Share

Istri Dadakan Si Tuan Muda Angkuh
Istri Dadakan Si Tuan Muda Angkuh
Penulis: Xysrxnxa

Terpaksa Menikah

Penulis: Xysrxnxa
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-02 23:29:23

Seorang gadis dengan gaun ungu bergradasi kuning penuh renda dalam keadaan mengkhawatirkan mengamuk dan membanting semua yang ada di atas meja dalam sebuah ruangan yang tertutup.

"Kenapa aku harus melakukannya? Kenapa harus aku?! Semua orang tahu aku ini Desainer muda yang baru saja naik daun! Semua orang tahu betapa buruk dan hinanya dia!"

Gadis itu bertindak di luar batas hingga beberapa orang pengawal harus selalu memegangi tubuhnya yang ringkih dan lemah.

"Aku tidak mau mengorbankan karirku hanya untuk melakukan apa yang Ayah perintahkan! Aku tidak mau! Tidak akan pernah!"

“Bagaimana bisa?! Apa Ayah ingin Image ku hancur dan dipermalukan!”

Pajangan dari pahatan kayu jati berserakan di atas lantai, menggelinding tepat di kaki seorang gadis lain yang baru saja datang dan berdiri di depan pintu.

Valencya, gadis itu melihat Adiknya mengamuk seperti orang gila, melayangkan protes dengan cara yang tidak mengenal etika. Dia tahu ini situasi yang buruk, tapi dia tidak mau bertanya pada Cya -sang Adik. Mereka tidak pernah akrab, mereka tidak pernah duduk sebentar bahkan untuk sekedar berbincang. Jika keduanya bertemu, mereka hanya akan diam seribu bahasa.

Namun, hari itu berbeda. Zylva yang terus menangis, malah mendekati Cya yang mematung diam di tempat. Pada sang ayah dia menarik tangan adiknya lalu berkata dengan lirih, "Zylva mendapatkan semuanya, kenapa aku hanya bisa menangis di kaki Ayah? Aku juga putri Ayah, aku berhak untuk hidup bahagia dan memilih jalan hidupku sendiri." Zylva terlihat begitu emosional, membuat Cya bergemuruh dadanya.

Zylva yang tangannya di genggam sang kakak, menarik tangannya lepas lalu membalas, "Lalu kau ingin menimpakan semuanya padaku? Apa lagi yang harusaku korbankan untukmu?” tanyanya dengan mata berkaca-kaca.

Ya, dia sama saja seperti sang Adik. Dia harus berkali-kali bertengkar di depan sang ayah yang hanya bisa mengelus dada.

Tuan Faizal hanya punya dua putri, keduanya punya karakter yang berbeda. Cya, putri pertamanya dari mendiang istri yang sudah meninggal adalah wanita karir yang cemerlang, punya butik dan desain-nya cukup dikenal. Dia anggun, dan suka sekali pada gaun dan pernak-pernik.

Zylva adalah putrinya yang kedua dari istrinya yang baru. Dia ramah, pekerja keras, dan tidak begitu anggun. Namun, tak seorang pun yang menghargai atau memandangnya seperti memandang Zylva.

Sayang sekali, untuk Cya, karena pandangan soal ‘ibu tiri itu kejam' Cya yang tidak pernah setuju ayahnya menikah lagi akhirnya membenci Zylva dan ibunya, meski Zylva juga putri kandung ayahnya. Anehnya, hidup Zylva a malah seperti anak tiri di rumahnya sendiri.

Tak ada yang tahu tentang apa yang terjadi di antara mereka, tapi Zylva selalu saja bertindak seperti ratu di rumah karena dia merasa yang paling unggul dan lebih unggul dari adiknya.

Semua orang, media dan dunia hanya tahu kalau mereka itu adalah keluarga bahagia yang tidak pernah ditimpa gosip dan masalah. Yang orang tahu, Tuan Faizal adalah pebisnis sukses yang berhasil menduduki top 10 tangga bisnis dalam bidang properti yang sangat populer.

Beristrikan wanita sederhana berwajah teduh membuat semakin banyak orang percaya bahwa mereka adalah keluarga yang begitu harmonis dan bahagia. Ya, sampai di sini, semua orang tahu bahwa keluarga itu sangat jauh dari gosip buruk.

"Zylva! Keluarga itu meminta dirimu bukannya Cya. Ini kesempatan untuk mengepakkan sayap bukannya hanya diam di sangkar!"

Hari ini Tuan Faizal terlihat begitu berapi-api dan tidak mau menunjukkan simpati pada sang putri. Nyonya Frida berlari mendekati sang suami, menyentuh pundak dan mengelusnya lembut, “Suamiku, jangan seperti itu. Zylva itu baru saja mendapatkan mimpinya. Apa yang akan Anda lakukan? Anda tidak memaksanya untuk ..."

"Sudahlah. Kau tidak usah pura-pura baik dan membelaku. Sebenarnya kau senang kan kalau aku menikah lalu pergi dari rumah ini? Numpang saja sudah banyak sekali tingkahmu."

"Cya!" Tuan Faizal, di depan banyak pelayan benar-benar membentak putrinya. Cya yang saat itu sedang tidak sehat menjatuhkan air mata kekesalan yang membuatnya merasa lebih buruk dari sebelumnya.

"Berani sekali kau membentak ibumu!"

"Dia bukan ibuku! Sekarang, nanti atau selamanya, dia bukan ibuku! Ibuku sudah tiada!"

Telapak tangan yang lebar milik Tuan Faizal mendarat di pipi Cya, hingga gadis itu terjatuh tepat di kaki Zylva.

"Kurang a--"

"Sudah, Suamiku!" Nyonya Frida menahan tangan suaminya yang mulai terayun. "Karena Cya tidak mau, maka Cya tidak perlu menikah! Zylva yang akan menikah," sambungnya. Dia bahkan sampai sesak napas saat mencoba menghentikan kegilaan ini.

Zylva terbungkam dalam diam yang rapuh.

Apa yang harus Zylva lakukan?

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Dadakan Si Tuan Muda Angkuh    Bayangan di Balik Mata

    “Apa yang salah dengan mata Zack sebenarnya apakah dia menyembunyikan sesuatu?” gumam Zylva Malam semakin larut, tapi di dalam kastel itu, waktu seolah berhenti. Api di perapian menjilat-jilat kayu, memantulkan cahaya ke wajah Zack dan Zylva yang masih duduk berdekatan.Zylva belum melepaskan sandarannya dari bahu Zack, tapi ia bisa merasakan tubuh pria itu mulai menegang."Zack?" panggilnya pelan.Tak ada jawaban.Zylva menegakkan tubuhnya, menatapnya dengan dahi berkerut. Mata Zack terbuka, menatap ke depan… tapi tatapannya berbeda. Dingin. Seperti kosong.“Zack?” ulang Zylva, kini lebih cemas.Senyum muncul di bibir Zack. Tapi itu bukan senyum yang ia kenal. Senyum itu... miring. Sinis.“Dia tidur,” bisik Zack—atau sesuatu yang memakai wajahnya. “Sekarang giliranku.”Zylva bergidik. “Apa maksudmu?”“Apa kau benar-benar mengira dia sesederhana itu? Lembut, rapuh, bisa disembuhkan oleh kata-kata manis?” Suara Zack terdengar lebih berat, lebih tajam. “Aku bagian yang dia pendam. Yan

  • Istri Dadakan Si Tuan Muda Angkuh    Rahasia di Balik Pintu Kastel

    Zylva membuka pintu kamar perlahan. Langkahnya pelan, khawatir membangunkan Zack yang sejak tadi diam tak banyak bicara selama perjalanan pulang dari hotel. Ia mendorong kursi rodanya ke dalam kamar yang remang, aroma kayu dan obat menguar dari udara dingin ruangan itu.“Aku bisa sendiri,” gumam Zack.“Biar aku bantu buka sepatumu,” jawab Zylva tanpa ragu, tetap jongkok di depan Zack. Tangannya dengan lincah melepas sepatu pria itu, lalu meletakkannya di samping pintu. Zack tidak banyak bergerak, hanya memandangi rambut Zylva yang tergerai ke depan, hampir menutupi wajahnya.“Kenapa kau selalu melakukan hal seperti ini?” tanya Zack, suaranya pelan, nyaris seperti angin.“Karena aku istrimu,” jawab Zylva singkat, menatapnya sebentar sebelum berdiri.Zack memalingkan wajah. “Kau tidak perlu bersikap seperti istri sempurna. Aku tahu ini bukan keinginanmu.”Zylva terdiam. Ia menatap Zack beberapa saat sebelum akhirnya berkata, “Memang bukan keinginanku. Tapi kalau kita sudah di sini... bu

  • Istri Dadakan Si Tuan Muda Angkuh    Pulang ke kastel

    Mobil hitam itu melaju tenang di jalanan kota yang mulai dipenuhi cahaya pagi. Di kursi belakang, Zylva duduk diam dengan tangan terlipat di pangkuannya, sementara Zack di sampingnya hanya menyandarkan kepala pada sandaran, matanya tetap tertutup, wajahnya tersembunyi di balik topeng.“Lelah?” tanya Zylva, memecah keheningan.“Sedikit,” jawab Zack singkat. “Terlalu banyak suara tadi malam.”Zylva mengangguk pelan. Ia pun merasakannya. Pesta keluarga yang dipenuhi wajah-wajah asing, sorot mata penuh tanya, dan bisik-bisik menusuk—semuanya terlalu berat untuk seseorang yang bahkan belum sepenuhnya siap menjadi istri.“Kau tidur cukup semalam?” tanya Zylva lagi, kali ini lebih hati-hati.Zack menggeleng pelan. “Tidak bisa. Punggungku nyeri kalau terlalu lama di tempat asing.”Zylva menoleh, ingin bertanya lebih jauh, tapi urung. Ia belum tahu batas mana yang boleh ia lewati. Mereka masih terlalu asing meski sudah berbagi atap.Sesampainya di kastel keluarga—begitu semua orang menyebut ru

  • Istri Dadakan Si Tuan Muda Angkuh    Sarapan Yang Terlalu Ramai

    Zylva menggeser cangkir Zack mendekat padanya, seolah mencoba menjembatani jarak yang terasa tak terlihat.“Kalau kau mau bicara… aku ada,” ucapnya pelan, hampir seperti bisikan. Zack tak menjawab, tapi kepalanya sedikit menoleh ke arahnya. Bukan sebuah balasan utuh, tapi cukup membuat Zylva tahu—ia didengar. “Aku tidak terbiasa sarapan dengan orang lain,” gumam Zack.Zylva tersenyum kecil. “Maka mulai hari ini, biasakan dirimu denganku.”Restoran hotel itu tak ubahnya seperti aula kecil yang dihiasi lampu gantung dan meja-meja bulat yang ditutupi kain putih bersih. Di pojok ruangan, sebuah meja panjang sudah dipenuhi aneka makanan sarapan: croissant hangat, omelet, buah-buahan segar, dan berbagai minuman.Zylva mendorong kursi roda Zack ke salah satu meja dekat jendela. “Di sini saja?” tanyanya pelan.Zylva berusaha lebih dewasa dan memahami bahwa ini mungkin sudah takdirnya.Zack mengangguk, lalu menyandarkan punggungnya, tampak mulai lelah hanya dengan perjalanan singkat itu.“

  • Istri Dadakan Si Tuan Muda Angkuh    Pagi Yang Canggung

    Suara burung tidak terdengar pagi itu. Yang ada hanya dengung pendingin ruangan dan samar suara kendaraan dari jalanan jauh di bawah hotel. Zylva membuka matanya perlahan. Cahaya matahari pagi menembus dari celah-celah tirai, membentuk garis cahaya di dinding kamar.Untuk sesaat, ia lupa bahwa dirinya sudah menikah. Lupa bahwa ini bukan kamarnya sendiri. Tapi begitu ia menoleh dan melihat sosok pria bertopeng di kursi roda yang menghadap ke jendela, kenyataan segera kembali.“Sudah bangun?” suara Zack terdengar pelan, tanpa menoleh ke arahnya.Zylva refleks duduk. “Iya... baru saja.”Zack tidak menjawab. Tangannya menggenggam cangkir kecil, dan dari aromanya, Zylva bisa menebak itu teh herbal yang tadi disiapkan pelayan hotel. Ia terlihat kaku, seperti orang yang sudah siap berperang sejak pagi.“Kau tidur nyenyak?” tanya Zylva hati-hati.“Tidak ada yang bisa disebut nyenyak,” Zack menjawab. “Aku tidak bisa tidur jika berbaring terlalu lama. Kursi ini lebih nyaman.”Zylva menarik seli

  • Istri Dadakan Si Tuan Muda Angkuh    Setelah Pertemuan Itu

    Acara berlangsung dengan formalitas yang membosankan bagi Zylva. Ia duduk di samping Zack selama hampir dua jam, hanya menjawab beberapa pertanyaan dari tamu yang datang dengan senyum sopan. Zack tetap diam nyaris sepanjang waktu, hanya mengangguk atau menoleh jika benar-benar perlu. Botol kecil di sakunya sesekali terlihat saat ia menggenggamnya erat.Zylva tak bisa berhenti mencuri pandang. Wajah pria itu masih tersembunyi di balik topeng setengah wajah berwarna hitam perak. Hanya dagunya yang terlihat, cukup untuk memperlihatkan garis rahang yang tegas, tapi juga dingin.Setelah acara selesai, mereka dibawa ke kamar hotel khusus yang sudah disiapkan untuk menginap malam ini. Zack tampak enggan, tapi tak banyak bicara. Mereka masuk ke dalam kamar suite besar dengan dua ranjang terpisah. Rico mengantar mereka, lalu segera pergi setelah memastikan segalanya aman.Zylva meletakkan clutch di meja rias, menatap bayangannya di cermin. Riasannya mulai luntur. Gaun ungu panjangnya masih ter

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status