Share

King of Night
King of Night
Penulis: Liliss354

One

~Terkadang, tidak semua yang kita lihat adalah kebenaran yang sesungguhnya♡

                    By : Liliss354

Matahari yang cerah menjadikan hari ini sebagai hari yang indah. Burung-burung bersiulan saling sahut-sahutan. Terdengar suara paruh baya dari rumah tetangga yang menyuruh anaknya bersiap untuk menjelajah dunia.

Terlihat gadis cantik dengan paras yang apik sedang menyusuri jalanan kota Jakarta. Dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya, menambah aura kecantikannya.

Dia Evlogia Queen Alister, anak dari pengusaha kaya yang terkenal di seluruh Indonesia. Namun, dia tidak pernah menyombongkan statusnya. Baginya semua orang sama, yang membedakan adalah budi pekertinya.

Disinilah dia, sekolah baru yang kini akan menjadi tempat belajarnya. Vlo berjalan menyusuri gedung sekolah. Saat sampai di lapangan basket, dia mendengar teriakan siswa yang cukup nyaring di telinganya.

"Woyy, oper bolanya!!"

"Oper..oper!!"

Teriakan terus keluar dari para siswa yang bermain basket. Tapi, Vlo tidak melihat respon dari siswa yang saat ini sedang menguasai bola. Dia terus memantul-mantulkan bola itu.

"Egois" gumam Vlo.

Tunggu sebentar. Kenapa siswa yang menguasai bola tadi pergi begitu saja? Apa dia marah karena teman-temannya berteriak seperti tadi?

"Ada apa dengan anak itu?" fikir Vlo.

Bukannya pergi ke ruang kepala sekolah untuk menanyakan kelas, Vlo justru pergi menyusul anak laki-laki tadi karena penasaran.

"Tunggu!!" teriak Vlo berusaha memanggil laki-laki itu. Tapi, laki-laki itu tidak memperdulikan panggilan Vlo, dia terus berjalan dan semakin menjauh.

"Cihh, kenapa anak itu tidak berhenti" gerutu Vlo.

Dia terus berlari mengejar laki-laki itu. Setelah sampai di depan laki-laki itu, Vlo berhenti dan mengatur nafasnya yang tidak teratur. Laki-laki itu hanya diam di tempat dengan ekspresi wajah yang datar dan kebingungan.

"Huft, kenapa kamu tidak berhenti saat aku memanggilmu tadi? Memangnya tidak lelah apa mengejarmu!" ucap Vlo cepat. Entah kenapa dia jadi sebal sendiri saat ini.

"Maaf, bisa bicara lebih pelan?" tanya laki-laki itu datar.

"Apa aku bicara terlalu cepat?" tanya Vlo balik.

"Bagiku, mungkin tidak bagi orang lain" jawab laki-laki itu.

"Baiklah-baiklah, aku akan berbicara pelan-pelan"

"Jadi, kenapa kamu pergi begitu saja saat bermain basket tadi? Apa kamu marah dengan ucapan mereka?" tanya Vlo menyelidik.

Awalnya, laki-laki itu hanya diam. Tapi, beberapa saat kemudian dia kembali membuka suara.

"Karena aku tidak bisa memainkannya" jawab laki-laki itu enteng.

Jawabannya sukses membuat Vlo cengo. Pasalnya, dia tadi melihat dengan kedua matanya sendiri kalau anak itu bermain basket dengan lancar. Tapi, barusan dia bilang tidak bisa memainkannya? Apa Vlo tidak salah dengar?

"Apa ka-"

Kring Kring Kring

Ucapan Vlo terpotong oleh bel masuk yang berbunyi. Dia langsung panik seketika.

"Ruang kepala sekolah!" ucap Vlo cepat. Dia kemudian berlari kencang menuju ruang kepala sekolah yang bahkan dia tidak tau dimana tempatnya.

Sedangkan laki-laki tadi, dia masih cengo dengan kepergian Vlo yang tiba-tiba.

"Dia tidak tau" lirih laki-laki itu kemudian pergi menuju kelasnya.

Di sisi lain, Vlo sedang kebingungan mencari letak ruang kepala sekolah. Salah dia, kenapa tidak bertanya pada laki-laki tadi.

"Dimana ruangan itu?" keluh Vlo yang sudah mulai lelah mencari. Seketika, otaknya mulai berfikir jernih.

"Kenapa aku tidak bertanya pada orang di sini? Arghhh dasar bodoh!" gerutu Vlo pada dirinya sendiri.

setelah bertanya pada seorang siswi di situ, kini Vlo sudah ada di dalam ruangan bernuansa putih yang tidak lain adalah ruang kepala sekolah.

"Maaf pak, tadi saya mutar-mutar dulu waktu mencari ruangan ini, jadi sedikit telat" ucap Vlo pada kepala sekolah yang bernama Pak Ramzi.

"Oke, bapak maklumi karena kamu baru pertama disini" ucap Pak Ramzi. Vlo pun tersenyum lega.

"Kamu tinggal di kelas XII A2, mari bapak antar" lanjut Pak Ramzi.

Mereka berdua keluar dari ruang itu menuju kelas yang di maksud Pak Ramzi. Kini, Vlo dan Pak Ramzi sudah ada di dalam kelas XII A2. Seketika kelas menjadi ramai dengan kedatangan Vlo.

"Gila!! Ada bidadari dari kayangan nyasar ke kelas kita guys!!" 

"Namanya siapa cantik? Jadi pacar saya yuk"

"Mana mau titisan ratu kaya dia pacaran sama anak konda macam Lo!"

Ucapan siswa terakhir mampu membuat tawa seluruh siswa pecah. Begitupun Vlo, dia jadi senyum-senyum sendiri saat ini.

"Diam semua! Biarkan bidadari yang kalian maksud memperkenalkan diri" ucap Pak Ramzi tegas yang membuat para siswa seketika menciut.

"Bu Riska, saya titip dia di kelas anda. Saya permisi dulu" ucap Pak Ramzi pada guru perempuan yang bernama Bu Riska.

"Baik pak" jawab Bu Riska. Pak Ramzi pun keluar dari ruangan.

"Silahkan perkenalkan diri kamu" ucap Bu Riska ramah. Vlo pun mengangguk mengiyakan.

"Hallo. Perkenalkan namaku Evlogia Queen Alister, kalian bisa memanggilku Vlo. Semoga kita bisa berteman baik" ucap Vlo dengan senyum yang mengembang di pipinya. Para siswa pun meleleh melihatnya.

"Baiklah, perkenalkan nama ibu Riska. Mulai sekarang ibu adalah wali kelas kamu. Selamat datang di kelas ini" ucap Bu Riska, Vlo mengangguk dan tersenyum.

Saat Vlo melihat ke arah para siswa di depannya, matanya tak sengaja menangkap laki-laki yang tidak asing baginya. Yups, dia adalah laki-laki yang Vlo temui tadi pagi. Tapi, dia hanya diam dan fokus pada buku di depannya, seakan tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi.

"Vlo, duduk di bangku yang kosong itu" perintah Bu Riska sambil menunjuk ke bangku kosong di pojok ruangan.

Tanpa menunggu lama, Vlo langsung melangkahkan kakinya menuju bangku kosong itu yang kebetulan berada di samping laki-laki tadi. Para siswa seketika saling berbisik. Namun, tidak di perdulikan oleh Vlo.

Saat sudah sampai, Vlo langsung mendudukkan pantatnya di kursi itu. Kedatangan Vlo membuat laki-laki itu tersentak kaget. Namun, laki-laki itu hanya memasang muka datar dan kembali fokus pada bukunya.

"Aneh" batin Vlo.

Pelajaran pun di mulai kembali. Hingga sebuah bel istirahat berbunyi. Para siswa berhamburan pergi keluar kelas, tentunya menuju kantin yang merupakan surga para siswa.

Tapi, tidak dengan laki-laki tadi. Dia masih tetap fokus berkutik dengan buku tebal di depannya. Karena penasaran, Vlo berniat mengajaknya bicara.

"Hai, kita bertemu lagi" ucap Vlo berusaha mengajak laki-laki itu bicara. Tapi, tidak ada respon dari laki-laki itu.

"Hai, apa kamu mendengarku?" lanjut Vlo dengan suara yang lebih keras. Tapi nihil, tetap tidak ada jawaban dari laki-laki itu.

Tiba-tiba, datang siswa lain yang mengajak laki-laki itu bicara. Dia menepuk pelan pundak laki-laki itu, laki-laki itu pun menoleh ke arah siswa tadi.

"Ayo" ajak siswa itu.

"Tunggu sebentar" respon laki-laki itu. Dia kemudian merapihkan buku-buku yang ada di atas meja. Setelah selesai, mereka berdua pergi dari kelas tanpa berkata apapun.

"Kenapa saat aku memanggilnya dia tidak merespon? Sedangkan pada siswa tadi dia merespon" gumam Vlo bingung.

                        Part 1 selesai:)

               Tinggalkan jejak kakak♡

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status