Share

18. Mengalah bukan berarti kalah

Ada kalanya mengalah, bukan berarti kalah, tapi untuk memberikan solusi. Aku tak ingin kewarasanku terenggut hanya gegara terus-menerus berdebat dengan ibu mertua. Sudah cukup anakku menjadi korban keegoisan mereka.

Katanya, aku wanita lemah, tak bisa membela diri. Ya, bisa dibilang begitu. Aku memang tak mampu melawan atau setidaknya mempertahankan diri. Dan kenyataannya, saat melawan hati kecilku berontak, walau bagaimanapun beliau orang tua suami yang harus kuhormati. Terlepas semua sikap buruknya biar Allah saja yang membalas. Tentu bukan, aku tak mengharap ibu dapat karma, justru aku mendoakan yang terbaik untuknya, agar beliau mendapatkan hidayah.

Namun semakin hari rasanya semakin keterlaluan. Lebih baik aku pergi dari pada terus memendam sakit hati. Sudah cukup. Untuk apa aku tetap bertahan sedangkan suamiku saja tak memiliki rasa percaya padaku.

Aku diam bukan berarti tak peduli. Tapi justru karena aku ingin tetap sehat dalam fisik dan jiwaku, lebih bai

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
udah lebih kmu tinggal d panti biarkan Azzam d rmh nya dgn ibu nya yg jahat itu .lebih kmu pisah dgn Azzam dr pada bimin hati mu sakit terus ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status