Misunderstanding

Misunderstanding

last updateLast Updated : 2024-12-06
By:  Setya Ai WidiCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
12 ratings. 12 reviews
23Chapters
1.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

“Dibayar berapa lo sama bokap gue, hah?” Rayyan menyudutkan posisi Mita ke tembok. Satu tangannya mencengkeram erat kerah kemeja gadis itu sehingga membuatnya seperti tercekik. Mita kesulitan bicara. Tenggorokannya tercekat karena tekanan tangan Rayyan yang begitu kuat. Tangan kirinya berusaha melepaskan cengkeraman Rayyan sedang tangan kanannya menepuk-nepuk punggung tangan laki-laki itu. “Jawab!” sentak Rayyan. Matanya semakin berkilat merah. Memancarkan gurat amarah sekaligus sedih yang bercampur menjadi satu. “Lep—lepas, Ray. Denger penjelasan aku dulu,” pinta Mita dengan suara terbata. Gadis itu memejam seiring dengan luruhnya butiran kristal dari kedua sudut matanya. “Apa lagi? Udah jelas kalo lo cewek simpenan bokap gue! Lo udah ngerusak keluarga gue!” Rayyan semakin berapi-api. Mita mengangguk perlahan, dia pasrah. “Oke. Oke kalo menurut kamu kayak gitu. Bunuh aku kalo emang itu mau kamu,” lirihnya. Air mata semakin deras membanjiri wajah cantik Swastamita. Apakah Mita akan terus pasrah mendapat perlakuan kasar Rayyan? Akankah Mita benar-benar menyerah untuk tidak menjelaskan masalah sebenarnya pada laki-laki itu? Akankah Rayyan tega menghabisi Mita seperti yang diinginkan gadis itu?

View More

Chapter 1

Chapter 1

"Tante, stop! Tante apa-apaan, sih, seenaknya aja berantakin kamar kos aku? Apa yang Tante cari? Bukannya kemarin aku udah bilang, kalau aku udah enggak ada uang lagi? Percuma Tante obrak-abrik kamar aku!" seru Ara ketika mendapati kamar kosnya berantakan karena ulah Lia, adik mendiang mamanya yang beberapa tahun terakhir mengurus dirinya dan juga sang adik, Bion.

Lia melipat kedua tangan di depan dada. "Kamu pikir Tante bakal percaya gitu aja kalau kamu bilang enggak ada uang lagi? Itu ... buktinya kamu bisa tetep ke sekolah. Naik apa? Enggak mungkin, kan, kamu jalan kaki?" omelnya.

Ara merasa geram, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan selain diam dan menerima perlakuan Lia. Lagi pula, kesialan Ara pagi ini terjadi karena keteledorannya sendiri yang lupa mengunci pintu kamar kos, sehingga Lia bisa masuk dengan seenak hati.

"Asal kamu tahu, ya! Adik kamu butuh uang banyak buat sekolah dia. Dan uang yang kemarin kamu titip ke Tante itu belum cukup gantiin uang Tante yang kepakai buat bayar sekolah adik kamu. Jangan lupa juga, uang makan selama kamu ikut Tante. Kamu pikir semua gratis? Enak aja! Masuk ke toilet umum aja bayar!"

Lia masih saja bersungut-sungut dan membahas soal uang sejak kemarin. Padahal, Ara sudah menyerahkan delapan puluh persen gaji dari kerja part time-nya bulan lalu untuk Lia membayar sekolah Bion, sang adik yang masih tinggal bersamanya. Namun, tantenya itu selalu menuntut lebih karena jiwa materialis yang sudah mendarah daging.

Ara mengangguk pasrah. "Iya, Tante. Tenang aja, aku bakal kerja lebih keras lagi buat ganti semua uang Tante. Aku juga bakal bujuk Bion supaya mau tinggal sama aku dan enggak ngerepotin Tante lagi," ucapnya sembari menundukkan wajah, menyembunyikan matanya yang mulai berembun.

Gadis itu menggerutu dalam hati, menyesalkan nasib malangnya juga sang adik yang telah ditelantarkan Papa mereka. Ara kecewa, karena sang Papa lebih memilih pergi bersama istri baru tanpa menghiraukan keberadaan dirinya dan Bion. Seandainya sang Mama masih ada, nasib Ara mungkin tidak akan seburuk ini.

"Oke. Tante bakal tunggu kamu tepati janji. Awas aja kalau kamu banyak alesan. Kamu kan udah kerja, jadi Tante enggak akan bingung lagi mikir keuangan adik kamu itu. Kalau kamu enggak mau repot sendiri, cari tuh, Papa kamu! Minta makan aja sama dia, jangan sama Tante, enak aja!"

Lia menyambar tas yang entah sejak kapan teronggok di kasur lipat Ara, lalu pergi begitu saja meski tidak menemukan apa pun yang dia cari.

Lutut Ara terasa lemas dan gadis itu jatuh terduduk. Sorot matanya nanar menatap ke seluruh ruangan yang tidak luput dari sasaran Lia. Dia pun mulai terisak sembari memungut barangnya satu per satu dari lantai, kemudian mengembalikannya ke tempat semula.

Ara sadar diri, dia masih belum cukup umur untuk menanggung semua beban itu sendiri. Bagaimanapun, dia harus mencari di mana keberadaan sang Papa dan mengantarkan Bion kepadanya, karena lelaki itulah satu-satunya harapan Ara yang bisa diandalkan untuk mengurus Bion.

Jika dipikir-pikir, Lia memang sangat keterlaluan karena sudah membuat perincian biaya hidup sehari-hari Ara dan sang adik selama mereka menumpang. Dan sebagai gantinya, Ara harus membayar seluruh biaya tersebut dengan alasan, Lia tidak ingin menanggung beban hidup mereka.

Ara memijat pelipisnya yang terasa nyeri, bingung dengan pekerjaan apa yang harus dia jalani supaya lekas bisa melunasi hutangnya pada Lia yang bahkan sudah mencapai puluhan juta. Sangat mengenaskan, Ara yang baru menduduki bangku kelas sebelas, sudah harus merasakan kejamnya dunia.

Perlahan, Ara bangkit dan bergerak lebih cepat supaya kamarnya lekas rapi. Gadis itu harus segera mencari info lowongan kerja part time lain yang bisa dilakukan sepulang bekerja dari kafe. Tidak peduli dengan waktu belajarnya yang akan semakin tersita jika bekerja lebih keras lagi. Yang jelas, Ara hanya ingin berusaha melepaskan diri dari jerat Lia. Jika tidak, sudah pasti hidupnya tidak akan tenang karena bayang-bayang Lia yang kerap mendatanginya untuk meminta sejumlah uang.

❤❤❤

"Apa, Ra? Kerjaan tambahan? Apa, ya?" Kening Hana, pemilik kafe tempat kerja Ara tampak mengerut. "Kamu serius, mau cari kerja tambahan? Kamu masih sekolah loh, Ta. Apa enggak akan ganggu waktu belajar kamu nantinya? Lagi pula, apa kamu udah izin sama orang tua kalau mau cari kerja tambahan? Takutnya mereka enggak akan kasih izin," ucap Hana memastikan.

Ara terdiam sejenak. Dia tidak mungkin mengatakan masalah sebenarnya pada Hana karena Ara tidak ingin Hana menaruh belas kasihan kepadanya seandainya tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Kamu butuh banget, ya?" tanya Hana lagi sebelum Ara menjawab pertanyaan sebelumnya.

Ara mengangguk pelan. "Butuh banget, Kak. Tapi kalau enggak ada kerjaan tambahan yang bisa aku kerjain di sini, aku bakal cari di tempat lain," jawabnya.

Hana manggut-manggut. "Oke, nanti aku tanya-tanya ke temen dulu, ya, siapa tahu ada salah satu di antara temen aku yang lagi butuh pegawai part time," ucapnya bersungguh-sungguh.

Raut Ara mendadak semringah. "Terima kasih banyak atas bantuannya, Kak," ucapnya sambil menarik kedua sudut bibirnya ke atas sembari menangkupkan kedua tangan di depan dada.

Hana tersenyum sembari mengangguk pelan. "Sama-sama, Ra. Kamu jangan lupa doa juga, ya? Ya ... semoga aja salah satu temenku emang ada yang lagi butuh pegawai," lanjut Hana.

"Iya, Kak. pasti," balas Ara singkat.

"Selamat sore, selamat datang di Hana's Cafe. Silakan duduk dan dilihat-lihat dulu daftar menunya, Kak." Terdengar pegawai Hana yang lain menyapa seorang pelanggan.

Ara dan Hana pun menyudahi pembicaraan mereka saat mengetahui ada yang datang. Ketika hendak menuju pintu untuk menggantikan teman kerjanya yang sedang melayani pelanggan, Ara tidak sengaja berserobok pandang dengan seorang gadis yang sepertinya dia kenal.

Buru-buru Ara berbalik badan saat mengira bahwa gadis yang dilihatnya adalah teman sekelasnya, Naura, yang terkenal suka menggosip. Dia khawatir Naura akan mengenalinya meski dia tampil dengan style yang berbeda jauh dari style-nya saat di sekolah.

Ketika bekerja, Ara tampil tanpa kacamata minusnya, karena dia tidak ingin terganggu dengan kacamata kebesaran yang sering kali disebut ‘kacamata kuda’ oleh teman-temannya. Gadis itu sengaja memakai kontak lens sebagai ganti, juga dengan tatanan rambut yang diikat rapi seperti ekor kuda, menyisakan sedikit poni miring ala gadis Korea.

Ara terlonjak kaget saat menyadari sebuah telapak tangan mendarat di bahunya. Dia merasa waswas untuk menoleh, khawatir jika orang tersebut adalah Naura. Demi Tuhan, Ara tidak ingin teman sekolahnya itu mengetahui tentang latar belakang kehidupan Ara yang sesungguhnya.

Ya Tuhan, gimana, nih? Jangan sampai Naura ngenalin aku.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Hisa NK
ceritanya seru Mita hati2...next up Thor
2022-03-10 11:27:22
0
user avatar
riwidy
Seruuuuu. Rayyan sabar dikit donk, jangan keburu emosi selidiki dlu kebenarannya apa mitha emang seperti itu.
2021-11-01 11:02:03
1
user avatar
Diganti Mawaddah
Temanya bagus, ayo semangat up
2021-10-31 22:51:16
1
user avatar
Hayu Ayaka
Jangan pasrah dong, dilawan
2021-10-31 21:31:31
1
user avatar
Elang Putih
lanjut, kak
2021-10-30 20:57:05
1
user avatar
@Fatamorgana16
semangat, aku suka. love and secrets
2021-10-30 17:17:14
1
user avatar
Rein_Angg
Dasar tante durjana!!
2021-10-29 19:39:50
1
user avatar
elshuang
aku nungguin si tante kena karma astagaaa greget banget sama tantenya, jahat bnget jadi orang
2021-10-29 18:38:26
1
user avatar
Syatizha
Duh Rayyan kira2 sadar gak ya, kalau yang semalam itu Mita? bikin penasaran. kesel sama Tante Lia. bukannya nolongin ponakan, malah nyelakain. heran.
2021-10-29 03:22:33
2
user avatar
Handira Rezza
tante yang tak punya hati, sama keponakan saja peritungan
2021-10-22 17:27:17
2
user avatar
Rossystories
Mita kasian, ya. Si Tante garong mau nya nagih duit mulu. pake ngamuk obrak obriik lagi kamarnya. Sabar ya Mita.... ......... Thor, ceritanya udah bikin aku sesak dan pengen lanjut lagi. semangat ya.
2021-10-21 20:36:11
2
user avatar
UlfSanita
Si Tante Lia nyebelin ihhh, itungan banget sama ponakan sendiri. You go girl, Mita. Kamu cewek tangguh. Gemes bacanya. Ditunggu next part-nya, Kak ...️...️...️
2021-10-21 19:53:26
2
23 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status