Share

BAB 1

"Kak, boleh ya?" 

Elang menghela napas lelah, sudah sejak ia pulang sekolah Glora terus merengek seperti ini. "No, sayang."

Glora mendengus kesal membuang pandangannya lalu melipat tangannya di dada. "Ih Glo kesel sama kakak, kenapa kakak boleh pergi ke sekolah sementara Glo tetap di rumah?

Elang menggeser duduknya lebih merapat ke arah Glora, mengelus lembut rambut gadis itu. "Sayang dengerin kakak, di sekolah tuh ga ada yang spesial, belajar di sekolah sama di rumah itu sama aja."

Mulut gadis itu berkomat-kamit mengikuti ucapan Elang dengan sedikit berlebihan. Elang membawa Glora ke pangkuannya. Gadis itu pun menyenderkan kepala di dada bidang Elang. "Kenapa pengen belajar di sekolah hmm?" tanya laki-laki itu dengan lembut.

Glora mengangkat wajahnya memandang wajah Elang dari bawah. "Glo kan juga pengen punya temen, Glo bosen sendirian terus." Glora memajukan bibir bawahnya cemberut.

"Kan ada kakak, sayang."

"Ih kakak ga asik. Pokoknya Glo mau sekolah titik."

Elang menghela napas panjang lalu dengan berat hati menggunakan kepalanya. "Oke, minggu depan kamu masuk sekolah."

Raut wajah Glora dengan sekejap berubah menjadi ceria. Gadis itu pun langsung memeluk Elang dengan erat. " Aaaa sayang banget sama kak Elang."

"Tapi Glo maunya besok udah masuk sekolah, ya ya ya?" Glora mengerjap-ngerjapkan matanya berharap Elang akan luluh.

"Enggak."

"Boleh ya, Kak? Minggu depan kan masih lama."

"Minggu depan atau enggak sama sekali?"

"Ck iya iya. Minggu depan."

____________

Glora menuruni anak tangga dengan cepat dan berlari memasuki ruangan makan.

"DADDY!" Glora memeluk Dimas yang tergelonjak kaget akibat teriakan Glora.

"Glo, kenapa teriak sayang?" 

Glora melepaskan pelukannya lalu duduk di kursi yang berhadapan dengan Elang. Glora tersenyum lebar menunjukkan gigi putihnya yang tersusun rapi. "Minggu depan Glo masuk sekolah, Dad!"

Dimas melirik ke arah Elang yang fokus pada makanannya. Dimas tersenyum lalu mengelus puncak kepala Glora dengan sayang. "Wah bagus dong, kasian kamu di rumah terus. Hari minggu kita ke mall gimana? Belanja buat kebutuhan sekolah."

Glora tersenyum lebar, mengangguk dengan semangat. "Mau!"

"Oke gimana nan—"

"Dad jangan ajak Glo ngobrol terus, Glo ayo cepat makan makanannya," potong Elang.

"Ih Kak Elang, Glo kan lagi ngobrol sama daddy."

"Ngobrolnya bisa nanti, sekarang makan dulu."

"Tap—"

"Glo ayo makan dulu." Akhirnya di meja makan itu hanya ada suara dentingan alat makan. Semua orang mulai terfokus pada makannya masing-masing.

Setelah selesai makan, Dimas kembali ke kamarnya untuk istirahat sementara Glora di bawa Elang ke ruang keluarga. Glora berbaring di sofa dengan paha elang sebagai bantalannya. "Kak Elang, Glo mau tanya deh."

"Hm?"

Glora memiringkan tubuhnya memandang televisi yang menayangkan kartun. "Kenapa kak Elang gak pernah punya pacar?"

"Karena pacar kakak itu kamu, sayang."

Glora duduk dengan kesal mencubit paha Elang dengan sekuat tenaga hingga pemuda itu mengaduh kesakitan.

"Ihhh Glo serius."

"Kakak jauh lebih serius," jawab Elang dengan matanya yang fokus pada televisi. Glora membuang napasnya kesal. "Ohh Glo tau, kakak pasti punya pacar tapi ga mau dikenalin sama Glo, iya kan?"

"Sayang ...." 

"Glo kan pengen tau."

Elang membuang napas kesal dan mengacak rambut Glora gemas sebelum menciumnya berkali-kali.

"Kak Elang!" ucap Glora dengan kesal. Gadis itu bangkit dari tidurannya.

"Glo sekarang udah besar, Kak Elang gak boleh cium-cium lagi!"

"Apa hubungannya? Kamu masih kecil atau udah besar itu sama aja."

"Capek ngomong sama kak Elang, Glo mau tidur aja." Setelah itu Glora melenggang pergi dari ruang keluarga menaiki tangga menuju kamarnya yang terletak di lantai dua, berhadapan dengan kamar Elang.

Elang tersenyum kecil memandang punggung mungil gadis itu yang mulai menjauh. "Good night my dear."

____________

Hari ini Glora begitu bersemangat untuk pergi ke sekolah hingga ia bangun terlalu pagi. Di saat semua orang baru bangun tidur gadis itu sudah duduk di meja makan dengan seragam sekolah yang lengkap.

Walaupun masih kesal dengan Elang yang tak membiarkannya belanja dengan alasan 'biar kakak aja yang beliin, kamu tetap di rumah biar aman' namun itu tidak menghilangkan rasa semangatnya di hari pertama sekolah.

"Morning princess," ucap Dimas sambil mengecup puncak kepala Glora.

"Morning Dad!"

"Seneng banget yang mau sekolah."

"Iya dong. Glo ga sabar banget, nanti Glo pasti punya banyak temen, Glo kan cantik, ya kan dad?" 

Dimas mengangguk dengan mantap. "Iya dong, putri daddy kan yang paling cantik."

"Ehehe Daddy bisa aja."

Elang duduk di sebelah Glora, lalu mengecup singkat pipi gadis itu "Good morning.”

"Ihh Daddy! Liat tuh kak Elang. Glo kan udah besar masa masih dicium-cium sih," ucapnya dengan tangan yang sibuk menghapus bekas ciuman Elang di pipinya.

Dimas hanya geleng-geleng kepala melihat itu. "Udah, sekarang makan, nanti telat ke sekolahnya."

_________

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status