Eowyn, berumur 25 tahun dan sangat mencintai kekasihnya, Nathan.Umur mereka terpaut lima tahun. Saat ini Nathan berumur 30 tahun. Eowyn bekerja di sebuah perusahaan raksasa yang bergerak dibidang migas, sebagai seorang sekretaris. Sedangkan Nathan saat ini sangat menikmati puncak karirnya sebagai seorang pengusaha tekstil yang sukses. Mereka menjalin hubungan toxic yang sudah berjalan tiga tahun lamanya. Nathan selalu memperlakukan Eowyn dengan seenaknya, mengintimidasi dan sering kali membuat dirinya merasa bersalah tanpa sebab. Nathan merupakan seorang pria yang tak bisa hanya setia pada satu wanita. Sudah beberapa kali Eowyn mendapati kenyataan kekasihnya itu bermain mata dengan perempuan lain di belakangnya. Haruskah Eowyn terus bertahan? Sanggupkah ia terus menerus menahan rasa sakit di hatinya saat cinta tulusnya diterpa cobaan bertubi-tubi? Sedangkan ada pria lain yang selama ini diam-diam menaruh hati padanya tapi tak memiliki keberanian untuk mengutarakannya.
View MoreEowyn tersentak dari lamunannya dan merasa sangat malu mendapati Pak Edward memandanginya dengan kening berkerut. Suara teguran yang lumayan keras keluar dari mulut Pak Edward.
Ia sungguh tak berani membayangkan sudah berapa lama atasannya itu berdiri di sana, sambil berkacak pinggang dan melotot galak ke arahnya!
Eowyn menghitung sampai tiga dalam hati sebelum akhirnya memberanikan diri menatap ke arah Pria tampan yang sudah menjadi atasannya selama dua tahun belakangan ini.
"Maaf, Pak. Apa yang Bapak katakan tadi? Bisa tolong diulang, Pak?" suaranya hanya berupa bisikan lirih yang mungkin saja akan langsung hilang terbawa angin sebelum mencapai telinga Pak Edward. Tapi untung saja di dalam ruangan kantor ini tak ada angin yang berhembus,hiburnya dalam hati.
Bagus, Eowyn .... Terus saja melucu dan silakan buat dirimu terlihat konyol di hadapannya!
"Apa yang kau katakan? Coba kau ulangi ucapanmu dengan suara yang lebih jelas, Eowyn. Karena suaramu terdengar hampir mirip suara anak ayam mencicit."
Edward merasa gemas dengan tingkah laku sekretarisnya yang sering kali kepergok melamun di ruangannya. Walau ia tahu Eowyn selalu menyelesaikan semua tugasnya dengan tepat waktu tapi hal itu tidak lantas membuatnya bebas dari teguran.
Dan Eowyn masih saja menatapnya tanpa berkedip. Seakan hanya dialah satu-satunya pria paling tampan di dunia ini, Edward balas menatapnya sambil dalam hati mencibir.
Eowyn merasa bingung harus menjawab dan akhirnya hanya bisa melongo menatap atasannya.
Sebetulnya jika Eowyn mau jujur, Pak Edward justru terlihat sangat lucu Saat dia berusaha memasang mimik galak seperti yang sedang dia lakukan saat ini. Sungguh! Tidak ada sedikitpun bakat galak di dalam dirinya.
Jika kau berkata seperti itu, lalu kenapa kau harus merasa ketakutan saat dia memergokimu melamunkan Nathan? Aku tidak takut, aku hanya merasa malu ... Itu jelas dua hal yang berbeda! Eowyn praktis terlihat bodoh saat ia berusaha membantah dirinya sendiri.
"Anak ayam biasanya disebut menciap, Pak. Bukan mencicit ... itu yang aku pelajari saat duduk di .... " perkataan Eowyn langsung dipotong oleh Pak Edward.
"Eowyn, aku tidak sedang meminta pendapatmu. Jadi simpan saja tenagamu untuk hal yang lebih berguna," kata Edward sewot dan terdengar tidak sabaran.
Edward berjalan ke arah mejanya dan menghempaskan bokongnya ke kursi besar berlapis kulit. Ia mulai membuka map berisi data total produksi migas siap jual bulan ini dan memeriksa ulang setiap biaya yang dikeluarkan perusahaannya termasuk eksplorasi pengeboran sumur baru untuk meningkatkan jumlah produksi migas mereka.
Edward melirik ke arah Eowyn dan dalam hati memuji kinerja wanita itu yang selalu menyerahkan data penting perusahaan dalam bentuk susunan yang sangat rapi hingga memudahkan ia mengecek ulang tanpa harus menanggung resiko terserang migrain.
🍀🍀🍀
Eowyn sedang membereskan mejanya dan bersiap-siap untuk pulang. Ia harus segera pulang agar bisa punya waktu lebih untuk mandi dan sekedar berdandan agar bisa tampil sepadan di samping Nathan yang luarbiasa tampan dan kaya. Tapi tak bisa setia, tambahnya dalam hati dengan senyum getir.
Nathan akan mengajaknya ke perjamuan makan salah satu koleganya. Tentu saja ia tak boleh mempermalukan pria itu di depan teman-temannya yang terkenal memiliki kekayaan yang mencengangkan.
Ia meninggalkan kantornya dengan mengendarai mobil perusahaan, yang merupakan salah satu fasilitas mewah yang ia dapatkan selama ia menjabat sebagai sekretaris Pak Edward,selaku direktur utama di perusahaan migas tempat ia bekerja.
Sering kali ia harus menulikan telinganya dari segala gosip tak sedap yang berhembus diantara para karyawan di kantornya. Mereka bergunjing tentang hak istimewa yang ia dapatkan. Dan selalu berbisik-bisik di balik punggungnya.
Seharusnya mereka bisa melihat dan menyadari semua yang ia nikmati saat ini adalah bentuk dari penghargaan atas hasil kerjanya. Bukan dari hasil rajin bergosip masalah tak penting!
Fasilitas mobil dan apartemen yang ia dapatkan bukan karena ia memiliki hubungan khusus dengan Pak Edward, seperti yang dituduhkan para teman kantornya.
Apakah penglihatan mereka semua terganggu? Harusnya mereka membuka mata mereka lebih lebar. Pak Edward merupakan pria bujangan paling diincar para wanita sosialita. Sedangkan aku? Hanya seorang wanita pengecut yang tak memiliki keberanian untuk melawan sikap kekasihnya yang brengsek karena terlalu mencintai pria itu dan tak ingin pria itu meninggalkannya.
Jadi bisa dibayangkan betapa kelirunya tuduhan yang mereka lontarkan selama ini. Atas dasar apa ia bisa menjadi wanita pilihan Pak Edward? Sedangkan atasannya itu bisa memilih wanita tercantik yang dia inginkan? Eowyn hanya bisa tertawa getir sambil menggelengkan kepalanya. Hidup ini memang sangat rumit ....
🍀🍀🍀
Ponsel Eowyn berbunyi Tepat pada saat ia menyelesaikan sapuan terakhir di bibirnya dengan lipstik berwarna peach.
"Aku sudah di bawah menunggumu,Eowyn. Jangan membuatku harus menanggung malu karena kita datang terlambat."
Dasar perusak suasana! Apakah dirimu tidak bisa mengucapkan kalimat yang enak didengar? Omel Eowyn. Tapi tentu saja ia hanya bisa melakukannya dalam hati.
"Eowyn, apa kau sedang mendengarkan aku? Kenapa kau tidak menjawab? Waktu terus berjalan, jika kau tak bisa turun sekarang maka aku akan pergi sendiri."
"Aku akan segera turun, Nath. Aku... " Eowyn belum sempet menyelesaikan kalimatnya tapi Nathan sudah menutup teleponnya. Eowyn merasa seperti berbicara dengan benda mati.
Ia berusaha mengabaikan rasa sakit yang menusuk hatinya. Tidak ada waktu untuk meratap, batinnya dalam hati. Ia harus segera turun atau Nathan akan melaksanakan ancamannya.
Sekali lagi ia memeriksa kembali penampilannya di cermin panjang dan tanpa membuang waktu segera menyambar wristlet miliknya dan berjalan tergesa-gesa ke arah pintu.
🍀🍀🍀
Sepanjang perjalanan ke tempat tujuan, Nathan mendiamkannya. Tak ada sepatah kata pun keluar dari bibir pria itu. Tak ada senyuman apalagi pujian.
Mobil mereka akhirnya sampai di sebuah rumah megah bergaya mediterania. Rumah bercat putih itu di dominasi pilar-pilar besar yang menjulang tinggi sampai ke langit-langit rumah. Atap di ruang tengah berbentuk kubah dengan ornamen kaca yang sangat indah.
Eowyn yakin acara perjamuan ini pasti sudah menghabiskan uang dengan jumlah yang sangat banyak. Ini bisa dilihat dari makanan enak yang berlimpah di sepanjang meja yang berderet rapi mengelilingi keseluruhan ruangan tamu yang sangat luas. Juga ada meja berisi penuh makanan pencuci mulut dan puluhan jenis cemilan yang menggugah selera.
Eowyn yakin ia tak akan sanggup melewati pintu depan dengan selamat jika ia berani melahap semua makanan yang ada di sini.
Masih segar dalam ingatannya ucapan Nathan saat menilai bentuk tubuhnya. Seumur hidup ia tak akan melupakan ucapan Nathan yang mengandung belati itu.
Seakan mengetahui isi pikirannya, Nathan memberikan tekanan saat memeluk pinggang Eowyn.
"Jaga sikapmu,Eowyn. Jangan membuatku malu dengan caramu melahap semua makanan itu seakan tidak ada lagi hari esok bagimu untuk menikmatinya."
" Dan apa perlu kuingatkan juga bahwa saat ini kau sudah kelebihan beberapa kilogram lemak yang sangat menjengkelkan. Coba kau lihat wanita yang ada di sana. Kau seharusnya malu dengan kondisi tubuhmu saat ini. Jadi aku ingin sekarang juga kau jauhi meja itu, angkat dagumu dan bersikaplah lebih terhormat di depan orang-orang ini. Ingat, di sini bukan area sirkus. Jangan membuat dirimu menjadi tontonan gratis."
Nathan tersenyum mesra ke arah Eowyn sambil memeluk ringan pinggangnya, seakan dia sedang merayu Eowyn. Pria itu melontarkan kalimat menusuk itu dengan cara berbisik di telinganya. Memberi anggapan ke semua orang jika dirinya sangat mencintai Eowyn. Padahal sebetulnya yang sedang dilakukan pria itu adalah mengintimidasi diri Eowyn.
Jauh setelah kedua orang berbeda jenis kelamin itu menaiki tangga dan lenyap dari pandangannya, Eowyn masih berdiri dengan tubuh kaku, tidak bergerak sama sekali. Danu belum beranjak, ia memandangi sosok wanita jelita yang terlihat begitu pucat. Eowyn terlihat seperti patung lilin. Wanita yang memiliki kecantikkan klasik itu seperti kehilangan jiwanya. Tatapanya kosong. Tanpa sadar Danu menghitung dalam hati, menunggu wanita itu menangis tapi Eowyn terlihat tegar. Atau air matanya telah tertuang habis tak bersisa, pikir Danu dalam hati. Ia ingin memberitahu Eowyn jika Nathan memiliki kebiasaan bersenang-senang menyangkut wanita dan sudah tak terhitung banyaknya wanita yang dia bawa pulang ke rumah ini. Tapi Danu mengunci rapat-rapat mulutnya, ia tak akan ikut campur karena itu bukan urusannya.Pertama kali melihat Eowyn saat wanita itu memasuki rumah ini, ia tahu jika Eowyn berbeda. Wanita itu sangat ramah walau terlihat sedikit canggung dan tidak nyaman dengan sekelilingnya. Tent
Eowyn mematikan lampu kamar setelah ia mengakhiri pembicaraannya dengan Edward. Ia kemudian merebahkan dirinya dan seketika tubuhnya tenggelam ke dalam selimut tebal nan empuk. Pandangannya otomatis mengarah ke langit-langit kamar. Ajaibnya lukisan bintang-bintang itu seakan berpendar. Eowyn terpana, ia tak menyangka ternyata lukisan itu menggunakan cat minyak glow in the dark. Eowyn pernah membaca di sebuah rubrik bahwa cat sejenis itu terbuat dari campuran bahan fosfor hingga membuatnya bisa berpendar di ruangan yang gelap.Ia merasa seperti sedang rebahan di ruang terbuka dan menikmati langit malam yang cerah bertaburan bintang. Salah satu lagi kelebihan Nathan yang harus ia akui, pria itu memiliki selera yang cukup tinggi. Termasuk dalam hal wanita. Kecuali dirinya, tentu saja. Eowyn merasa dirinya jauh dari kriteria wanita idaman Nathan. Ia tidak tahu apa yang merasuki Nathan hingga dia memilih Eowyn dan menyematkan tanda kepemilikan atas diri Eowyn. Atau mungkin lebih tepatny
Eowyn lalu berjalan ke arah jendela setelah ia mengakhiri pembicaraannya dengan Edward. Eowyn bisa melihat kolam renang berbentuk persegi panjang yang terletak di seberang bangunan. Kolam renang itu berada di ruang terbuka yang sangat luas, tepatnya di lantai dua. Sedangkan lantai satu bangunan itu dijadikan tempat parkir. Eowyn mengagumi gajebo-gajebo yang dibangun di sekeliling Kolam renang. Semua kemewahan yang ditawarkan tempat ini menggambarkan kehidupan Nathan yang sebenarnya. Kemudian setelah puas mengamati, ia beranjak dari jendela dan menuju kamar mandi. Lagi-lagi ia menjumpai kemewahan lain di rumah Nathan. Kamar mandinya luar biasa luas, di tengah-tengah kamar mandi mewah itu terdapat jacuzzi berbentuk persegi. Dinding kamar mandinya memakai lempengan batu alam berwarna khaki. Eowyn berjalan masuk ke dalam kamar mandi yang sangat luas itu. Dibagian sudut kiri kamar mandi terdapat pancuran untuk mandi, dindin
Eowyn setengah merenung saat dalam perjalanan menuju tempat kediaman Nathan. Ia berharap keputusannya ini akan membawa perubahan baik dalam hidupnya. Nathan juga berjanji akan memberinya kamar terpisah. Eowyn menganggap itu sebagai bentuk kemurahan hati Nathan yang patut ia syukuri. Sejauh ini pria itu masih bersikap manis padanya. Karena pada dasarnya jika Eowyn bersikap penurut, Nathan juga akan senantiasa bersikap manis padanya. Nathan membawa mereka memasuki rumah mewah bertingkat dua.Sebelumnya Eowyn juga sudah beberapa kali diajak Nathan kemari. Rumah Nathan memiliki pekarangan yang sangat luas. Ada hiasan air mancur berukuran besar berdiri di tengah-tengah taman. Eowyn yakin Nathan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk menata pekarangannya hingga terlihat sangat apik. "Aku sudah menyuruh pelayan membersihkan kamarmu. Seprai dan gorden juga sudah diganti," Nathan menoleh ke arah Eowyn. Raut wajah kemenangan terg
"Aku tak akan pernah mempersulit hidup siapapun, terutama dirimu, Nath. Aku hanya mohon izinkan aku memiliki sedikit privasi untuk diriku sendiri. Aku mohon ...." Eowyn bersedia bersujud jika hal itu bisa membuat Nathan merubah keputusannya. "Aku bukan penjual jadi jangan tawar-menawar denganku. Aku juga tidak menanyakan pendapatmu jadi simpan saja tenagamu untuk hal yang lebih berguna," Nathan berkata dengan nada pelan sambil tersenyum ke arah Eowyn. "Aku berhak atas hidupmu sekarang, Eowyn. Karena mungkin saja benih yang kutitipkan padamu mulai membentuk kehidupannya sekarang." "Tapi, Nath ..." kata-kata Eowyn terputus saat Edward tiba-tiba masuk melalui pintu depan. Dia datang bersama Kenzo. Nathan yang tidak siap dengan kedatangan mereka sempat tertegun sejenak. "Aku tak habis pikir kenapa akhir-akhir ini bermunculan orang-orang yang peduli dengan kehidupan pribadiku," cetus Nathan tanpa berusaha menutupi kekesalannya. "Pria br
Mulut Eowyn seperti terkunci. Ia tidak tahu harus mengatakan apa ketika mendengar penuturan Nathan. Sudah bisa ia bayangkan bagaimana kehidupannya ke depan nanti. Ia berharap tidak terjadi kehamilan pada dirinya. Mereka akhirnya menyelesaikan acara sarapan mereka dalam diam. Eowyn tidak sedikitpun mengangkat wajahnya. Ia tidak ingin Nathan melihat kesedihannya. Jika Nathan tahu pun, Eowyn yakin pria itu juga tak akan peduli. "Aku sudah menelepon pemilik perahu motor. Dia akan sampai siang ini. Aku ingin tahu apa yang akan kau katakan pada atasanmu saat dia bertanya tentang masalah ini," Nathan sengaja memancing Eowyn. Dia ingin melihat reaksinya. "Apakah kau akan memberitahunya jika kita sudah tidur bersama? Lihat ke arahku saat aku sedang berbicara padamu, Eowyn," Nathan mulai terlihat kesal karena menganggap Eowyn sengaja mengabaikannya. "Tidak, tentu saja aku tidak akan mengatakan hal itu, Nath. Jika dia bertanya, aku hanya akan mengatakan pa
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments