Share

BAB 32

Author: Ranisipenulis
last update Last Updated: 2025-08-11 21:55:29

Tim medis mulai menyambungkan Jihan ke infus dan alat pemantauan lainnya. Setelah semuanya terpasang dengan rapi, dokter Amelia masuk ke ruangan untuk pemeriksaan terakhir pagi itu.

"Jangan ragu untuk menekan bel perawat bila Nona kecil menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman. Kami akan terus memantau suhu tubuhnya setiap dua jam," jelasnya kepada Ergan dan Dona.

"Terima kasih, Dokter," ucap Ergan sambil menunduk ringan.

"Kami benar-benar menghargai upaya Anda dan tim," lanjut Ergan.

Dengan Jihan yang kini beristirahat di ruang terbaik, dan dokter serta perawat yang siap siaga, hari itu memberi sedikit ruang bagi harapan tumbuh, bahwa hari-hari sulit ini perlahan akan berlalu.

"Mama… panas…" suara Jihan terdengar lirih dari tempat tidurnya, membuat Dona dan Ergan yang sedang duduk di sofa langsung berdiri dan mendekat cepat.

"Sayang, Mama di sini… Mama temani kamu…" ucap Dona lembut, segera duduk di tepi ranjang sambil menggenggam tangan kecil putrinya.

Wajah Jihan masih pucat, namun ke
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menikahi Papa Karyawanku   BAB 51

    "Benar, Mas, aku suka caramu menangkap poin penting. Sekarang mari kita lanjut ke laporan neraca, ini lebih kompleks, tapi aku yakin Mas bisa memahaminya kalau pelan-pelan," jawab Dona sambil memberi tanda centangapada kertas catatan Ergan.Ergan sedikit mengernyitkan dahi. "Kalau neraca itu kan membandingkan aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik, ya? Tapi jujur, saya masih sedikit bingung bagaimana cara membedakan aset lancar dengan aset tetap," ucap Ergan.Dona membuka halaman baru pada laptopnya lalu menampilkan contoh neraca salah satu perusahaan. "Aset lancar itu yang bisa segera diuangkan dalam waktu singkat, biasanya kurang dari satu tahun. Contohnya kas, piutang usaha, dan persediaan barang, sedangkan aset tetap adalah sesuatu yang digunakan dalam jangka panjang, seperti gedung, tanah, mesin. Jelas ya, Mas?" tanya Dona kepada suaminya setelah ia menjelaskannya."Lumayan jelas, jadi intinya, aset lancar lebih cepat dicairkan jadi uang, sementara aset tetap lebih lama dan digun

  • Menikahi Papa Karyawanku   BAB 50

    Mereka terus berdiskusi hingga berjam-jam, berpindah dari satu laporan ke laporan lain. Dona menjelaskan dengan sabar, menggunakan bahasa sederhana agar mudah dipahami, Ergan bertanya dengan kritis, memastikan dirinya benar-benar mengerti.Sampai akhirnya, Ergan bersandar di kursinya, wajahnya tampak lelah namun puas. "Saya tidak menyangka belajar laporan keuangan bisa membuat kepala saya pening sekaligus bersemangat. Rasanya seperti membuka pintu baru," ucap Ergan."Aku senang mendengarnya, Mas. Kalau Mas mau, besok aku bisa menyiapkan simulasi laporan keuangan sederhana, supaya Mas bisa mencoba membuat analisis sendiri," tawar Dona."Itu ide bagus, saya akan coba. Saya ingin benar-benar bisa, bukan hanya paham di permukaan," jawab Ergan mantap.Dona tersenyum lembut, matanya memancarkan kebanggaan. "Aku yakin Mas bisa. Asal terus belajar dan tidak mudah menyerah."Dona duduk di kursi empuk ruang kerjanya dengan sebuah laptop terbuka di hadapan, di sampingnya, Ergan menatap layar p

  • Menikahi Papa Karyawanku   BAB 49

    "Aku bangga sama Mas. Nanti kita lanjut lagi ke laporan arus kas, karena itu sama pentingnya. Banyak orang terkecoh, laba besar tapi kas habis," ucap Dona dengan lembut.Ergan mengangguk, kali ini dengan senyum penuh percaya diri."Saya siap belajar, Dona. Teruskan membimbing saya," jawab Ergan.Wanita itu mulai membuka laptopnya, menampilkan laporan keuangan salah satu perusahaan milik Ergan. Angka-angka yang tertera di layar cukup rumit, banyak kolom, grafik, serta tabel yang memenuhi layar."Aku tahu ini terlihat membingungkan, Mas. Tapi kalau kita pelajari pelan-pelan, Mas akan terbiasa," ucap Dona.Ergan memperhatikan layar dengan seksama. "Bagian mana yang seharusnya saya pahami lebih dulu?" tanya Ergan."Mulai dari laporan laba rugi dulu, ini yang paling sering ditanya oleh pemegang saham atau auditor. Di sini ada pendapatan, lalu ada biaya operasional, dan hasil akhirnya adalah laba bersih," jelas Dona sambil mengarahkan kursornya. "Kalau biaya operasional itu apa saja conto

  • Menikahi Papa Karyawanku   BAB 48

    Pagi itu, udara masih terasa segar. Matahari baru saja merangkak naik, sinarnya menembus kaca besar kamar utama mansion. Ergan sudah lebih dulu terbangun, duduk di kursi dekat meja kerja dengan setumpuk berkas di hadapannya. Pandangannya serius, meski sesekali dahi berkerut melihat deretan angka yang tampak asing baginya.Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka. Dona masuk dengan rambut yang masih sedikit basah habis mandi, mengenakan kemeja putih sederhana yang dipadu celana panjang krem. Ia tersenyum tipis ketika melihat suaminya sudah larut dalam tumpukan kertas."Mas, kamu bangun pagi sekali," ucap Dona sambil berjalan mendekat.Ergan menoleh, tersenyum kecil."Saya memang mau bangun lebih awal, kalau tidak, kapan lagi saya bisa belajar. Laporan ini… luar biasa rumit, Dona," jawab Ergan sambil tersenyum.Dona duduk di sampingnya, lalu meletakkan secangkir kopi hitam di meja. "Aku tahu, tapi jangan kamu pikir ini mustahil. Semua bisa dipelajari. Yang penting, kamu sabar," ucap Dona

  • Menikahi Papa Karyawanku   BAB 47

    Semua tertawa kecil mendengar komentar polos itu.Ergan mengusap kepala Jihan dengan lembut. "Papa harus rajin belajar," jawab Ergan.Damar tersenyum lebar."Justru itu, Pak Ergan. Anggap saja proses ini seperti kembali ke sekolah. Ada tahap belajar, latihan, dan ujian," ucap Damar.Dona menoleh penuh perhatian."Kalau begitu, kapan sebaiknya Mas Ergan mulai, Pak Damar?"tanya Dona."Semakin cepat semakin baik," jawab Damar mantap. "Saya sarankan minggu depan Pak Ergan mulai masuk ke kantor, bukan hanya sebagai pendamping Anda, Bu Dona, tapi juga untuk mulai mengenal karyawan," lanjut Damar.Dona menoleh ke arah suaminya."Bagaimana menurut Mas?" tanya Dona menatap suaminya.Ergan menghela napas, lalu mengangguk. "Saya… akan mencoba. Kalau kamu percaya pada saya, Dona, maka saya juga harus percaya pada diri sendiri," jawab Ergan sambil tersenyum ke arah istrinya.Dona tersenyum haru, matanya sedikit berkaca-kaca. "Itu yang aku tunggu, Mas," ucap Dona.Jihan tiba-tiba meraih tangan

  • Menikahi Papa Karyawanku   BAB 46

    Suasana malam hari sekitar jam setengah tujuh terasa begitu hangat di mansion mewah itu, lampu-lampu taman mulai menyala lembut, memberi nuansa tenang setelah seharian penuh kesibukan. Dona duduk anggun di ruang tamu, menanti kedatangan seseorang yang sudah ia percayai sejak lama. Tak lama kemudian, pintu besar terbuka, dan seorang pria paruh baya dengan raut wajah tegas namun bersahaja masuk. Dona berdiri sambil tersenyum. "Selamat malam, Pak Damar. Terima kasih sudah meluangkan waktu datang ke sini," ucapnya ramah. Damar Anderson, salah satu rekan kerja yang sangat ia percaya, sedikit terkejut dengan sambutan hangat itu. Ia tidak menyangka bahwa malam ini, pertemuan mereka akan membuka sebuah rahasia besar. Dona kemudian menggandeng tangan Ergan dan mendekat, memperkenalkan dengan nada penuh keyakinan. "Pak Damar, saya ingin memperkenalkan. Ini adalah suami saya, Mas Ergan, dan ini, Jihan… anak kesayangan saya." Mata Pak Damar membesar, wajahnya sempat sulit menyembunyika

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status