Share

Membuka Hari Baru

Malam merangkak naik membawa semua orang menghentikan sejenak aktifitas, mengistirahatkan diri dari kesibukan seharian tadi. Memeluk mimpi, membawa damai untuk menghadapi hari esok yang belum tertebak alur cerita.

Seruni merenggangkan ototnya, mengerjapkan kedua mata, saat suara adzan subuh terdengar dari surau yang terletak tak jauh dari rumahnya. Gadis bermata indah itu langsung bangun, dan mendudukkan diri mengumpulkan kesadaran, yang semalaman terseret ke alam mimpi. Menutup mulutnya yang terbuka lebar saat menguap, Seruni bersiap menghadapi hari.

Ya, hari baru yang akan dilalui berbeda dengan sebelumnya pasti.

Tok ... tok ... tok.

"Runi ... kamu sudah bangun belum?"

Suara Lastri disertai ketukan pintu membuat Seruni menoleh, lalu setengah berteriak menjawab panggilan sang ibu.

"Sudah, Bu!"

Seruni memang selalu bangun bertepatan dengan adzan berkumandang, kebiasaan yang sudah diterapkan kedua orang tuanya sejak dia kecil.

Setelah mengikat asal rambutnya, Seruni menurunka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status