Share

Bab 12. Diharapkan

Indah mengerjap ketika mendengar jika Bara akan menjemputnya setiap hari.

"Kenapa diam saja? Ayo kita berangkat," tegur Bara.

"Sa-saya pamit dulu sama Bunda."

Indah berdiri lalu berniat masuk ke dalam rumah untuk berpamitan. Namun, Bara dengan cepat menahannya.

"Ada apa, Pak?"

"Aku juga harus pamitan sama mertua."

Ucapan Bara jelas membuat Indah terkejut. "Maksud, Bapak?"

"Kita akan segera menikah, yang aku tahu orang tua kamu jadi orang tuaku juga."

Mata Indah memincing. "Aku liat dari ponsel," ujar Bara menjelaskan.

Indah mendesah lirih. Memang dari mana lagi Bara akan mengetahui hal seperti itu jika bukan dari ponsel?

"Tapi saya belum memutuskan, Pak."

"Tinggal dua hari aku akan dengar kamu terima aku."

Tidak bisa berkata-kata, Indah memilih melongos masuk ke rumah. Segera Bara mengikuti dari belakang.

"Bun, Indah pergi dulu ya." Indah berpamitan setelah memanggil Mega yang ada di dapur.

Mega sontak mengerutkan dahi ketika melihat pria tinggi nan gagah yang berada di b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status