Share

Duapuluh Empat

Di bus Emili melihat semua mata penumpang tertuju padanya, eh ternyata bukan, mata mereka tertuju ke arah pintu seperti menunggu seorang selebriti terkenal. Begitu yang di tunggu muncul, sebagian besar mahasiswa berdecak kagum seperti baru pertama kali melihat orang kaya naik bus, yang lainnya tampak tidak terlalu peduli, termasuk Evan yang berada di kelompok itu.

"Silahkan Pak Danil, semoga Anda nyaman." Kata Pak Asep menyambut Danil dengan sopan.

"Iya, santai saja Pak." Ucap Danil.

"Aku mau di situ boleh?" Tanya Danil pada Emili, ia ingin duduk dekat jendela. Emili mengangguk kemudian berdiri untuk menyerahkan kursinya.

"Kenapa tidak bilang kalau partner kamu adalah Pak Danil?" Bisik pak Dosen pada Emili. Selagi Emili berdiri memberi kesempatan untuk Danil berpindah posisi.

"Maaf pak, saya juga tidak tau kalau dia orang penting di kampus kita, dan Anda juga tidak bertanya kan pak." Sesal Emili sambil nyengir.

"Masa istri sendiri tidak tau tentang suaminya."

"Kami masih penganten
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status