Share

Memancing

“Kamu ini bicara apa Santi? Kenapa enggak terus terang? Apa maksudmu?” Wanita itu menjauh selangkah dari tempatnya berdiri, saat mata kami bertemu cepat-cepat dia berpaling ke arah lain.

 

“Memang kenyataannya begitu kok,” ucapnya enteng.

 

Tapi masih tak berani menatap lawan bicara, malah memandang jendela Cafe, di sampingnya. 

Dia cantik tapi sayang munafik!

Kupandangi gadis ini dengan detail, penampilannya sedikit berubah, lebih tertutup.

 

Kini netraku berpindah ke bagian bawah, sesekali kakinya tampak di gerak-gerakkan asal, lalu kembali ke atas, raut wajahnya begitu tak enak dipandang ada gelisah yang terukir jelas di sana.

 

“Kamu lebih percaya aku atau dia Sa?” tanyaku.

 

“Aku percaya sama apa yang mataku lihat!” jawabnya tanpa menoleh.

 

“Dan aku juga percaya apa yang aku lihat, bisa-bisanya kamu pacaran sama berondon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status