pikiran.”Pria itu menatap uang itu dengan bingung. “A-anda serius…?”Zhenrui menatapnya datar. “Kau pikir aku bercanda?”Suara itu cukup

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   115.

    Zhenrui melangkah masuk perlahan. Sepatunya menjejak lantai kayu yang berdebu, tapi setiap langkah terasa berat, bergema di dada orang-orang yang ada di ruangan itu.Tatapan matanya dingin, namun bukan dingin kosong. Dingin yang terukur, seperti bilah pedang yang tahu persis di mana harus menebas.Pria penagih hutang itu berusaha menegakkan bahunya.“A-Anda siapa?” katanya, dengan suara goyah. “Ini urusan keluarga orang lain, jangan ikut—”“Aku adalah orang yang kau ganggu malam ini,” potong Zhenrui datar.Nada suaranya tak meninggi, tapi cukup untuk membuat tiga dari anak buah pria itu langsung mundur setengah langkah.“Urusan keluarga, katamu?” lanjutnya, mendekat hingga bayangannya jatuh menutupi sosok pria itu. “Apakah mengancam anak-anak dan memukuli orang tua juga termasuk urusan keluarga?”Ia berhenti satu langkah di depan penagih itu. Tatapannya naik turun menilai, menimbang, memutuskan.“Orang seperti kau tidak tahu arti tanggung jawab, tapi tahu caranya menakuti yang lemah.”

  • Istri Buta 100 Juta Tak Tertandingi   114.

    Suara mesin mobil kerajaan terdengar lembut menembus malam yang lengang. Cahaya lentera di dashboard memantulkan siluet wajah Zhenrui yang tampak tegas di bawah sinar bulan.Di kursi penumpang, Meilin duduk kaku, kedua tangannya menempel di pangkuan, keranjang herbal di pangkuannya berguncang halus seiring gerak kendaraan.Untuk sesaat, tak ada yang berbicara. Hanya suara angin yang melintas lewat kaca jendela yang sedikit terbuka.Zhenrui melirik sekilas ke arahnya.“Ke arah mana rumahmu?” tanyanya, nada yang membuat Meilin nyaris melompat karena tidak terbiasa mendengarnya tanpa tekanan.Ia segera menegakkan tubuh. “Lurus terus, Yang Mulia… nanti setelah jembatan kayu, belok kiri ke jalan tanah.” Gugup, seperti bisikan.Zhenrui mengangguk tanpa komentar.Beberapa menit berlalu dalam diam. Meilin mencuri pandang, melihat profil wajahnya yang tenang di bawah cahaya oranye lampu jalan.Entah kenapa, sosok yang dulu begitu menakutkan kini terasa… tidak sejauh itu. Namun setiap kali ia

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status