Semua bermula dari Amber salah masuk kamar. Wanita cantik itu berada di ambang putus asa, karena kehidupan mewahnya lenyap seketika. Dari memiliki segalanya, menjadi tak memiliki apa pun. Mabuk adalah pilihan, tapi sialnya dia malah salah masuk kamar. Julian Kingston, pria berpengaruh di Amerika, membayar jalang untuk menemani malamnya. Dia mengira Amber adalah wanita yang sudah dia pesan. Namun, di kala pagi menyapa dia menemukan bercak darah di sperai ranjang, membuat pria tampan itu tahu bahwa dia telah memerawani seorang wanita yang masih perawan. Dua insan itu tak lagi bertemu, sampai bertahun-tahun kemudian semesta kembali mempertemukan. Lantas, bagaimana kelanjutan kisah Julian dan Amber? Dua orang asing saling tak mengenal, memiliki ikatan yang kuat. Akankah takdir menyatukan?
View MoreāAstaga, kepalaku pusing sekali,ā gerutu wanita cantik bernama Amber, berdiri di lorong hotel yang remang-remang. Gaunnya yang indah sudah kusut dan berlumuran noda, mencerminkan keadaan hatinya yang hancur berantakan. Tidak ⦠bukan hanya penampilannya yang kacau, tapi rambut pirangnya sekarang sudah berantakan tak menentu.
āAku seperti terkena kutuk! Hidupku menderita sekali!ā Amber berseru dengan nada penuh putus asa. Dia baru saja kehilangan seorang ayah, dan diusir oleh ibu tirinya yang licik, kata-kata kasar dan penghinaan wanita licik itu masih terngiang di telinganya. Amber tak tahu harus ke mana, hanya rasa sakit dan frustrasi yang menemaninya saat ini. Tanpa arah tujuan, Amber berjalan sempoyongan, kakinya hampir tak mampu menopang tubuhnya yang lemah karena alkohol. Dia tersandung beberapa kali, hampir jatuh, tetapi berhasil bangkit kembali. Akhirnya, dia sampai di depan sebuah pintu kamar hotel. Dia mengeluarkan kartu pass dari tasnya yang berantakan, berusaha keras untuk menempelkannya ke sensor. Namun, sayangnya pintu tak kunjung terbuka. Amber mencoba lagi, dan lagi, tapi sia-sia. Rasa frustrasi mulai menggerogoti dalam dirinya. Rasa putus asa telah merayap dalam diri wanita cantik ituāhingga membuatnya rasanya seperti orang paling sial di muka bumi ini. āKenapa tidak mau terbuka?!ā teriak Amber dengan suara parau, air mata yang hampir mengalir membasahi pipinya. āKau juga ingin menyiksaku, huh?ā tanyanya ke pintu di hadapannya. Amber mulai meracau, menendang pintu dengan kakinya yang lemah. Dia menggedor-gedor gagang pintu dengan panik, tak peduli dengan suara gaduh yang ditimbulkannya. Namun, tiba-tiba, pintu terbuka. Di balik pintu berdiri seorang pria tampan dan gagah tampak terkejut melihat Amber yang mabuk dan berantakan. āUghhh, akhirnya terbuka,ā Amber terhuyung masuk tanpa memedulikan pria tampan itu. āAku pikir pintu ini juga akan bersikap jahat padaku.ā Amber masuk ke dalam kamar hotel itu, dan langsung menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Pria berperawakan tampan, melangkah mendekat ke arah Amber yang terbaring di ranjang. āKau mendatangi tamumu dengan keadaan kacau seperti ini?ā seru pria tampan itu, dengan sorot mata dingin. Amber bergerak-gerak di ranjang, tak memedulikan ucapan pria tampan itu padanya. Rambut pirang berantakan di atas ranjang megah dan mewah. Dia meracau tak jelasāmembuat pria tampan itu semakin tampak kesal. Pria tampan itu bermaksud mengambil ponselnya yang ada di atas nakas, tapi tiba-tiba tangannya ditarik oleh Amber. Keseimbangan yang tak terjaga, membuat tubuh pria tampan itu terjatuh menindih tubuh Amber. Mata sayu Amber menatap pria tampan yang ada di atas tubuhnya. āKau tampan sekali, kau siapa?ā tanyanya seraya membelai rahang pria itu. Alkohol telah menguasai Amber, membuat kewarasan di otaknya tak terkendali. Meskipun mabuk, tapi penglihatan Amber sangat baik di kala dia melihat wajah pria yang menindih tubuhnya itu sangat tampan. Rahang tegas, hidung mancung menjulang bibir, sorot mata tajam, alis tebal, jambang tipis, dan aroma parfume yang menggodaāmembuat Amber memuja sosok pria yang ada di hadapannya itu. Tanpa ragu, dia berani memberikan kecupan di rahang pria itu, menciumi aroma pria yang menindih tubuhnya. Pria tampan itu menggeram, mengumpat di kala lehernya mulai dicumbu oleh Amber. Meski datang dalam keadaan kacau, tapi pria tampan itu tak menampik Amber memiliki paras yang luar biasa cantik. Rambut pirang wanita itu membuatnya semakin seksi dan menawan. āTampan, kenapa kau hanya diam saja, huh? Katakan padaku siapa kau?ā bisik Amber di telinga pria itu, sambil menciuminya. Pria tampan itu mengumpat tak bisa menahan diri di kala mendapatkan sentuhan dari Amber. Dia langsung menyambar bibir Amber, hingga membuatnya kewalahan. Amber memukuli lengan kekar pria itu, tapi dengan sigap pria tampan itu menarik kedua tangan Amberāke atas kepala wanita itu. āKau benar-benar tahu cara menggoda tamumu,ā bisik pria tampan itu serak seraya mengisap leher Amber, meninggalkan jejak kemerahan di sana. Amber mengerang di kala lehernya diisap oleh pria tampan itu. Rasa sakit, geli, bercampur dengan kenikmatan. Kata-kata yang terlontar dari pria tampan itu tak dia pedulikan. Alkohol rupanya benar-benar membuat kewarasan Amber hilang. āAh!ā desahan lolos di bibir Amber, membuat pria tampan itu semakin melancarkan aksinya. Tangan pria tampan itu mulai menjamah setiap inci tubuh Amber. Ciumannya turun mengecupi dada bulat dan padat milik Amber. Erangan merdu tak henti lolos di bibir Amber, membuat rangsangan pria tampan itu semakin dahsyat. Pria tampan itu merobek gaun Amber, melucuti setiap helai benang yang melekat di tubuh wanita itu. Suara lenguhan panjang lolos di bibir Amber, di kala bibir hangat pria tampan itu mencumbu kedua payudaranya. Amber hilang kendali. Dia tak sadar akan apa yang dia lakukan telah membuatnya dalam malapetaka. Sekarang yang Amber tahu adalah rasa nikmat tiada tara yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Pria tampan itu bangkit berdiri, melucuti sendiri pakaiannya. Dia mencari pengaman di laci, tapi sialnya dia tak menemukan pengaman. Dia mengumpat pelan. Pria tampan itu sudah tak lagi bisa mengatasi gairah. Tubuh telanjang wanita yang ada di hadapannya terlalu indah untuk diabaikan. Tanpa memedulikan apa pun, pria tampan itu memulai penyatuan dengan satu kali hentakkan keras. Sontak tubuh Amber tercodong ke depan, bersamaan dengan jeritan keras yang lolos di bibir wanita itu. Pria tampan itu mengumpat pelan di kala merasakan sulitnya memasuki Amber. Dia terus mencoba menerobos liang sempit Amber, sayangnya sangat sulit. Raut wajah pria itu berubah, tampak berpikir sejenak, tapi dia memilih mengabaikan sesuatu hal di pikirannya. Dia kembali mencoba menekan semakin dalam, memasuki Amber dengan sangat keras. āAh!ā Amber menjerit seraya mencapkan kukunya ke punggung kekar pria itu. Pria tampan itu sedikit merintih di kala kuku Amber menancap punggung kekarnya. Namun, dia mengabaikan rasa sakit itu. Sebab rasa nikmat yang diciptakan akibat permainan panas itu membuat rasa sakitnya seakan hilang. Amber mengerang dahsyat dan langsung dibungkam oleh pria itu dengan bibirnya. Perlahan pria tampan itu menghunjamnya dengan tempo yang pelan, sedang dan keras. Lenguhan panjang lolos di bibir keduanya. Suara ranjang berdencit, serta AC kamar tak lagi terasa akibat permainan panas yang dahsyat itu. Berkali-kali Amber menjerit, tapi pria tampan itu sama sekali tak memberikan jeda padanya. āPelan! S-sakit!ā rintih Amber, memohon pria di atasnya untuk melakukan dengan pelan. Pria tampan itu tak memedulikan rintihan Amber, dan permohonannya. Yang dia kembali lakukan adalah menyambar bibir Amber dengan bibirnya. Ciuman itu sangat panas dan liar, membangkitkan hasrat keduanya. Malam panjang itu, membuat Amber telah terjebak di dalam lingkaran api. Kenikmatan yang muncul akibat kewarasan yang hilang, membuatnya melewati batas berbahaya yang selama ini selalu dia jaga dengan baik.Tiga Tahun Kemudian ⦠āAh, Sayang. Kau tidak mau pelan.ā Amber mendesah di kala Julian menghunjamnya denga tempo yang cukup liar. Lenguhan panjang membuat Julian semakin liar. Meski nyaris setiap hari berhubungan seks, tetapi tetap tak membuat mereka bosan.āKau terlalu nikmat, Sayang. Aku susah mengendalikan diriku.ā Alih-alih menurunkan tempo, malah Julian semakin menghunjam dengan semakin liar dan panas. Ya, pria tampan itu kesulitan mengendalikan diri setiap kali melakukan pergulatan panas dengan sang istri.Amber hanya bisa pasrah di kala Julian bermain semakin liar. Meski sakit, tetapi tak menampik bahwa rasanya selalu nikmat. Bahkan dia tak pernah bisa menolak setiap kali sang suami tercinta menyentuh dirinya. Dia seakan telah kecanduan dengan sentuhan sang suami yang sangat dahsyat.Hubungan suami istri kerap mempererat hubungan. Terbukti bertahun-tahun Amber menikah dengan Julian, fantasi liar di ranjang selalu ada. Mereka seakan selalu menjadi pengantin baru yang haus akan
Los Angeles, California. Satu minggu keliling Tokyo adalah hal yang sangat menyenangkan. Amber bahagia karena bulan madunya dengan Julian ditemani dengan kembar. Ini bukan seperti bulan madu, melainkan seperti jalan-jalan keluarga, dan itu sangat menyenanangkan.Amber kini bersama Julian dan kembar telah kembali ke Los Angeles. Wanita cantik itu menatap perkotaan indah di Los Angeles. Banyak orang-orang sibuk, tetapi banyak juga pasangan muda-mudi yang menunjukkan keromantisannya.Amber terdiam sejenak, pikirannya membayangkan sesuatu. Ya, dia tak pernah menyangka waktu berjalan secepat ini. Dia masih ingat datang lagi ke Los Angeles untuk bekerja di perusahaan Clara, tetapi ternyata takdir berkata lain. Dia kembali lagi ke Los Angeles untuk kembali bertemu dengan pria yang merupakan cinta sejatinya.Sejak di mana Amber memutuskan mempertahankan kandungannya, dia berpikir akan selamanya hidup bersama dengan anak-anaknya. Dia tak memikirkan cinta, karena memang dia merasa bahwa cinta
Tokyo, Japan. Musim semi di Tokyo adalah sebuah simfoni warna dan kehidupan yang mekar, berlangsung dari bulan Maret hingga Mei. Saat salju dingin musim dingin mulai mencair, alam Jepang bangkit dalam balutan kelembutan bunga sakura yang merekah, menyelimuti taman dan jalanan ibu kota dengan nuansa merah muda dan putih. Suhu yang mulai hangat mengundang setiap jiwa untuk kembali menikmati udara segar dan panorama alam yang menakjubkan.Julian dan Amber, pasangan yang sedang berbulan madu, memulai perjalanan mereka di tengah keindahan tak tertandingi ini. Taman Ueno yang luas, mereka berpegangan tangan di bawah ribuan pohon sakura, kuncup bunga yang perlahan membuka kelopaknya seakan menari dalam angin sepoi-sepoi. Suasana hangat dan penuh romantika ini menjadi saksi bisu kisah cinta mereka yang baru saja bersemi.Taman Ueno, salah satu taman paling terkenal di Tokyo, adalah tempat yang memikat hati setiap pengunjung, terutama saat musim semi tiba. Saat Julian dan Amber melangkah masu
Alunan musik mengiringi pengantin wanita yang memasuki ballroom hotel mewah yang ada di New York. Amber didampingi Jamesāayah kandung Julianāmemasuki sebuah ballroom hotel. Tampak para tamu undangan tak lepas menatap penampilan Amber yang begitu cantik dan sempurna. Amber seharusnya ditemani oleh ayahnya. Namun, takdir memiliki rencana yang berbeda. Hari yang indah itu, Amber ditemani oleh calon ayah mertuanya, karena ayah kandungnya telah berada di surga. Meski ada rasa sedih, tetapi hatinya tetap bersyukur. Kilat kamera wartawan terus terarah pada Amber yang baru saja memasuki ballroom hotel. Seluruh keluarga tersenyum haru bahagia melihat Amber yang hari itu terlihat seperti seorang putri raja yang sangat cantik dan menawan. Hanya satu kata yang menggambarkan Amber hari itu yaitu sempurna. Ya, pernikahan Amber dan Julian diadakan secara mewah. Ribuan tamu yang datang dari berbagai kalangan. Mulai dari artis ternama, model ternama, hingga pengusaha-pengusaha ternama yang hadir
Langit megah seakan mendukung hari itu adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Amber dan Julian. Dua insan yang saling mencintai itu sebentar lagi akan mengikat hubungan mereka lebih sakralādi mana tidak akan ada yang bisa memisahkan mereka kecuali maut. Upacara pernikahan akan segera diadakan. Amber sudah tampil cantik, dan membuat sang make up artis terkagum. Bukan hanya sang make artis yang kagum, tetapi Jessie yang ada di sana sangat kagun akan penampilan Amber. Tubuh indah Amber terbalut oleh gaun pengantin yang sangat indah. Tiara berlian yang ada di kepala Amber, membuat semua kaum hawa pasti akan menjerit iri. Ya, Amber layaknya seorang putri raja yang akan segera menikah dengan seorang pangeran tampan. Persiapan pernikahan Amber dan Julian benar-benar singkat, tetapi dari segi kesiapan semuanya berjalan seakan telah tertata dengan sempurna. Bisa dilihat dari penampilan Amber yang memukau dan hotel berbintang lima yang dipilih sebagai resepsi, begitu menunjukkan kemewahan.
Amber menyambut kedatangan Julian. Wanita cantik itu memberikan kecupan dan pelukan di tubuh pria yang sangat dia cintai itu. Waktu menunjukkan pukul lima sore, dan Julian baru saja kembali ke kantor. Sementara kembar sudah pulang dijemput oleh sopir.āKembar di mana?ā tanya Julian seraya mengurai pelukan Amber, tapi memberikan kecupan di kening wanita itu.āKembar sedang di ruang belajar. Mereka sedang menyelesaikan tugas-tugas mereka,ā jawab Amber sambil membantu meletakan jas Julian ke tempat pakaian kotor. āJulian, bagaimana harimu di kantor? Semua baik-baik saja, kan?ā tanyanya hangat. Julian melepaskan arlojinya, meletakan ke tempat penyimpanan arloji. āYa, pekerjaanku semua baik. Tadi, ayahku mengubungiku, memintaku untuk tidak terlalu banyak memikirkan pekerjaan. Ayahku memintaku fokus pada rencana pernikahan kita. Tapi, aku sudah menjelaskan padanya, rencana pernikahan kita semua sudah diurus dengan baik. Mark banyak membantuku.āAmber mendekat, memeluk Julian dari belakang.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments