KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA

KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA

last updateLast Updated : 2025-04-04
By:  Lara AksaraOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
43Chapters
477views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Dikhianati suami dan sahabatnya, Senja Mariska memilih balas dendam daripada meratapi nasib. Ia bertemu dengan Reinaldo Wicaksana, duda tampan yang empat tahun lebih muda. Senja yang sedang terluka, tak mampu menampik pesona duda keren itu. Maka, rencana itu berubah dari sekadar pembalasan menjadi permainan berbahaya yang lebih kejam. Namun, di balik senyum memesona Reinaldo, ada rahasia kelam yang Senja tidak mengetahui. Sesuatu yang mengaitkan masa lalunya dengan pengkhianatan Denta. Ketika cinta dan dendam bersatu, siapa yang akan bertahan hingga akhir? Kisah romansa yang dibumbuhi intrik dan aksi. Disclaimer: Novel ini adalah karya fiksi. Nama, karakter, tempat dan kejadian dalam novel adalah hasil imajinasi penulis atau digunakan secara fiktif. Setiap kejadian nyata, tempat atau individu, baik hidup maupun tidak adalah kebetulan semata.

View More

Chapter 1

Bab 1

"Aku pulang, Mas," ujar Senja yang melangkah masuk sambil meletakkan kunci mobil secara sembarangan ke tatakan kayu bulat. Ia terpaksa begitu karena tangannya sibuk dengan Red Velvet Nougat serta mengempit botol sampanye.

Namun, tidak ada jawaban.

Senja mengerutkan kening. Biasanya, Denta langsung menyambutnya, entah dari ruang tengah atau dapur. Tapi kali ini, rumah terasa terlalu sepi. Ia melangkah perlahan.

Apa karena ia pulang lebih cepat padahal sudah ijin datang terlambat karena rapat dengan kolega? Mungkin Denta tidak menyambutnya karena itu. Senja menggeleng sambil tersenyum geli, ia melangkah masuk meninggalkan area foyer rumahnya.

"Kenapa aroma lavender di sini aneh sekali?"

Senja menuju ke ruang tengah. Ia mencium aroma yang tak biasa. Denta tak pernah menyukai lavender, apalagi membakar lilin seperti itu.

Senja meletakkan tart dan sampanye di meja ruang tengah. Matanya menangkap sesuatu di sofa, jas milik Denta. Namun, yang lebih menarik perhatian Senja adalah gaun satin merah yang tergeletak di sebelahnya.

Senja mengenalinya, gaun itu adalah hasil kreasi rumah mode miliknya, koleksi terbaru yang baru saja ia rilis. Tapi yang membuatnya heran, gaun itu bukan miliknya secara pribadi.

Langkahnya berlanjut hingga ke arah kamar mereka. Pintu kamar setengah terbuka. Dalam keheningan, ia mendengar suara samar, desahan tertahan bercampur bisikan-bisikan menggoda. Jantung Senja berdegup kencang.

Langkah Senja terhenti begitu saja di ambang pintu kamar. Tangan yang memegang gagang pintu terasa gemetar, sementara udara di sekitarnya berubah menjadi tidak nyaman. Ia melihat sepasang kaki telanjang terlihat keluar dari selimut, disusul suara tawa kecil seorang wanita yang ia kenali dengan sangat baik.

Suara Citra, sekretaris yang seharusnya membantu menghadapi rapat dengan kolega hari ini, tetapi malah izin tidak masuk dengan alasan sakit. Ternyata sekarang Senja malah menemukan wanita itu tidur dengan suaminya.

Pemandangan itu membuat darah Senja seperti membeku. Tidak ada amarah yang meledak-ledak, hanya kekosongan yang menyakitkan. Ternyata begini rasanya berdiri di depan kenyataan yang selama ini hanya ia lihat melalui sinetron murahan.

"Mas, ayo ke sini. Aku belum selesai...." Suara manja itu datang dari balik tubuh Denta, yang sama-sama polos tanpa busana. Punggung kekar sang suami yang selama ini ia kagumi, kini sedang bergerak impulsif untuk menyenangkan wanita lain.

"Mas Denta..."

Desahan dan lenguhan terdengar dari sarang cinta yang seharusnya milik dia dan Denta, menyakiti gendang telinga Senja. Namun, ia tidak menangis. Tidak ada gunanya.

Senja membuka pintu sedikit keras hingga menabrak dinding di sampingnya. Membuat kedua orang tak tahu diri di atas tempat tidur terlonjak menutupi tubuh-tubuh polos tak bermoral dengan selimut.

Denta terkejut, tetapi melihat Senja yang datang, ia tidak menunjukkan reaksi panik seperti yang diharapkan Senja. Justru, pria itu hanya terdiam, matanya berkilat tajam seolah merasa terganggu.

Sementara Citra yang masih menggenggam erat selimut untuk menutupi tubuhnya, tampak jauh lebih ketakutan. Wajahnya pucat, matanya membelalak seperti seekor rusa yang tertangkap basah di tengah jalan.

"Mbak Se—Senja…" suara Citra bergetar, bibirnya mengatup seperti ingin merangkai alasan.

Senja hanya menatapnya dengan tatapan kosong. Tidak ada kemarahan yang meledak-ledak, tidak ada tangisan yang pecah di tengah ruangan. Ia hanya berdiri di ambang pintu, mengamati dua orang yang telah mengkhianatinya.

Citra terkesiap. "Mbak, aku—"

"Tidak ada penjelasan yang perlu kudengar," potong Senja dingin. "Aku sudah melihat cukup banyak."

Denta menggeram, matanya menatap Senja dengan sorot tajam, penuh peringatan. "Jangan membuat drama, Senja."

"Drama?" Senja terkekeh, meski tanpa emosi. "Kalau aku menangis, berlutut, atau memohon, itu baru drama, Mas Denta."

"Jangan memandang rendah kepada kami. Bagi pria sepertiku, kamu saja tidak cukup," ucap Denta dingin.

Senja tertawa kecil, tetapi matanya memancarkan luka. “Dan kau pikir Citra akan cukup?”

“Ya.”

Senja mencibir, “Wanita yang merebut suami orang, nilainya tidak lebih tinggi dari sampah—,”

“Senja!” Denta memotong kalimat Senja karena Citra mulai mengisak di dekatnya.

“Bahkan masih lebih baik sampah karena bisa didaur ulang. Pelakor? Lebih rendah dari itu dan bukan kelasku.” Senja terus melanjutkan kalimatnya dengan dagu terangkat.

“Mbak ... aku terpaksa. Mas Denta—,”

“Aku tidak melihatmu terpaksa ketika meminta suamiku untuk memuaskanmu, Cit.”

“Senja, cukup! Kamu tidak bisa melengkapiku! Citra bisa! Kini ia sedang hamil anakku!” Denta membalas kalimat Senja dengan suara berapi-api, membela wanita busuk yang sedang berlagak teraniaya.

Senja kembali tertawa, melempar kepalanya kebelakang. Sejatinya, ia sedang menyembunyikan air mata yang mendadak menggenang di pelupuk matanya. Lagi-lagi, kekurangan karena tak kunjung hadir anak di pernikahan mereka menjadi kesalahan Senja.

“Dia sudah hamil anakmu?! Bagus, tunggu apa lagi? Nikahi dia, Mas. Karena aku akan menggugat cerai!” tukas Senja, sontak berdiri bersiap untuk pergi. Ia tak sudi berada satu ruangan dengan dua manusia tak bermoral.

Senja memutar tubuh kembali menuju ke meja sudut tempat ia meletakkan kunci mobilnya. Ia berhenti sejenak di ujung lorong, menolehkan kepala sedikit hingga tak perlu menatap dua orang di ruang tengah.

“Silakan menikmati kue tart dan sampanye untuk merayakan penyatuan kalian. Dan Citra, tidak perlu repot-repot datang ke kantor besok. Kamu dipecat!”

Senja berbalik, melangkah keluar dari kamar dengan punggung tegak. Di dalam hatinya, bara amarah telah menyala. Ia tidak akan menangis, tidak akan meratap. Yang ia pikirkan sekarang hanya satu hal—balas dendam.

**

Senja berakhir di sebuah bar eksklusif di pusat kota. Ia duduk di sudut paling gelap bar, jari-jarinya gemetar saat meraih gelas whiskey-nya yang sudah hampir kosong.

Matanya merah, bukan hanya karena alkohol yang membakar tenggorokannya, tapi karena tangis yang ia tahan sejak ia melihat suaminya dinaiki dan memuaskan Citra.

"Brengsek..." gumamnya, sebelum menenggak habis sisa whiskey di gelasnya.

Bar itu bukan tempat yang biasa ia kunjungi. Senja tidak minum, tidak merokok, dan tidak pernah terlihat serapuh ini. Tapi malam ini, ia hanya ingin hancur. Hancur seperti hidupnya yang sudah dikoyak tanpa ampun.

"Cukup untuk malam ini."

Senja mengangkat wajahnya dengan tatapan tajam. Matanya yang sedikit kabur karena alkohol hanya menangkap sosok samar pria—tinggi, dengan jas hitam yang membungkus tubuh tegapnya. Rahangnya tegas, matanya hitam dan tajam seperti belati. Rambutnya sedikit basah, seolah baru saja menerobos hujan.

"Siapa lo?" suara Senja serak, tidak terintimidasi, meski sedikit terhuyung.

Pria itu tidak menjawab. Ia hanya melirik bartender, memberi isyarat untuk tidak menuangkan minuman lagi, sebelum menarik kursi di sebelah Senja dan duduk.

"Kalau kamu mau mabuk sampai lupa segalanya, seenggaknya jangan sendirian, Madam," kata pria itu pelan. Suaranya datar, tapi ada sesuatu dalam nada bicaranya yang menusuk Senja lebih dalam dari apapun.

Senja tertawa sinis. "Lo siapa? Motivator gagal yang kebetulan nyasar ke bar?"

Pria itu akhirnya mendekatkan wajah padanya. Mata mereka bertemu. Senja menggelengkan kepala, berusaha meraih kesadarannya kembali.

“Pak Reinaldo?”

Senja mengenali pria itu sebagai Managing Director kantor cabang United Talent Agency Indonesia yang ada di Jakarta dengan kantor pusat di New York, calon partner kerja yang akan membantunya lolos seleksi Paris Fashion Week.

Dan untuk pertama kalinya, malam ini, Senja merasa seperti ditelanjangi habis-habisan. Seolah pria ini bisa membaca isi kepalanya hanya dengan satu tatapan.

"Dan aku di sini karena kau butuh seseorang yang lebih dari sekadar whiskey.” Reinaldo tersenyum kecil. “Jangan panggil aku ‘Pak’. Kita dua orang yang memiliki tujuan yang sama."

Dalam pikiran berkabutnya akibat alkohol, Senja berusaha mencerna kalimat Reinaldo, “Apa maksudmu?”

“Aku bisa membantumu, Madam,” jawab pria itu dengan raut muka tak terbaca.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Cheezyweeze
Semoga Mba Senja dan Mas Reinaldo berjodoh. Awas loh jangan balas dendam nanti buntutnya jatuh cinta beneran
2025-03-24 14:25:33
1
user avatar
Lara Aksara
Selamat datang, para pembaca 🫶🩷... Jangan lupa tinggalkan ulasan baik dan bintang lima jika menyukai cerita ini, ya. Terima kasih banyak
2025-02-18 17:53:06
1
43 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status