Share

Bab 4

Penulis: Charmy
Darren menatap pesan di layar ponsel, perasaan gelisah dalam hatinya kembali menyeruak. Dia baru saja hendak mengambil ponsel milik Adele untuk melihat pesan apa yang muncul, ketika tirai ruang ganti tiba-tiba disibakkan dan Adele melangkah keluar.

Gaun yang dikenakannya serasi sekali dengan perhiasan batu permata yang telah disiapkan Darren secara khusus. Kecantikan Adele tampak semakin bersinar karena perpaduan itu.

Dalam sekejap, Darren melupakan tentang hitungan mundur yang sempat dia lihat di ponsel tadi. Tatapannya terpaku dengan penuh kekaguman.

"Adele, aku benar-benar pria paling beruntung karena memilikimu."

Dulu, jika Adele ditatap dengan penuh cinta seperti itu, mungkin jantungnya sudah berdebar kencang. Namun kini, dia hanya mengalihkan pandangannya dengan tenang tanpa merasa terharu sedikit pun.

Darren menunduk dan berniat mencium pipinya, tetapi Adele menghindar secara halus.

"Ayo pergi sekarang. Waktunya sudah mepet."

Melihat Adele mengambil ponselnya lagi, Darren baru teringat pada notifikasi hitungan mundur yang tadi sempat dia lihat. Wajahnya langsung mengernyit. "Aku tadi lihat ada pengingat hitung mundur tujuh hari di ponselmu. Apa itu?"

Adele sempat terdiam sesaat, kilatan gugup melintas di matanya. Dia belum ingin Darren tahu bahwa dia sedang mempersiapkan kepergiannya.

"Tujuh hari lagi itu hari pernikahan kita. Kamu lupa ya?" jawabnya tenang, sambil menatap Darren dengan tatapan jujur.

Ditatap seperti itu, Darren justru merasa bersalah. Dia buru-buru mengganti topik, seolah tidak terjadi apa-apa.

....

Meskipun pesta belum dimulai, aula sudah penuh sesak oleh tamu-tamu yang bercengkerama dengan riuh. Begitu Darren dan Adele masuk, semua orang langsung menghampiri mereka.

Udara di dalam cukup dingin karena pendingin ruangan dan Darren dengan sigap menyampirkan selendang yang telah dia siapkan sebelumnya ke pundak Adele.

Adegan itu membuat banyak wanita menatap dengan iri. Sementara teman-teman dan rekan bisnis Darren justru berseloroh sambil tersenyum.

"Pak Darren benar-benar perhatian sekali sama Bu Adele. Di seluruh Kota Jarcos, rasanya nggak ada pasangan yang lebih serasi dari kalian. Aku pasti datang memberi selamat di pernikahan kalian minggu depan."

"Di seluruh Kota Jarcos, kalau Darren dibilang suami paling perhatian nomor dua, rasanya nggak ada yang berani mengaku sebagai nomor satu."

"Itu sudah jelas. Pak Darren itu panutan pria baik. Perempuan mana di Kota Jarcos yang nggak iri sama Adele karena bisa menikah dengan pria sebaik dia?"

Di tengah keramaian, suara-suara pujian terhadap Adele dan Darren terdengar di mana-mana. Darren tersenyum, aura dingin dan tertutup yang biasanya melekat padanya pun menghilang.

Meskipun dia tahu sebagian besar pujian itu hanyalah basa-basi untuk menjilat, Darren tetap merasa puas dan senang. Siapa pun yang menghampirinya, dia layani dengan sopan. Orang-orang pun merasa telah menemukan cara mendekati Darren dan semakin gencar menyanjung tanpa henti.

Di sisi lain, Adele merasa telinganya terus berdengung, sampai kepalanya pun mulai terasa pusing.

Terlebih sekarang, dia benar-benar tidak ingin mendengar ucapan selamat dari orang-orang yang tidak tahu apa-apa.

Menyadari raut tidak nyaman di wajah Adele, Darren segera mengisyaratkan orang-orang untuk membubarkan diri, lalu membawanya ke tempat yang lebih tenang.

Namun, ketenangan itu tidak bertahan lama. Karena tak lama kemudian, Susanti melangkah anggun dengan gaun malam berwarna hitam pekat.

"Pak Darren, Bu Adele, lama nggak bertemu," sapa Susanti.

Sebagai salah satu penerima bantuan dari Keluarga Halsinky dalam beberapa tahun terakhir, Susanti memang diundang dalam acara amal malam ini. Bahkan, nanti dia juga akan naik ke panggung untuk menyampaikan pidato.

Adele tidak ingin berpura-pura ramah dengannya. Dia hanya menunduk dan berpura-pura sibuk melihat layar ponsel.

Susanti melangkah sedikit lebih dekat dan berkata dengan penuh rasa bersalah, "Bu Adele masih marah padaku ya? Soal kejadian waktu itu, aku benar-benar minta maaf. Waktu itu aku sedang panik karena sakit, makanya terpikir ide gila meminta Pak Darren pura-pura menikah denganku."

"Tapi Darren sudah menolaknya dan sekarang aku juga sudah punya pacar. Gimana kalau kita lupakan saja semua kejadian di masa lalu?"

Namun di telinga Adele, tidak ada nada permintaan maaf yang tulus dalam kata-kata itu. Justru semuanya terdengar seperti sindiran dan provokasi.

Darren pun menangkap nada angkuh dalam suara Susanti. Alisnya mengernyit dan kemudian dia mengusir Susanti dengan kesal.

"Kenali posisimu. Adele nggak suka kamu, jadi lebih baik tahu diri dan menjauh," ujar Darren dengan dingin.

Susanti mendengus manja. "Dia nggak suka aku, tapi ada orang lain yang suka."

Sambil mengucapkan kalimat itu, dia menatap Darren dan sengaja mengedipkan matanya padanya. Entah apa yang tebersit di pikiran Darren, kerongkongannya tampak bergerak naik turun. Dia mengambil gelas anggur di depannya dan langsung meneguknya sampai habis.

Melihat dua orang itu saling menggoda tanpa merasa bersalah, Adele merasa muak. Dia pun berdiri dan melangkah pergi menuju toilet.

Darren langsung bangkit dan mengejar. Sementara di belakang mereka, Susanti langsung dikerumuni oleh beberapa tamu wanita.

"Susanti, gaunmu malam ini cantik banget! Anting-antingmu juga keren."

Susanti menegakkan tubuhnya dengan penuh kebanggaan. "Tentu saja, ini semua hadiah dari pacarku. Apa pun yang dia beri, pasti yang terbaik."

Ucapannya segera disambut dengan decak kagum dan pujian.

"Eh, antingmu ini ... kelihatannya bahannya sama dengan perhiasan yang dipakai Bu Adele malam ini. Mungkin pacarmu dan Pak Darren beli dari batu giok yang sama, ya?"

Langkah Adele sempat terhenti sesaat. Dari ujung matanya, dia sempat melirik gelang giok di pergelangan tangan. Dia mencopotnya dengan kasar dan menggenggam erat di telapak tangan. Permukaan batu giok yang halus itu malah membuat telapak tangannya terasa sakit.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 25

    Di bawah kepemimpinan Darren, Grup Halsinky perlahan-lahan menguasai setengah kekuatan bisnis di seluruh Kota Jarcos. Dia mulai memperluas bisnisnya ke luar negeri dan tujuan pertamanya adalah Paris, Prancis.Dulu semua orang mengejek tindakan gegabah Darren saat mencari Adele, tetapi kini tidak ada seorang pun yang berani membicarakannya lagi. Bahkan sebaliknya, mereka mulai memuji betapa dalam cintanya Darren kepada Adele, seakan-akan sepenuhnya melupakan kenyataan bahwa dulu Darren pernah berselingkuh sebelum pernikahan dan bahkan membuat wanita lain hamil.Begitulah, ketika kekuasaan sudah berada di tangan, semua kata-kata hinaan akan lenyap tanpa jejak. Darren merasakan sendiri bagaimana manisnya kekuasaan, tetapi hal itu sama sekali tidak membuatnya bahagia. Atau lebih tepatnya, sejak hari Adele pergi, Darren telah kehilangan hak untuk merasa bahagia.Dia telah mengkhianati Adele. Berdasarkan janjinya sendiri, dia pantas hidup sebatang kara hingga akhir hayat. Kebahagiaan seharus

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 24

    Setelah kembali dari Kota Jarcos ke Paris, Adele tidak lagi diganggu oleh orang-orang yang dulu mengaku sebagai temannya di dalam negeri. Hidupnya perlahan kembali tenang.Sementara itu, di dalam negeri, sejak kepergian Adele, Darren hidup layaknya mayat berjalan. Kelly diliputi amarah sekaligus kesedihan. Wanita yang biasanya anggun itu kini memaki tanpa henti.Ketika Travis masuk ke ruang rawat, dia melihat Darren yang lesu tak berdaya dan Kelly yang tak berhenti mengomel. Seketika, emosinya naik.Travis menarik Darren dari ranjang, lalu menamparnya dua kali dengan keras. Darah langsung mengalir di sudut bibir Darren. Telinganya mendengar bentakan ayahnya yang menggelegar."Darren, lihat dirimu sekarang! Kamu pikir kalau kamu seperti ini, Adele akan kembali? Sekarang dia bahkan nggak akan melirikmu lagi. Kalau terus terpuruk begini, kamu hanya akan membuat semua orang jadi bahan tertawaan!""Kalau kamu nggak peduli pada orang lain, setidaknya lihat ibumu! Lihat dia sekarang! Ini kare

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 23

    Kelly yang menunggu di luar langsung merasakan firasat buruk saat melihat Sonny masuk ke ruangan. Jadi, ketika Adele dan Sonny berniat pergi, Kelly langsung berdiri mengadang di depan mereka."Adele, kamu mau pergi sekarang? Orang ini temanmu?"Terhadap Kelly, kesabaran Adele memang lebih banyak sedikit dibandingkan untuk Darren, tetapi itu hanya sebatas perbandingan. Sejak malam itu ketika dia mendengar semua percakapan di rumah lama, Adele tidak bisa lagi bersikap ramah kepada Kelly.Menghadapi pertanyaan bernada tidak menyenangkan dari Kelly, Adele hanya menjawab dengan nada datar, seolah-olah ini adalah urusan pekerjaan. "Di antara aku dan Darren, sudah nggak ada yang perlu dibicarakan lagi. Lagi pula, ini pacarku, Sonny."Sonny menyapa Kelly dengan sopan, tetapi Kelly tak berniat membalas sapaan itu. Hatinya dipenuhi keluhan terhadap Adele, nada bicaranya pun sedikit kesal. "Adele, kamu dan Darren putus belum sampai dua bulan. Kenapa kamu sudah ....""Kamu nggak bisa lihat betapa

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 22

    "Itu sudah pasti! Bagiku, kamu adalah orang yang paling penting!"Tanpa ragu sedikit pun, Darren langsung mengucapkan jawaban itu. Mendengar jawaban itu, sudut bibir Adele terangkat membentuk senyuman mengejek, menusuk mata Darren.Tanpa menyisakan sedikit pun belas kasihan, Adele mengucapkan jawaban yang jauh berbeda dari Darren, "Nggak, kamu nggak akan melakukannya. Kamu nggak rela melepaskanku, tapi juga larut dalam sensasi yang diberikan Susanti. Kalau nggak, kamu nggak akan sebahagia itu setelah tahu dia hamil.""Sekarang kamu menjawab seperti ini hanya karena kamu tahu aku akan meninggalkanmu. Padahal yang paling kamu sesali adalah kamu nggak menyembunyikan perselingkuhanmu dengan lebih baik.""Andai waktu bisa diputar, aku yakin kamu akan mengatur Susanti tinggal jauh dariku, seumur hidup pun tak masalah, agar kamu bisa memiliki dua-duanya."Wajah Darren seketika pucat pasi, seakan-akan pikiran terdalamnya sedang dibuka lebar-lebar. Telapak tangannya mengepal kuat, tubuhnya berg

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 21

    Dengan adanya tekad untuk terus bertahan, Kelly tidak perlu memaksa lagi kali ini. Darren dengan sukarela meminta melakukan pemeriksaan kesehatan lengkap dan setiap hari minum obat serta menerima infus.Kesehatan Darren semakin membaik. Namun, hari ketiganya, dia sudah mengurus prosedur keluar rumah sakit.Dia memerintahkan para pekerja untuk bekerja lembur demi memperluas area rumah kaca bunga, lalu meminta asistennya membeli ratusan bibit pohon pir untuk ditanam di dalamnya. Setelah itu, dia memanggil tukang ahli merawat tanaman, menyesuaikan suhu agar pohon pir itu bisa terus berbunga sepanjang waktu ini.Tidak berhenti di situ, Darren juga memesan kembali sebuah cincin khusus, berencana melamar ulang Adele pada hari dia kembali. Kali ini, dia bersumpah tidak akan pernah mengkhianati Adele lagi.Dalam sekejap, satu minggu pun berlalu. Darren mengikuti Kelly seperti bayangannya sepanjang hari, hingga akhirnya telepon dari Adele kembali masuk. Sesuai arahan Darren, Kelly memberi tahu

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 20

    "Darren, kamu harus sadar. Selama kamu mau bangun, Ibu rela buang harga diri dan memohon pada Adele agar dia mau kembali menemuimu.""Tapi kalau kamu terus koma seperti ini, kamu nggak akan pernah punya kesempatan lagi untuk bertemu dengan Adele ...."Sepertinya kata-kata Kelly itu berhasil, Darren berjuang bangun dari komanya, menggenggam erat tangan ibunya. "Ibu ... aku ingin bertemu Adele!"Kalimat itu seolah-olah menguras seluruh tenaganya. Bahkan dengan alasan sang ayah sakit parah pun, Selina tetap gagal membuat Adele kembali. Darren benar-benar sudah tak tahu lagi harus memakai cara apa untuk menemukan Adele.Dulu, Kelly selalu menganggap Adele seperti anak kandung sendiri dan Adele adalah orang yang berhati sangat lembut. Mungkin kali ini, Kelly benar-benar bisa membuat Adele kembali.Melihat tatapan Darren yang penuh rasa sakit, Kelly sempat ragu sejenak, tetapi akhirnya dia mengalah dan menyetujui permintaan Darren untuk segera menelepon Adele.Namun, telepon yang baru berder

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status