Jerat Cinta Pak Dosen

Jerat Cinta Pak Dosen

last updateLast Updated : 2025-01-03
By:  Riski HakikiOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
190views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

#Sequel cerita Jerk Husband# Bagaimana jadinya, jika dosen pengganti di kampusmu, adalah pria yang membuatmu harus kehilangan masa depan sebagai seorang remaja yang bebas? Angelina, harus menerima permainan takdir yang mempertemukannya kembali dengan Jim Luxander Mitchael bahkan setelah 6 tahun berlalu. Pria sombong, arogan dan luar biasa berengsek itu tiba-tiba muncul di depannya sebagai dosen pengganti dan sungguh membuatnya tak bisa berkutik. Angel, menyimpan sebuah rahasia besar. Rahasia yang pada saatnya nanti akan membuat Jim bertekuk lutut tanpa berani mendongkrak arogansinya lagi.            

View More

Chapter 1

Prolog

"Angel! Kenapa bisa telat sih!?”

Wanita berambut panjang nan bergelombang yang terburu duduk dengan napas terputus-putus itu hanya nyengir kuda sembari mengipas wajahnya yang kepanasan.

Berlarian dari gerbang menuju kelasnya bukan perkara mudah. Letaknya lumayan berjauhan apalagi dia harus naik tangga karena lift sedang bermasalah.

“Sorry, Levy. Ada insiden kecil tadi,” jawabnya sembari menarik napas kasar. Gerak bola matanya yang indah, terpaksa melihat tugas kuliah yang sedang Levy pegang. “Pak Marko memberikan tugas lagi?” desahnya dengan wajah putus asa. Hidup sebagai mahasiswi di tengah kesibukan yang menerpa tentulah tidak mudah.

Tuk!

Levy mengetuk kening Angel yang sedikit basah oleh bintik keringat. “Jangan bilang kau lupa jika hari ini kita ada kuis, Angelina.”

“Astaga ya Tuhan ...,” Angel menelungkupkan wajahnya ke meja. Kerucutkan bibir yang selalu Angel tunjukkan saat putus asa pun terlihat.

“Nah, kan ... Aku sudah hafal sama penyakit kronismu yang bernama lupa itu.”

Levy, teman sebangku Angel yang Angel kenal beberapa bulan yang lalu saat masuk di universitas, memang kerap kali memarahinya karena alasan ini itu. Terlebih saat dia melupakan mata kuliah wajib mereka yang dosennya terkenal menakutkan sejak jaman dahulu. Tanpa dia ramal pun, tanduk merah Levy pasti akan keluar dengan sendirinya. Belum saat dia telat memasuki kelas? Tekanan darah wanita itu, bisa naik sampai kepala.

“Lalu, apa kata pak Marko tadi saat melihat kursiku kosong?” tanya Angel lagi. Karena terburu-buru, dia sampai tidak sadar jika dosennya tidak ada di kelas.

Levy tersenyum kilas. “Selamat! Anda beruntung karena hari ini pak Marko tidak masuk kelas. Beliau sakit, dan hanya memberikan tugas.”

“Syukurlah ...,"

Levy memutar bola matanya malas.

“Angel, Please. Sudah berapa kali aku bilang sebelum kau bicara kata-katamu itu jangan lupa di filter dulu. Masak iya, dosen sakit dengan seenak hati kau bilang syukur?” omel Levy dan Angel kembali tertawa tanpa dosa.

“Maaf, Levy. Yang tadi itu keceplosan.”

“Bukan keceplosan! Tapi kebiasaan!”

Angel menutup mulutnya yang nyaris terbahak. Usia Levy yang jauh di bawahnya, justru lebih serius menghadapi masalah. Sedangkan dirinya? Dirinya sudah lelah terjebak dalam sebuah keseriusan, sedangkan perasaannya justru selalu dipermainkan.

“Oiya, Angel. Dengar-dengar, akan ada dosen baru yang menggantikan pak Marko.”

Celetukan Levy selanjutnya membuat Angel yang sedang menggulung rambutnya ke atas, sontak menoleh dengan cepat.

“Benarkah? Kau tidak salah mendengar informasi 'kan?"

"Kali ini tidak lagi, Angel. Bahkan satu kampus sudah mengetahui tentang berita itu. Kau saja yang ketinggalan berita.”

“Eh, sebentar lagi dosen baru yang menggantikan pak Marko akan mengajar di kelas ini."

“Katanya, dia masih muda.”

“Tampan dan keren pula.”

“Semoga wajahnya masih sedap di pandang. Biar kelas tidak membosankan seperti biasa."

Ruang kelas mulai riuh oleh obrolan para mahasiswi yang membicarakan dosen baru pengganti pak Marko. Mereka sudah tidak sabar untuk bertemu dengan dosen baru yang digadang-gadang akan menjadi idola baru. Sedangkan si dua manusia yang bernama Angel dan Levy, justru sibuk dengan dunia mereka sendiri.

“Levy, aku ke toilet sebentar ya?"

“Tapi sebentar lagi dosen baru itu akan masuk ke kelas kita, Angel!"

“Sebentar saja, Levy!"

“Tapi—“

Angel bangkit dari duduknya kemudian pergi. Meninggalkan Levy yang harus mendesah kesal karena Angel yang tidak mau diperingati. Sampai akhirnya, perkataannya benar terbukti saat pintu kelas yang tak tertutup rapat diketuk sebanyak dua kali.

Tok! tok!

Ketukan pintu yang menggema memenuhi ruangan, sontak saja membuat suasana kelas yang sempat berisik menjadi mencekam seketika.

Fokus mereka pun sepenuhnya teralihkan pada sisi pintu yang terbuka. Di mana, ada seorang pria bertubuh jangkung yang kini berdiri di pintu dengan pantofel mengkilapnya. Celana hitamnya ter setrika dengan sangat rapi. Bahkan kemeja putihnya seperti menyatu dengan kulitnya yang putih.

“Permisi,” ucap pria itu sebelum kakinya jauh melangkah ke dalam kelas. Menimbulkan ketukan di lantai yang berhasil menghipnotis semua orang.

Bagaimana tidak? Dia adalah dosen tertampan yang pernah ada di universitas.

Levy hanya bisa membuang napas sambil celingak-celinguk tidak jelas. Jujur saja, kehadiran dosen tampan nan gagah memesona itu juga membuatnya terpesona. Namun, belum kembalinya Angelina jelas saja membuatnya resah.

Dia hanya bisa berdoa, semoga saja Angel tidak terkena masalah di hari pertama dosen baru itu mengajar.

Dengan posisi tegap, dosen pria itu menyapukan pandangannya ke setiap sudut kelas yang akan sering dia kunjungi selama beberapa minggu ke depan. Memulai tantangan yang diberikan seseorang demi sebuah perusahaan yang harus dia dapatkan dan harus dia miliki segera.

“Selamat pagi,” sapanya di tengah keheningan yang tercipta. Kaca mata yang sebelumnya membingkai wajah tampannya, pun dia lepaskan.

“Selamat pagi, Mr.” Seisi kelas kompak menjawab dengan pandangan yang tak lepas dari sosok rupawan itu. Apalagi saat melihat manik matanya yang Indah dan menenggelamkan bak samudera.

“Mulai hari ini, saya yang akan menjadi dosen kalian,” ucap pria itu dengan wajah yang datar, “saya Jim Luxander Mitchael. Saya adalah lulusan terbaik di universitas Perancis dan satu hal yang harus kalian ingat saat mata kuliah saya adalah, siapa pun yang terlambat memasuki kelas maka bersiap saja berdiri di luar ruangan."

Glek!

Levy menelan saliva kasar. Lebih-lebih saat sebuah pertanyaan tertuju ke arahnya.

“Kenapa kursi itu kosong?”

Susah payah Levy mengambil napas. Tak punya nyali untuk mengelabui dosen muda yang dia pikir baik hati. "Ini ... kursi teman saya, Mr. Teman saya sedang ke--"

“Pindahkan kursinya ke luar kelas sekarang!”

Bukannya menerima alasan, dosen itu justru langsung membuat keputusan kejam dan Levy yang tidak mau terkena masalah pun dengan terpaksa menuruti perintah.

Memindahkan kursi Angel keluar kelas. Membiarkan kursi itu tergeletak sendiri di sana dan berharap pemiliknya segera datang kemudian minta maaf.

"Mulai hari ini jangan ada lagi yang terlambat jika tidak ingin bernasib sial!”

Semua mahasiswa membeku di tempat. Harapan mereka pupus sudah karena dosen pengganti pak Marko yang ketus namun baik hati saat memberikan hukuman, justru sangatlah menakutkan.

“setelah ini, katakan kepada pemilik kursi kosong itu untuk menemui saya setelah kelas selesai.”

Jim membuat keputusan mutlak. Dia tidak akan segan memberikan peringatan keras kepada siapa pun yang menetang aturannya dan adalah hal tak terduga jika di hari pertamanya menjadi dosen di universitas, sudah ada seseorang yang dia masukkan ke dalam list hitam.

“Bisa-bisanya, mahasiswi itu mengacuhkan hari pertamaku mengajar?”

Jim memutar tubuhnya kemudian duduk di kursi yang mulai sekarang akan menjadi kursi kekuasaannya. Ekor matanya sesekali melirik pintu. Berharap mahasiswi yang sudah dia masukkan ke dalam list hitam itu segera datang dan meminta maaf.

“Mari kita mulai mata kuliah kita hari ini."

Jim bersuara lagi walau hatinya tengah berkomat-kamit. Mahasiswi itu belum nampak batang hidungnya jadi bersiap saja untuk menerima hukuman darinya.

Hanya ... bagaimana jadinya jika mahasiswi yang Jim masukkan ke dalam list hitamnya adalah Angelina?

Saudara perempuan yang pernah Jim perlakukan tidak adil hingga kehilangan masa depannya?

Mungkinkah, kali ini takdir akan membuat mereka berdamai dengan menempatkan Jim di pihak si lemah?

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status