Share

Uncommitment

Perjalanan menuju kampus Gia kali ini cukup mencekam. Di samping Gia duduk seorang pria tua yang hatinya sedang resah. Tanpa perlu Gia tanyakan lagi, dia tahu kalau Restu masih menyimpan amarah setelah pertemuannya dengan Hugo. Duda beranak satu itu berulang kali meminta Gia mengambil jarak dengan senior spesialnya, tapi Gia belum bisa menurut. Belajar di tempat yang sama mempersulit Gia untuk menjaga jarak dari Hugo. Sekarang, Gia merasa nyawanya berada dalam bahaya.

'Pria tua ini emosinya lagi labil kayak kucing oren barusan ngelahirin, disenggol dikit langsung mau nyakar. Ini kalau gue salah ngomong, Om Restu bisa nabrakin mobil ke tiang listrik. Ya Allah, gue belum mau mati muda. Gue belum nikah ini. Yang ngajakin nikah baru duda beranak satu, yang bawelnya ngalahin emak-emak di akhir bulan. Masa gue nggak ada harapan punya suami tampan, kaya, dan romantis kayak di novel-novel, sih?' gerutu Gia dalam hati. Jemarinya sibuk memainkan ujung kuku, mencoba menghalau semua pikiran buruk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status