Share

Di Bawah Langit Bangkok (3)

Rania mendekat. "Aku bukan cenayang tapi aku melihat kegundahan di matamu mengenai perusahaan. Kamu seperti berhenti berharap. Janganlah seperti itu."

"Maksudmu?"

"Aku mungkin tidak terlalu religius. Tapi kurasa ada saat-saat dalam hidup dimana kita betul-betul berpasrah pada keadaan. Kita tidak bisa berbuat apa pun tanpa campur tangan Yang Di Atas sana."

Sesaat Verdi tidak bereaksi. Namun tak lama kemudian ia mengangguk setuju.

"Thanks for your advice," katanya sambil menatapi cermat seorang gadis remaja Thailand yang tengah menaruh dupa di tempat persembahyangan pada sebuah sudut jalan. Kekhusukannya tidak terganggu kendati banyak orang berlalu-lalang di belakangnya. Verdi menghela nafas dalam-dalam dan dengan cepat Rania menangkap sesuatu di mata Verdi.

“Kamu seperti cemas?”

Verdi tak bereaksi beberapa lama sebelum akhirnya memberikan jawabnya. “Memang.”

“Kenapa?&rd

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status