Seorang wanita dari keluarga sederhana bernama Zetta akhirnya menyusun rencana balas dendam atas kematian sang kekasih. Dengan menggunakan nama samaran—Rosella, ia bekerja sebagai tutor les sekaligus pengasuh untuk ketiga putra pria kaya raya, penuh pesona juga sensual, dan pekerja keras tetapi kesepian—yang menerima organ kekasihnya, yakni Rex Alba. Namun, perjalanan Rosella untuk balas dendam penuh dengan liku. Ia secara tidak sengaja menghabiskan malam bersama Rex setelah keduanya tanpa sadar menegak minuman memabukkan.
View MoreRosella hanya diam sambil menatap Rex khawatir. Melihat itu, Rex lantas tersenyum—mencoba meyakinkan Rosella bahwa ia baik-baik saja. Meski pun dadanya sakit. "Jangan khawatir, Rosella. Sepertinya kalau bukan karena faktor kelelahan, mungkin ini adalah efek samping dari operasi jantung yang kulakukan," terangnya. Penuturan Rex itu kontan membuat Rosella kian penasaran, curiga, dan merasakan sesuatu mengganjal di hatinya. Kendati begitu, ia tak ragu untuk menganggukkan kepala—pertanda bahwa ia mengerti akan kata-kata sang Presdir tampan. "Rex, kupikir sebaiknya kau memeriksakan jantung barumu itu ke dokter untuk memastikan kenapa dia sering sakit sejak transplantasi jantung. Akan kutemani jika kau mau," ucap Rosella dengan tenang. "Ya, kupikir juga begitu, Rosella," balas Rex sambil mengangguk setuju. Akhirnya, setelah dari studio foto, ia dan Rosella bergegas pergi ke rumah sakit. ***Di rumah sakit, Rex ditemani oleh Rosella bertemu dengan seorang dokter ahl
"Sial, aku suka vaginamu, Rosella," bisik Rex pada Rosella. Yang diajak bicara hanya diam sambil menggigit bibir bawahnya.Bagaimana mungkin Rex bisa tidak menyukai Miss V milik Rosella, baginya Miss V Rosella adalah pemanjaan favoritnya di seluruh dunia. Rex lalu mencium leher Rosella sementara Mr. P nya yang gagah itu memompa masuk dan keluar di dalam honey pot-nya Rosella. Rosella berpegangan pada bisep Rex dan lututnya mengendur ke samping, membiarkan Rex meniduri dirinya. Di waktu ini, panas menyebar lebih panas dari matahari melalui tubuh Rosella saat setiap gerakan Rex diimbangi dengan gerutuan. "Yah," Rosella merengek sembari mengencangkan vaginanya—membuat batang Rex di dalam honey pot-nya semakin keras.Bersamaan dengan itu, Rex juga mencium Rosella dengan semakin keras dan mengisapnya lebih keras di kulit leher dan dadanya. "Ouuhhh... Yaa... Rex ...." Rosella meracau sambil tersenyum. Ia belum pernah sebahagia ini.Detik berikutnya, Rosella
Dengan mata terpejam, Rosella membiarkan Mr. P milik Rex mengendalikan tubuhnya. Bola-bola pria tampan, mapan dan kaya raya itu menampar klitorisnya. "Eeaaaghhh...." Rex mengerang lagi. Tetapi, kali ini, ia mengerang sambil menyemprotkan cairan cintanya ke dalam diri Rosella. Rosella lantas mengejang, tanda bahwa ia benar-benar tak mampu mengendalikan tubuhnya saat tubuhnya bergetar di bawah Rex, ia menyerah pada Rex seperti yang diperintahkan Presdir tampan itu. "Terus, lepaskan, Sayang." Tubuh Rex dan Rosella bergetar tatkala mereka mencapai puncak dan melakukan pelepasan bersama. Usai melepaskan cairan cintanya, Rosella meratap, gemetar karena kenikmatan yang ia dan bosnya ciptakan. Mereka berdua begitu tersesat di dunia yang begitu ajaib sehingga siapa pun tak dapat memimpikan ini.Tangan Rosella dan Rex saling bertautan di kedua sisi Rosella saat Tutor dan Pengasuh cantik dan seksi itu kembali ke kenyataan sedang batang Rex terus membelai vaginanya.
Ya, Rex mencium Rosella kembali saat Tutor dan Pengasuh cantik dan seksi itu tenggelam dalam momen yang intim ini, di mana kejantanan Rex di tangannya selagi mulut mereka saling mencumbu. "Mmmhh...." Sambil berciuman, Rosella mendesah karena Rex mencengkeram bagian belakang rambutnya saat ia menuangkan semuanya ke dalam ciuman mereka. Sebagai balasan, Rosella menatap mata Rex yang lelah dan merangkak di atas tubuhnya, lalu ia menggeser kejantanannya ke dalam liang senggamanya yang ketat tetapi basah, dan hangat. Rex mendorong dirinya ke atas dan Rosella duduk, menatapnya selagi tangannya beristirahat dengan lembut di sisi paha Rosella. "Hai," kata Rosella pada Rex, dan ia mulai bergerak sedikit, menggesekkan tubuh mereka bersama-sama."Apa kau memanfaatkanku?" Kedua alis mata Rex terangkat ke atas. Tanpa ragu Rosella menganggukkan kepala, dan ia menjawab, "Apakah itu masalah?"Dengan setengah menyeringai, Rex menarik Tutor dan Pengasuh ketiga putrany
"Hm...." Derrick terlihat seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu dan ingin memberitahu Rex tentang sesuatu yang dipikirkannya. "Pak Rex, aku kenal orang di Tiongkok yang pandai dalam hal ini. Jadi, aku bertanya padanya kemarin. Jadi, yah, tidak akan mudah, tapi pasti ada cara lain. Tunggulah sebentar," jelasnya. Rex dari tempatnya berada menggeleng. "Tak ada waktu lagi, Derrick. Segera percepat perceraianku dengan Ibunya anak-anak dan carikan aku calon istri," perintahnya pada asistennya itu tegas. Derrick terkekeh, tak percaya. "Omong kosong apa itu, Pak Rex?" tanyanya. "Derrick, Jovin ingin punya keluarga yang utuh lagi. Jadi, aku akan mengabulkannya. Berikan dia seorang ibu secara resmi dan juga transplantasi," terang Rex, sungguh-sungguh. Penuturan Rex itu membuat Derrick benar-benar terkejut. "Kau bilang apa, Pak Rex? Kau akan mencari istri palsu untuk memberi transplantasi pada putramu?" balas pria 35 tahun ini, terbata-bata. "Butuh berapa banyak
Malam harinya, Rosella menyela dengan membuka pintu kamar mandi di kamar tidur Rex. Dan, Rex menoleh ke belakang sambil menyeka air dari matanya. Di waktu ini, Rex melihat Rosella berdiri telanjang. Wanita 40an nan cantik dan seksi itu tengah menatapnya dengan ekspresi terseksi di wajahnya. Rex pun mengulurkan tangannya ke arah Rosella, dan saat si Tutor sekaligus Pengasuh ketiga putranya itu memegang tangannya, dunianya menjadi lengkap. Setelah itu, Rex menutup pintu di belakangnya dan Rosella. Tak satu pun dari mereka yang berbicara sepatah kata pun. Keduanya hanya menatap mata masing-masing saat air menyelimuti tubuh mereka. Saat Rex dan Rosella berdiri berhadapan di bawah air yang jatuh dari shower, Mr. P milik Rex berdenyut. Yah, ia menginginkan Miss V milik Rosella yang ketat, hangat, dan menjadi favoritnya. Suasana kian intim saat Rex menjangkau Rosella, dan Rosella memegang bagian belakang kepala Rex dan menciumnya. Ciuman Rosella itu kontan mem
Dengan terengah-engah, Rosella menganggukkan kepalanya. "Ya, aku suka!" katanya, membuat sang Presdir tersenyum bangga. Kemudian, bulu kuduk Rosella berdiri. Bagaimana mungkin bulu kuduk Rosella bisa tidak berdiri, langkah Rex yang tidak tergesa-gesa tetapi benar-benar menyiksa saat meniduri dirinya membuatnya gugup setengah mati meskipun ini bukanlah pergulatan panas mereka yang pertama. Rosella bergidik saat kakinya terus bergerak-gerak."Aaagghh ...." Rosella mencengkeram bokong Rex yang kencang dan lentur saat pria tampan itu mendorong kejantanannya lebih keras ke dalam liang senggamanya, dan bergoyang keluar-masuk dengan ritme yang cepat.Saat Rosella dan Rex hendak menuju puncak yang sempurna dari pergulatan panas mereka, tiba-tiba.... "Tok ... tok ... tok ...." Ada suara ketukan di pintu, yang membuat Rosella terkejut dan terbelalak sementara Rex tampak biasa saja, karena ia tahu jika janji temu berikutnya baru akan datang dalam waktu dekat. Rex te
Saat kedua kalinya Rex memutar ketiga jarinya dan mulai mengerjakan titik U milik Rosella dengan ibu jarinya, Rosella kontan kehilangan kendali. Wanita cantik dan seksi itu memutar dan beputar, mengerang tatkala ia berjuang untuk menuruti apa yang diinginkan tubuhnya. "Aaaagghhh... aagghh...." Rosella berteriak sekeras-kerasnya dan tubuhnya mengejang. Ini adalah favoritnya, dan Rex menikmati suaranya. Untung saja ruang kerja itu kedap suara sehingga orang tidak akan bisa mendengar seksinya. Ketika seorang wanita mencapai klimaks, itu adalah suara terseksi di dunia.Tidak lama, tubuh Rosella yang hilang kendali kini menjadi tenang kembali. Dan kemudian, ia menatap Rex sambil terengah-engah. "Benarkah, kau harus membuatku mencapai klimaks secepat itu?" tanya wanita ini. Rex menyeringai dan menggeleng samar. "Rosella, aku tanya apa yang kau mau. Sekarang lepas bajumu," titah Rex pada Rosella.Rosella pun duduk, dan ia menarik bajunya ke atas kepala secara perlahan. G
"Mulai sekarang, aku berjanji akan menuruti Ayah. Aku akan menuruti kata-kata dan perintah Ayah. Aku akan berhenti main gim, dan mengendalikan amarahku," terang Jovin, terisak.Sementara itu, Rex tetap bergeming dengan mata berkaca-kaca. Pria itu sedang menahan tangisnya. "Ayah." Jovin menangis lalu menggenggam tangan ayahnya sambil menatapnya memohon dan penuh harap. "Aku akan lakukan apa pun jika bisa hidup. Hidupku tidak boleh berakhir seperti ini, Ayah. Ini tak adil. Ayah akhirnya akan bercerai dengan Ibu, dan akan ada banyak hari yang baik untuk Ayah di masa depan. Apa aku harus mati tanpa melihatnya? Aku mau melihat Ayah kembali bahagia dan menikah lagi. Aku mau Ayah melakukan itu sebelum aku mati. Apa Ayah tahu apa keinginan selama ini? Aku ingin punya foto keluarga seperti keluarga lain. Jadi, tolong aku Ayah. Tolong selamatkan aku," katanya sambil menangis. Rex tak kuasa mendengar kata-kata Jovin. Jadi, ia segera membawa putranya itu ke dalam dekapannya. Ia me
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments