Share

Over bahenol

last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-04 08:55:38

Pagi ini, tepat pada jam istirahat awal pukul 9 pagi, suasana gaduh memenuhi ruang UKS. Para gadis berlomba memberikan makanan untuk Liam. Cowok pembohong yang mengaku sakit padahal dia terlambat.  Putri benar-benar kesal melihatnya. Bukan karena cemburu, tapi karena heran. Bagaimana mungkin pria macam Liam digandrungi remaja putri di sekolahnya. Bagi Putri pria itu tak ada baiknya, preman sekolah, tukang bohong, tukang nyontek, mungkin kelebihannya hanya tampan dan atlet bela diri yang selalu membawa mendali. Itu saja.

"Permisi," ucap Putri membawakan bubur ayam untuk para siswa dan siswi yang beristirahat di UKS. Sebagai anak Palang Merah Remaja yang dipercaya mengurus UKS, memang tugas Putri memberikan pelayanan di sana.

"Ini bubur sama obat sakit perutnya. Diminum ya," ucap Putri meletakkan nampan di atas nakas. Liam yang merasa diperhatikan gadis gendut nan cantik pujaannya pun tersenyum.

"Makasih ya," ucap Liam.

"Sini, Liam. Aku aja yang suapin kamu," ucap Citra pada Liam. Suara gaduh pun segera memenuhi ruangan. 

"Cieee cieeee," ucap gadis-gadis centil satu geng Citra.

"Iya dong, kan calon pacar idaman," ucap Citra membuat Liam muak. Pria itu pun segera menarik mangkuk di tangan Citra.

"Gue bisa makan sendiri. Sana balik aja ke kelas. Berisik banget," ucap Liam kesal.

"Ih Liam, kan aku perhatian sama kamu. Sini aku aja yang suapin kamu," ucap Citra berusaha menggapai mangkuk yang ada di tangan Liam.

"Kalau gue bilang pergi ya pergi," ucap Liam ketus. Namun karena gadis centil dengan make up berlebihan itu terus memaksa, akhirnya Liam pun segera bangkit dari pembaringan dan keluar ruangan. Tak peduli dengan teriakan Citra yang menggema. 

Liam pun mengejar langkah santai Putri. Pria itu benar-benar penasaran dengan sosok putri si juara kelas yang cuek. 

"Put, tunggu dong Put," ucap Liam saat berhasil menyamakan langkahnya dengan Putri.

"Ada apa?" Tanya Putri santai.

"Nanti pulang naik apa?" 

"Angkot."

"Owh..." Mendengar jawaban Liam yang hanya ber-oh ria, Putri pun kembali melangkahkan kakinya. Dia benar-benar tak mau jadi bulan-bulanan para gadis yang menggilai pria bandel ini.

"Put, yeee kok malah ditinggalin sih?" gumam Liam kesal.

"Apa lagi?" Tanya Putri menahan kesabaran.

"Pulang bareng mau?" Tanya Liam.

"Enggak," jawab putri cuek.

Liam pun menghela nafas berat. Dia pikir gadis gendut ini mudah ditaklukkan, tapi ternyata tidak. 

"Mau enggak mau, aku bakal nunggu kamu. Aku anter kamu pulang pokoknya," ucap Liam mengedipkan matanya kemudian berlari menjauh. Sedangkan Putri benar-benar kesal karena pria itu tak hanya tukang bohong tapi juga pemaksa.

Mengabaikan kepergian Liam, putri segera masuk ke kelas. Sedangkan Liam berlari ke kantin mencari Rendi. Beruntung dia bisa segera menemukan Rendi yang sibuk meniup kuah bakso yang mengepul.

"Woy," teriak Liam menepuk bahu Rendi cukup keras. Hal itu sukses membuat Rendi kesal.

"Kaget tau! Kalo gue keselek bakso gimana?" Teriak Rendi kesal.

"Ya tinggal telen. Gitu aja repot," ucap Liam.

"Ganggu aja Lo. Orang lagi makan bakso enak-enak jadi ilang moodnya," ucap Rendi kesal. Bagaimana tidak? Saat dia memasukkan bakso ke mulut tiba-tiba dikejutkan dengan tepukan yang rasanya seperti serangan tiba-tiba. Beruntung bakso itu tidak tertelan bulat-bulat.

"Hahahaha... Ya maap," ucap Liam santai sambil terkekeh kemudian meraih sendok di tangan Rendi untuk ikut menikmati bakso.

"Woy bakso gue woy. Wah parah. Katanya orang kaya makan bakso aja minta," ucap Rendi kesal karena Liam tak hanya mencaplok satu bakso tapi tiga. Bahkan kuahnya pun disruput hingga tandas. Ini sih namanya perampokan bakso.

"Enak Ren. Soalnya grat*s, apalagi kalo Lo beliin semangkok. Wah enak banget tuh," ucap Liam terkekeh geli melihat wajah sahabatnya yang suram karena baksonya tandas.

"Dih, gitu aja ngambek. Udah tenang aja. Gue yang bayar."

"Ya iya lah Lo yang bayar. Kan Lo yang makan." Kini Rendi menyikut pinggang Liam agar menjauh darinya. Sial kenikmatan makan bakso hilang dan musnah sudah.

"Gue pinjem motor Lo dong," ucap Liam tanpa basa-basi.

"Emang motor Lo pada kemana?" Tanya Rendi merasa heran Liam meminjam motor padanya. Padahal biasanya bocah tengil itu bebas ganti jenis model apapun setiap hari.

"Di sita semua sama Babeh," ucap Liam. Sungguh padahal itu bukan panggilan resmi ayahnya. Tapi Liam terlalu malu menyebut panggilan asli ayahnya pada teman-teman. Pasti akan dibully dia. Pasalnya panggilan asli untuk kedua orang tuanya adalah papi dan mami. Uuggghhh anak mami... Liam jijik membayangkannya. 

"Kok bisa?" Tanya Rendi.

"Kan kemaren kita ketangkep satpol PP. Pulang dari kepolisian semua kunci motor gue diambil Babeh. Gue disuruh naik angkot tiap hari. Makanya tadi gue telat," celoteh Liam kesal. Dia benar-benar tidak nyaman naik angkot. Banyak sekali orang beraroma aneh, yang wangi keterlaluan, yang bau kurang ajar baunya.

"Yaudah anterin gue pulang kalo gitu," ucap Rendi.

"Yah kok malah Lo minta gue anterin pulang sih?" Kini Liam kesal.

"Lha terus gue pulang naik apa kalo motor gue Lo pake, Nyet?" 

"Ojek online aja. Gue mau pedekate ma cewek soalnya," ucap Liam berbisik ke arah telinga Rendi.

"Anjiir... Siapa yang udah berhasil bikin Lo jatuh cinta? Syok gue... Sumpah," ucap Rendi dengan gayanya yang hiperbola.

"Biasa aja dong Lo. Lebay banget," ucap Liam kesal.

"Tapi emang gue penasaran, Nyet. Siapa cewek itu? Si Citra?" Tanya Rendi.

"Ya kali gue jatuh cinta sama muka dempulan kayak dia. Yang ada gue cium pipinya isinya semen ma pasir," ucap Liam kesal karena tebakan sahabatnya.

"Lha emang Citra ngapain sampe pipinya penuh semen ma pasir?" Kini Rendi yang bingung dengan jawaban sahabatnya.

"Itu cuma perumpamaan, Bro. Lo liat aja tuh muka isinya dempulan berapa Senti. Bedak se-RT dipake semua ma dia. Gue ga suka. Gue tuh sukanya yang cantiknya alami plus bahenol," ucap Liam tersenyum penuh arti.

"Siapa yang cantiknya alami plus bahenol. Wah jangan bilang Lo suka sama Bu Ana. Guru matematika yang galaknya astagfirullah. Woy sadar woy," ucap Rendi. Pasalnya tak ada teman sekolah yang cantiknya alami plus bahenol. Kalau yang cantiknya alami sih banyak. Tapi bahenol rasanya tidak ada. Kalau toh ada, bukan masuk bahenol tapi over bahenol.

"Lo kalo ngomong enggak disaring dulu apa ya. Ya kali gue suka sama tante-tante," ucap Liam menepuk jidat temannya dengan kesal.

"Lha terus siapa?" Tanya Rendi.

"Putri Aurora Surya. Cantik plus bahenol," ucap Liam membuat Rendi membuka mulutnya karena terlalu terkejut.

"Putri? Itu mah bukan bahenol tapi over bahenol," gumam Rendi heran dengan selera sahabatnya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • My Beautiful FAT Girl   My beautiful Fat girl (end)

    Citra baru saja hendak menghampiri Putri. Tapi nyatanya dia justru malah melihat putri berlari keluar dari perpustakaan. Tubuh gadis Itu tampak berguncang."Putri nangis kenapa?" Gumam Citra dalam hati nya. Namun sesaat kemudian dia justru melihat Liam yang duduk di meja perpustakaan."Putri kok keluar? Dia kenapa?" Tanya Citra pada Liam."Aku nggak tahu," jawab liang masih menatap kearah pintu perpustakaan. Padahal nyatanya di sana sudah tidak ada Putri."Lho kok kamu nggak tahu? Kan terakhir kali kamu sama dia," ucap Citra bingung."Kamu salah ngomong kali, terus dia marah deh jadinya," ucap Citra membuat Liam mengangkat bahunya."Kamu habis ngomong apa sama Putri?" Tanya Citra."Aku nembak dia lagi. Tapi kayaknya dia mau nggak suka sama aku deh," ucap Liam tertawa sumbang. Hal ini tentu saja membuat Citra ikut tertawa. Citra sudah tak punya rasa sakit di hatinya melihat Liam ya masih menyukai Putri. Karena kini di

  • My Beautiful FAT Girl   Masih menunggu jawaban

    Sore ini menjadi sore yang berbahagia. Seolah sinar jingga yang menghiasi langit biru ikut meramaikan kebersamaan Putri, Citra dan Liam. Mereka baru saja selesai membersihkan toilet sekolah. Rasa lelah hinggap di tubuh mereka. Tapi kebersamaan membuatnya merasa bahagia dan tidak terbebani sama sekali.Sejak saat itu mereka mulai belajar bersama. Berusaha keras untuk menjadi bintang kelas hingga akhirnya bersaing secara sehat untuk mendapatkan juara kelas.Putri dan Liam selalu bergantian menjadi juara 1 dan 2. Sedangkan Citra menjadi juara 3 nya. Tak hanya itu, Citra juga menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak pilih-pilih kawan. Dan seragam yang digunakannya pun patuh pada aturan.Dan di hari menjelang kelulusan, Putri bersama Citra selalu saja berada di perpustakaan. Mengisi waktu kosong tanpa jam pelajaran.Mereka berpencar di perpustakaan, mencari buku-buku favorit mereka. Setelah Putri mendapatkan buku kesukaannya, gadis itu pun dudu

  • My Beautiful FAT Girl   Bahagia

    Usai berbincang dari hati ke hati, Putri dan Citra pun keluar dari ruangan menghampiri kedua orang tua mereka."Kami sudah saling minta maaf dan saling memaafkan. Mulai hari ini kami akan berteman," ucap Putri tersenyum ke arah Citra."Syukurlah kalau begitu," ucap Ilyas tersenyum. Kemudian Pak Ilyas pun menghampiri Pak Rayyan, mengulurkan tangannya."Minta maaf atas kesalahan putri saya kepada putri Anda ya, Pak.""Tidak masalah, Pak. Mereka masih remaja butuh melakukan kesalahan untuk tahu mana yang benar dan mana yang salah," ucap Rayyan begitu bijaksana."Baiklah kalau begitu. Masalah selesai. Untuk Citra. Berdasarkan diskusi kami para orang tua, kamu tetap mendapatkan hukuman. Yaitu membersihkan toilet sekolah," ucap Pak Annas membuat Citra menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Dia terlalu pasrah."Iya, Pak." Ucap Citra mengang

  • My Beautiful FAT Girl   Mulai berteman

    “Put, maafin gue. Gue yang salah,” ucap Citra lemah.*****Putri menatap tangan Citra yang terulur ke arahnya. Gadis itu tersenyum. Tak menyangka Citra mau minta maaf padanya. Karena yang dia tahu, Citra adalah gadis super ampuh yang tak mau mengakui kesalahannya. Jangankan meminta maaf mengakui kesalahan saja dia enggan. Bahkan dia kerap kali memutarbalikkan fakta agar orang yang yang menjadi korban seolah bersalah. Inilah kenyataan yang terjadi pada Putri.Putri masih belum meraih jabatan tangan Citra. Gadis itu kembali menoleh ke atas. Hendak menatap wajah Citra. Sayangnya Citra membuang wajahnya ke arah lain. Gadis itu benar-benar angkuh.Putri pun tersenyum melihat tingkah Citra."Kalau nggak ikhlas minta maaf, nggak usah minta maaf," ucap Putri tenang. Buat Citra kembali menatap wajah Putri dengan geram. Citra berusaha menahan emosinya dengan kuat. Sungguh gadis dihadapannya ini membuatnya terbakar amarah. Bahkan

  • My Beautiful FAT Girl   Minta maaf

    Liana berjalan tergesa menuju kelas Citra, putrinya. Sungguh dia benar-benar panik saat tau dia telah mencari masalah dengan investor terbesar di perusahaan suaminya. Kali ini dia harus bisa memastikan Citra meminta maaf pada Putri.TOK TOK TOK...Liana mengetuk ruang kelas Citra yang sedang menerima pelajaran. Hal itu tentu saja membuat guru yang sedang mengisi kelas menghentikan penjelasannya. Kemudian berjalan menuju pintu.Ceklek.“Selamat pagi, Bu. Ada yang bisa saya bantu?” Seorang wanita berpakaian rapi layaknya seorang guru pun menyapa Liana.“Permisi, Bu guru. Perkenalkan saya liana. Ibu dari Citra. Mohon maaf mengganggu waktunya sebentar. Saya harus bertemu dengan putri saya yang namanya Citra. Apa kah boleh?” tanya Liana sopan.“Kalau boleh tau apakah hal yang harus dibicarakan adalah hal yang mendesak? Karena saat ini sedang ada pemberian materi pelajaran,” u

  • My Beautiful FAT Girl   Khawatir

    Kini Rayyan mulai menyetel rekaman pada kamera SLR milik Liam. Pria itu tersenyum puas melihat reaksi Liana. Pasalnya dia baru menyadari kalau ternyata Citra yang mencari masalah. Sedangkan Putri hanya berusaha membela diri. Dan dua gadis yang menjadi saksi adalah teman Citra yang berniat mengganggu Putri."Setelah anda melihat rekaman Kamera SLR ini. Apa anda masih berpikir bahwa Putri bersalah, Pak Annas?" Tanya Rayyan."Saya minta maaf atas kesalahan ini. Saya akan menindaklanjuti kasus ini. Terima kasih atas bukti rekaman nya Pak Rayyan," ucap Pak Annas."Daddy dapet kamera ini dari siapa?" Tanya Putri penasaran."Nanti Daddy kasih tau. Sekarang yang penting Daddy mau memenuhi janji Daddy untuk membatalkan hukuman skorsing kamu, Nak." Rayyan mengusap lembut puncak kepala putrinya. Sedangkan Liana menampilkan wajah pucat. Dalam rekaman itu jelas terlihat bahwa Citra memang sangat bersalah. Awalnya Citra bersama dua temannya yang hendak memb

  • My Beautiful FAT Girl   Kamera SLR

    Kini Putri dan Daddy-nya mulai membelah jalanan ibu kota Jakarta dengan kecepatan sedang. Mereka bergerak menuju sekolah Putri. Dan akhirnya mereka pun sampai di depan gerbang sekolah."Alhamdulillah, sampai juga," ucap Rayyan."Alhamdulillah. Iya, Dad.""Parkirnya di mana Nak?" Tanya Rayyan."Masuk aja ke dalam, Dad. Nanti diparkir di sebelah kanan aja," ucap Putri."Oke siap tuan putriku yang cantik," ucap Rayyan membuat Putri Tersipu malu dan mencubit pinggang Daddy-nya."Daddy ada-ada aja. Jangan godain aku kayak anak kecil deh," ucap Putri tertawa senang."Tapi emang iya. Aura kan tuan putrinya Daddy yang cantik," ucap Rayyan."Makasih Daddy. Dad belok kanan kita parkir di sana aja," ucap Putri menunjukkan tempat parkir yang cukup luas.Setelah mereka memarkir motor, mereka pun turun dari motor. Seperti biasa, Rayyan membantu putrinya melepaskan helm. Barulah dia melepaskan helmnya sendiri.

  • My Beautiful FAT Girl   Percaya

    Keesokan harinya. Putri bangun dengan wajah sembab. Gadis itu turun ke ruang makan setelah mandi dan sholat subuh. Rayyan yang melihat wajah putrinya sembab pun segera memanggil putrinya."Aura, Sayang. Sini, Nak." Panggil Rayyan menyiapkan kursi tepat di sampingnya. Putri pun tersenyum dan segera menghampiri ayahnya."Udah jangan nangis terus. Insyaallah, Allah maha melihat. Yang benar tak mungkin kalah," ucap Rayyan mengusap rambut putrinya."Lagian sih kamu, De. Jangan suka ngeladenin orang makanya," ucap Aray pada adiknya."Sssttt... Udah jangan diperpanjang. Maafin Mommy ya. Kemarin Mommy marah-marah sama kamu, Nak.""Iya Mommy. Enggak apa-apa. Aura tau Mommy pasti marah karena kecewa," ucap Putri."Iya, Sayang. Daddy udah cerita ke Mommy," ucap Aurel mengecup pipi gembul putrinya yang menggemaskan walau sudah kelas 2 SMA."Iya Mommy

  • My Beautiful FAT Girl   Meminta ijin

    "Duh, Den. Non Aura kasihan banget. Dimarahin sama kakak-kakaknya. Kok bisa dapet surat panggilan dari sekolah sih, Den? Mana Tuan Rayyan belum pulang," ucap Bude khawatir."Tuan Rayyan?" Tanya Liam."Iya. Itu ayahnya Non Aura. Kasihan dia lagi dimarahin sama kakaknya dan Mommy nya," ucap Bude membuat Liam kehilangan kata-kata.*****Liam benar-benar terkejut. Sungguh tak menyangka informasi yang didapatnya benar-benar di luar dugaan. Selama ini Putri adalah gadis yang sederhana. Dia bahkan terlihat seperti orang yang susah. Dia sama sekali tak pernah menunjukkan kehebatan orang tuanya. Makanya kemarin waktu Liam diajak ke rumah Bude dan Pakde, Liam pikir mereka adalah keluarga Putri. Benar-benar sama sekali tidak ada terbesit dalam pikirannya bahwa putri adalah anak dari majikan Bude dan Pakde.Bahkan Liam sempat berfikir Putri menangis karena beasiswanya dicabut. Padahal kenyataannya jika tahu seperti ini Putri tentu tidak mempermasalahkan tentan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status