Home / Romansa / Obsessed with You / Bab 136. Deal?

Share

Bab 136. Deal?

Author: Nafish Grey
last update Last Updated: 2025-06-08 23:58:23

"Kau ingin menguncinya lagi seperti dulu! Kau kira dengan cara ini bisa mendapatkan kembali hati Ivy yang terluka? Kau salah besar Daniel! Semakin kau berusaha menggenggam Ivy, dia akan semakin jauh."

Ucapan Nicolas membuat Daniel menggeram marah. Ya! Marah karena semua adalah kenyataan yang tak bisa dipungkiri.

"Lalu ... kau kira kau bisa membuatnya bahagia? Apa dia bahagia saat bersamamu?"

Kali ini giliran Nicolas yang menggertakkan gigi. Kenyataannya, mereka berdua memang menggunakan cara kotor demi menaklukkan hati Ivy.

"Kau mau memakai ayahmu lagi sebagai alasan, atau obat?" Daniel mencemooh. "Setidaknya Ivy bercinta denganku tanpa pengaruh apa pun." Dia tertawa keras.

Nicolas menarik kerah baju Daniel. "Setidaknya aku tidak berselingkuh seperti dirimu!"

"Apa kau bilang?!" Daniel tak terima dikritik oleh orang yang tak tahu permasalahannya dengan Ivy. Ia balas menarik kerah baju Nicolas, jika tak dalam pengaruh alkohol, mungkin Daniel sudah menghabisi Nicolas saat ini.

"Ayo ber
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Obsessed with You   Bab 143. Bertemu

    "Permisi, Mam! Saya menawarkan pamflet produk kami." Si pria melambaikan tangan di depan wajah Ivy, membuat wanita itu terkesiap terkejut, menyadari bahwa dia baru saja menyebut pria ini Daniel."So-sorry, aku tak tertarik." Ivy cepat-cepat berbalik dan masuk ke dalam rumahnya. Ia memegang dadanya yang berdenyut menyakitkan.Daniel di sana, Daniel di situ. Semua tentang Daniel. Di otaknya hanya ada Daniel. Ivy merasa akan gila mencintai seseorang sebesar ini."Lupakan! Lupakan! Please, aku harus melupakannya." Air matanya jatuh deras. Ring! Ring!Tiba-tiba teleponnya berdering nyaring. Ivy segera menerimanya. "Hallo.""Iv, kenapa? Suaramu berubah, kau sakit?" tanya Nicolas cemas."Ti-tidak, hanya kehausan saja, tadi baru nyiram tanaman.""Oh, mandilah, Ayah mengajak kita makan malam di mall. Biar kujemput satu jam lagi.""Tidak usah, aku pergi sendiri saja. Tunggu aku di sana.""Kau yakin?""Ya, aku mandi dulu.""Ok. Bye. Love you.""Bye." Ivy menutup telepon tanpa menbalas kalimat c

  • Obsessed with You   Bab 142. Bayangannya

    Ivy kira, lari dari Daniel membuatnya terbebas dari belenggu yang mengungkung kebebasannya. Nyatanya tidak! Tidak! Ivy ... merasa hampa.Cinta memang sesuatu yang ajaib yang membuat orang bisa bertahan di dalam kesulitan. Bersama Nicolas dia mendapat kebebasan, semua yang dia butuhkan, kecuali cinta di hatinya.Ivy tak mengerti dengan hatinya sendiri. Ada yang hilang, yang membuatnya tak bisa fokus melakukan apa pun. Dia juga merindukan Dean. Ternyata sebuah kebebasan tak semanis yang ia kira."Iv, kau dengar apa yang kubilang?" tanya Nicolas sewaktu mereka sedang makan di luar, tepatnya di sebuah taman kota."Hah?! Apa?""Kubilang bagaimana kalau habis ini kita ke pantai?""Oh, boleh." Ivy mengangguk tak bersemangat."Iv, kau tak suka?" Nicolas mendesah sedih."Bukan. Sorry, aku tak fokus tadi.""Kau lelah? Mau pulang saja?" Nicolas tampak khawatir.Ivy nenggeleng kuat. "Tak apa, aku baik-baik saja. Hanya perlu—" Kalimatnya terhenti sewaktu dia melihat sesosok pria di kejauhan. Pria

  • Obsessed with You   Bab 141. Pergi

    Ivy turun dari mobil, meminta sang sopir untuk pulang tanpa menunggu. Setelah memastikan pria itu pergi, Ivy baru berjalan ke arah taxi yang terparkir di depan pusat perbelanjaan."Pak, ke stasiun kereta."Taxinya segera melaju menuju stasiun.Senja mulai jatuh di atas atap stasiun yang tua dan berdebu, mengecat langit dengan warna tembaga yang perlahan menggelap. Di antara deretan bangku besi yang dingin, Nicolas berdiri, tangannya terkepal di saku jaket kulitnya yang lusuh oleh perjalanan.Suara kereta datang dan pergi, disertai hiruk pikuk penumpang yang berlalu-lalang, tapi tak satu pun yang pria itu perhatikan. Tatapannya terpaku pada pintu masuk peron, mengamati setiap langkah, mencari-cari sosok tertentu.Waktu terasa lambat, menusuk sarafnya seperti jarum tak kasatmata. Sepotong tiket lusuh tergenggam erat di tangan Nicolas, tampak lecek karena keringat pria itu.Setiap detik membuat dadanya terasa sesak. Ia tahu taruhannya tinggi, lebih dari sekadar pelarian. Ini tentang hara

  • Obsessed with You   Bab 140. Kejar

    Setelah kemesraan mereka usai. Ivy buru-buru memungut pakaiannya, ia lalu segera mengenakannya kembali. "Aku tunggu di ruang makan. Turunlah setelah membersihkan diri," ucap wanita itu sebelum keluar dari ruangan Daniel.Daniel duduk di kursinya, meraih wine dan mulai minum. Rahangnya berkedut menyakitkan, rasa wine membakar tenggorokannya. "Fuck! Tidak enak," keluhnya. Sinar matahari siang merayap masuk lewat tirai jendela ruang makan, menciptakan garis-garis cahaya yang lembut di atas meja kayu panjang saat Daniel masuk ke sana. Pria itu menarik kursi, duduk dengan tangan bertaut menatap kesibukan Ivy.Ivy menata piring terakhir dengan hati-hati. Sup ayam bening yang mengepul hangat disandingkan dengan mash potato dan lauk favorit Daniel: daging sapi lada hitam yang ditumis dengan potongan paprika merah. Aroma masakan memenuhi ruangan, membungkus suasana dengan kehangatan.Daniel duduk tanpa banyak bicara, menatap hidangan di hadapannya dengan dahi sedikit berkerut. Ivy hanya terse

  • Obsessed with You   Bab 139. Persembahan Terakhir

    Pagi-pagi sekali Ivy sudah bangun. Ia menunggu sampai Jenna membawa Dean padanya. "Di mana Daniel?" tanyanya pada sang pelayan."Di ruangan kantor Nyonya.""Oh, aku ingin menemui Daniel." Bahkan saat berkeliling di dalam mansion saja Ivy harus meminta izin.Ivy sudah mengambil keputusan setelah memikirkan tawaran Nicolas semalaman. Jenna mengangguk mengerti, membawa nyonyanya ke ruangan sang tuan. Tok! Tok!"Tuan! Nyonya Ivy mencarimu.""Masuk!" Suara Daniel terdengar parau.Ivy masuk ke dalam dengan jantung berdetak cepat. Jenna menutup pintu, membiarkan keduanya berbicara secara privasi."Ada apa?" Daniel membelakangi Ivy, menatap ke arah jendela. Kursi tingginya membuat Ivy tak bisa melihat ekspresi sang suami."Aku ingin pergi berbelanja lagi." Kedua tangan wanita itu bertaut cemas, keringat dingin mulai muncul di punggungnya.Daniel tak menjawab, cukup lama, sampai Ivy mengira dia tak mendengar permintaannya dan hendak mengulang ucapan."Bukannya kemarin sudah belanja?" Akhirn

  • Obsessed with You   Bab 138. Tiket

    Ivy menggeleng ketakutan. Jika dia kabur, Amy dan Nicolas akan mati. Ivy mencengkeram tasnya erat-erat."Kenapa? Kau ingin tinggal bersama tukang selingkuh itu? Daniel berbahaya untukmu Iv." Keringat dingin mulai membasahi punggung Nicolas. Belum-belum Ivy sudah menolaknya. "Bukan itu masalahnya. Aku tak bisa ....""Tenang saja Iv, jika kau bersedia, kupastikan Daniel tak akan bisa berbuat apa pun." Nicolas menggenggam tangan Ivy. "Iv, seumur hidup terlalu lama untuk dihabiskan bersama orang yang salah."Ivy mengedip lamban, matanya mulai berair. Dia ingat semua perlakuan Daniel yang membuatnya sakit hati. "Jika dia ... dia berniat membunuhmu?""Kau tahu aku sudah berhasil menghindari kematian satu kali, kemungkinan besar untuk selamat kedua kali bukan?"Ivy mengusap wajahnya gugup, bimbang. "Iv, kau berhak bahagia. Kau ... wanita bebas, dia tak berhak memperlakukanmu seperti itu.""Dia mencintaiku, Nic.""Itu bukan cinta, Iv. Aku tahu karena mengalaminya sendiri."Ya! Nicolas dulu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status