Home / Romansa / Menikahi Suami Kembaranku / Bab 5 : Keberadaan Tira

Share

Bab 5 : Keberadaan Tira

Author: ELOVA
last update Last Updated: 2023-08-10 16:38:58

Bab 5 : Keberadaan Tira.

Setelah dua hari, Tisa dibawa oleh Alex ke rumhnya sesuai dengan titah Bu Sani. Alex sungguh tak sabar ingin meminta hak-nya.

Sementara bagi Tisa, hari itu adalah hari yang sangat Ia takutkan. Ia membayangkan jika Alex akan merenggut keperawanannya. Sungguh, Ia membayangkan hal yang paling Ia takutkan dalam hidupnya.

Bu Sani sudah menyiapkan kamar di lantai atas untuk Alex dan Tira. Bu Sani sungguh antusias saat Ia menyambut kedatangan Tira.

"Selamat datang, Tira. Kamu adalah satu-satunya menantu keluarga Andara. Ibu senang sekali hari ini," ucap Bu Sani saat menyambut kedatangan Tira.

Pak Joni dan Bu Sani menyambut keduanya dengan sajian makan siang yang sudah tersaji di meja makan. Walaupun Tira merasa canggung, tapi Ia berusaha untuk menjalankan perannya. Semuanya hanya demi satu unit motor gede seharga rumah.

Tisa melempar senyum kala diajak makan bersama. Ia sadar, mungkin untuk beberapa hari ke depan, Ia harus memainkan karakter Tira seapik mungkin.

Saat melihat makanan, semua menu makanan tak satupun yang Ia suka. Dan Ia harus tetap memakannya.

"Ibu masak semua ini sepesial buat kamu. Untuk menyambut kedatanganmu sama Alex. Makanan ini adalah makanan yang Alex rekomendasikan," kata Bu Sani.

Bu Sani mencukil nasi dan mengambilkan ikan bakar lengkap dengan sambal ke piring Tisa.

"Selamat makan, semuanya." Kata Bu Sani.

"Ibu kayak bahagia banget dapat mantu kayak Tira. Antusias banget dari tadi," ucap Pak Joni sedikit menggoda istrinya.

"Iya dong, Pah. Aku 'kan bisa bawa dia ke acara arisan dan aku mau pamerin kalo menantuku ini super duper pinter masak, cantik dan baik hati. Pokoknya menantu idaman deh, pasti mereka syirik sama aku."

"Ibu ini, emang Tira barang apa? Dipamerin segala," tutur Alex terkekeh.

Mereka pun makan bersama. Suasana hangat keluarga itu membuat Tisa sedikit merasa bersalah karena Ia telah membohongi semuanya.

Saat mereka makan, tidak ada makanan yang bisa Tira makan kecuali sayur. Tisa memang tak suka protein tinggi. Ia cenderung lebih suka makan sayur yang akan membuat badannya sehat dan kuat dalam bela diri.

Bu Sani diam-diam memperhatikan Tira yang hanya makan sayur. "Ikan dan sambalnya nggak enak ya?" tanya Bu Sani.

"Enak kok, Bu."

"Enak gimana? Kamu belum nyicip."

Akhirnya, Tisa pun terpaksa memakan ikan demi rahasianya tetap aman. 'Kenapa harus gue yang ngalamin semua ini? Tiap hari makan ikan? Gue gak bisa bayangin badan gue nantinya bakal kayak gimana,' batinnya.

***

Sementara itu, Pak Arya sedang berusaha mencari tahu dimana keberadaan putrinya itu. Ia memerintahkan orang kepercayaannya untuk mencari keberadaan Tira.

"Pokoknya, dalam dua hari kalian semua harus menemukan Tira. Apapun caranya, aku tidak perduli!" Ucap Pak Arya.

Pak Arya tak bisa melibatkan polisi dalam pencarian ini. Ia takut jika berita hilangnya Tira, akan sampai ke telinga Pak Joni yang akan berakibat buruk pada dirinya.

Pak Arya membuat tim khusus untuk mencari keberadaan Tira. Tak tanggung-tanggung, Ia mengerahkan tiga tim yang terdiri dari lima orang per-tim dikerahkannya untuk mencari keberadaan Putrinya itu.

Pak Arya yang punya kedudukan tinggi, pastinya sangat mudah menemukan Tira. Namun kali ini, banyak hambatan yang Ia temukan saat dirinya mencari keberadaan Tira.

Beberapa hari kemudian, pak Arya tengah sibuk bekerja, tiba-tiba saja Ia mendapatkan kabar dari orang suruhannya.

"Pak, saya melihat Tira di bawa dengan menggunakan mobil yang mengarah ke sebuah tempat hiburan malam."

"Apa?!" Pak Arya terkejut, Ia sampai mengepalkan tangannya karena geram.

"Siapa pelakunya?!" Tegas Pak Arya saat beranya.

"Sa-saya belum tau, Pak."

Pak Arya menggebrak meja kerja hingga jantung yang mendengar suara gebrakan meja itu dipastikan akan copot saat itu juga.

"Kenapa kalian memberi kabar hanya sebagian saja?! Jika kalian melihatnya, kenapa kalian semua tidak mengejarnya?!" Teriak Pak Arya penuh amarah.

Pak Arya maju satu langkah lebar dan meremas kerah baju orang yang tengah membawa kabar itu. "Cari dia, dan bunuh pelakunya!" Pak Arya langsung menghempaskan orang itu hingga Ia pergi karena takut.

Pak Arya geram karena dirinya merasa dipermainkan. Ia memang memiliki banyak musuh, karena bisnis ilegalnya.

***

Sementara di rumah, Tira tengah duduk sendirian di kamar melihat pantulan wajahnya di cermin. Memikirkan keberadaan Tira yang sangat menyulitkan dirinya.

Tiba-tiba saja, dering ponsel membuyarkan lamunannya dan Ia langsung mengangkat telepon karena itu panggilan dari ayahnya.

"Malam, Pak. Ada apa?" tanya Tira.

"Bapak dapat kabar jika Tira dibawa oleh kelompok orang tak dikenal ke arah timur dari tempat kita tinggal, apa kamu bisa kerahkan komunitasmu?" Ucap Pak Arya dari seberang telepon.

"Tapi apa Bapak yakin jika Tira diculik?"

"Iya, menurut perkataan anak buah Bapak, memang begitu."

"Tira."

Tisa langsung mematikan ponselnya dan menoleh pada Alex yang muncul tiba-tiba hingga Ia berpikir jika penyamarannya telah tamat jika Alex mendengar apa yang Ia katakan pada ayahnya.

"Se-sejak kapan kamu disana?" tanya Tira.

Alex mendekat pada Tira, merengkuh kedua pundaknya hingga Tira berdiri. Alex mendekat lagi pada Tira, hingga Tira mundur beberapa langkah menuju arah pintu kamar. Alex masih maju beberapa langkah mendekat pada Tira, hingga Tira menempel pada pintu kamar.

Alex terus mendekat hingga Tira pun merasa takut, 'mati gue!' Tisa memejamakan matanya karena Ia seperti hendak disakiti oleh Alex.

Alex menempelkan bib*rnya pada kening Tira hingga Tira langsung membelalakan matanya. 'Kampret! Beraninya dia ambil kesucian gue!' Batin Tisa hanya bisa kesal saat Alex mengecupnya. Hanya mengecupnya.

"Aku sudah sembuh," ucap Alex langsung menarik pergelangan tangan Tisa sampai ke atas ranjang.

"Ini adalah malam yang akan bersejarah bagi kita," ucap Alex antusias.

"Kita akan membuat Tirex malam ini," katanya penuh antusias juga.

"Tirex?"

"Iya, Tirex itu Tira sama Alex." Jelasnya langsung memeluk Tisa. Namun, Tisa menolak tubuhnya.

"Loh, kenapa?" tanya Alex saat Tisa menolak tubuhnya dengan kuat.

"Honey, aku ... lagi M. Ngerti 'kan?"

"M? M apa? Mau?"

"Bukan! Itu yang tiap bulan itu loh, Mas,"

"Healaaah!" Ucap Alex yang langsung berpura-pura pingsan saat Ia mengerti apa maksud Tira.

"Aku ke Tolilet dulu, bye." Tisa langsung pergi ke Toilet saat itu juga dengan debaran jantung yang seakan mau copot saat itu.

Sementara itu, Alex merasa kecewa karena malam ini Ia gagal menghabiskan malam pertama lagi dengan Tira.

"Gagal lagi!" Alex pun tenggelam dalam selimut tebalnya tanpa menunggu Tira yang pergi ke toilet.

***

Sementara itu, seseorang tengah membius Tira yang kini berada di sebuah rumah mewah di luar kota. Tira tak sadarkan diri dengan tangan masih diikat dengan Tali.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 54 : Malam terindah menjadi bumerang

    Bab 54 : Malam paling indah menjadi bumerang“Perusahaan Ayahmu bangkrut akibat ulahnya sendiri, Tisa.”“Apa maksud Om?” tanya Tisa bingung dengan apa yang dikatakan olehPak Joni. Pak Joni seolah tak salah dalam hal ini. Pak Joni malah menyalahkan Ayahnya.“Iya, Sa. Ayahmu korupsi di perusahaan kami. Para Investor menarik semua dana yang mereka berikan dan berpindah ke perusahaan Om.”“Benarkah? Apa Om punya buktinya?”Pak Joni langsung mengambil beras dari runagannya dan memberikannya pada Tisa. Tisa melihat memang benar apa yang dikatakan oleh Pak Joni saol Ayahnya itu. “Jika Ayah korupsi, lalu uangnya kemana? Kami nggak pernah loh Om, liat uang segeda ini.”“Entahlah soal itu. yang jelas, Ayahmu sering berurusan dengan Mommy Queen yang seorang Bandar obat-obatan terlarang.”Tisa semakin tercengang mendengarnya. Tubuhnya lemas saat mengetahui soal itu. sedikitpun Ia tak percaya namun itu bukan tanpa bukti. Bukti-bukti foto juga ditujukan oleh Pak Joni. Ingin sekali Tisa percaya pada

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 53 : Apa yang terjadi?

    Bab 53 : Apa yang terjadi?Tisa mengepalkan tangan di bawah meja dan ingin sekali melayangkan beberapa pukulan pada waita iblis itu. Namun, Ia tak mau gegabah karena bisa saja nyawa Ibunya dalam bahaya jika Ia melakukan tindakan seenaknya.Tisa masih bisa menahannya hanya demi keselamatan Ibunya saja. Bahkan Ia tak menyangka kalau Ayahnya mengenal sosok Mommy Queen.“Lepaskan istriku!” pekik Pak Arya dengan tegas. Nada suaranya menggema di ruangan vvip itu. amarahnya memuncak pada saat Mommy Queen menghinanya. Pak Arya menegaskan jika dirinya tak bisa dipermainkan.“Kau menyayanginya?” tanya Mommy Queen dengan ekspresi mengolok Pak Arya.“Bukan urusanmu! Dia Ibu dari anak-anakku! Tak ada alasan bagiku untuk tidak menyayanginya! Urusanmu bukan dengannya, tapi denganku! Lepaskan dia!”“Ha ha ha, siapa kau? Yang berani memerintah Mommy Queen. Tidak semudah itu, Arya dwi pangga!” jawab Mommy Queen dengan manik mata penuh dendam membara. Entah apa yang terjadi pada mereka di masa lalu.“K

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 52 : Sang Penolong

    Bab 52 : Sang penolong. Dalam suasana kerisauan soal Ibunya yang tiba-tiba saja diculik Mommy Queen, ada tamu yang datang ke Rumah Pak Arya. Pak Arya juga masih memejamkan matanya dan Ia belum tau kalau istrinya diculik. Tisa berinisiatip untuk membukakan pintu, sementara Tira menunggu di Sofa. Ia juga penasaran, siapa yang datang ke Rumahnya. Detik berikutnya, Tisa terkejut melihat kedatangan Alex yang begitu tiba-tiba sekali. Tisa langsung mempersilahkan masuk dengan harapan Alex membawa kabar gembira bagi keluarganya. Namun, saat Alex masuk ke Rumah Tira malah berekspresi sebaliknya dari Tisa. Yah, mungkin karena alex yang menunjukan banyak perubahan siakap padanya. Makanya, Tira merasa kecewa dengan Alex. Kali ini, Alex ditemani oleh Rendi saat datang ke Rumah mereka. “Mau ngapain? Bukannya kita udah nggak akan bisa bersatu? Bukannya keluarga kamu menginginkan Tisa?” tanya Tira bernada sinis pada Alex juga menatap tak suka ada Tisa. Tisa hanya menatap sekilas pada Tira. Ia j

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 51 : Penculikan Ibu

    Bab 51 : Penculikan IbuTisa terbengong. Takut salah bicara pada Tira. Di lubuk hatinya, Ia masih menyisakan sedikit rasa cinta untuk Alex. Namun, Ia berusaha menutupinya karena takut Tira terluka."Kok nanya aku?" Ucap Tisa dengan nada candaan saat Tira bertanya pendapatnya soal keinginan Pak Joni dan Bu Sani."Iyalah! Mereka mau kau yang jadi menantunya. Gimana?""Mana bisa aku kepikiran hal seperti itu? Ah! Kau ini!" Tisa menyikut Tira, ingin menegaskan jika dirinya tak punya perasaan sedikitpun pada Alex."Baiklah kalau kau tak suka, ya nggak papa. Yang jelas, aku rasa Alex juga sudah tas cinta padaku. Apalagi, setelah aku kembali.""Apa? Kau merasa Alex seperti itu? Berengsek sekali jika sampai hal itu benar adanya. Lihat saja nanti! Aku akan berikan dia pelajaran jika sampai Ia tak menikahimu. Kau tenang saja, ya?"Tira tak menjawab lagi. Di pikirannya sekarang hanya menginginkan satu hal yaitu kembali menadapatkan perhatian Alex seperti sebelumnya.Tira malah insecure dengan pe

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 50 : Tau semuanya

    Bab 50 : Tau semuanya.Tisa dan Tira duduk di ruang tamu setelah Alex memersilahkan mereka untuk masuk. Sementara itu, Alex pun segera memberitahukan Ibunya jika Tisa dan Tira berkunjung ke rumah mereka.Saat Alex memanggil Ibunya, Bibi membawa sesuatu dari dapur dengan ekspresi kebingungan saat melihat kedua orang wanita cantik dengan penampilan yang berbeda."Silahkan," kata Bibi sembari menyajikan makanan kecil juga minuman di atas meja.Tira hanya membalas senyum pada Bibi, sementara Tisa diam tak bereaksi apa-apa. Saat ingin menegur pun Tisa menahannya. Ia tak ingin menunjukan kedekatannya dengan anggota keluarga Alex. Ia terlalu takut rasa itu kembali hadir, Ia juga menyadari kalau rasa yang baru saja hadir itu akan musnah seketika hanya karena kebodohan Tira.Detik berikutnya, Bu Sani tiba di ruang tamu. Tisa melihat wanita paruh baya itu lemas di atas kursi roda. Manik matanya berkaca-kaca saat Bu Sani memandangi Tisa. Tisa mencoba membuang tatalannya dan memilih melihat ke ar

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 49 : Maaf, aku khilaf!

    Bab 49 : Maaf, aku khilaf!Tisa terbengong mendengar ucapan dari Tira. Ia tak menyangka kalau Tira akan mengatakan hal yang membuatnya gagu apalagi saat Tira seolah memaksanya.Tisa belum menjawab ajakan Tira. Ia hanya mengambilkan makanan dan meletakannya di pangkuan Tira yang sebagian tubuhnya masih ditutupi selimut tebal."Makanlah yang banyak. Buktikan pada Ayah juga kalau kau serius mau membantunya. Jika aku punya cara lain untuk membantu Ayah, aku pasti akan lakukan. Hanya saja, kau tau kan sifat Ayah itu sangat keras. Ia bahkan sampai tega membentak dan memukul jika kita sampai salah langkah.""Bukan itu, Sa. Aku hanya ingin menagih janji Alex padaku. Sebuah janji yang tak akan pernah mungkin aku hapus begitu saja.""Janji?" Lagi-lagi Tisa tertegun, pikirannya menerka apa yang menjadi ganjalan Tira."Tisa, aku bisa saja melepaskan Alex dan bisa juga mencari pria yang jauh lebih kaya juga mapan. Aku mampu melakukannya. Tapi ..," Tira tak melanjutkan kata-katanya. Ia kembali menu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status