Share

Bab 44. Terpesona

Penulis: Dilla Maharia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-06 06:09:11

Pukul 16.30 wib,

~Dirgantara Group~

Arya dengan raut wajah serius, tengah fokus meneliti dokumen. Jari-jarinya lincah menari di atas keyboard, sesekali ia mengerutkan kening, merenungkan angka-angka yang tertera di layar komputer.

Drrt...

Suara getaran ponsel tiba-tiba memecah konsentrasi Arya. la mendengus pelan, merasa terganggu.

“Ada apa?” Tanyanya dingin, saat panggilan terhubung.

[Aku dapat kabar tentang dimana Maudy sekarang. Aku sedang menuju kantormu, kita bahas ini di sana saja!]

Deg!

Jantung Arya berdegup kencang, tak terasa bibirnya langsung tersenyum. Rasa gugup dan bahagia bercampur aduk dalam dadanya.

“Kamu serius? Kamu tau dimana istriku sekarang?” Tanya Arya memastikan.

[Iya. Aku akan ceritakan semuanya saat aku tiba di sana]

Arya langsung berdiri, tubuhnya gemetar karena rasa gugup dan bahagia yang tak tertahankan. la tak sabar untuk mendengar kabar tentang Maudy, istrinya yang telah menghilang selama tiga bulan lamanya.

“Cepatlah! Aku tunggu!” Desak Arya,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 44. Terpesona

    Pukul 16.30 wib, ~Dirgantara Group~ Arya dengan raut wajah serius, tengah fokus meneliti dokumen. Jari-jarinya lincah menari di atas keyboard, sesekali ia mengerutkan kening, merenungkan angka-angka yang tertera di layar komputer. Drrt... Suara getaran ponsel tiba-tiba memecah konsentrasi Arya. la mendengus pelan, merasa terganggu. “Ada apa?” Tanyanya dingin, saat panggilan terhubung. [Aku dapat kabar tentang dimana Maudy sekarang. Aku sedang menuju kantormu, kita bahas ini di sana saja!] Deg! Jantung Arya berdegup kencang, tak terasa bibirnya langsung tersenyum. Rasa gugup dan bahagia bercampur aduk dalam dadanya. “Kamu serius? Kamu tau dimana istriku sekarang?” Tanya Arya memastikan. [Iya. Aku akan ceritakan semuanya saat aku tiba di sana] Arya langsung berdiri, tubuhnya gemetar karena rasa gugup dan bahagia yang tak tertahankan. la tak sabar untuk mendengar kabar tentang Maudy, istrinya yang telah menghilang selama tiga bulan lamanya. “Cepatlah! Aku tunggu!” Desak Arya,

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 43. Itu dia

    Perut Maudy yang tadinya rata kini mulai sedikit membuncit. Seiring dengan pertumbuhan janin dalam kandungannya, bisnis yang dirintisnya bersama Feby pun semakin berkembang. Kini mereka merasakan manisnya hasil kerja keras. Pesanan demi pesanan terus berdatangan, memenuhi rumah mereka dengan tumpukan bungkusan sambal yang siap dikirim. “Maudy, besok kita libur produksi dulu, udah dua bulan kamu gak priksa kandungan kan?!” Ucap Feby, tangannya dengan sigap mengemas sambal untuk dikirim. Maudy mengerutkan kening. “Bukannya lagi banyak pesenan? Emang kalau libur sehari gak apa-apa?” “Cuman libur sehari mah gak apa-apa, lagian kita masih ada stok dikit. Kandunganmu jauh lebih penting!! Kamu harus jaga kesehatan, Bayimu butuh kamu sehat!!” Tegas Feby. Maudy terdiam, matanya tertuju pada perutnya yang membuncit. Kata-kata Feby menyentuh hatinya, mengingatkannya bahwa ada tanggung jawab baru yang harus ia perhatikan. “Oke, besok aku akan periksa kandungan!!” Ujar Maudy, tersenyum tipis

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 42. Frustasi

    Tiga bulan berlalu, “Aku udah bayar kalian mahal-mahal, tapi cari istriku aja gak bisa!!” Bentak Arya. “Maaf Pak Arya, tapi kami masih berusaha mencari. Semua transaksi atas nama istri Anda belum terdeteksi, kami juga sudah memeriksa semua rumah sakit dan klinik di kota ini, tapi belum ada yang menemukan jejak istri anda, Pak!” Jelas salah satu detektif, tak berani menatap Arya. “Belum terdeteksi?! Apa kalian buta?! Istriku lagi hamil, masa gak ada jejaknya sama sekali! Kalian bisa kerja gak sih?!!” Arya menggebrak meja, membuat para detektif itu tersentak. “Pak Arya, kami mengerti kekhawatiran Anda. Tapi kami mohon, beri kami waktu. Kami akan terus mencari, kami tidak akan berhenti sampai menemukan Ibu Maudy!” Ujar detektif itu, meyakinkan sang Bos. “Waktu?! Waktu apa lagi?! Sudah tiga bulan kalian mencari, tapi belum juga menemukan istriku!! Setiap hari aku terbayang wajahnya, bayangin dia kesakitan, sendirian, tanpa siapapun! Kalian tahu bagaimana rasanya?!” Arya mengusap kasa

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 41. Memulai Bisnis

    “Apa-apaan ini?!” Teriak Arya dengan suara keras yang menggema di ruangan. “Ini bukan hasil yang saya inginkan! Semua salah, tidak ada yang benar!!” bentaknya penuh amarah. CEO Dirgantara Group itu mengepalkan tangannya dengan kuat saat menatap tumpukan dokumen di meja rapat. Wajahnya yang kusut tampak merah padam, tatapannya tajam ke arah para manager yang duduk bersebelahan dengan ekspresi tegang. Para manager saling pandang, takut dan bingung. Mereka berusaha menjelaskan apa yang telah mereka kerjakan, namun Arya tak memberi kesempatan. Pria itu terus menghujani mereka dengan kata-kata yang keras dan menyakitkan, membuat beberapa para manager menundukkan kepala karena gugup dan ketar-ketir. Hari ini suasana di Dirgantara Group terasa mencekam. Semua karyawan berbisik-bisik ketakutan karena Arya Dirgantara, CEO mereka, Sudah beberapa hari ini sedang berada dalam mood yang sangat buruk. Tampak semua manager keluar dari ruang rapat dengan wajah tegang. Mereka sepertinya ke

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 40. Tak Menyerah

    Udara malam yang sejuk menyapa kulit Maudy. Ia duduk di bangku taman, tubuhnya bersandar pada sandaran kayu yang terasa dingin. Di hadapannya, hamparan taman hotel terlihat sunyi, hanya dihiasi oleh lampu yang memancarkan cahaya redup. Pandangan Maudy tertuju pada langit malam yang dihiasi bintang-bintang berkelap-kelip, memancarkan aura yang menenangkan hati Maudy. “Mama janji, walaupun kamu akan lahir tanpa sosok Ayah, kamu gak akan kekurangan kasih sayang sama sekali, Nak,” Ucapnya, mengelus perutnya yang masih rata. Jujur saja, ada rasa sesak yang menyelimuti hati. Maudy meratapi nasib yang tak sesuai dengan keinginannya. “Kamu lagi apa, Mas? Apa kamu lagi tertawa dan bercanda sama Kak Jasmine? Semoga kalian bahagia, ya...” Lirih Jasmine. Terkadang, Maudy ingin sekali mendoakan yang buruk untuk Arya dan Jasmine. Namun, ia selalu mencoba mengendalikan diri dan berusaha menerima keadaan sebaik mungkin. la tahu jika dendam dan amarah hanya akan menyakiti dirinya sendiri.

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 39. Harus Menemukan!

    Di rumah mewah Arya saat ini, Karina menggerutu kesal, jari-jarinya dengan kasar mencoba membuka kunci pintu kamar Arya. Ia ingin sekali masuk ke dalam, ingin mengambil perhiasan yang sering dipakai Jasmine, kakak tirinya. “Ini kuncinya di mana sih? Masa dari semalam mau buka kamar aja susah,” Gerutunya, kesal. Ia menendang pintu kamar dengan keras, suara dentumannya menggema di rumah mewah itu. “Kamu harus sabar, Karin. Kalau kaya gini nanti yang ada Arya jadi curiga.” Ucap Wulandari, ia tidak mau jika Arya malah ilfil dengan putrinya, dan tidak berniat menjadikan Karina sebagai pengganti Jasmine. Karina berbalik, wajahnya terlihat marah dan kesal. “Gimana aku bisa tenang, Bu? Apa Ibu tau kalau mama tirinya Mas Arya itu berniat menjodohkan Mas Arya dengan wanita pilihannya. Kalau itu sampai terjadi, kita gak akan dapat apa-apa!!” Jelasnya. Wulandari memang tahu soal itu, karena dari Jasmine masih hidup saja, Elizabeth ingin menikahkan Arya dengan gadis pilihannya, apalagi sekaran

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status