Mawar Hitam Sang Presdir

Mawar Hitam Sang Presdir

last updateLast Updated : 2024-11-26
By:  Ms Iced CoffeeCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
122Chapters
799views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Seorang wanita dari keluarga sederhana bernama Zetta akhirnya menyusun rencana balas dendam atas kematian sang kekasih. Dengan menggunakan nama samaran—Rosella, ia bekerja sebagai tutor les sekaligus pengasuh untuk ketiga putra pria kaya raya, penuh pesona juga sensual, dan pekerja keras tetapi kesepian—yang menerima organ kekasihnya, yakni Rex Alba. Namun, perjalanan Rosella untuk balas dendam penuh dengan liku. Ia secara tidak sengaja menghabiskan malam bersama Rex setelah keduanya tanpa sadar menegak minuman memabukkan.

View More

Chapter 1

1. Pria Dengan Setelan Jas Hitam

Hidup benar-benar tak dapat diprediksi. Kiranya itulah yang Rosella rasakan saat Dokter mendiagnosanya mengidap tiga penyakit parah sekaligus, yang mana penyakit-penyakit itu tak pernah sekali pun ia bayangkan akan datang kepadanya meski saat haid ia selalu merasa sakit yang hebat.

"Bagaimana kau bisa menahan itu semua? Tidak adakah gejala lain yang mungkin kau rasakan selain nyeri saat haid?" tanya dokter. Nadanya heran sekaligus penasaran.

"Sebenarnya ada. Tapi aku tak yakin," jawab Rosella terbata-bata. "Akhir-akhir ini aku sering sakit kepala yang hebat juga. Tapi, tiap kali aku minum obat, sakit kepalaku berkurang dan hilang. Jadi, aku mengabaikannya begitu saja, dan mengira itu hanya sakit kepala biasa," jelasnya. "Apa yang harus aku lakukan sekarang, Dok?" tanyanya. Ia terlihat seperti seseorang yang sedang kehilangan arah, sehingga tidak tahu harus melakukan apa dan mulai dari mana.

"Tenanglah, Nona Rosella. Kau akan baik-baik saja. Tumor dan Endometriosis bisa dihilangkan dengan operasi," terang sang dokter. "Tetapi hanya ada satu cara untuk menyembuhkanmu dari Leukimia, yaitu dengan transplantasi sel punca. Tapi, di dalam daftar pendonor kami, tidak ada satu pun pendonor yang cocok denganmu saat ini. Jadi kita hanya bisa mengendalikan kondisimu saat ini dengan obat-obatan," imbuhnya sangat mendetil.

"Baik." Rosella tersenyum nanar pada dokter.

"Oh ya, satu lagi. Kau sudah melakukan tes AMH untuk membekukan telurmu, bukan?" tanya sang dokter. Yang ditanya mengangguk. "Di sini tertulis indung telurmu berusia 40 tahun," jelas dokter wanita ini. Mendengar itu, Rosella lantas terdiam sejenak.

"Ap—pa itu sangat buruk, Dok?" tanya Rosella. Bicaranya terbata-bata.

"Sebenarnya kondisi indung telur akan menurun jika berumur di atas 35 tahun. Maka itu, Nona Rosella, aku tidak menyarankan pembekuan sel telur. Seharusnya kau melakukan itu saat usiamu 20 atau di awal 30. Umur 40 sudah sangat terlambat," beber dokter, yang membuat Rosella semakin shock.

"Jadi... Apakah itu mustahil dilakukan?" Rosella yang merasa hopeless kembali bertanya pada sang dokter.

Dokter menghela napas panjang lalu menjelaskan, "Dalam kasusmu ini akan sulit memiliki sel telur yang sehat dan bagus. Kami bisa membekukannya. Namun sel telur itu bisa rusak saat dicairkan dan dibuahi."

"Apa tidak ada jalan lain, Dok?" Lagi, Rosella bertanya. Ia masih berharap agar bisa hamil.

"Peluangmu untuk hamil secara alami hanya lima persen. Dan, setelah usiamu melebihi 43 tahun, peluang kesuksesan IVF di bawah sepuluh persen. Dan peluang kegugurannya adalah 90 persen dalam sepuluh pekan pertama," ucap dokter sangat jelas. Semua penjelasan itu kontan membuat Rosella menatap sedih sang dokter.

"Jadi, aku tidak bisa punya anak? Aku juga tidak bisa melahirkan?" ujar Rosella yang benar-benar mendambakan kehadiran anak dalam hidupnya.

"Kehamilan memang tidak mudah untukmu. Jika kau melakukan operasi Endometriosis, dan pengangkatan tumor di batang otakmu lalu transplantasi sumsum tulang belakang, kau tetap tak bisa hamil selama setahun karena konsumsi obat. Kau kehilangan sel telurmu setiap bulan. Lantas apa yang akan terjadi setelah satu tahun? Tentu saja akan lebih sulit untuk hamil," beber dokter wanita bernama Lila, yang memakai jas putih yang disebuat medial wears ini.

Kesedihan Rosella semakin bertambah setelah ia mendengar keterangan Dokter Lila. Air mata Rosella jatuh bercucuran di atas pipi hingga merembes ke dasar hati.

Rosella bahkan terlihat shock dan linglung saat ia keluar dari rumah sakit dan berjalan ke halte bus yang berada di seberang rumah sakit.

Saat hendak menyeberang jalan, Rosella yang masih terguncang hampir ditabrak oleh sebuah mobil. Si pengendara mobil yang melihat Rosella dalam lantas bahaya mencoba melindunginya agar tak tertabrak dengan menginjak rem mobilnya.

Meski Rosella selamat, orang-orang yang berada di sekitar lokasi kejadian mulai berkumpul dan mendekatinya, untuk menanyakan keadaannya. Namun wanita yang terduduk lemas dengan wajah pucat karena shock ini hanya diam membisu.

Lalu detik berikutnya, orang-orang menghampiri pria bernama Rex Alba, yang hampir menabrak Rosella dan masih berada di dalam mobilnya. Orang-orang tersebut meminta Rex turun dari mobil dan bertanggungjawab.

Akhirnya, Rex membawa Rosella ke Dream Medical Centre. Setibanya di sana, Rosella langsung dibawa ke IGD. Di IGD itulah seorang dokter memeriksa keadaan Rosella dan meminta suster untuk memberinya infus.

Selagi Rosella diperiksa, Rex yang menunggu di luar menelpon adik laki-lakinya dan menceritakan insiden itu. Sang adik lantas menasihati Rex untuk berhati-hati karena bisa saja Rosella merupakan seorang penipu. Rex pun mulai terpengaruh dengan penuturan adiknya.

Tidak berselang lama, pembicaraan Rex dan adiknya terputus saat ponsel Rosella yang sempat jatuh dan diamankan oleh Rex berdering. Mendengar itu, Rex lantas mengangkatnya dan suara pria yang terdengar di telepon menanyakan keberadaan Rosella.

Rex yang mengira pria tersebut kerabat dekat Rosella mengatakan bahwa wanita yang ia cari ada di Dream Medical Centre.

Setelah berbicara dengan pria yang mencari Rosella, Rex bergegas menemui dokter dan wanita malang yang terbaring lemah dengan wajah pucat di atas tempat tidur pasien.

Kendati demikian, Dokter mengatakan bahwa Rosella baik-baik saja. Sehingga, Rex bisa langsung membawanya pulang.

Rex terlihat bernapas legas setelah mendengar keterangan dokter. Pria itu lantas mengangguk mengerti dan berterima kasih kepada dokter yang memeriksa Rosella.

"Apa kau benar baik-baik saja? Kau tak merasakan sakit apa pun? Apa kau perlu pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan kau tidak terluka?" Rex bertanya secara beruntun pada Rosella dengan nada bicara khawatir setelah dokter meninggalkan mereka.

"Ya, aku tak apa," jawab Rosella, pelan.

"Hhhhhh...." Rex menghela napas lega. "Syukurlah. Lain kali tolong lebih hati-hati. Kau tidak boleh tiba-tiba menyeberang jalan seperti tadi," ucapnya saat menasihati Rosella, lembut. Lalu yang dinasihati mengangguk. "Dan ini—" Pria ini mengulurkan sebuah ponsel pada Rosella. "Itu milikmu. Tadi jatuh dan aku mengambilnya," jelasnya.

"Terima kasih," kata Rosella, dingin. "Oh ya... Lain kali juga tolong menyetir dengan lebih hati-hati." Wanita ini bangkit dari tidurnya dan turun dari ranjang pasien. Rupanya, ia berniat untuk pergi dari IGD.

Rex yang mengetahui niat Rosella itu dengan cepat menghentikannya. "Sebelum kau pergi, mari lihat kamera dasbor mobilku dulu," tuturnya sinis sementara Rosella menatapnya bingung.

"Dengar... Entah kau mengerti yang terjadi, atau kau hanya pura-pura dan mau melakukan sesuatu, tetapi mari kita luruskan. Tadi kau menyeberang jalan dengan tatapan kosong, seperti orang linglung saat lampu sedang merah. Dan aku sudah menghentikan mobil. Jadi, kau tidak tertabrak mobilku!" tegas Rex—pria dengan setelan jas hitam. "Jika kau terus mengeluh seperti ini padahal kau tidak terluka, maka aku akan lapor polisi," kecamnya. Ia lalu berjalan keluar IGD.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Mirielle
novel baru lagi. semangat up kak, bantu kasi bintang juga ya.... btw, aku suka gaya bahasa cerita kk yang baku gitu...
2024-08-01 11:39:12
1
user avatar
Ms Iced Coffee
Halo, pembaca setia Goodnovel... Tambahkan "MAWAR HITAM SANG PRESDIR" ke daftar bacaan kamu dan ikuti ceritanya. Mohon berikan juga komentar, ulasan terbaik, dan vote bintang lima. Karena support kamu adalah hadiah dan motivasi untuk kreasiku sebagai penulis. I really respect all of u, anyway 🫶
2024-07-29 10:41:22
0
122 Chapters
1. Pria Dengan Setelan Jas Hitam
Hidup benar-benar tak dapat diprediksi. Kiranya itulah yang Rosella rasakan saat Dokter mendiagnosanya mengidap tiga penyakit parah sekaligus, yang mana penyakit-penyakit itu tak pernah sekali pun ia bayangkan akan datang kepadanya meski saat haid ia selalu merasa sakit yang hebat. "Bagaimana kau bisa menahan itu semua? Tidak adakah gejala lain yang mungkin kau rasakan selain nyeri saat haid?" tanya dokter. Nadanya heran sekaligus penasaran. "Sebenarnya ada. Tapi aku tak yakin," jawab Rosella terbata-bata. "Akhir-akhir ini aku sering sakit kepala yang hebat juga. Tapi, tiap kali aku minum obat, sakit kepalaku berkurang dan hilang. Jadi, aku mengabaikannya begitu saja, dan mengira itu hanya sakit kepala biasa," jelasnya. "Apa yang harus aku lakukan sekarang, Dok?" tanyanya. Ia terlihat seperti seseorang yang sedang kehilangan arah, sehingga tidak tahu harus melakukan apa dan mulai dari mana. "Tenanglah, Nona Rosella. Kau akan baik-baik saja. Tumor dan Endometriosis bisa dihilangk
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more
2. Wanita Asing Di Mobilku
Ketika Rosella hendak keluar IGD seorang suster memanggil Rex Albq sebagai wali dari wanita yang kerap kali disapa Ro itu.Suster itu menjelaskan kepada Rex tentang tagihan biaya pengobatan Rosella yang harus ia bayar. Rex pun mengerti. Ia lantas pergi ke kasir. Selesai membayar, ia bergegas meninggalkan rumah sakit. Selang beberapa saat, Rosella menyusul keluar IGD lalu bersitatap dengan seorang rentenir dan anak buahnya yang sedang mencarinya.Rosella yang bingung bagaimana para rentenir itu bisa tahu dirinya di rumah sakit mencoba menghindar. Saat lari dari kejaran para rentenir, Rosella masuk ke mobil seorang pria dan bersembunyi di sana. Melihat seorang wanita masuk ke mobilnya tanpa permisi, si pria tampan yang duduk di balik setir itu jadi salah sangka dan mengira bahwa ia menginginkan uangnya. "Hey! Apa yang kau lakukan di mobilku, huh? Cepat keluar! Jika tidak, aku akan melaporkanmu ke polis," ujar Rex marah. Ya... Pemilik mobil mewah yang Rosella naiki adalah Rex Alba.
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more
3. Lowong Kerja Baru Untuk Rosella
"Mari kita lihat...." tukas si rentenir pada Rosella. Ia lalu mengeluarkan ponselnya dari saku celana. Di dalam ponsel tersebut terdapat catatan utang yang diwariskan mendiang orang tua Rosella kepada putri tunggal mereka."Dengarkan aku baik-baik, Rosella. Kau punya bunga enam bulan dengan pokok utangnya jumlahnya 115 juta Won. Dan karena aku merasa kasihan kepadamu, jadi, aku kurangi 15 juta won menjadi hanya 100 juta Won saja." si rentenir menjelaskan dengan sangat runut. "Apakah kau mengerti?" tanyanya sinis. Dan kemudian, ia menyimpan ponselnya ke saku celananya. Rosella mendengus kasar dan membuang wajah ke arah lain sekilas usai mendengar penjelasan si rentenir padanya saat itu. "Apa katamu? 100 juta Won?" keluhnya sambil menatap si rentenir itu. "Aku tidak bisa bayar. Jadi, tolong minggir." Rosella meminta si rentenir memberinya jalan untuk masuk ke rumah. Tetapi, dengan tegas si rentenir menolak. "Apa?!" dengan mata melotot, si rentenir membentak Rosella. "Kau tak mau bayar
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more
4. Rosella Adalah Identitas Baru
"Selamat siang, Tuan. Perkenalkan aku Rosella," ujar Rosella sesaat setelah Wendy meninggalkan ruangan. Ia memperkenalkan dirinya dengan sopan. Nada bicaranya ramah. Ia juga mengulas senyumnya meski saat itu sang Billionaire memunggunginya. Sayangnya, senyum manis yang mengembang di wajah Rosella tidak bertahan lama. Seketika saja wanita ini terkejut—matanya terbelalak dan jantungnya seakan ingin lepas.Tidak hanya itu, lutut Rosella juga terasa lemas sementara lidahnya keluh saat sang Billionaire berbalik, menoleh melihatnya. Ya, bagaimana mungkin Rosella bisa tidak terkejut dan mendadak lemas ketika ia tahu kepala rumah tangga di kediaman Keluarga Alba adalah pria yang sama yang membawanya ke Dream Medical Centre, dan menuduhnya penipu. Siapa lagi kalau bukan Rex. "Kau!" Setali tiga uang dengan Rosella, saat itu Rex juga terkejut. Matanya melotot dan dahinya berkerut saat ia melihat Rosella, wanita yang masuk ke mobilnya seperti seorang pencuri tetapi kini justru muncul di rumahn
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more
5. Sang Penipu Kelas Kakap
Rosella yang bersikeras tidak ingin pergi, dan ingin Rex mempertimbangkan resume-nya lantas menjatuhkan tubuhnya ke lantai seperti orang pingsan. Sayangnya, Rex tetap tak terpengaruh dengan sikap Rosella. Pria tampan itu malah melipat kedua tangannya di depan dada, dan ia asik memperhatikan Rosella dari tempatnya berdiri. "Hey! Sedang apa kau?" Rex tersenyum smirk pada Rosella. "Percuma saja kau pura-pura pingsan begitu. Aku tetap dengan keputusanku. Jadi, cepat bangun dan pergi dari sini!" titah Alan, ketus. Namun Rosella tidak memberikan respon apapun kepada Rex. Bukan karena ia tidak berniat membalasnya, tapi karena kepalanya benar-benar sakit. Melihat Rosella bergeming, Rex lantas berjalan mendekatinya dan berkata, "Kalau kau terus diam seperti ini, maka jangan salahkan aku jika aku akan melakukan napas buatan kepadamu!" Akan tetapi, ancaman Rex itu tidak diindahkan oleh Rosella. Alhasil, Rex pun menempelkan bibirnya ke bibir Rosella dengan gentle dan tanpa ragu. Ane
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more
6. Tutor Dan Pengasuh Baru
"Hhhhh ...." Wendy menghela napas panjang. "Kak, sepertinya kau benar-benar tidak percaya padaku," ucap Wendy. Nadanya kecewa. "Baiklah kalau begitu, mari Rosella, kita pergi." Wendy menatap Rosella. Rosella pun mengangguk lemah. Ia dan Wendy kemudian bangkit dari duduknya. Melihat Wendy kecewa atas keputusannya, Rex lantas berubah pikiran. "Siapa bilang kalian boleh pergi, padahal aku belum selesai bicara?" tanyanya, dingin. Yang ditanya menatapnya bingung. "Duduk," titah pria ini tegas. Wendy dan Rosella pun mengikuti perintahnya tanpa ragu. Lalu detik berikutnya, Rex mengatur napasnya dan menatap Rosella. "Aku dengar dari Wendy kalau kau menyelamatkan bocah laki-laki yang hampir kecelakaan saat mengejar bola di depan rumah ini. Apa itu benar? tanya Rex lembut kepada Rosella. Yang diajak bicara hanya mengangguk tegas. "Bocah itu namanya Jiro. Dia adalah putra bungsuku," aku pria ini. Pernyataan Rex itu kontan membuat mata Rosella terbelalak. Ia ter
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more
7. Penyihir Baru Di Kediaman Alba
Di ruang keluarga Keluarga Alba, Rosella melihat ada enam orang anak laki-laki bersama seorang wanita dewasa, berambut pendek abu-abu dan cantik. Wanita itu merupakan asistennya Rex—wanita yang bertemu dengan Rosella saat ia menyelamatkan Jiro, dan dalam perjalanan untuk wawancara di rumah Keluarga Alba. Nama wanita itu Rhea. "Rhea...." panggil Wendy saat melihat Rhea sedang duduk di antara enam orang anak laki-laki. Yang dipanggil lantas menoleh ke arahnya cepat, bangkit dari duduknya, dan ia lalu mengalihkan pandangannya pada Rosella yang berdiri di sampingnya. "Kenalkan...." Wendy menatap Rosella yang berdiri di sampingnya. "Ini Rosella—Tutor dan Pengasuh tinggal baru di rumah ini," terang Wendy pada asistennya Rex itu. Ia lalu menatap Rhea kembali. Rhea mengangguk mengerti. "Halo, Rosella. Aku Rhea—asisten Tuan Rex," terang Rhea, menyapa Rosella. Yang disapa mengangguk dan memperkenalkan dirinya. "Anak-anak tampan...." Rhea menatap keenam anak laki-laki yang tenga
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more
8. Guru Rosella Curang!!
Jawaban Rosella itu kontan membuat Wendy dan Rhea tersenyum bangga. Raut wajah mereka pun terlihat senang. Mengapa tidak? Menurut kedua wanita cantik itu, jawaban Rosella sangat masuk akal dan cukup bijaksana. Akan tetapi, hal berbeda justru ditunjukkan Mark, Riku dan Riyu, serta Chio dan Jovan. Kelima bocah laki-laki tampan dan cerdas itu terlihat kesal, tidak terima, bahkan marah kepada Rosella."Yaish!" Mark menggeram. Mata elangnya seakan ingin menerkam bahkan menghabisi Rosella hidup-hidup karena jawaban wanita itu. "Kau curang!!" hardik remaja tampan ini dengan wajah marah padam, sehingga Rosella tersentak."Hey! Kalau kau menjawab pertanyaan begitu saja curang, bagaimana kau akan melakukan tugas-tugas dan menyelesaikan tanggungjawabmu sebagai seorang Tutor dan Pengasuh kami?!" timpal Jovan kini, marah.Kontan Rosella terbelala, terkejut saat ia menatap Mark dan Jovan yang menganggap dirinya curang setelah menjawab pertanyaan dari Mark. Ya, bagaimana mungkin Rosell
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more
9. Guru Rosella Penyihir Sungguhan
Meskipun Wendy dan Rhea telah membela Rosella habis-habisan dengan mengungkit kebaikan yang ia miliki, tetapi semua anak laki-laki kecuali si bungsu, Jiro, tetap saja tidak menyukai Guru Rosella hanya karena mereka tidak menginginkan adanya seorang Tutor dan Pengasuh tinggal baru yang mengawasi mereka setiap saat.Ya, kelima anak laki-laki itu merasa lebih senang kalau mereka diberikan kebebasan serta tanggung jawab untuk melakukan apa yang mereka sukai dan juga minati. Bukan malah diperintah untuk selalu belajar dan dituntut supaya mendapat nilai terbaik dan menjadi juara kelas di sekolah.Mark, Jovan, Riku, Riyu, dan Chio, mereka berlima pada dasarnya adalah anak laki-laki yang senang belajar, membaca dan ujian. Namun sebagai pre-teens dan teens, tentu saja mereka juga butuh yang namanya bermain dan bersenang-senang, untuk mengusir penat, bosan bahkan juga mood buruk yang bisa datang kapan saja dan tanpa permisi.Sayangnya, bermain dan bersenang-senang hanya bisa dilak
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more
10. Para Kakak Menasihati Si Bungsu
"Meskipun anak-anak itu harus merasakan apa yang kurasakan. Lagi pula, mereka harus tahu seperti apa dan siapa keluarga mereka sebenarnya," sambungnya. "Perasaanku mengatakan bukan Rex atau Wendy orangnya. Mungkin anggota keluarga mereka yang lainnya," kata Joy pelan. "Bagaimana dengan istrinya Rex? Apa kau bertemu dengannya?" Rosella menggeleng. "Wendy tak menyinggungnya. Dan, aku juga tidak bertanya tentang itu. Mungkin nanti... Setelah beberapa hari aku tinggal di rumah itu, aku akan bertanya pada Wendy. Aku juga penasaran dengan sosok istrinya dan orangtuanya. Karena, yang aku tahu di rumah itu ada Rex, Wendy dan suaminya, orang tua mereka, dan tujuh orang anak laki-laki. Oh pembantu dan supir mereka juga tinggal di sana," beber Rosella. Setelah itu, ia dan Joy melanjutkan makan mereka sambil membicarakan banyak hal. *** Selagi Rosella dan Joy makan bersama di Pizzeria, Wendy yang berada di rumah keluarga Alba sedang duduk di halaman bel
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status