Share

44. Tawaran Menjadi Ibu Susu

"Oh, begitu ya, Teh, saya ingin sekali bisa membantu, tetapi saya tidak bisa meninggalkan pekerjaan saya di klinik, Teh. Mohon maaf, coba Teteh cari pendonor lainnya." Hani menolak dengan halus disertai senyuman.

"Wah, sayang sekali, Mbak. Apa Mbak ada alamat klinik tempat Mbak kerja sekarang?" tanya Laila penasaran.

"Saya gak tahu alamatnya, Teh, tapi nama kliniknya, klinik Japa. Maaf, Teh, saya buru-buru. Semoga diberikan yang terbaik untuk keponakannya ya, Teh." Hani pun setengah membungkuk, tanda berpamitan. Ia langsung masuk ke dalam bank asi untuk menyerahkan asinya. Lalu ia juga melaksanakan pesan suster Delia untuk memberikan surat pada suster bagian laboratorium.

Setelah menyelesaikan administrasi pengambilan asi, Laila masih menoleh ke kanan dan ke kiri, ia berharap bertemu wanita muda yang tadi ia tabrak. Namun, sayang sekali, wanita itu sudah tidak ada dan ia pun lupa menanyakan nama wanita itu.

"Sayang, kenapa lama?" tanya Didin yang menunggu istrinya di parkiran.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Ayun Retno
nasibnya sungguh miris kalian Grace sama Arif
goodnovel comment avatar
Endah Setyawati
......... grace.. grace..
goodnovel comment avatar
Mimin Rosmini
nah ...akhirnya Grace lebih parah nasibnya dibanding hani...semoga hani cepet sehat..mau dong jadi ibu susu syam..wong anaknya sendiri... dikasih duit lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status