Share

Bab 7

last update Last Updated: 2025-05-03 12:27:23

“Karena aku gak mau kalau sampai Mas jajan di luar sana! Bagaimana pun juga, aku gak mau nyiksa hasrat Mas. Aku gak bisa melayani Mas dan juga gak bisa memberikan anak. Jadi, aku mohon menikahlah lagi, Mas!” Pinta Jasmine.

Arya terdiam, hatinya merasa bersalah. Ia merasa sangat bersyukur memiliki istri seperti Jasmine, yang begitu tulus mencintainya dan selalu mengutamakan kebahagiaannya.

Arya merasa terharu dengan pengorbanan Jasmine, yang rela melepaskan kebahagiaan wanita itu demi kebahagiaan Arya.

“Jasmine...” Arya tidak bisa berkata apa-apa. Merasa sulit untuk menjelaskan bahwa saat ini ia sudah menikah lagi. Namun Arya takut jika istrinya itu sebenarnya tidak siap bahkan nanti malah membuat sakit wanita itu semakin parah.

“Aku mohon, Mas... Mas nikah lagi ya! Aku akan bahagia melihat Mas bahagia, asal Mas menikah dengan wanita yang juga mau menerimaku sebagai kakak madunya!” Jelas Jasmine.

“Mas akan memikirkan semuanya dulu, sayang.”

Jasmine mengangguk, air matanya terus mengalir. Berharap, Arya akan segera menemukan kebahagiaan yang pria itu inginkan. Jasmine yakin jika hatina pasti kuat untuk berbagi suami, karena tidak diceraikan Arya saja sudah membuat wanita itu merasa bersyukur.

Jasmine masih ingat dengan ucapan dokter yang menanganinya. Bahwa ia beruntung memiliki suami seperti Arya, yang masih mau menerimanya, padahal hanya memberikan manisnya pernikahan pada pria itu tiga bulan saja. Setelah itu malah Arya yang melayani dan menjaganya. Jika itu pria lain, mungkin sudah lama Jasmine ditinggalkan.

Keduanya terdiam, terhanyut dalam pikiran masing-masing. Arya merasa sangat bersalah, karena telah menyakiti hati Jasmine.

Sementara Jasmine merasa sangat sedih, karena ia tidak bisa memberikan apa yang Arya inginkan.

°°°°

Pukul, 05.30 wib_

Arya dengan tubuh tegap dan wajah yang begitu tampan, berdiri di depan cermin yang lebar. Pria itu mengenakan celana panjang hitam yang rapi dan kemeja putih yang bersih. Satu tangannya mengaitkan jam tangan di lengan satunya.

Jasmine yang sejak tadi tiduran, terbangun dan melihat Arya yang sedang bersiap. Wanita itu tersenyum, menatap suaminya dengan kagum.

Merasakan tatapan istrinya, Arya menoleh dan tersenyum. la mendekati tempat tidur, menunduk dan mencium kening Jasmine.

“Kenapa bangun sayang?” Tanyanya, karena setelah sholat subuh, Jasmine memang memutuskan untuk tidur lagi.

“Takut gak liat Mas pergi.”

Arya tersenyum hangat, menarik Jasmine masuk ke dalam pelukannya. Wanita itu juga memeluk Arya erat-erat, menikmati kehangatan tubuh sang suami tercinta.

“Mas harus berangkat sekarang, sayang!” Ucap Arya, sedikit berat meninggalkan sang istri.

Jasmine melepaskan pelukannya, menatap wajah suaminya, “Iya Mas, hati-hati di sana ya. Ingat, pulang dari luar kota Mas harus menemui wanita pilihan aku!” Pintanya.

Entah terbuat dari apa hati wanita itu, kenapa bisa begitu ikhlas berbagi suami. Bahkan bisa dibilang, awal mula Arya setuju menikahi Maudy, karena ucapan Jasmine yang terus memintanya menikah lagi. Hingga akhirnya, Arya benar-benar melakukannya.

Namun untuk saling mengenalkan kedua istrinya itu, rasanya Arya belum bisa. Takut nantinya akan membuat cinta pertamanya itu sedih dan berdampak pada kesehatannya.

Arya mengangguk, mengecup kening Jasmine, “Mas akan hati-hati, sayang. Tapi untuk masalah yang kamu sebutkan tadi, Mas gak bisa! Biar Mas cari sendiri wanita itu, jika sudah ketemu, Mas akan langsung kenalkan pada kamu. Jadi please jangan bahas hal ini lagi!” Pintanya, tak ingin di paksa.

“Iya Mas, maaf udah buat Mas terbebani, aku... Aku cuma...”

“Jasmine, sampai kapan pun kamu adalah wanita yang sangat Mas cintai! Jika suatu saat nanti Mas benar-benar menikah lagi, rasa cinta Mas padamu tidak akan pudar. Akan Mas letakkan nama kamu di dalam hati Mas yang paling dalam!” Ujar Arya mempertegas.

Mendengar ucapan suaminya itu, Jasmine seketika menangis terharu.

Wanita itu benar-benar tidak pernah mengira suaminya akan mengatakan hal itu.

Sejujurnya, Jasmine mulai ragu. Apakah benar Arya masih mencintainya atau hanya kasian saja? Mengingat ia hanya sebatang kara juga sakit-sakitan. Namun hari ini ucapan suaminya mampu membuat perasaannya begitu menghangat.

“Makasih udah mencintai aku, Mas...”

“Ya, sayang... Ingat ya, kamu gak boleh kecapean! Boleh keluar rumah jika bosan untuk sekedar refresing, tapi harus ajak asisten rumah tangga!”

“lya, Mas.”

“Kalau ada apa-apa langsung kabari Mas.”

Jasmine hanya mengangguk, karena setiap suaminya akan pergi ke luar kota memang selalu mewanti-wanti istrinya itu untuk hati-hati.

Keduanya berjalan berpegangan tangan, keluar dari kamar. Jasmine mengenakan dress rumah berwarna biru muda membuatnya terlihat semakin segar.

Mereka berjalan beriringan menuju pintu depan, tidak lupa senyum hangat menghiasi wajah keduanya.

Jasmine mengantarkan Arya sampai ke depan rumah, menatap suaminya dengan tatapan penuh cinta.

“Ingat nasehat Mas, oke?!”

Jasmine mengangguk, menatap mata suaminya. “lya mas,” jawabnya, sedikit sedih.

Melihat wajah istrinya yang sedih, Arya langsung mengecup dalam-dalam kening Jasmine, mencoba menenangkan sang istri, “Mas gak akan lama, sayang.”

Walaupun merasa berat, Jasmine mencoba untuk tersenyum, menatap kepergian suaminya.

Sedang Arya sudah masuk ke dalam mobil, menyalakan mesin. la menoleh sejenak, menatap Jasmine yang masih berdiri di depan rumah. Pria itu tersenyum dan melambaikan tangan.

Tujuan Arya sekarang adalah ke apartemen. Sebenarnya, jadwal pesawatnya jam satu siang. Namun, Arya sengaja pergi dari rumah lebih pagi agar bisa menghabiskan waktu bersama Maudy terlebih dahulu.

°°°

Pukul 08.00 wib_

Mentari pagi menyelinap melalui celah tirai menyapa Maudy. Wanita itu masih tertidur pulas, tubuhnya terbalut selimut tebal.

Maudy perlahan membuka mata, menatap sekeliling kamar. la tersenyum, mengingat mimpi indah yang baru saja ia alami. Mimpi tentang Arya, dimana pria itu mengatakan kata cinta yang mampu membuat hatinya berbunga.

Wanita itu bangkit dari tempat tidur, melangkah menuju kamar mandi. Air hangat sudah mengalir dari shower, membasahi udara dengan uap yang lembut.

la membuka baju, melangkah masuk ke dalam bathtub. Air hangat membasahi tubuhnya, menghilangkan rasa lelah yang masih tersisa.

Maudy memejamkan mata, menikmati sensasi air hangat yang membelai kulitnya. la merasa rileks, seakan semua beban yang di pikul terangkat dari pundaknya.

Namun tiba-tiba, ia mendengar suara pintu kamar mandi terbuka. Maudy membuka mata, menatap ke arah pintu.

Sementara Arya tertegun sejenak, matanya terpaku pada Maudy yang sedang berendam. Pria itu terkesima, menatap tubuh Maudy yang terbalut busa. Lekuk tubuh istri simpanannya yang indah, terlihat semakin memikat di bawah cahaya pagi.

Maudy yang menyadari kedatangan Arya, terkejut. la berusaha menutupi tubuhnya dengan tangan, namun busa yang menempel di kulitnya membuatnya kesulitan. “Ma-Mas kamu ke sini?” Tanyanya tergugup, campur rasa malu.

Arya seketika tergoda. Istri keduanya yang biasanya terlihat anggun dan elegan, kini tampak begitu seksi dan menggoda di dalam bathtub. Tubuh Maudy yang terbalut busa, menonjolkan lekuk tubuhnya yang indah.

“Iya,” Jawab Arya, suaranya serak, mencerminkan hasrat yang mulai berkobar di dalam dirinya. la mulai melepas kancing bajunya satu persatu, matanya menatap lekat pada Maudy.

Setiap kancing yang terlepas, membuat Maudy semakin gugup. Wanita itu mencoba meraih handuk yang tergantung di dekat bathtub dengan tangan gemetar.

Setelah semua pakaiannya terlepas, Arya melangkah maju, mendekati bathtub. Ia menunduk, menatap mata istri mudanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 8

    “Mas...” Panggil Maudy. Arya tersenyum, sebuah senyum yang penuh makna. Pria itu kemudian ikut masuk ke dalam bathtub. Air hangat membasahi tubuh keduanya, menciptakan suasana yang menggoda. Maudy yang awalnya gugup, mulai merasakan sensasi yang berbeda. Arya dengan tangannya yang hangat, menelusuri lekuk tubuh wanita itu. Maudy yang awalnya menolak, mulai merasakan ketertarikan yang sama. “Mas, stop! Jangan ke bawah!” Maudy mencegah tangan Arya yang hampir menyentuh area miliknya. “Kenapa?” Suara Arya terdengar semakin berat, gairahnya sudah memuncak. “A-Aku lagi datang bulan,” Jawab Maudy sedikit tersengal. Arya dengan tubuh yang bergetar karena hasrat, menatap Maudy dalam-dalam. Uap air hangat mengepul, membasahi kulit istri mudanya itu, semakin menonjolkan lekuk tubuh Maudy yang indah. Arya merasakan tubuhnya panas, napasnya tersengal-sengal. la merasakan sebuah gelombang keinginan yang tak tertahankan, menyerbu dirinya. “Maudy, saya_” Arya terdiam, kata-kata yang ingin i

    Last Updated : 2025-05-04
  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 9

    ~SUPERMARKET~Maudy mengambil sebuah troli dan mulai berkeliling, mencari bahan makanan yang dibutuhkan.Maudy mengambil beras yang cukup untuk dirinya selama satu bulan. Setelah itu, ia mengambil beberapa kotak telur ayam. Kemudian beralih ke bagian sayur dan buah, memilih beberapa jenis sayuran hijau dan buah lainnya.Tidak lupa Maudy mengambil beberapa jenis cemilan, juga beberapa minuman.Setelah merasa sudah lengkap, Maudy mendorong troli menuju kasir. Wanita itu menata barang-barang belanjaannya dengan rapi, menunggu giliran untuk membayar.Saat Maudy tengah mengantri, tatapannya terhenti pada seorang wanita yang duduk di kursi roda, dengan wajah pucat pasi. Maudy mengenal wanita itu, Jasmine seseorang yang ia temui di rumah sakit waktu itu.Sementara itu_Jasmine begitu terlihat lemah, tangan wanita itu gemetar, dan keringat dingin menetes di kening. Di samping Jasmine, terdapat seorang asisten rumah tangga dengan wajah panik. “Kan saya sudah bilang, Nyonya. Nyonya jangan ikut,

    Last Updated : 2025-05-05
  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 10

    Pukul 19.00 wib,Maudy tengah membuat bubur di dapur untuk Jasmine. Sesekali gadis itu mencicipi rasanya, memastikan bubur yang dibuatnya tidak terlalu hambar atau terlalu asin.“Semoga Kak Jasmine suka,” gumamnya sambil tersenyum.Setelah bubur matang, Maudy menuangkannya ke dalam mangkuk. Berjalan keluar menghampiri Jasmine yang tengah beristirahat di kamar.“Kak, buburnya udah jadi. Ini Mudy bikinin khusus buat kakak,” Ucap Maudy tersenyum.Jasmine membuka matanya perlahan, menatap gadis itu, “Makasih, Maudy. Kamu baik banget.”Maudy dengan cekatan membantu Jasmine duduk bersandar, lalu menyuapi Jasmine dengan hati-hati. Jasmine menikmati bubur yang dibuat Maudy dengan Iahap. Membuat gadis itu merasa senang.“Enak gak, kak?” Tanya Maudy menatap wanita di depannya itu, berharap Jasmine suka bubur buatannya.“Hu'um, enak banget.” Jawab Jasmine manggut-manggut sambil mengunyah.Maudy seketika tersenyum senang melihat Jasmine makan bubur itu dengan lahap.Jasmine menghabiskan bubur bu

    Last Updated : 2025-05-06
  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 11

    “Mas Arya?” Ulang Maudy, membuat Jasmine menoleh. “Nama suami kakak, Arya??” “lya, kenapa?” “Namanya mirip dengan suami aku, kak.” Jawab Maudy apa adanya. “Wah, serius? Kebetulan banget ya.” Jawab Jasmine, tak curiga sama sekali. “Iya, Kak... Maudy yakin kakak pasti sembuh, dan kakak bisa menjalani rumah tangga seperti awal menikah dengan suami kakak.” Maudy merasa iba melihat Jasmine yang terlihat merasa bersalah pada suami wanita itu, padahal ini semua juga bukan kemauan Jasmine. “Itu semua gak mungkin, Maudy. Karena sakit yang kakak alami udah stadium akhir. Bisa dibilang kakak hanya tinggal menunggu waktu.” Ungkap Jasmine dengan mata berkaca-kaca, bayangan dirinya pergi sebelum melihat suaminya menikah lagi rasanya begitu berat. “Kakak jangan ngomong gitu, kita baru kenal bahkan baru beberapa hari bersama. Maudy ingin terus mengenal kak Jasmine dan menghabiskan waktu bersama.” Maudy memeluk Jasmine, rasanya tidak mau berpisah dengan wanita itu. Walaupun yang namanya kematian

    Last Updated : 2025-05-07
  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 12

    “Arya, kamu mau kemana? Kita belum selesai makan,” Tanya Andika. “Aku gak mau makan di sini lagi. Aku mau pulang saja!!” Kekeuh Arya, muak. “Arya, jangan marah-marah. Kita kan cuma mau bersenang-senang,” Tambah Rian, mencoba merayu sahabatnya itu. Arya mengerutkan kening, “Bersenang-senang? Dengan cara seperti ini?” Tanyanya tergelak sinis. “Kalian berdua sudah gila!!” Bentak Arya, makin geram. “Aku gak mau lagi ngobrol sama kalian. Aku mau pulang!!” “Arya, udah lah... Kita itu kasian sama kamu. Lagian kamu ngapain masih mempertahankan dan setia sama wanita penyakitan begitu, mending cari hiburan. Tenang, wanita-wanita di sini sangat pandai memuaskan kita.” Kata-kata Rian menusuk di telinga Arya seperti belati. Darah di tubuhnya seketika mendidih, amarah yang selama ini dipendam meledak. Arya menarik kemeja Andika dengan kasar, matanya menatap tajam sahabatnya itu. “Kamu boleh menghinaku sepuasmu, tapi jika istriku yang kamu hina dan kamu rendahkan, AKU GAK AKAN TINGGAL DIAM!

    Last Updated : 2025-05-08
  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 13

    °°° Maudy dan Jasmine tengah asyik menata bunga-bunga aneka warna di atas meja kayu di taman belakang rumah. Maudy dengan gamis panjangnya yang berwarna coklat, tampak serius memilih bunga-bunga mawar merah dan putih, menata dengan hati-hati. Sementara Jasmine, dengan senyum cerianya, sibuk merangkai bunga-bunga lavender dan daisy menjadi bentuk-bentuk unik. “Kak, bunga ini bagus buat di tengahnya gak, ya?” Tanya Maudy, menunjukkan tangkai bunga lili putih yang mekar sempurna. “lya, Maudy. Warnanya cantik, pas banget buat kontras dengan bunga-bunga lainnya.” Keduanya tertawa lepas, saling bertukar ide dan membantu satu sama lain, membuat suasana taman terasa lebih hangat dan penuh cinta. Saat keduanya masih sibuk menatap bunga. Dari arah gerbang, muncul seorang wanita paruh baya dengan langkah lebar dan angkuh. Tas bermerek mahal tergantung di tangannya, seakan menandakan statusnya yang tinggi. Tatapannya tajam, matanya menyiratkan keangkuhan yang tak terselubung. Wanita itu ad

    Last Updated : 2025-05-09
  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 1

    “Ingat, Maudy, kamu hanya istri simpananku! Jadi jangan pernah menghubungi atau mencariku! Jika aku membutuhkanmu, aku sendiri yang akan datang ke apartemen ini, dan jika kita bertemu di luar, anggap kita tak pernah saling kenal!” Ucap Arya dengan tegas sambil melepas jas pengantinnya, lalu meninggalkan Maudy yang terduduk lesu di ranjang apartemen. Maudy merasa pikirannya kosong, belum bisa memahami sepenuhnya apa yang sedang terjadi. Awalnya ia datang ke Jakarta untuk bekerja di perusahaan Pamannya, namun tak disangka setelah seminggu di sana, ia malah dipaksa menikah dengan seorang pria yang telah memiliki istri. “Kenapa semua ini harus terjadi?” Gumam Maudy dengan suara lemah, merenungkan keadaan yang begitu rumit dan menyakitkan baginya. Arya sendiri memang telah menikah sebelumnya, namun setelah tiga bulan pernikahan, istrinya mengalami penyakit hipotiroidisme. Dimana tubuhnya selalu terasa lemah, dan semakin lama, gairah dalam hubungan mereka pun memudar. Mereka telah menco

    Last Updated : 2025-03-22
  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 2

    “Tahan, ini hanya sakit di awal,” Ucap Arya, berusaha menenangkan istrinya yang kesakitan. Melihat bagaimana Maudy meringis, hatinya berkecamuk. Arya hanya melakukan penembakan sekali, berjuang mengekang hasrat yang mulai membakar dadanya. Tubuh Maudy yang memikat sungguh sulit untuk dilepaskan dari dekapannya, namun dia juga tidak tega memaksa wanita itu terus melayaninya. “Kamu tidur aja, istirahat dulu. Udah mau maghrib, aku harus pulang, takut Jasmine mencariku nantinya,” Arya bangkit dari ranjang dengan perasaan bahagia, wajahnya tersenyum sumringah meski sebenarnya ia masih merasa belum sepenuhnya puas. Namun, apa yang baru saja terjadi sukses membuat ombak kebahagiaan di hatinya tampak begitu jelas. Arya berjalan menuju kamar mandi, mencoba menenangkan detak jantung yang berdebar kencang. Maudy sendiri hanya meremas selimut yang menutupi tubuhnya yang polos, hatinya begitu hancur. Dulu dia membayangkan akan menyerahkan tubuhnya dengan ikhlas pada suaminya, pria yang dia c

    Last Updated : 2025-03-22

Latest chapter

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 13

    °°° Maudy dan Jasmine tengah asyik menata bunga-bunga aneka warna di atas meja kayu di taman belakang rumah. Maudy dengan gamis panjangnya yang berwarna coklat, tampak serius memilih bunga-bunga mawar merah dan putih, menata dengan hati-hati. Sementara Jasmine, dengan senyum cerianya, sibuk merangkai bunga-bunga lavender dan daisy menjadi bentuk-bentuk unik. “Kak, bunga ini bagus buat di tengahnya gak, ya?” Tanya Maudy, menunjukkan tangkai bunga lili putih yang mekar sempurna. “lya, Maudy. Warnanya cantik, pas banget buat kontras dengan bunga-bunga lainnya.” Keduanya tertawa lepas, saling bertukar ide dan membantu satu sama lain, membuat suasana taman terasa lebih hangat dan penuh cinta. Saat keduanya masih sibuk menatap bunga. Dari arah gerbang, muncul seorang wanita paruh baya dengan langkah lebar dan angkuh. Tas bermerek mahal tergantung di tangannya, seakan menandakan statusnya yang tinggi. Tatapannya tajam, matanya menyiratkan keangkuhan yang tak terselubung. Wanita itu ad

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 12

    “Arya, kamu mau kemana? Kita belum selesai makan,” Tanya Andika. “Aku gak mau makan di sini lagi. Aku mau pulang saja!!” Kekeuh Arya, muak. “Arya, jangan marah-marah. Kita kan cuma mau bersenang-senang,” Tambah Rian, mencoba merayu sahabatnya itu. Arya mengerutkan kening, “Bersenang-senang? Dengan cara seperti ini?” Tanyanya tergelak sinis. “Kalian berdua sudah gila!!” Bentak Arya, makin geram. “Aku gak mau lagi ngobrol sama kalian. Aku mau pulang!!” “Arya, udah lah... Kita itu kasian sama kamu. Lagian kamu ngapain masih mempertahankan dan setia sama wanita penyakitan begitu, mending cari hiburan. Tenang, wanita-wanita di sini sangat pandai memuaskan kita.” Kata-kata Rian menusuk di telinga Arya seperti belati. Darah di tubuhnya seketika mendidih, amarah yang selama ini dipendam meledak. Arya menarik kemeja Andika dengan kasar, matanya menatap tajam sahabatnya itu. “Kamu boleh menghinaku sepuasmu, tapi jika istriku yang kamu hina dan kamu rendahkan, AKU GAK AKAN TINGGAL DIAM!

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 11

    “Mas Arya?” Ulang Maudy, membuat Jasmine menoleh. “Nama suami kakak, Arya??” “lya, kenapa?” “Namanya mirip dengan suami aku, kak.” Jawab Maudy apa adanya. “Wah, serius? Kebetulan banget ya.” Jawab Jasmine, tak curiga sama sekali. “Iya, Kak... Maudy yakin kakak pasti sembuh, dan kakak bisa menjalani rumah tangga seperti awal menikah dengan suami kakak.” Maudy merasa iba melihat Jasmine yang terlihat merasa bersalah pada suami wanita itu, padahal ini semua juga bukan kemauan Jasmine. “Itu semua gak mungkin, Maudy. Karena sakit yang kakak alami udah stadium akhir. Bisa dibilang kakak hanya tinggal menunggu waktu.” Ungkap Jasmine dengan mata berkaca-kaca, bayangan dirinya pergi sebelum melihat suaminya menikah lagi rasanya begitu berat. “Kakak jangan ngomong gitu, kita baru kenal bahkan baru beberapa hari bersama. Maudy ingin terus mengenal kak Jasmine dan menghabiskan waktu bersama.” Maudy memeluk Jasmine, rasanya tidak mau berpisah dengan wanita itu. Walaupun yang namanya kematian

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 10

    Pukul 19.00 wib,Maudy tengah membuat bubur di dapur untuk Jasmine. Sesekali gadis itu mencicipi rasanya, memastikan bubur yang dibuatnya tidak terlalu hambar atau terlalu asin.“Semoga Kak Jasmine suka,” gumamnya sambil tersenyum.Setelah bubur matang, Maudy menuangkannya ke dalam mangkuk. Berjalan keluar menghampiri Jasmine yang tengah beristirahat di kamar.“Kak, buburnya udah jadi. Ini Mudy bikinin khusus buat kakak,” Ucap Maudy tersenyum.Jasmine membuka matanya perlahan, menatap gadis itu, “Makasih, Maudy. Kamu baik banget.”Maudy dengan cekatan membantu Jasmine duduk bersandar, lalu menyuapi Jasmine dengan hati-hati. Jasmine menikmati bubur yang dibuat Maudy dengan Iahap. Membuat gadis itu merasa senang.“Enak gak, kak?” Tanya Maudy menatap wanita di depannya itu, berharap Jasmine suka bubur buatannya.“Hu'um, enak banget.” Jawab Jasmine manggut-manggut sambil mengunyah.Maudy seketika tersenyum senang melihat Jasmine makan bubur itu dengan lahap.Jasmine menghabiskan bubur bu

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 9

    ~SUPERMARKET~Maudy mengambil sebuah troli dan mulai berkeliling, mencari bahan makanan yang dibutuhkan.Maudy mengambil beras yang cukup untuk dirinya selama satu bulan. Setelah itu, ia mengambil beberapa kotak telur ayam. Kemudian beralih ke bagian sayur dan buah, memilih beberapa jenis sayuran hijau dan buah lainnya.Tidak lupa Maudy mengambil beberapa jenis cemilan, juga beberapa minuman.Setelah merasa sudah lengkap, Maudy mendorong troli menuju kasir. Wanita itu menata barang-barang belanjaannya dengan rapi, menunggu giliran untuk membayar.Saat Maudy tengah mengantri, tatapannya terhenti pada seorang wanita yang duduk di kursi roda, dengan wajah pucat pasi. Maudy mengenal wanita itu, Jasmine seseorang yang ia temui di rumah sakit waktu itu.Sementara itu_Jasmine begitu terlihat lemah, tangan wanita itu gemetar, dan keringat dingin menetes di kening. Di samping Jasmine, terdapat seorang asisten rumah tangga dengan wajah panik. “Kan saya sudah bilang, Nyonya. Nyonya jangan ikut,

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 8

    “Mas...” Panggil Maudy. Arya tersenyum, sebuah senyum yang penuh makna. Pria itu kemudian ikut masuk ke dalam bathtub. Air hangat membasahi tubuh keduanya, menciptakan suasana yang menggoda. Maudy yang awalnya gugup, mulai merasakan sensasi yang berbeda. Arya dengan tangannya yang hangat, menelusuri lekuk tubuh wanita itu. Maudy yang awalnya menolak, mulai merasakan ketertarikan yang sama. “Mas, stop! Jangan ke bawah!” Maudy mencegah tangan Arya yang hampir menyentuh area miliknya. “Kenapa?” Suara Arya terdengar semakin berat, gairahnya sudah memuncak. “A-Aku lagi datang bulan,” Jawab Maudy sedikit tersengal. Arya dengan tubuh yang bergetar karena hasrat, menatap Maudy dalam-dalam. Uap air hangat mengepul, membasahi kulit istri mudanya itu, semakin menonjolkan lekuk tubuh Maudy yang indah. Arya merasakan tubuhnya panas, napasnya tersengal-sengal. la merasakan sebuah gelombang keinginan yang tak tertahankan, menyerbu dirinya. “Maudy, saya_” Arya terdiam, kata-kata yang ingin i

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 7

    “Karena aku gak mau kalau sampai Mas jajan di luar sana! Bagaimana pun juga, aku gak mau nyiksa hasrat Mas. Aku gak bisa melayani Mas dan juga gak bisa memberikan anak. Jadi, aku mohon menikahlah lagi, Mas!” Pinta Jasmine. Arya terdiam, hatinya merasa bersalah. Ia merasa sangat bersyukur memiliki istri seperti Jasmine, yang begitu tulus mencintainya dan selalu mengutamakan kebahagiaannya. Arya merasa terharu dengan pengorbanan Jasmine, yang rela melepaskan kebahagiaan wanita itu demi kebahagiaan Arya. “Jasmine...” Arya tidak bisa berkata apa-apa. Merasa sulit untuk menjelaskan bahwa saat ini ia sudah menikah lagi. Namun Arya takut jika istrinya itu sebenarnya tidak siap bahkan nanti malah membuat sakit wanita itu semakin parah. “Aku mohon, Mas... Mas nikah lagi ya! Aku akan bahagia melihat Mas bahagia, asal Mas menikah dengan wanita yang juga mau menerimaku sebagai kakak madunya!” Jelas Jasmine. “Mas akan memikirkan semuanya dulu, sayang.” Jasmine mengangguk, air matanya terus m

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 6

    Tiba-tiba, ponsel Arya yang terletak di nakas berbunyi. Nada deringnya yang khas, sebuah lagu romantis yang sering ia dengarkan bersama Jasmine, membuat Maudy tersentak, kembali ke kenyataan. Arya mengernyit, melihat layar ponselnya. “Istriku menelepon,” gumamnya, nada suaranya berubah, sedikit gugup. Maudy menunduk, hatinya mulai berdesir. Ia tahu, itu istri pertama suaminya, adalah sosok yang sangat penting dalam hidup Arya. Jasmine adalah wanita yang telah menemani Arya selama bertahun-tahun, wanita yang telah memberikannya cinta, kasih sayang, pada pria di sampingnya. “Saya angkat telepon dulu, kamu diam jangan bersuara!” Tegas Arya, namun ada sedikit kekhawatiran yang tersirat di dalamnya. Maudy mengangguk pelan, matanya berkaca-kaca. Entah apakah dia sudah mulai merasa cemburu atau bagaimana. Ia tahu, prioritas Arya adalah Jasmine, dan pria itu tidak ingin istri pertamanya tahu jika sedang bersama Maudy. Maudy juga tidak protes karena tidak ingin menjadi penyebab keretakan

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 5

    Pukul 17.00 wib, setelah minum obat dan istirahat yang cukup, Maudy merasa tubuhnya mulai membaik, bahkan sekarang ia sudah sibuk memasak untuk dirinya sendiri. “Untungnya isi kulkas penuh, jadi aku gak perlu belanja.” Sebenarnya menjadi istri Arya cukup menguntungkan, ia tidak perlu kerja keras untuk mencari uang, namun rasa bersalah pada Kakak madunya terus menghantui pikirannya. Saat Maudy sedang sibuk membuat ayam goreng mentega, juga tumis kangkung, Maudy terlonjak kaget saat merasakan ada yang menggelung rambutnya yang tergerai bebas. “Astaghfirullah hal adzim, Mas... Kamu ngagetin aku tau,” Bagaimana tidak kaget, ia tinggal di apartemen ini sendiri, jadi saat merasakan ada yang memainkan rambutnya, Maudy langsung kaget. “Kalau lagi masak itu rambutnya di ikat, biar gak ganggu,” Maudy melepas dasinya, lalu mengikatkan dasi itu pada rambut panjang Maudy, “Kamu ngapain masak sih, emang kamu udah mendingan??” Tanya Arya, khawatir. Maudy mengangguk pelan, tak berani men

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status