Share

Bab 10

“Jangan pisah juga dong Ra, kamu boleh marah sama Akang. Enggak apa-apa Akang terima. Kamu mau pukul Akang pun enggak apa-apa Akang ikhlas. Sok pukul sampai kamu puas!”

Saat itu aku sampai menggenggam tangan Lara, hanya demi menyalurkan emosinya. Entahlah aku hanya berpikir jika ia marah, setidaknya itu akan jauh lebih baik dari pada aku harus benar-benar kehilangannya. Namun, bukannya memukul seperti kebanyakan perempuan lainnya saat emosi. Lara malah menghempaskan lengannya dengan begitu keras.

“Mukul itu enggak akan menyelesaikan masalah.”

“Ya, tapi Akang enggak mau pisah sama kamu. Dari tadi loh, kamu bilang mau pisah terus. Siapa yang enggak panik. Belasan tahun kita rumah tangga, baru kali ini kamu begini, Ra! Akang ‘kan udah janji mau berubah, tolonglah beri Akang kesempatan, jangan pisah-pisah terus. Semua juga perlu waktu, Akang juga masih shock dengar mobil udah dijual 3 sama ibu. Tolonglah mengerti posisi Akang juga, Ra.”

“Akang tuh dari dulu emang egosi, cuma pengen dimeng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Heri Prambanan
ini cerita ngaco, sesalah apapun kalau suami sdh minta maaf harusnya selesai, pindah akur cerita yg lain, jgn egois lawan egois, gak ada habisnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status