Share

8. Trisakti, I am Coming!!

Bismillah, perjalananku baru saja dimulai. Permudah semua nya ya Allah. Aamiin.

Pukul 07.00 malam. 

Aku bersiap menunggu kedatangan Rangga.

Tin...tin...

Rangga turun dari mobilnya. Menemui Ibu dan minta izin mengajakku. Setelah mengucapkan salam kami berangkat menuju kafe mutiara.

Tidak ada percakapan yang mengalir selama perjalanan. Hanya senandung lagu yang menemani kami.

Tiba di kafe, aku dan Mira keluar dan segera menuju lantai dua. Rangga menyusul kami dari belakang. Disana ternyata sudah menunggu Tante Muti.

Dia melambaikan tangan ke arah kami.

"Duduk sini," ucapnya.

"Kalian udah pada makan?" Tanyanya.

"Belom, tan," jawab kami serempak.

"Ini, pilih saja menu yang kalian mau,"tawarnya sambil menyodorkan daftar menu kafenya.

"Apa aja deh Tante," jawabku menolak karena sungkan.

"Ayam nasi bakar mau?" Jawab tante Muti.

"Karena kalau nasi uduk kan sama juga boong," selorohnya.

Aku dan Mira mengiyakannya saja.

"Rangga mana?" Tanyanya.

Tadi sih parkirin mobil dulu,"kali ini Mira yang berbicara.

"Ini Bu, nasi bakar ayamnya," ucap salah satu karyawan tante Muti.

"Letakkan saja disini," jawab tante Muti.

"Ayo, dimakan" tambahnya lagi.

"Oya Bel, lihat deh pelanggan disini. Coba kamu lihat mereka makan apa?" Tanya tante Muti.

Aku dan Mira mengedarkan pandangan.

"Eeeh, iya.. sebagian besar mereka menyantap nasi uduk ya Tante," ucap Mira.

"Yupz.. nasi uduk buatan Ibu kamu memang enak banget lho Bel. Tante udah recomend ke Papanya Rangga juga buat karyawan dikantornya kalau kepengen delivery," jawab tante Muti.

"Bisa-bisa orderan Ibumu bertambah lagi nantinya. Sebab, tadi ada yang booking untuk arisan keluarga, mereka bilang ueeenak banget dan bakal ngereview buat acara lainnya lagi," tambahnya.

"Alhamdulillah Tan kalau lancar. Abel juga ikut senang kalau pelanggan tante banyak yang suka," jawabku.

"Ayo, dihabisin makanannya. Nah, itu Rangga uda datang. Tante tinggal ya," ucapnya singkat.

"Iya tante,"jawab kami bersamaan.

"Loh, mama mau kemana? Gak ikutan nimbrung disini?" Tanya Rangga.

"Ogah ah, takut gak nyambung obrolan anak muda," jawabnya.

"Mama kan masih muda," seloroh Rangga.

"Iya, masih 17 tahun," serempak anak ibu itu berkata sambil terbahak.

"Udah ah, having fun ya," jawab mama Rangga.

*************

"Ngga, nyokap elo asyik ya," ucap Mira.

"Iya, asyik banget. Makanya gue sayangnya gak ketulungan. Malam minggu sering bantuin dia daripada keluyuran," jawab Rangga.

"Pacar elo mana?" Tanya Mira sambil melirikku.

Rangga juga melirikku.

"Ngaco, orang single juga," jawab Rangga.

"Yakin?" tanya Mira sambil mencibirkan bibirnya.

"Udah ah, bahas yang lain aja. Ngomong-ngomong nih, senin apa selasa kita ke kampus baru kita? Barengan aja ya," pinta Rangga.

"Selasa aja," jawab Mira. Senin gue masih ada urusan dikit. Gak apa kan Bel?" Tanya Mira ke arahku.

"Terserah aja. Kalau gak sempat barengan gue sendirian juga gak apa koq," jawabku.

"Eeeh...jangan...jangan!" ucap Rangga.

"Kan suasana disana masih baru dan asing. Kita barengan aja. Jadi kalau tersesat kan sesatnya barengan juga, ha...ha...ha..," ucap Rangga.

Aku dan Mira saling menoleh. Rangga salah tingkah.

"Elo sehat kan Ngga?" tanya Mira sambil meletakkan tangannya di dahi Rangga.

"Apaan sih Mir. Sehat lah," jawab Rangga.

"Koq salting kayaknya," ucap Mira lagi sambil tertawa.

"Ah,, salting apaan sih. Perasaan elo aja kali,"bela Rangga.

"Buruan Bel, nasinya dihabisin. Keburu dihinggapi lalat ntar," ucap Mira kepadaku.

"Apaan sih Mir, ini juga udah mau habis," ucapku.

Rangga memperhatikanku. Seperti ada yang ingin diutarakannya.

Mira juga sepertinya paham dengan pandangan mata Rangga.

"Gue ke toilet dulu ya. Kebelet," ucap Mira.

Setelah Mira hilang dari pandangan, Rangga menggeserkan bangkunya mendekatiku.

"Bel, gue sebenarnya mau bilang sesuatu," ucap Rangga gugup.

"Apa,Ngga?" Tanyaku.

"Eng... anu... mau gak jadian ma gue? Jadi pacar gue gitu," ucap Rangga.

Aku memperhatikan Rangga intens. Kurasakan kegugupannya. Aneh pikirku. Dia kan playboy. Pasti udah sering donk nembak cewek. Tapi yang kulihat Rangga sepertinya belom berpengalaman mengutarakan isi hatinya. Atau apa aku yang hanya terbawa perasaan ya.

"Bel," ucapnya.

"Eng... Anu...Nggak tau ya Ngga. Gue gak mikir ke sana dulu. Mikirnya sekolah aja dulu. Buat Ibu bangga. Sebab cuma beliau yang aku punya sekarang," ujarku.

"Jadi elo nolak?" Tanya Rangga.

"Gue gak tau Ngga. Gue cuma takut aja. Baiknya kita temenan dulu ya. Gue gak siap Ngga," jawabku menunduk.

"It's oke. Tapi gue masih boleh kan main ke rumah elo atau ngajakin elo hang out kayak gini," tanya Rangga hati-hati.

Aku cuma mengangguk kecil.

Mira datang. 

"Hayooo..ngomong apaan? Koq duduknya berubah?" Tanya Mira mengintimidasi.

"Bukan urusan elo," jawab Rangga menjauhkan bangkunya.

Obrolan lainnya pun bergulir. Begitu juga tentang rencana menuju Universitas Trisakti nanti. Rangga mewanti-wanti supaya kami tetap kemana-mana bersama. Alasannya sama, kalau tersesat, ya tersesat sama-sama. Kami pun setuju. Toh juga yang akan diurus adalah berkas yang akan di serahkan ke akademik di tempat yang sama meskipun berbeda jurusan. Itu tidak masalah.

Waktu menunjukkan pukul 9 malam. Mira menguap. 

"Balik yok Bel. Ngantuk gue," ucap Mira.

"Dasar muka bantal," jawab Rangga.

"Masih awal ini," ucap Rangga menolehku.

Aku mengangkat bahu.

"Ya udah deh, balik ya balik," ucap Rangga akhirnya.

"Nah gitu donk," kata Mira.

Kamipun menuju pulang. Rangga dan Mira mengantarkan aku pulang duluan. Setelah tiba dirumah mereka pamit kepadaku dan Ibu.

********

Di mobil Rangga.

Mira : " Ngga, elo serius kan sama Abella?"

Rangga: "Maksud elo?"

Mira : "Halah, bukan nya gue gak tau elo tadi nembak Abel kan?" Iya kan?"

Rangga : "He...he...he..."

Mira : "Asal elo tau ya Ngga. Abel itu anak baik. Gak pantes elo jadiin koleksi mantan elo berikutnya."

Rangga : "ck..ck..ck.. Mama kedua gue nih"

Mira : "Pokoknya kalo elo nyakitin Abel, gue orang pertama yang pasang badan untuk dia."

Rangga : "Elo orang kedua kali Mir."

Mira : "Maksud elo?"

Rangga : "Nyokap gue yang udah duluan ngomong gitu kemaren."

Mira : "Baguslah. Jadi kalau elo tiba-tiba nyakitin Abel, gue tinggal laporan ma nyokap elo."

Rangga terdiam. Dan tujuan ke rumah Mira sudah sampai.

Mira : "thanks ya."

Rangga : "Selasa gue jemput."

Mira : "Iya. Jangan lupa yang tadi, awas lho!"

Rangga : "Iya. Bawel."

Rangga memutar mobilnya. Memutar lagu kesayangannya.

💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫

POV RANGGA

Baru kali ini gue nembak cewek. Busyet, gugup ternyata. Selama ini cewek yang nembak gue. Dan gak pernah gue tolak. Abel memang beda. Gak tertarik dia ama ketampanan dan kekayaan gue. Bener-bener cewek langka. Gue harus bisa merebut hatinya. Baru kali ini ngeliat cewek tangguh. Bantuin Ibunya tanpa rasa malu. 

Gue kan selama ini dibilang playboy atas kesalahan mereka juga. Enak aja gue dibilang gonta ganti cewek. Padahal kan mereka yang ngajakin gue ke Mall, makan, nonton. Ya, gue mau lah. Buat ngisi kekosongan. Why not kan?

Toh selama jalan sama mereka, gue juga gak pernah ngapa-ngapain mereka. Amit-amit deh. Bisa dicoret dari daftar keluarga gue mah.

💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫

Selasa, 7 juli 2020.

Rangga : " Mir, gue dibawah."

Mira : "wait".

"Mah, Mira berangkat ya. Rangga uda dibawah," ucap Mira kepada Ibunya.

"Iya, hati-hati. Sukses ya," ucap tante Siska, mamanya Mira.

"Udah lama, Ngga?" Tanya Mira.

"Udah dari kemaren," jawab Rangga asal.

Mira terbahak. "Jemput buah hati elo lagi kan?" Ucap Mira terkekeh.

Rangga hanya berdehem.

Mereka pun tiba dirumahku.

"Bu, pamit ya," ucapku.

"Hati-hati, ya," balas Ibu.

"Assalamualaikum," ucapku lagi.

"Walaikumsalam," balas Ibu.

Kami berangkat menuju Universitas impian kami.

"Gue koq deg deg an ya," ucap Mira.

"Sama," ucapku.

"Gue juga," tambah Rangga.

"Gila ya. Trisakti. Beneran sumpah. Gak nyangka gue bakal lolos beasiswa," ujar Rangga.

Kami tersenyum.

Tiba di gerbang Trisakti.

Aku tertegun. Rasa kagum menyelimuti. Sungguh kuasamu Ya Allah. Aku bisa sampai di titik ini. 

💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓

Ye aaaaa... Perjalanan panjang Abella dan teman-teman menuju Universitas impian akhirnya tercapai.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Pantengin terus ya gengs. Karena malam ini inshallah Thot akan Up lagi 2 Bab.

My readers are my lovely

Mmmuach

West Borneo, Minggu, 25 juli 2021

Mom Nury, Love you all!!!

💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status