Share

Bab 23

POV ARUM

Malam berlalu, sang fajar berkunjung juga mengusik tenangku. Ini pagi pertama aku hidup seorang diri, mataku sembab karena menangis semalaman. Sedih saja saat mengingat garis nasib yang sudah tertorehkan. Kecintaanku pada mas Tama membutakan segalanya, aku menghancurkan banyak hati demi untuk hati seorang Tama. Aku telah membuang kebahagiaanku bersama mas Hadi demi dia. Kini aku seorang diri tanpa cinta tanpa keluarga. Mas Hadi sudah tak sudi melihatku. Ini memang kesalahanku. Aku benci mas Tama! Aku benci hidupku. 



"Pagi neng?" sapa buk Hasna saat aku hendak menaiki mobil. 

"Pagi Buk, mari buk saya berangkat kerja dulu ya?"

"Iya Neng, Hati-hati," sahutnya, aku menyu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status