Share

Bab 13b

Lidah Gilang terasa kelu. Ada penyesalan mengapa dia tak kunjung mengungkapkan perasaannya ke Sakina. Tapi juga bercampur rasa malu, pantaskah dia mengatakannya bahwa hatinya hancur. Bukannya itu hanya akan menjadi lelucon buat Sakina.

Gilang hanya bisa mengangguk lemah. Lalu dia mengecek jam di ponselnya.

“Sudah jam sepuluh. Aku pulang,” pamit Gilang.

“Jangan lupa yang, Lang. Besok kamu pesan tiket juga pulang ke Yogya. Sabtu kamu ke rumahku, ya!” kata Sakina sambil melambaikan tangan saat Gilang mulai melajukan motornya.

Gilang tidak langsung pulang. Dia mampir ke sebuah café yang sering dia kunjungi bersama Sakina. Disesapnya kopi hitam sampai tandas. Pikirannya melayang-layang kemana-mana. Berandai-andai, tapi semuanya ditepiskan begitu saja.

Dia memang bodoh. Mengharapkan cinta Sakina yang tak pernah menganggap cintanya. Sakina hanya menganggapnya sebagai teman. Tidak lebih!

Ingin rasanya menyalahkan kehadiran Sekar. Tapi? Apakah Sekar salah? Tentu tidak. Ada atau tidak ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Fazril Ilham
sebel SM gilang
goodnovel comment avatar
THIKA Sary
sebel dan gemes liat Gilang bgtu, Cemen bget jdi laki2, klo suka Ama sakinah ngapain nikahin sekar
goodnovel comment avatar
Claresta Ayu
kalu kamu mw menggalkan lamaran Fajar dan Sakina lagi kah Lang?? Inget Lang kamu sudah punya istrip
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status