Mendadak Sah

Mendadak Sah

Oleh:  babey  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
5Bab
1.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Sebuah kesalahan memaksa dua insan yang tak saling kenal terikat dalam hubungan suci pernikahan. Runa terpaksa mengorbankan dirinya karena sudah membantu pelarian calon pengantin wanita. Hari demi hari terus dilewati. Berbagai macam perdebatan selalu dilalui. Hingga pada suatu ketika, kekasih Chandra datang kembali. Berusaha memisahkan cinta yang mulai hadir diantara kedua pasutri. Akankah mereka mampu mempertahankan keutuhan rumah tangga yang mulai harmonis?

Lihat lebih banyak
Mendadak Sah Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
5 Bab
Suami Istri
Runa terlelap disofa membiarkan kediamannya dan sang suami diselimuti gulita. Seharian bekerja di kafe roti membuat tubuhnya lelah. Ia terbaring seperti lemah tak berdaya. Akan tetapi, tidur nyenyaknya terusik ketika merasa ada seseorang yang sedang berdiri didepan wajahnya, seakan memandangnya dengan seksama.  Perlahan mata itu terbuka dan langsung terkejut saat melihat sosok pria asing berada tepat dihadapannya. "Lo siapa? Ngapain dirumah gue?" teriak Runa spontanitas sembari melindungi dirinya dengan bantal sofa. "Ini juga rumah gue." Pria itu acuh dan tidak terkejut atas reaksi yang Runa tunjukkan. "Gue tanya lo siapa?" teriak Runa kembali. Ketidaksiapannya akan hal ini membuat tubuhnya gemetar bukan main. Pikirannya berkecamuk, melanglang buana. Pria itu menghela napas putus asa melihat sikap Runa. "Hampir setahun nikah masih aja suka lupa," cibir Chandra sembari berlalu dari hadapan gadis itu.  "Apa maksudnya? Aku menikah?"
Baca selengkapnya
Sebuah Awal
FLASHBACK ON Seorang gadis yang mengenakan baju rajut berwarna hijau, baru saja keluar dari perpustakaan kota. Terlihat dia membawa beberapa buku tebal yang akan digunakan untuk referensi tugasnya.  Dia meraih ponsel memesan kendaraan untuk pulang. Katakanlah jika Runa merupakan manusia yang tak sabaran, ia terus menggerutu ketika yang ditunggu tak kunjung tiba. Gadis itu memutuskan untuk berjalan kaki menghemat waktu. Runa tak habis pikir, sebenarnya apa yang ia mimpikan malam tadi. Kenapa hari ini seakan tak ingin bersahabat. Disaat dia sedang asyik mengumpat dalam hati, matanya menangkap seseorang mengenakan kebaya dikejauhan karena rasa penasaran yang tinggi ia pun memberanikan diri untuk mendekat. "Mba, mba kenapa keliatan kaya orang bingung, terus kenapa disini sendirian?" tanyanya berbasa-basi. Wanita dengan kebaya berwarna coklat keemasan itu mendekat dan menarik-narik lengannya,  memohon pertolongan serta belas kasihnya.
Baca selengkapnya
Akhirnya Sah!
Runa menatap tak percaya pantulan dirinya disebuah cermin besar. Kebaya modern berwarna putih melekat di tubuhnya, tampak anggun dan menawan. Bahkan, sang perias pengantin berkali-kali memberinya pujian."Kalau gitu saya keluar dulu, nanti jika menurut mba suhu ruangannya terlalu panas bisa diturunin aja. Jangan dilap pakai tisu, takutnya malah nempel semua." Tepat ketika sang perias pengantin hendak keluar, suara deritan pintu terdengar, pertanda bahwa ada yang membukanya.Runa mendapati sang mama yang menatapnya penuh keseriusan. Manik mata itu seakan tak ingin lepas memperhatikannya dari atas hingga bawah."Anak mama udah semakin dewasa sekarang, jadi istri yang baik untuk suamimu, ya, Nak."  Terlihat sudut mata Mama Hesti basah oleh genangan air mata. "Jangan bangun siang terus, mesti diinget kalau kamu udah punya suami yang harus diurus." Berbagai nasihat terus terlontar dari bibir sang ibu. Ternyata benar, bahwa kasih ibu sepanjang masa.
Baca selengkapnya
Emosi Hati
Chandra membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit untuk tiba di rumah kedua orang tuanya. Lelaki itu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, menikmati perjalanan dan juga kebersamaannya dengan Runa. Terlebih dahulu Chandra memastikan bahwa istrinya itu menuruti permintaan dokter Kavin, mata pria itu menelisik mencari keberadaan benda kecil yang cukup penting. Ia merasa lega begitu tahu bahwa notes itu ternyata berada digenggaman sang istri. Benda kecil yang berkemungkinan untuk mengurangi sifat pelupa Runa. Setibanya dirumah orang tua Chandra, keduanya langsung bersiap mempersiapkan pesta. Seluruh orang menjadi manusia super sibuk dalam sehari. Runa sendiri bahkan tidak memiliki waktu untuk sekedar mengecek notes. Padahal, seharusnya ia mencatat beberapa hal penting untuk diingat. Tepat ketika jam menunjukkan pukul delapan malam, para tamu undangan mulai berdatangan. Runa merasa tubuhnya lelah bukan main. Seharian dia tidak dapat merebahkan tubuhnya wala
Baca selengkapnya
Angin Malam
Runa terduduk di bangku yang terletak di halaman belakang rumah keluarga Chandra. Padahal jam sudah menunjukkan pukul sebelas lewat, tetapi dia dengan santai masih duduk menatap langit malam. Hawa dingin dan bintang yang mulai bersembunyi menjadi saksi atas setiap air mata yang Runa teteskan. Keputusannya setahun lalu akankah berakhir secepat ini? Apa mama beneran bakal nikahin Chandra lagi? "Lo kenapa malah diluar? Udah dingin, mending masuk sekarang." Suara bariton milik Chandra terdengar jelas di telinganya. Seharusnya ia takut, bisa saja bahwa 'seseorang' menyamar menjadi suaminya, tapi dia malah tetap tenang menikmati malam yang mulai sunyi. "Gue masih pengen diluar, Chan." Chandra terlebih dahulu memberikan selimut pada Runa, sebelum ikut mendudukkan diri disamping wanita itu. "Lo mikirin perkataan Mama tadi?" Ketika Runa hanya diam tak menjawab, maka Chandra dapat menyimpulkan jawaban itu sendiri. "Jangan diambil hati. Lagian bu
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status