Gairah Liar Presdir Posesif

Gairah Liar Presdir Posesif

last updateLast Updated : 2025-05-31
By:  CaramelodramaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
8 ratings. 8 reviews
96Chapters
8.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"Angh! Pak, tolong pelan!" pinta Ziandra Askara dengan wajah memelas. "Tidak usah berlagak sok perawan, karena aku yakin kamu biasa melakukan ini! Kamu yang mendatangi aku dan setuju melayaniku demi uang. Dasar perempuan matre! Terus puaskan aku!" hina Aldric Hagar tanpa memperlambat entakan penuh agresif dirinya ke Ziandra. Ucapan Aldric Hagar sangat menyayat perasaan Ziandra Askara. Padahal dia nekat mendatangi pria itu bukan karena dia matre! Lalu, apa sebenarnya alasannya mengorbankan martabat sebagai wanita terhormat? ----> ikuti FB Shefira Alma untuk mengetahui info buku-bukuku ^^

View More

Chapter 1

1. Pengorbanan Seorang Ibu

"Anak saya mengidap leukemia, Dok? Kok bisa?"

Ziandra Askara nyaris pingsan saat dokter spesialis anak memberitahu penyakit Clara, anaknya yang masih berusia 5 tahun. Dia sedang berada di dalam ruang dokter anak rumah sakit Mayapada.

Dokter menjelaskan. "Berdasarkan hasil pemeriksaan, Clara mengidap Acute Lymphoblastic Leukemia atau ALL. Yaitu jenis leukemia akut yang biasa terjadi pada anak-anak."

Di tangan Ziandra, terdapat dua kertas. Yaitu hasil pemeriksaan medis dari dokter Ilham dan satu lagi tagihan biaya rumah sakit Clara dari kasir. Dia mengerutkan kening saat membaca keduanya.

Ziandra menatap dokter yang menangani anaknya. "Lalu, kenapa dia bisa pingsan, Dok?"

Saat hendak pergi bekerja tadi, Clara jatuh pingsan. Dia panik dan membawanya ke rumah sakit dibantu ibu dan adiknya. Sedangkan Dionーsuaminya, tidak peduli.

Dion kecanduan judi online selama satu tahun belakangan ini. Utang pinjaman online Dion menggunung. Tidak terasa, Ziandra mulai menangis. Hatinya benar-benar hancur.

"Leukemia dimulai di sumsum tulang, tempat sel darah dibuat. Lalu, produksi sel darah putih terus meningkat dan nggak normal. Clara pingsan karena anemia dan kelelahan."

Dokter terus berbicara. Ziandra mencoba memahaminya.

"Clara harus segera menjalankan beberapa pengobatan. Silakan ke bagian administrasi! Waktu anak Ibu sangat terbatas." Ucapan ini seakan menjadi pemacu.

Di kepala Ziandra, seperti ada detik jam waktu mundur. Dia akan berpacu dengan waktu demi Clara. Demi Clara! 

"Baik."

Ziandra melangkah keluar. Tangannya gemetar. Sebelum ke ruangan dokter, Ziandra telah lebih dulu pergi ke bagian administrasi. Kasir menyatakan bahwa waktunya hanya 24 jam. Ini semakin membuatnya gugup.

Demi nyawa anaknya, Ziandra akan melakukan apa saja. Dia mengeluarkan handphone, berharap ada kabar baik dari keluarga suaminya.

Ziandra tidak melihat notifikasi apapun di layar handphone. "Mami mertua pasti tidak mau membantu. Aku sudah berulang kali menelepon dan mengirim pesan, tapi tidak ada balasan sampai sekarang."

Ketika dia mencoba menghubungi saudara-saudara ibunya, mereka juga tidak memberikan pertolongan seperti yang dia harapkan.

Ziandra berjalan menuju ruang ICU di mana Clara berada. Tepat di depan pintu, Susan dan Namila sudah menunggunya.

Ziandra kebingungan melihat keduanya. "Kenapa kalian tidak masuk?"

"Kamu sudah mendapatkan uangnya?" tanya Susan.

Ziandra menggeleng. "Aku tidak punya uang sebanyak Rp100 juta, Ma."

"Lalu, apakah kamu tak mau berusaha, Zia?!" Susan tidak sabar. "Clara itu cucuku satu-satunya. Kamu tak boleh diam saja! Cepat cari pinjaman!"

"Bukan begitu, Ma," kilah Ziandra. "Aku baru saja mendapat Rp3 juta dari dua sahabatku. Akuー"

Namila menyela, "Kak, Mas Dion kesayangan kamu punya utang banyak gara-gara judi online. Kamu tidak bisa lagi melakukan pinjaman online memakai identitas kamu. Bagaimana kalau meminjam pada Bos kamu saja? Bukankah kamu kepala Sekretaris kesayangannya? Tidak mungkin dia tidak kasihan padamu."

Ziandra tercengang mendengar saran Namila. Dia telah bekerja selama 3 tahun di Zigma Group sebagai kepala Sekretaris. Tapi, dia tidak pernah memikirkan untuk mengajukan pinjaman karyawan.

Lagipula, tidak ada perusahaan yang akan meminjamkan uang sebanyak Rp100 juta. Belum lagi, biaya pengobatan Clara lainnya. Jika ditotal bisa mencapai Rp1 miliar.

Ziandra menjadi gugup karenanya. "Tidak bisa begitu!" tolak Ziandra buru-buru. "Lebih baik aku menjual perhiasan saja."

"Eh tapi, Kakー" Namila terlihat kesal.

"Jual rumah saja, Zia," celetuk Susan.

Namila menghela napas. "Hasil menjual perhiasan tidak seberapa. Menjual rumah pun butuh waktu lama. Lagipula, kita akan tinggal di mana nanti, Ma?"

Rumah yang sekarang mereka tempati adalah peninggalan satu-satunya mendiang sang ayah. Jadi, Ziandra tidak akan setuju untuk menjual rumah.

Ziandra membalikkan badan, lalu pergi. Susan dan Namila membiarkannya.

Ziandra kembali ke motornya dan mulai melaju ke jalanan. Selama berjalan di koridor rumah sakit tadi, dia mencoba menghubungi Dion. Namun, tidak ada jawaban sama sekali.

Jalanan di Kota Teranesia tidak begitu macet. Tidak lama, Ziandra sampai di kantor. Tujuannya hanya satu. Yaitu bertemu dengan Aldric Hagar, presdir Zigma Group.

"Akhirnya, aku sampai di lantai 17."

Tidak butuh waktu lama, Ziandra sudah sampai di lantai paling atas gedung pencakar langit Zigma Group. Dia melihat asisten Aldric, baru saja keluar dari ruangan presdir.

Ziandra mengetuk pintu ruang kerja presdir Aldric Hagar. Lalu, dia mendengar suara pria dari dalam.

"Masuk!"

Ziandra membuka pintu dengan gugup. Dia melangkah mendekati meja kerja Aldric dengan wajah tertunduk.

"Kamu sudah datang, Zia?" tanya Aldric tanpa mengangkat wajahnya.

"Iya, Pak."

Aldric sibuk dengan menandatangani dokumen. "Bagaimana persiapan meeting nanti siang? Semua sudah beres?"

Tidak ada jawaban. Aldric mendongakkan kepala. Dia melihat sikap Ziandra yang tidak biasanya.

Aldric bertanya, "Kamu sakit?"

Ziandra menggeleng. "Pak, tolong bantu saya!"

Kedua mata Ziandra berkaca-kaca. Dia berusaha tenang di depan Aldric.

Aldric meletakkan pena. "Bicaralah!"

Setelah mengumpulkan keberanian, akhirnya Ziandra berkata, "Pinjami saya uang ...."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Yu.Az.
Wih keren. Crazy up thor
2025-02-13 21:05:39
0
user avatar
Romero Un
sedihnya ziandra. lanjut lagi thor. up up.........
2025-01-18 15:50:35
0
user avatar
Diva
kak?buruan update ga sabar sama kelanjutan ceritanya
2025-01-03 17:30:06
0
user avatar
prasidafai
crazy update please kak, seru banget
2024-12-30 17:40:19
0
default avatar
Dewiluna
Kasian Ziandra, anaknya sakit, suaminya malah enggak bener 🥲
2024-11-28 06:47:08
0
user avatar
Lovely Bintang
kesian ziandra ......... lanjut lagi kakak author
2024-11-23 00:24:18
0
user avatar
Zoya Dmitrovka
Gas update, Kak Melon!
2024-11-22 12:37:49
0
user avatar
Inura Lubyanka
Author melon favorit Gass crazy up ya ^⁠_⁠^
2024-11-22 10:52:38
0
96 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status