Nerissa melihat Naven yang sedang memegangi dadanya. Entah apa yang dilakukan suaminya itu. Terlebih lagi suaminya mengatakan sesuatu menjadi miliknya. Senyum Naven langsung menghiasi wajahnya. Dia tidak menyangka jika sang istri hadir di sana. Dengan langkah tenang Naven menghampiri. Senyum manis pun masih menghiasi wajahnya.Senyum itu membuat Nerissa justru takut. Karena ada maksud lain. Tepat di depan Nerissa, Naven melihat sang istri dari atas sampai ke bawah. Dia membayangkan tubuh sang istri akan jadi miliknya. Saat sang suami menatap ke arahnya, Nerissa merasa takut sekali. Dia merasa jika Naven sedang memindahinya. Entah kenapa refleks dia langsung berusaha menutupi area dadanya. Naven langsung tertawa ketika melihat hal itu. Dia merasa lucu sekali dengan aksi sang istri. โItu semua akan jadi milikku.โ Naven berbisik tepat di telinga Nerissa. Nerissa langsung membulatkan matanya. Akhirnya dia tahu arti ucapan yang memegangi dada tadi. Melihat wajah Nerissa yang terke
โSegera setelah mama dan papa pulang ke Indonesia, aku akan pergi bulan madu dengan Nerissa.โ Naven berusaha menjelaskan pada sang mama.โBagus kalau begitu. Jangan ditunda-tunda lagi.โMama Ruby yang selesai menikmati tehnya segera kembali ke kamar. Menemani suaminya.Naven sendiri memilih bergabung dengan Nerissa, Oma Clarisa, dan Dya.Sayangnya, baru saja bergabung, Oma Clarisa memilih ke kamar. Beliau sudah mengantuk dan ingin segera istirahat. Kini tinggallah Nerissa dan Naven saja di ruang tamu. Mereka menikmati siaran televisi yang ada depan mereka.โKamu sudah merapikan barangmu?โ Naven menatap Nerissa.โSudah.โ Tadi Nerissa menyempatkan diri untuk merapikan barang-barangnya. Karena tidak terlalu banyak. Jadi dia tidak terlalu lama merapikannya.โBaiklah, jadi besok kita bisa langsung pulang.โRencananya besok Naven dan Nerissa akan kembali ke Indonesia. Mengingat Papa Raven sudah keluar dari rumah sakit.โApa Kiki akan langsung ke sini?โ Nerissa menatap Naven.โAku harus men
Pertanyaan itu langsung dilemparkan Naven. Dia begitu penasaran sekali dengan informasi yang selama ini Kiki dapatkan. Selama di Singapura, dia memang tidak terlalu banyak menghubungi Kiki. Jadi tidak banyak yang dia tahu.โUntuk informasi pertama, terkait kasus Harry, Bu Nerissa harus datang minggu depan bersama Ana ke pengadilan untuk memberikan saksi.โ Kiki memberikan informasi pertama.โAku akan katakan pada Nerissa nanti.โโInformasi kedua terkait Nona Evelyn. Kabar masuknya Nona Evelyn ke rumah sakit, saya dengar dari infotainment. Berita cukup heboh karena Nona Evelyn pingsan saat acara di salah satu acara. Karena itu, akhirnya dia dilarikan ke rumah sakit. Informasi yang saya dapatkan lagi, keadaan sudah membaik. Jadi dia sudah terbang lagi ke luar negeri untuk melanjutkan kembali syuting.โNaven merasa kepergian Evelyn ke luar negeri cukup membuatnya lega, karena wanita itu tidak membuat ulah. Artinya, Evelyn sudah merelakan dirinya.โSelebihnya, masalah kecil yang bisa saya
Naven yang sedang makan langsung tersedak ketika mendengar hal itu. โKamu tidak apa-apa?โ Nerissa langsung meraih botol air mineral dan membukakannya untuk Naven. โMinum dulu.โ Dia langsung memberikan minuman itu pada Naven. Dengan segera Naven meraih botol air mineral yang diberikan sang istri. Segera meminumnya untuk meredakan tenggorokannya. โKamu ini kenapa? Kenapa tidak pelan-pelan?โ Nerissa heran kenapa sang suami tiba-tiba tersedak. Padahal dilihatnya tidak sedang makan terburu-buru. Naven benar-benar terkejut ketika ada dua wanita di meja sebelah sedang membahas perihal Evelyn. Lebih membuatnya terkejut adalah dua wanita itu menuduh Evelyn hamil. โTidak apa-apa. Aku sepertinya tersedak saus. Ternyata sausnya pedas juga.โ Naven terpaksa berbohong. โBenarkah?โ Perasaan Nerissa, burger di sini tidak pedas, jadi mana mungkin bisa tersedak. โIya, ini pedas.โ Naven tidak punya alasan lain. Mendapati jawaban Naven, dia sadar, tingkat toleransi terhadap pedas lain-lain. Jadi d
Nerissa mengerjakan pekerjaanya sampai-sampai jam istirahat. Beberapa temannya mengajak Nerissa, tapi wanita itu masih sibuk sekali. Sampai akhirnya, suara ponselnya mengalihkan perhatiannya pada laptopnya.Saat melihat layar ponselnya, dia melihat jika itu adalah Naven. Dengan segera dia mengangkat sambungan telepon itu.โKamu di mana?โ Suara Naven di seberang sana terdengar.โAku masih di ruanganku. Kenapa?โโApa kamu lupa ini jam istirahat?โMendapati pertanyaan itu Nerissa hanya bisa tersenyum tipis. Dia tahu ini jam istirahat dan memang sengaja untuk menunda makan siangnya, karena pekerjaannya masih banyak. โAku sedang di luar, jadi tidak bisa makan bersamamu. Sekarang pergilah ke kantin.โHari ini ada pertemuan dengan rekan bisnisnya, jadi Naven tidak bisa makan bersama sang istri. Karena itu, menghubungi sang istri untuk memastikan jika sang istri makan.Perintah Naven itu terdengar tidak terbantahkan. Tentu saja Nerissa tidak bisa menolak sama sekali.โBaiklah, aku akan ke ka
Nerissa tampak terkejut dengan reaksi sang suaminya. Padahal sejak awal dia tidak bertanya pada suaminya, tapi justru suaminya yang menjawab. Dan, sekarang justru tampak kesal.โAku tidak senang. Hanya terkejut saja.โ Nerissa berusaha untuk mengelak.Naven menerawang ke dalam mata Nerissa. Sayangnya, karena di mobil gelap, alhasil dia tidak tahu apakah Nerissa berbohong atau tidak.โKenapa harus terkejut?โโKarena aku pikir dia punya pacar.โ Nerissa benar-benar bingung menghadapi Naven.โMemang kenapa jika dia punya pacar?โ Sejak tadi, tidak ada habisnya Naven bertanya.โKarena โฆ karena โฆ jika dia tidak punya pacar, aku akan carikan pacar untuknya.โโTidak perlu carikan dia pacar, dia bisa cari sendiri.โ Naven yang kesal pun langsung memberikan larangan keras. Nerissa langsung mendengkus kesal. Padahal dia sedang berusaha untuk mendekatkan Kiki dengan Ana. Jika Naven melarangnya, tentu saja dia akan kesulitan.Kiki yang jadi objek pembicaraan pun hanya bisa diam saja. Tak berani meng
Naven yang sedang menunggu lift yang mengarah ke ruangannya pun, langsung mengalihkan pandangan ke arah Kiki. Dia tahu yang dimaksud Kiki adalah informasi tentang kehamilan Evelyn.โKita bicara di ruanganku.โ Naven jelas tidak mau bicara sekarang di ruangan terbuka, takut ada yang dengar.โBaik, Pak.โ Kiki mengangguk.Mereka berdua segera mengayunkan langkah ke ruangan Naven. Saat masuk, Naven langsung melepaskan kancing jasnya. Kemudian duduk di kursinya.Kiki menyusul Naven di belakang dan duduk di kursi yang berada di depan meja kerja Naven.โInformasi apa yang kamu dapat?โโDari informasi yang saya dapat, Nona Evelyn tidak hamil. Kabar yang beredar hanya gosip saja, Pak.โ Kiki mencoba menjelaskan pada Naven.โKamu sudah memastikan?โ Naven menatap Kiki.โSudah, Pak. Saya sudah dapat informasi langsung dari orang kita yang bekerja dengan Nona Evelyn.โSelama ini, Naven memang menaruh orang untuk menjadi team Evelyn. Dengan berpura-pura menjadi make up artis Evelyn, orang itu memanta
Nerissa segera ke ruangan Naven. Dia harus berlari agar tak membuat Naven menunggu lama. Saat di depan ruangan Naven, Nerissa berusaha menenangkan diri. Kemudian baru masuk. Sebelum masuk, Nerissa mengetuk pintu lebih dulu. Pintu yang terbuka membuat Nerissa melihat sang suami yang sedang duduk di kursinya sambil menunggu. โKamu dari mana?โ tanya Naven. โTadi aku dari lobi. Menemani Ana menemui temannya.โ Kembali Nerissa berbohong agar aman dari sang suami. โTemannya atau Kiki?โ Nerissa langsung membulatkan matanya ketika mendengar apa yang dikatakan Naven. โKamu tahu?โ tanya Nerissa penasaran. Langkahnya segera diayunkan menghampiri sang suami yang sedang berada di kursinya untuk bisa lebih dekat. โTentu saja aku tahu.โ โDari mana kamu tahu?โ Sekarang Nerissa ada di samping Naven. โTembok yang ada di kantor ini bisa melapor padaku.โ Nerissa mencibirkan bibirnya karena merasa ucapan Naven dusta. Mana ada tembok bicara. Melihat reaksi sang istri itu membuat Naven gemas
โSayang, cepat kita tidak boleh datang terlambat, apalagi kita adalah pendamping pengantin wanita.โ Naven mengetuk pintu kamar mandi karena sang istri tidak kunjung keluar.Hari ini adalah hari pernikahan Dya dan Dave. Pesta pernikahan di adalah di pulau dewata. Keluarga turut hadir untuk menemani pernikahan Dya.Tadinya, Dya mau menunggu kuliahnya selesai, tetapi sang oma memaksa untuk segera Dya menikah agar oma tenang ketika Dya di luar negeri. Alhasil, akhirnya Dya pun menuruti.Mengingat Dya dan Dave saling mencintai, jadi tak ada masalah bagi mereka menikah kapan pun. Mungkin lebih cepat justru lebih baik.โIya-iya, sebentar.โ Nerissa segera keluar dari kamar mandi.โAyo, semua sudah siap.โ Naven segera mengayunkan langkah keluar dari kamar hotel sambil menggendong Naresh di dadanya.Nerissa mengekor sang suami di belakang. Sebenarnya, tadi ada yang ingin dikatakan oleh Nerissa, tetapi sepertinya, dia akan mengatakan pada suaminya nanti saja.Acara pesta pernikahan Dya dan Dave d
โKi, pastikan pria itu mendapatkan hukuman yang setimpal. Aku tidak mau sampai dia bebas dengan mudah setelah apa yang dilakukan pada Nerissa!โ Naven memberikan perintah pada Kiki untuk mengurus semuanya. Memastikan jika Harry akan mendapatkan ganjaran yang setimpal atas apa yang dilakukannya.โBaik, Pak. Saya akan pastikan jika Harry akan mendapatkan balasan setimpal atas apa yang dilakukannya.โโBaiklah, aku titip kantor beberapa hari padamu. Jika tidak ada urusan mendesak jangan hubungi aku.โ Hari ini rencananya Naven dan Nerissa akan pergi ke pulau dewata untuk menikmati liburan. Sejujurnya kejutan yang akan diberikan Naven adalah mengajak Nerissa berlibur. Namun, ternyata semua berantakan karena ulah Harry.โBaik, Pak.โ Kiki mengangguk. โKalau begitu saya permisi dulu.โ Kiki segera keluar dari ruang kerja Naven.Setelah Kiki pergi, Naven segera keluar dari ruang kerjanya dan beralih ke kamarnya. Karena hari ini dia berangkat ke Bali, jadi dia tidak ke kantor dan memilih meminta
Harry langsung mempercepat langkahnya. Meraih tangan Nerissa.Nerissa yang ditarik Harry berusaha untuk melepaskan diri. Sayangnya, tangan Harry cukup kuat saat mencengkeram tangan Nerissa.โKali ini kamu tidak akan bisa lari.โโLepaskan aku.โ Nerissa memukul Harry. Sayangnya, pukulan itu tak seberapa. Jadi tangan Nerissa masih terus dicengkeram. Karena tak bisa lepas dengan memukul, Nerissa beralih menggigit tangan Harry.โAchhh โฆ.โ Harry kesakitan ketika digigit, dengan segera dia melepaskan tangannya yang mencengkeram tangan Nerissa.Nerissa yang mendapatkan kesempatan itu segera berlari ke arah pintu.Harry yang melihat Nerissa berlari, segera mengejar. Dia menarik rambut Nerissa hingga Nerissa terjatuh. Tubuh Nerissa terjatuh ke lantai cukup keras. Hingga membuatnya kesakitan.Tak membuang waktu Kiki menarik kedua tangan Nerissa. Menyeret tubuh Nerissa dan membawa tubuh wanita itu ke tempat tidur.Nerissa terus meronta-ronta. โTolong โฆ tolong โฆ tolong โฆ.โ Teriakan Nerissa terus b
Satu jam sebelumnya. Tepatnya saat Nerissa tengah berangkat, di tempat lain Arumi mengerutkan dahinya ketika melihat Harry sedang memesan kamar hotel dengan kartu debit miliknya.โUntuk apa dia memesan hotel?โ Arumi pun bertanya-tanya akan hal itu.Sejenak Arumi teringat pertengkaran dengan Harry kemarin. Kemarin Harry masih berpikir untuk balas dendam atas apa yang dilakukan Nerissa. Sekuat tenaga Arumi mencegah itu. Memberitahu jika selama kehamilan dibantu oleh Nerissa. Sayangnya, Harry seolah tak peduli sama sekali dengan apa yang dikatakan oleh Arumi.โJangan-jangan dia mau menjebak Nerissa.โTak mau hal itu terjadi, Arumi segera menghubungi Nerissa. Sayangnya, ponsel Nerissa tak kunjung diangkat. Berulang kali dia mencoba menghubungi, tapi tidak kunjung diangkat.โSa, ayo angkat.โ Arumi benar-benar panik ketika Nerissa tidak kunjung mengangkat sambungan telepon.โHalo.โAkhirnya setelah sekian lama, sambungan telepon diangkat juga. โSa. Ini aku Arumi.โโMaaf, Bu, Bu Nerissa tida
โSebentar lagi ulang tahun pernikahan kita. Apa kamu akan memberikan kejutan padaku?โ tanya Nerissa yang sedang memasangkan dasi pada sang suami.Usia pernikahan Nerissa dan Naven sudah memasuki dua tahun. Nerissa ingin setiap momen selalu mengesankan.Naven hanya tersenyum mendengar ucapan sang istri. โJika kejutan diberitahu, namanya bukan kejutan.โNerissa menekuk bibirnya. Ternyata sang suami tidak akan memberitahunya. Tetap mau merahasiakannya.Melihat sang istri yang menggemaskan, membuat Naven mendaratkan kecupan di bibir sang istri.โTunggu saja kejutan dari aku.โ Naven mengedipkan matanya.Nerissa tentu saja penasaran sekali dengan kejutan apa yang akan diberikan oleh sang suami. Namun, dia harus bersabar.Mereka segera keluar setelah rapi. Di luar sudah ada Naresh dengan babysitter. Selama di rumah memang ada babysitter yang menemani Nerissa merawat Navesh. Namun, hanya sekedar membantu saja. Karena semua masih dikerjakan oleh Nerissa sendiri.โAnak Papa.โ Naven segera merai
Pesta berakhir juga. Kiki dan Ana segera kembali ke kamar hotel untuk beristirahat. Perasan Ana begitu berdebar karena menyadari jika setelah pernikahan usai, pastinya kini akan ada malam pertama.Saat masuk ke kamar, rasa berdebar itu semakin bertambah karena melihat kamar yang didekorasi untuk pengantin baru. Bunga-bunga yang berbentuk love di atas tempat tidur tampak begitu cantik. Aromanya semerbak menghiasi kamar.โAku dulu atau kamu dulu yang mau membersihkan diri?โ Kiki langsung bertanya ketika baru masuk ke kamar. Dia sendiri sebenarnya juga berdebar-debar. Jadi memilih untuk mengalihkan perhatian.โKamu dulu saja. Aku masih mau membersihkan wajahku.โโBaiklah.โKiki segera masuk ke kamar mandi, sedangkan Ana langsung membersihkan wajahnya yang masih memakai make up. Jantung Ana begitu berdegup kencang. Membayangkan apa yang akan terjadi nanti setelah ini.Setengah jam berlalu, akhirnya Kiki selesai juga. Pria itu keluar hanya memakai celana panjang saja dan membiarkan dadanya
Mendapati jawaban Ana itu, Kiki senang sekali. Ternyata tidak sia-sia dirinya membuat kejutan ini untuk Ana.Segera menyematkan cincin pada jemari Ana. Kemudian langsung berdiri. Sebuah kecupan pun diberikan oleh Kiki di dahi Ana.โTerima kasih sudah menerima aku.โ Kiki benar-benar bahagia.โSama-sama.โ Ana mengulas senyuman.Beberapa saat kemudian petugas hotel datang. Mereka menyajikan makan di meja yang berada di balkon. Ternyata Kiki memesan makan di kamar hotel sekalian.โSejak kapan kamu menyiapkan ini semua?โ Ana masih belum menyangka jika Kiki akan mempersiapkan semua ini.โAku mempersiapkan ini kemarin.โโDapat ide dari mana kamu menyiapkan semua di kamar hotel?โ Ana begitu penasaran.โTidak dapat ide dari mana-mana. Aku merasa di sini akan lebih leluasa dan tidak dilihat oleh banyak orang.โ Kiki merasa jika di restoran biasa, akan banyak orang di sana. Jadi sengaja dia menyiapkan ini semua di kamar hotel.โDasar, aku sudah berpikir yang tidak-tidak, ternyata kamu hanya membe
Sepanjang jalan Ana memilih diam. Dia merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan Kiki.โKenapa diam saja?โ tanya Kiki.โAku kesal, kenapa kamu mengajak aku pulang. Mereka akan tahu jika kita ada hubungan jika seperti itu.โ Ana meluapkan rasa kesalnya pada Kiki.โAku sudah tidak mau menutupi semua. Ini sudah saatnya orang-orang tahu hubungan kita.โ Kiki merasa jika yang dikatakan Dya ada benarnya. Semakin dirinya menyembunyikan hubungan dengan Ana. Orang-orang justru akan membuat Ana seperti pelakor yang merusak rumah tangganya.Ana merasa memang sudah saatnya hubungan mereka diketahui oleh semua orang. Apalagi tadi Ana melihat Dya sudah menggandeng pria lain. Namun, tetap saja ada rasa berdebar. Sedikit takut dengan tanggapan orang tentang hubungannya.โAku sudah tidak mau sembunyi-sembunyi lagi. Aku mau semua orang tahu jika kita menjalin hubungan.โโBaiklah, biarkan semua orang tahu hubungan kita.โ Ana pun setuju dengan apa yang dikatakan Kiki.****Pagi-pagi Kiki sudah datang ke
Ana tadinya hendak keluar dari bilik toilet. Namun, urung melakukannya ketika mendengar rekan-rekannya membicarakan dirinya. Namun, saat keluar, dia tidak menyangka jika akan bertemu dengan Dya.โIya.โ Ana mengangguk.โKamu dengar apa yang mereka bicarakan tadi?โ tanya Dya, walaupun sejujurnya Dya yakin jika Ana mendengar.โDengar.โ Ana mengangguk.โKamu dan Kiki sudah menjalin hubungan?โ Dya kembali menelisik, ingin tahu tentang apa yang terjadi pada Kiki dan Ana setelah perceraian mereka.โKami sudah menjalin hubungan lagi setelah dua bulan perceraian kalian.โ Ana mencoba menjelaskan, walaupun merasa tidak enak karena langsung menjalin hubungan dengan Kiki pasca bercerai.Mendengar itu sejujurnya Dya tidak masalah. Lagi pula Dya sudah move on. Mau Kiki menjalin hubungan lagi dengan Ana secepat apa pun, bukan masalah baginya. โApa di kantor belum ada yang tahu perceraian kami?โ Dya tampak penasaran lagi.โBelum. Kiki masih merahasiakan semua.โDya merasa jika ada alasan yang dilak