Share

BAB 15

"Apa benar kata Isyani kamu nggak mau masak hari in?"

"Iya mas, kenapa?" jawabku sekenanya. Sepertinya pelan - pelan memang harus sedikit kutunjukan taringku kepada Mas Marvin dan Isyani serta ibu mertua, biar mereka nggak seenaknya kepadaku."Iya? berani - beraninya kamu jawab aku sesantai itu."

Mas Marvin sangat kaget melihat caraku menjawab pertanyaannya. Seumur - umur aku tidak pernah erani kepadanya, aku selalu menurut bahkan terkesan takut saat melihat wajah marahnya.

"Lah? emang salah mas?" tanyaku tertawa miring. Mas Marvin semakin kesal melihat mukaku dan merasa kuejek.

"Furika - Furika, kuamat - amati akhir - akhir ini kamu mulai belagu, susah di suruh dan males ngerjain pekerjaan rumah, kamu kira aku menikahi Isyani untuk dijadikan pembantu untukmu? hah?" ucapnya dengan suara ditinggikan.

Pulang - pulang kerja nggak bikin rumah tambah tenang, malah memancing keributan. Hemm, bagaimana sih suamiku ini?

"Apaan sih mas ngomel - ngomel terus, kasihan Aghis dia baru aja tidur."

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status