Share

14. Sedang tidak baik-baik saja

Kuhempaskan tubuhku di sofa tamu begitu aku tiba di rumah. Siang ini aku langsung pulang setelah jam kunjungan pasien. "Astaghfirullahaladhim. Pergi, pergi, pergi, hush, hush." Kutepis segala sesuatu tentang Anyelir, namun wajah Anyelir tak henti-hentinya mengganggu dan berkeliaran di benakku.

"Megan, sudah pulang?" Aku terperanjat saat mendengar suara Mama yang tiba-tiba datang dari arah dapur.

"Mama? Kapan datang, masuk dari mana?" tanyaku bingung, kami adalah orang Bali dan aku tinggal seorang diri di Jakarta sejak memutuskan untuk mengambil kuliah kedokteran di Jakarta.

"Lupa kamu? Ini rumah Mama, Sayang," ucapnya mengejek. Aku tahu Mama ke sini untuk memperingatkan tentang kepulanganku ke Bali lagi.

Aku berdecak setiap Mama mengatakan ini rumahnya, perasaanku merasa dia meremehkan, seolah aku tidak bisa cari rumah sendiri. "Ya, ya, apa aku perlu cari kontrakan supaya Mama tidak terus menghina?"

"Cukup pulang saja ke Bali, nggak perlu ngontrak segala," tegasnya. Aku menelan lud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nur meini
Mewek aku dengar ceritamu dok, cinta terpendam , Kayu sebelum berkembang.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status