Share

3. NERAKA PERNIKAHAN

Author: Herofah
last update Last Updated: 2022-07-06 22:47:03

Gaun pernikahan berwarna putih gading dan tampilan dengan make up agak tebal tampak menjadi pemandangan yang menarik pagi itu.

Gadis itu terlihat cantik dengan bulu mata lentiknya. Akan tetapi, sayangnya, Atama beberapa kali malah mengumpat.

"Ck Sialan! kenapa wanita dewasa betah menyiksa diri dengan memakai riasan wajah laknat seperti ini?" Ucapnya membatin. Mengenakan make up tebal bukanlah kebiasaannya.

Tidak ada acara besar, hanya keluarga kecil kedua mempelai yang menghadiri pernikahan itu. Juga Nando yang tampak gagah dengan baju yang dia kenakan.

Nando terus menatap Atama sampai membuat gadis itu sedikit tidak nyaman. Acara memang belum dimulai, karena itu juga Atama masih santai duduk- duduk di ruang tengah sambil memainkan ponsel walau pun sebenarnya Atama sedikit bosan.

Saat itu, Nando terlihat menghampiri Atama, hal yang tidak pernah dia lakukan seumur hidupnya sekali pun dia sering datang ke rumah gadis itu untuk sekedar 'jalan bareng' dengan Arlan sebagaimana mereka bersahabat.

Degup jantung Nando bertalu kencang. Dia seakan kehabisan kata-kata jika sedang berhadapan dengan gadis ini.

"Muka dah kaya cucian kotor, ditekuk mulu. Hari ini kamu nikah kali," kata Nando sambil tersenyum kecut.

Atama tidak bereaksi, memilih mendiamkannya. Baginya saat ini, itu tidak penting. Meski pun dia sadar Nando akan segera jadi kakak iparnya. Sejak Nando berpikir bahwa dia adalah wanita murahan yang mudah mengobral tubuhnya dengan sembarang lelaki, dan sejak itu pula, rasa hormat Atama terhadap lelaki itu kian terkikis dan menghilang.

"Kok bisa sih, sampai kejadian kayak gini? Cinta banget ya sama Al?" Nando menghela napas panjang usai mengatakan hal itu.

Atama hanya meliriknya sebentar, fokusnya masih pada ponsel dan tetap tak menggubris Nando. Pria itu merebut ponsel Atama, kemudian meletakkannya di meja.

"Apa sih, Kak?" Nada bicara Atama tampak sedikit kesal.

"Kamu jadi cewek nggak peka banget sih, kamu pikir aku hampir tiap hari ke rumah kamu ngapain? Cuma mau ketemu Arlan?" Nando menatap Atama intens, ada perasaan tak terima menyerang dadanya. Dia tak rela Atama secepat ini menikah, apalagi dengan adiknya yang punya bakat jadi penjahat wanita itu.

"Maksudnya?" Atama menautkan alis. Mengangkat kepala dan menatap Nando bingung.

"Ya, mau ketemu kamu, lah!" Ucap Nando pada akhirnya.

"Kan ketemu juga, Kak. Sekilas," jawab Atama asal. Dia memang perempuan yang tidak pandai menganalisis kalimat yang keluar dari mulut orang jika tidak dijelaskan secara gamblang.

"Ya apa kek, sapa gitu. Udah gitu tau-tau kamu dah mau nikah, ama adikku lagi! Ini sitkom apaan sih? nggak lucu banget!" Nando tertawa hambar, tapi tampak kesal. Tidak ada secuil pun kebahagiaan di hati Nando atas pernikahan adiknya ini. Yang jelas, tanpa dijabarkan, Nando hanya tahu hatinya gagal menempatkan diri di hati Atama. Dan menghina Atama, adalah satu-satunya benteng pertahanan terakhir yang Nando miliki demi mempertahankan harga dirinya.

"Lah, kan kita nggak terlalu kenal, Kak. Aku aja tau Kakak juga dari Kak Arlan. Lagian ngapain aku sapa duluan, orang tampang Kakak jutek mulu!" Balas Atama yang jadi makin kesal.

"Iyalah, jutek. Orang gantengnya di mata kamu udah abis sama Al. Ya kan?"

Atama hanya mendengkus dan menatapnya datar. Dia tidak tahu apa yang dipikirkan gadis di depannya ini. Nando meraup wajah dengan kedua telapak tangannya. Gelisah merambati dirinya.

"Apa sih Ta, yang bikin kamu suka sama Al?" Tanya Nando saat itu. Sikap Atama yang tidak peka benar-benar membuatnya frustasi.

"Sayangkan nggak pernah butuh alasan, Kak."

"Ya kira-kira itu, Atama." Potong Nando cepat. Dia menatap Atama lekat dan gadis itu balas menatap Nando sekilas. Nando menunduk lesu, sepertinya Atama cukup tahu apa maksud dari ucapannya.

"Kakak nggak ada pikiran suka sama aku kan?"

"Nggak, kamu udah mau nikah juga. Ya udah, lupain aja aku tadi ngomong apa, lebih enak kayak kemaren-kemaren aja deh, nggak usah saling sapa. Anggep aja kita nggak pernah saling kenal!"

"Kan kita adik-kakak mulai hari ini."

"Suka-suka kamu, Ta. Percuma dijelasin juga!" Akhirnya, Nando meninggalkan Atama setelah mengatakan hal itu. Memutuskan untuk tidak lagi bodoh dengan mempertahankan perasaannya kepada Atama, si gadis bodoh dan murahan itu.

Atama masih menatap punggung Nando yang menjauh. Ada rasa tak nyaman di hati gadis itu saat Nando memperlihatkan sikap seolah-olah lelaki itu menyukainya.

Tapi, sejak kapan?

Dan apa yang sedang dia lakukan barusan?

Apakah membuat sebuah pengakuan?

Atau melampiaskan kekesalan?

Begitu banyak pertanyaan menggantung di benak Atama.

Atama tidak pernah berpikir bahwa Nando menyukainya. Selain bersahabat dengan Arlan, usianya yang sembilan tahun melampauinya, tidak mungkin membuat Atama berpikir yang tidak-tidak. Nando adalah pria dewasa yang sepertinya aneh jika dia menyukai bocah ingusan seperti Atama.

Namun, apa mau di kata. Hati seorang Atama telah memilih Aljabar Wiratama yang tak lain adalah adik kandung Nando sendiri.

Meski sakit, Nando harus menerima itu.

*****

Malam pernikahan, bagi setiap orang adalah hal yang tidak mudah dilupakan.

Begitu pun dengan Aljabar.

Dia tak akan pernah lupa seumur hidup atas dasar apa dia menikah di usia sedini ini.

Dia tak siap dari segi mana pun.

Dia tak pernah membayangkan jika memiliki Atama di saat yang tepat membuatnya merasakan rasa sakit seperti ini.

Cukup lama Aljabar terdiam, merebahkan diri di tempat tidur dengan mata terpejam.

Sudah jelas, bukan ini yang dia inginkan.

Sesaat kemudian, Atama datang. Aljabar mendengarnya dari entakan kaki dan ranjang yang tiba-tiba bergerak, tetapi dia tak membuka mata.

"Al, kamu kenapa?" Atama menanyainya sambil mengusap kepala lelaki yang kini resmi menjadi suaminya itu.

Aljabar tak menyahut, kemudian dia berdiri dan menyulut rokoknya di bibir ranjang.

"Kamu menyesal atas pernikahan ini?" Tanya Atama lagi.

"Kamu pikir nggak? Kamu yang bikin aku susah dengan pernikahan sialan ini, Ta! Kalau bukan Papamu ngancam buat penjarain aku kalo aku nggak tanggung jawab. Ogah aku nikahin kamu!" Lagi, ucapan Aljabar kembali menusuk hati Atama sedemikian dalam.

"Al, tapikan kita saling mencintai, kita bisa jalanin ini semua sama-sama," seru Atama dengan mata sayu.

"Ya! Aku akan menjalaninya, tapi dengan caraku sendiri!" Ucap Aljabar penuh penekanan. Dia menoleh menatap lurus manik mata Atama yang berkaca-kaca, hingga setelahnya dia berujar dalam hati.

Aku akan ngasih kamu neraka dalam pernikahan ini!

Camkan itu, Atama!

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
~kho~
lha situ mau enaknya doang. kmrn2 ngerayu2 atama biar dksh. Skrg hamil dsrh tg jwb kesel. piye tho karepmu?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   96. EPILOG

    TIGA TAHUN KEMUDIAN...Abraham POV*****"Kamu... bukan Rassi...” kataku lirih, melemah, terduduk lunglai di lantai. Bersandar pada dinding ruangan gelap itu.Kedua rahangku kembali mengeras. Menahan sesak yang kian menjadi-jadi.Aku menggigit bibir bagian bawah, sekadar berusaha menahan genangan air di kelopak mataku supaya tidak jatuh membanjiri pipi.Jelas, aku tak ingin terlihat cengeng dihadapan wanita ini. Meski aku harus mengakui kekeliruanku selama ini, kalau wanita yang kini berdiri di hadapanku ini, bukan, dia bukan Rassiku.Wanita ini bukan istriku...*****Jakarta, Sepuluh Tahun SilamAku terdiam saat berbicara. Aku terhenti saat berjalan. Seperti ketika aku melewati taman-taman surga. Walau mata ini tertutup, tapi dia tetap terlihat. Bahkan ketika mata ini terbuka, seketika senyumnya menyambut tanpa jeda, membuatku lupa bagaimana cara untuk berkedip. Tingkah manjanya membuatku merasa menjadi satu-satunya pria paling perkasa, karena aku satu-satunya pria yang bisa melindun

  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   95. AKHIR SEBUAH KISAH

    Tak ada yang pernah menyangka jika Rassi Pramudita adalah anak dari salah satu pengusaha ternama di New York.Ayahanda Rassi adalah orang Indonesia yang sudah lama menetap di New York dan menjadi warga negara Amerika Serikat, sementara Ibunda Rassi sendiri merupakan wanita keturunan Korea Selatan.Paras cantik Rassi diturunkan dari sang Ibu yang awalnya berprofesi sebagai aktris ternama di Korea, namun dia pensiun sejak memutuskan untuk menikah dengan Ayah Rassi.Tidak mendapat persetujuan keluarga, itulah yang menjadi penyebab Ayah Rassi pergi ke luar negeri dan memulai karirnya sebagai pebisnis dari titik nol di New York.Siapa sangka, keuletan dan ketekunannya membuahkan hasil yang sangat memuaskan.Sementara alasan mengapa Rassi dan Rissa bisa terpisah, itu semua karena ulah seorang lelaki bernama Mo Seo Jin yang merupakan fans garis keras Ibunda Rassi.Mo Seo Jin kecewa karena idolanya pensiun dari dunia perfilman dan memilih untuk menjadi Ibu Rumah tangga biasa sehingga lelaki i

  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   94. WANITA BERNAMA RISSA

    Sesampainya Atama dan Aljabar di kediaman mereka, hal tak terduga mengejutkan keduanya saat sosok Chelsea yang tiba-tiba berlari ke arah Aljabar di pintu masuk dengan senyuman yang merekah di wajah imutnya."Papa... Elsi kangen Papa..." ucap Chelsea yang langsung berhambur memeluk Aljabar."Chelsea? Kamu..." ucap Atama bingung saat tiba-tiba Arlan dan Althair diikuti Lyra dan Rama ikutan menghampiri mereka di ambang pintu utama."Chelsea baik-baik aja, Ata! Lagian sih, lo nggak angkat telepon gue!" ucap Arlan saat itu setengah berteriak."Ini, gimana bisa?" Tanya Atama yang masih saja bingung, meski dalam hati dia sangat senang."Chelsea itu udah lama kabur dari Abraham. Dan selama itu juga dia hidup terlunta-lunta sendirian di luar sana. Untungnya ada temen gue yang nemuin Chelsea." ucap Arlan setelahnya."Alhamdulillah, syukur kalau begitu? Aku harus cepet telepon Lexi, dia pasti senang mendengar kabar ini," balas Atama yang lekas mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya."Elsi nggak m

  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   93. MEMENDAM KECEWA

    Setelah Atama memberitahu Lexi bahwa dia sendiri pun tidak mengetahui di mana kini Abraham menyekap Chelsea, lalu tak lama, wanita itu mendapati pesan masuk yang dikirim dari nomor tak dikenal, di mana nomor tersebut mengaku bahwa dia adalah Abraham.Lelaki itu mengancam Atama juga Aljabar akan membunuh Chelsea jika mereka tak datang ke lokasi di mana Abraham berada.Tak mau membuang waktu, Atama dan Aljabar pun melaporkan ancaman itu pada pihak kepolisian, selain itu, mereka juga melibatkan Lexi dalam pemecahan masalah kali ini.Hingga akhirnya, setelah mereka semua berembuk, Atama dan Aljabar pun menyanggupi permintaan Abraham.Keesokan malamnya, mereka benar-benar mendatangi lokasi yang alamatnya diberikan Abraham pada mereka.Arlan yang awalnya ingin ikut tak diizinkan oleh Nando karena kondisi kesehatan Arlan yang memang belum sepenuhnya membaik.Menahan kesal, Arlan hanya bisa menatap kepergian iring-iringan kendaraan Aljabar, Lexi dan pihak kepolisian yang meninggalkan pelatara

  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   92. SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN

    Mungkin, semua manusia di dunia ini pernah mengalami sebuah kejadian yang dinamakan kebetulan.Ya, kebetulan.Kebetulan yang pada akhirnya kembali mempertemukan sepasang insan manusia yang saling jatuh cinta.Semua yang terjadi seperti mimpi bagi Aljabar saat tatapannya yang tanpa sengaja tertuju ke arah sebuah motor yang melaju perlahan di sisi kendaraannya.Saat itu, Aljabar sedang berada dalam perjalanan menuju Bandung untuk menemui Ibu Marfuah. Kepergiannya ditemani Nando dan pihak kepolisian.Sesosok wanita bergaun hijau yang duduk diboncengan motor terlihat tidak asing, sehingga Aljabar pun menajamkan penglihatannya.Dan saat itulah, dia pun tersadar bahwa wanita itu adalah Atama, istrinya yang hilang satu minggu ini.Menepuk cepat bahu Nando yang mengendarai mobil, Aljabar berteriak panik."Nan, berhenti Nan! Berhenti! Hadang motor itu, Nan! Itu Atama, Nando! Itu Atama," ucapnya dengan telunjuk yang mengarah ke motor di sisi kendaraannya.Nando pun bergerak cepat mengikuti inst

  • KUUBAH IDENTITAS DEMI DENDAM PADA SUAMIKU   91. MELARIKAN DIRI

    Hari ini, Mami Keke dikejutkan dengan kabar hilangnya Ratu dari rumah sakit.Salah satu anak buahnya tersebut melarikan diri saat pengawasan rumah sakit sedang berkurang, terlebih saat Andra, yang merupakan salah satu bodyguard Mami Keke yang ditugaskan sang gremo menjaga Ratu sedang lengah.Masih dengan seragam rumah sakit yang dia kenakan, Ratu berjalan tertatih saat luka tembak di perutnya belum sepenuhnya pulih.Ratu harus lekas pulang ke kostannya untuk mengambil barang pribadinya sebelum dia pergi jauh dari kota ini.Setelah menjalani perawatan intensif pasca kejadian penembakan itu, Ratu terus berpikir bahwa dia tak ingin lagi kembali pada profesinya sebagai pelacur.Ratu ingin berhenti dari pekerjaan kotor itu dan mulai menata kehidupannya yang baru.Meski sampai detik ini, dia belum tahu kemana dia harus pergi.Dan mengenai alasan mengapa Ratu tiba-tiba berpikir seperti ini, itu semua tak lepas dari perasaan yang dia miliki terhadap Arlan sejauh ini.Ratu sadar sampai kapan p

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status