"Bu aku gak usah ikut,aku gak papa kok bu " ternyata mauren melihat dan mendengar perdebatan kami tadi
Aku meraih tubuh putri ku dan memeluknya "Nanti jika ibu ada uang,kita ikut ya?"ucapku "Tadi nenek telpon ibu " "Ada apa?" "Gak tau,ibu di suruh telpon balik kata nya penting" . . Aku meraih ponsel dan menghubungi ibuku "Assalammualaikum "ucap ku ketika tersambung "Waalaikumsalam ,nak" "Ibu ada apa,? Tadi kata mauren ada hal penting?"tanya ku "Perusahaan dady mu yang di Indonesia tidak ada yang urus nak? Yang dulu ngurus perusahaan sudah di pecat karena korupsi "ujar momy ku "Lah terus mau bagaimana mom,siapa yang akan jadi CEO nya? "iya kamu lah nak,memang nya siapa lagi anak momy dady kan hanya kamu nak?" Memang momy ku hanya memiliki satu anak yaitu aku saja wajar bila momy bilang begitu Akan tetapi aku bingung harus beralasan apa kepada mas dani jika aku tiap pagi sampai sore tidak ada di rumah Mau mencari karyawan pengganti CEO akan tetapi momy dady bilang sudah tidak bisa percaya orang lain yang mengelola walaupun ini bukan perusahaan inti tapi untuk penghasilan tiap bulan nya tak kurang dari milyaran Wajar bila orang tua ku melarang keras mencari pengganti ku "Jadi momy,dady mau kalo aku yang jadi CEO nya?" tanya ku lagi memastikan "Tentu dong sayang,dady percayakan perusahaan cabang aman di pegang anak momy yang pintar ini " puji dady "Oke,nanti sasa pikirkan dulu apa alasan yang masuk akal agar mas dani tidak curiga sasa bekerja dimana" ucap ku yang membuat kedua orang tua ku terlihat senang mendengar jawaban ku "Oh ya Bagaimana keadaan kamu dan cucu ku nak,apakah kalian bahagia?" "Kami bahagia kok mom,momy tenang saja,jika aku sudah tidak kuat aku akan balik ke amrik " "Alhamdulilah kalo begitu,sehat sehat sayang,kalo butuh bantuan telpon saja momy dady ya,sudah dulu ya sayang nanti kita sambung lagi " Setelah sambungan terputus ,ku letakkan kembali ponsel ku Aku harus rahasia kan ini dari mas dani dan keluarga nya jangan sampai mereka tau asal usul ku sebenarnya Mungkin sudah saat nya aku kembali ke dunia bisnis setelah sekian lama aku di hina di caci maki keluarga mas dani Aku membuka aplikasi berlogo hijau,karena ingin mengecek grub sekolah putri ku,semua ibu ibu pada bilang akan ikut rekreasi dan mendaftar ,hanya mauren yang tidak ikut serta. Aku beralih melihat story ipar ku yang seperti memposting foto duit dengan caption "Terimakasih suamiku ,di kasih jajan untuk pergi rekreasi " "Di kasih jajan,jelas jelas itu hasil meminjam uang gaji suamiku,dasar tak tau malu!" "Tunggu saja mas akan ku balas kesombongan keluarga mu "ucap ku penuh tekat "Sa! Terlihat mas dani menyodorkan uang 500 ribu kepada ku Ini untuk belanja bulanan sa"ujar nya lagi Aku hanya bergeming melihat uang tersebut tanpa berniat menjawab apa pun "Kenapa?kamu gak mau?Tanya nya "Hanya ini? Tanya ku dan mendongak melihat kearah nya "Satu juta untuk ibu,5 juta di pinjam mas wijaya dan sisa nya untuk aku dan belanja bulanan sa" jelas nya "Berikan suami kepada keluarga mu mas,aku gak butuh" ucap ku karena sudah lelah sekali harus bersabar terus menghadapi keluarga benalu ini "Sombong sekali kamu,ingin dapat uang banyak dari mana jika bukan dari ku,jika ingin lebih kerja biar dapat uang!!" ucapnya Jadi dia mau lepas tanggung jawab dan mau merendahkan aku istrinya.ketika nanti aku sudah mandiri,aku tak butuh lagi nafkah dari mu mas Sudah cukup sabar ku selama ini menghadapi dirimu dan keluarga mu itu Akan ku buat kalian menyesal karena sudah berbuat tidak adil kepada aku dan putri mu Tidak aku tidak akan lagi tunduk kepada siapapun di keluarga mu ini mas,kita lihat saja mas bagaimana kehidupan mu setelah menyia-nyiakan kami,demi keluarga mu yang tidak tau diri itu"Aku tidak seperti ibu bu,aku tidak akan hamil diluar nikah seperti yang ibu bicarakan" Jawab santi sambil menuangkan air minum kedalam gelas "Ibu pegang ya ucapan mu santi awas saja kamu membuat ibu malu,jika saja kau membohongi ibu rasakan saja nanti akibatnya sendirian,ibu tidak tau menau"Bu tejo menunjuk putrinya Santi meraih ponsel nya dan berselancar melihat update terkini di sosial media nya. "Ibu lihat deh ini" Ujar santi memberitahu seperti ada berita besar saja "Apa!!" Jawab bu tejo sambil berjalan mendekat kearah santi "Lihat ini,mba sasa ke salon pasti sedang perawatan kecantikan dia"Cicit santi "Astaga sasa!!Dia sudah sampai salon saja"Pekik bu tejo "Dia menghabiskan uang banyak?Pasti uang nya mas dani?"Ujar santi menuduh kakak iparnya "Dari mana sasa dapat uang?Kata dani dia gak ngasih uang ke sasa"Ujar bu tejo yang penasaran mengapa menantunya bisa ke salon sedangkan anaknya tak memberi uang kepada istri nya itu "Bohong mas dani!kenapa istrinya bisa ke salon"
"Santi kenapa pergaulan mu seperti ini?ibu takut terjadi hal buruk denganmu.Apa yang sudah kamu lakukan semalam hah jawab dengan jujur!!" Hardik bu tejo yang tidak di hiraukan oleh santi Anak gadis nya itu masih saja santai di tempat semula "Anak ini memang gak bisa di atur!!Tunggu kamu ya!!"Tunjuk bu tejo yang langsung keluar kamar Bu tejo mengambil ember dan kemudian masuk lagi ke kamar santi.Bu tejo mengguyur air yang didalam ember tersebut.Pada santi yang sedang santai sambil termenung seketika santi pun menjadi kaget dan langsung bangun."BANJIRRRRR" Teriak santi"Banjir pala mu peang!Itu cepat beraskan dan langsung mandi,abis itu ibu mau bicara denganmu!"Pekik bu tejo Santi menatap ibu nya penuh selidik,Tapi kepala masih cenat cenut akibat spontan bangun dari tempat tidur" Ibu apakan aku?Tanya santi yang masih seperti orang yang belum sadar"Mandi sekarang cepat!!"Bentak bu tejo***Dewi merasa dadanya sesak setelah melihat postingan status adik ipar nya,siapa lagi kalau
Bu tejo sama sekali tak bergeming saat wijaya menelepon nya,beliau hanya menatap sinis sasa lalu berangsur pergi dari rumah sasa. "Ibu mau kemana?" Tanya sasa kepada mertuanya itu Akan tetapi bu tejo tak menjawab malah melengos pergi dari sana,Baru saja ia mengomeli menantu nya malah di telpon wijaya di suruh pulang. Ketika mertua sasa sudah pergi,sasa hanya bisa tertawa kecil melihat ibu mertua nya tak bisa berkutik sama sekali tentang mba dewi,pasti ia sangat kewalahan mengurus mba dewi yang banyak maunya itu. "Aku tidak sudi jika harus mengurus mba dewi,aku bukan quensa yang dulu,bisa kalian perlakukan seperti babu!"Gumam sasa yang hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri. ** Bu tejo tiba di rumahnya,Wijaya sudah menunggu di depan teras rumah ibunya. "Ibu kemana sih dari tadi aku cari!Dewi itu butuh bantuan ibu,Jadi lebih baik ibu Di rumah saja tidak usah pergi kemanapun!"Ucap wijaya seenaknya meminta ibunya untuk mengurus istrinya sepanjang hari,Karena dia sendiri enggan d
"Duh aku tuh capek tau gak sih,Gak anak Gak ibu sama-sama menyebalkan.Aku tegaskan ya aku ini istri dani bukan pembantu ataupun pengasuh orang sakit,Lebih baik ibu saja yang mengurusi dewi bukannya dewi itu menantu kesayangan ibu ya?kok sekarang malah nyuruh aku buat merawat dia yang sering menghina ku!"Sindir sasa secara langsung agar bu tejo mengerti.Wajah bu tejo kini terlihat lebih merah dari yang tadi seperti nya akan ada bom api yang akan meledak. Sasa yang melihat gelagat mertuanya itu langsung saja mengambil ancang-ancang untuk menghindar dari amukan mertuanya. "Udah ah buang-buang waktu saja,Tolong jagain mauren ya bu,tanyain juga keadaan mauren jangan mba dewi saja yang ibu perduli kan,emang nya ibu gak kangen apa sama cucu ibu?anaknya mas dani loh?"Imbuh raquensa lagi dalam keadaan santai. Saat sasa hendak pergi, sontak saja tangan bu tejo terangkat keatas untuk melayangkan tamparan ke pipinya sasa,Tapi sayang tamparan nya malah meleset dan mengenai pintu hingga membuat
Dani tercengang mendengar kata-kata yang keluar dari mulut istrinya itu,Kenapa istrinya bisa berubah 180°.Terlihat sasa yang sekarang lebih santai ketika berdebat denganku"Oh ya mas aku mau bilang satu hal lagi,Terima kasih ya karena kamu sudah melarang aku dan juga mauren ikut ke puncak Kemaren.Jika kau kemaren tak melarang kami pasti akan bernasib sama seperti mba dewi.Aku sangat bersyukur karena allah masih menolong aku lewat tolakan yang kamu lontarkan kemaren"Sindir sasa untuk dani secara langsung"Besok kita akan kerumah ibu,besok kamu akan tinggal di sana sementara waktu,Karena mba dewi gak ada yang merawat,Soalnya kami semua sibuk"Alih-alih menjawab sindiran istrinya, dani malah langsung membahas perihal dewi"Loh Loh aku ini istrimu mas,Bukan pembantu ataupun pengasuh!Apa lagi orang yang minta di urus itu wanita yang suka menggoda kamu mas,Dia kan punya suami?kan suaminya juga pengangguran?Udah jelas kan,Aku capek mau istirahat" Sasa melewati dani yang yang masih saja tercen
"Duh perut ku kenapa ini?" Gerutu bu tejo yang merasa kesal dengan keadaan saat ini. BRAKK........ Tiba-tiba terdengar benturan keras di luar rumahnya,Dan segera di cek oleh bu tejo Saat sudah berada di depan rumah alangkah terkejut nya bu tejo melihatnya. "Hei santi kau kenapa?" Teriak bu tejo ketika melihat putri semata wayang nya sudah terkapar dengan keadaan yang sangat menyedihkan di teras rumahnya sendiri Santi saat ini sedang tak sadarkan diri akibat terlalu banyak minum-minuman ber alkohol tinggi. Bu tejo melihat sekeliling tapi tak menemukan orang untuk di minta pertolongan,akhirnya mau tak mau bu tejo menyeret tubuh santi yang berat itu masuk kerumah mereka. Bu tejo masih tak habis pikir dengan masalah yang timbul satu persatu di keadaan mereka saat ini. "Ya allah kenapa bisa begini sih?Hari ini aku benar-benar tidak sanggup menghadapi masalah yang datang silih berganti"Gerutunya sendiri. Dan keadaan santi saat ini masih tertidur di lantai dalam rumah merek