แชร์

Bagian 10 : It's Me

ผู้เขียน: bieunnie
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-30 21:57:07

Berita pagi hari itu membuat Kiara panik dan segera menghubungi Lily, meskipun mungkin tak ada satupun penduduk Amerika Serikat yang tahu bahkan mengenali siapa sosok di balik foto yang disamarkan selain dirinya sendiri dan tentu Kellan. 

"WHAAAT!?"

"It was me Lilly, ME!"

Kiara menggigit kuku jarinya dan berjaan mondar-mandir saat menghubungi Lilly.

"Kau tahu sendiri kan, tidak hanya kita berdua ada kau dan yang lainnya, he just drove us with his fucking Rolls Royce to the airport."

"Ya, tapi masalahnya adalah tetap itu kau dan Kellan. Orang tidak peduli jika ada aku."

"Lily? Bagaimana ini?"

"Ini akan menjadi bencana besar jika wajahmu dan Kellan terekspos. Kau bisa bayangkan berapa banyak pembencimu akan bertambah jika gosipmu dan Kellan mencuat? Beruntung wajahmu tidak terlihat."

"Aku tidak mau tahu, kau harus mengurusnya! Aku berjanji akan menambahkan setengah gajimu jika kau berhasil menghentikan berita ini dan aku akan mengurangi setengah gajimu jika kau gagal!"

"Bagaimana bisa begitu? Ini kenapa kau harus punya agency, mereka akan mengurus hal-hal seperti ini dan aku tidak perlu pusing memikirkan ini semua. Andai saja kau tidak banyak mau, kau bisa saja sudah bergabung dengan agency yang kemarin banyak memperebutkanmu."

"Lily! Berhenti mengomel dan segera selesaikan! I'm done!"

Begitu saja Kiara mengakhiri panggilannya dengan Lily karena ia tak lagi inggin mendengar omelan sahabat baiknya itu. Sejenak ia terdiam dan berpikir, apakah ia perlu menghubungi Kellan atau tidak namun ia memutuskan tidak akan menghubungi pria itu duluan bagaimanapun keadaannya.

"So ... if it's true between you and Kellan-" Kiara menoleh kemana asal suara itu datang, ia menatap Nathan yang nyatanya sejak tadi mendengar percakapannya dengan Lily di telepon, berjalan mendekat ke arahnya yang merasa bingung. "Kurasa kita perlu membahasnya satu per satu."

"Tentang apa?"

"Pertama, tentang sikapmu pada Vivian, kedua tentang kau dan Kellan"

"Aku rasa tak perlu, aku harus pergi menemui Lilly."

Kiara berlalu namun Nathan menghadang kepergian Kiara dengan tubuhnya yang membuat mereka pada akhirnya saling menatap.

"Aku doktermu, kau tidak boleh meninggalkan tempat ini tanpa seizinku."

"Aku pikir kita sudahi permainan dokter dan pasien ini karena aku mengurus urusan genting."

"Pen-je-la-san!"

Kiara sudah tidak dapat berkutik jika Nathan sudah menjadi sosok tegas seperti itu.

"Masalah Vivian-" Kiara tergagap.

"Aku tahu kau tidak menyukainya, tapi bisa aku minta kau untuk sedikit lebih sopan dan menghargai Vivian?"

Menghargai seperti apa, Kiara tidak tahu tapi benar ia tak menyukai Vivian.

"Vivian akan menjadi bagian dari keluarga kita, Kiara."

"Bukan kah kau meminta penjelasan?"

"Ya!"

"Kau sama saja seperti mom and dad, sekarang bukan hanya mereka yang mengharapkan semua ini tapi kau juga mengharapkanya bukan? Kau lupa tentang apa yang kau katakan padaku sebelum pertunanganmu bahwa mom and dad adalah yang paling bersemangat tentang hubunganmu dan Vivian sementara kau bercerita padaku bahwa kau ragu dengan pernikahan meskipun kau sempat terbesit memikirkannya. What the fuck is going on! kau ternyata hanya pria plin-plan yang kemarin bicara apa dan hari ini bicara apa."

"Dari pada menyesali keadaan, aku lebih memilih untuk belajar menerima keadaan."

"Dengan berpura-pura mencintai Vivian maksudmu?" Kiara tersenyum sinis.

"Aku tidak berpura-pura, i love her and that's it!"

"Oh really? Then why you doubting your feelings that night?"

"Look! Aku nencintai Vivian dan aku terus belajar untuk mencintainya. Aku tidak pernah meragukan perasaanku aku hanya merasa pernikahan ini terlalu buru-buru dan itu yang membuatku tidak yakin."

"Lalu ... apa sekarang kau sudah benar-benar mencintainya?"

Nathan terdiam, kedua mata indahnya masih menatap tajam Kiara yang menunggu jawaban. Sejujurnya banyak, banyak sekali yang ingin Nathan katakan pada Kiara namun semua tertahan di bibir saat menyelami kedua mata besar Kiara yang entah mengapa tampak gusar.

“Nath, kau tahu! Selama hidupmu kau hanya selalu berusaha dan berusaha keras untuk menyenangkan hati mom and dad saja tanpa pernah menikirkan dirimu sendiri.”

"Kurasa itu bukan urusanmu Kiara!"

"Oke! Jika begitu ... apapun tentang aku dan Kellan, juga antara aku dan Vivian bukan urusanmu! Aku tidak perlu membuang-buang tenaga untuk menjelaskannya, karena bukan urusanmu, Jonathan Carringtoon Lee!"

Nathan tak bergeming ketika Kiara pergi begitu saja setelah menyelesaikan kata-katanya, tentu ia menemui jalan buntu dan ia memilih untuk menjaga egonya, membuat semuanya seperti sebuah bumerang yang malah berbalik ke arahnya.

******

Seorang Nathan yang biasanya selalu memiliki tatapan hangat hari itu tak lagi terlihat, selama bekerja dan melakukan kunjungan pasien ia hanya memberikan sedikit senyumnya untuk pasien dan juga perawat yang terkadang memulai percakapan. Kata-kata terakhir Kiara terus berputar-putar di kepalanya, entah perasaan menganggu apa yang kini membuatnya sebal, kata-kata Kiara tentang dirinya yang hanya berpura-pura mencintai Vivian atau berita tentang Kiara dan Kellan saat di Swiss. Sialnya kini perlahan orang-orang sudah mulai menebak siapa dua orang yang kemarin sempat membuat heboh dunia hiburan dan masuk menjadi jajaran berita teratas. Nathan memijat kedua kelopak matanya pelan sembari menjatuhkan tubuhnya pada sofa ruang istirahat dokter yang tak lain telah menjadi rumah kedua sahabatnya Adam yang sejak tadi berkutat pada tabletnya.

"Mereka mengira ini Kiara hanya karena dia berada di Swiss saat itu? Ini bukan Kiara kan? Aku mengenal postur tubuh Kiara bahkan setiap incinya. Aku bisa bilang ini bukan Kiara. Lagian ada urusan apa Kiara dan konglomerat ini!"

Seketika itu sebuah bantal kecil menghantam kepala Adam yang sedang duduk tak jauh dari Nathan.

"Setiap inchi?"

"Maksudku ... karena aku sering melihat fotonya jadi aku--"

"Itu benar Kiara!"

"APA? Kau serius? Dia tidak pacaran kan dengan Konglomerat sialan ini?"

"Kau patah hati?" tanya Nathan kesal.

"Kiara banyak mendapatkan komentar kebencian dari banyak orang." Nathan terbangun dari posisinya menghampiri Adam dan ikut membaca sedikit komentar yang sebagian besar berisi kebencian pada Kiara. Sedikit menyesal ia tak mencari lebih dalam lagi tentang reaksi orang tentang rumor kencan Kellan dan Kiara yang mungkin saja bisa melukai Kiara.

"They said Kiara tidak pantas dengan pewaris kerajaan real estate The Halord Organization karena Kiara sangat problematik?" Adam mengerenyit tidak terima. "Omong kosong macam apa ini? Laki-laki ini yang tidak pantas mendapatkan Kiara!"

Hening, Adam menunggu reaksi Nathan untuk menimpali, namun laki-laki itu hanya terdiam tak menangkap umpannya dengan baik. Diam-diam ia menatap Nathan penasaran, ada satu hal yang ia sadari dari tatapan Nathan saat membaca komentar-komentar kebencian untuk Kiara, kekhawatiran yang terpancar dari sorot mata Nathan.

"Hey Lee! Sebaiknya kau jangan membaca ini, tidak baik untuk kesehatan mentalmu."

Adam mengambil alih tabletnya dan menyingkirkannya dari pandangan Nathan.

"Bagaimana pendapatmu jika mereka benar-benar bersama?"

"Jawabanku masih sama, tidak semudah itu menerima pria lain untuk bersama Kiara. Aku yakin mereka hanya sekedar keluar bersama untuk urusan pekerjaan, karena setahuku Kellan ingin Kiara masuk ke perusahaannya."

Adam rasanya seperti tertimpa batu, kenyataan itu memukulnya begitu keras. Ia pun menyandarkan kepalanya pada Nathan yang sudah terbiasa dengan tingkah laku Adam.

"Kakak ipar, aku punya apa selain wajah tampan dan ototku yang sempurna ini jika dibandingkan si konglomerat itu! Jujur saja dia tidak setampan dan kaya itu."

"Hey Kim, boleh aku jujur?"

"Tentu saja, kakak ipar."

"Aku juga tidak akan merestui jika itu kau."

Adam seketika terbangun.

"Bukankah kau sedikit berlebihan, Lee? Kau selalu menghalangiku bahkan melarangku sebelum aku memulainya, kau tidak pernah secara resmi mengenalkanku pada Kiara. Mengapa kau bertindak seolah hanya kau satu-satunya yang berhak memiliki Kiara? Kau cemburu jika Kiara mencintai laki-laki lain? Kau takut jika Kiara jatuh cinta padaku? Kalau saja kau memberiku kesempatan, aku akan berjuang untuk membuktikan padamu bahwa aku adalah pria yang layak untuk Kiara."

Nathan menutup mulut Adam seketika karena terlalu banyak bicara, "Kiara satu-satunya adik perempuan yang aku miliki dan aku sayangi, aku tidak ingin dia jatuh di tangan pria yang salah."

"Sebagai kakak yang baik kau seharusnya memikirkan perasaan dan kebahagiaan Kiara juga."

"Jadi maksudmu Kiara akan bahagia jika bersamamu? Begitu?"

Adam menelan keras salivanya, "Setidaknya aku akan berusaha untuk membahagiakan dan memperlakukan Kiara dengan baik."

Nathan terdiam menatap tajam Adam yang gigih dan tidak pernah menyerah, ia tahu Adam adalah pria baik tapi ada perasaan tak rela setiap ia memikirkan Adam yang nantinya akan menjadi pendamping Kiara.

"Ti—Dak!"

"Pada akhirnya kau hanya membuat Kiara tidak tahu keberadaanku, dia bahkan tidak tahu jika aku sedang menghirup udara yang sama dengannya."

"Jujur saja, sedikit menggelikan membayangkan jika kau menjadi adik iparku. Kau akan tahu rasanya jika kau memiliki seorang adik perempuan seperti Kiara!" 

Nathan mendorong Adam menjauh darinya sebelum beranjak pergi meninggalkan ruangan. "Aku pergi! Aku harus mengisi jadwal poliklinikku."

"Aku memang tidak memiliki adik seseksi Kiara!" Pekik Adam. "Aku hanya punya seorang kakak yang bahkan tidak pantas disebut kakak." tambahnya saat menatap kembali tablet miliknya yang tergeletak di meja.

*******

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • PARAMOUR   Bagian 10 : It's Me

    Berita pagi hari itu membuat Kiara panik dan segera menghubungi Lily, meskipun mungkin tak ada satupun penduduk Amerika Serikat yang tahu bahkan mengenali siapa sosok di balik foto yang disamarkan selain dirinya sendiri dan tentu Kellan. "WHAAAT!?""It was me Lilly, ME!"Kiara menggigit kuku jarinya dan berjaan mondar-mandir saat menghubungi Lilly."Kau tahu sendiri kan, tidak hanya kita berdua ada kau dan yang lainnya, he just drove us with his fucking Rolls Royce to the airport.""Ya, tapi masalahnya adalah tetap itu kau dan Kellan. Orang tidak peduli jika ada aku.""Lily? Bagaimana ini?""Ini akan menjadi bencana besar jika wajahmu dan Kellan terekspos. Kau bisa bayangkan berapa banyak pembencimu akan bertambah jika gosipmu dan Kellan mencuat? Beruntung wajahmu tidak terlihat.""Aku tidak mau tahu, kau harus mengurusnya! Aku berjanji akan menambahkan setengah gajimu jika kau berhasil menghentikan berita ini dan aku akan mengurangi setengah gajimu jika kau gagal!""Bagaimana bisa b

  • PARAMOUR   Bagian 9 : The Gossip

    “Kau yakin, Vivian?”“Ya, kau harus memastikan bahwa Kiara baik-baik saja. Aku bisa berangkat sendiri dan kau bisa menjaga Kiara.”Samar-samar percakapan antara Nathan dan Vivian itu Kiara dengar saat ia mulai membuka kedua matanya. Ia tak betul-betul ingat tentang kejadian semalam, karena samar ia seperti bermimpi melihat Nathan di sisinya."Lagi pula kita akan bertemu di California bukan? Kita bisa menghabiskan banyak waktu di sana.”Entah itu sebuah kabar baik atau buruk, Kiara seperti merasakan keduanya. Senang karena pada akhirnya seorang Vivian Wang akan meninggalkan New York, buruk karena sepertinya dua insan yang sedang dibutakan cinta itu membuat janji untuk bertemu di tempat lain.Kiara terbangun dan meminum satu gelas air yang tentu sudah Nathan siapkan di nakas. Meneguknya habis, karena ia merasa haus dan kelaparan. Namun rasa penasaran Kiara lebih besar, ia ingin mendengar lebih banyak lagi tentang percakapan dua orang yang mengganggu pikiran Kiara sejak tadi. Benar saja,

  • PARAMOUR   Bagian 8 : Comfort Zone

    Alasan terpintar sampai dengan terbodoh yang Kiara pikirkan pada akhirnya hanya membuat Kiara memilih cara terbodoh dengan mengunjungi tempat tinggal Nathan sesampainya ia di New York. Terlebih saat ia harus memelas di hadapan kakak laki-laki yang saat ini masih memandangnya bingung.Kiara berbaring di tempat tidur Nathan, masih dengan pakaian hangatnya dan juga selimut yang menutupi tubuhnya rapat."Saat Lily bilang kalian akan kembali setelah pemotretan selesai, aku tidak menyangka bahwa akan secepat ini.""Semuanya berjalan dengan cepat dan lancar,” ucap Kiara sedikit panik. “Aku juga sudah menerima perawatan sebelum pemotretan.”“Then, why you were here? Tidak beristirahat di apartemen-mu.”“Karena … Lilly! Ya, Lilly! She’s busy with her job, so … she can’t take care of me.”“Oh! if that so, you can stay here.”Hati Kiara merasa tenang, ia tak perlu beralasan lagi karena Nathan percaya, terlebih ia merasa sedikit lega karena berhasil menghancurkan momen malam terakhir Nathan dan V

  • PARAMOUR   Bagian 8 : Dinner

    Sebuah makan malam yang telah Nathan siapkan terasa begitu spesial untuk wanita yang kini menyandang status sebagai tunangan Nathan Lee. Vivian tahu bahwa Nathan telah menyiapkan banyak hal ditengah kesibukannya sebagai seorang Dokter bedah, menyiapkan kejutan manis sebelum keduanya berpisah dalam waktu yang cukup lama, nyatanya semua itu sangat menyentuh hati vivian.Sengaja Nathan menata meja makan dengan bunga-bunga hidup kesukaan Vivian dan juga lilin yang kini menjadi sumber cahaya yang menyinari wajah keduanya yang duduk berhadapan. Bersyukur Manhattan tak pernah kehilangan cahaya di malam hari dan semua itu menjadi pendamping manis saat keduanya memutuskan meredupkan lampu ruang makan dan membuka jendela.Keduanya tertawa bersama, meneceritakan banyak hali-hal lucu bahkan tentang pekerjaan mereka. Saling menatap kagum dan menyimpan tatapan hangat sembari menyesap champangne bersama."Sekarang giliranmu, aku ingin tahu lebih banyak tentang keluargamu, Nath.""Kau sudah mengenal

  • PARAMOUR   Bagian 7 : Freaking rich

    “Ya, aku sudah menemukannya dalam keadaan demam tinggi— entah apa yang dia lakukan saat diam-diam menyelinap meninggalkan kamar hotelnya—“ Lilly melirik sekilas Kiara yang bersembunyi di balik selimut."Ya, kami akan kembali setelah pemotretan, kita tidak bisa membatalkan pemotretan begitu saja— ok, aku akan mengabarimu lagi nanti.”Lilly melempar dengan kesal ponselnya ke ranjang Kellan, tempat di mana Kiara tak menunjukkan batang hidungnya. "Kita harus ke rumah sakit sebentar sebelum pemotretanmu, kau harus mendapatkan perawatan sebelum pemotretan sore nanti."“Aku sudah meminta petugas hotel untuk memanggil seorang dokter dan perawat untuk datang ke sini.”“Seriously, what the hell is going on last night?” tanya Lilly frustrasi saat melihat Kellan muncul dari kamar mandi dengan setelan jas rapi sembari merapikan dasi. “Hanya bermain.” Kellan mengedipkan satu matanya pada Kiara yang memutar kedua bola matanya jengah.“Did you?” Lilly bertanya curiga saat menyadari Kiara mengenakan

  • PARAMOUR   Bagian 6 : Fever

    "I'm ok!”Lirih suara itu tak mampu membuat Kellan percaya, Kiara yang kini sedang menyandarkan kepalanya lemah pun masih kesulitan bernapas dalam gendongan Kellan. Kellan acuh dan tak mendengarkan sepatah katapun yang keluar dari bibir Kiara karena ia merasa bersalah."Turunkan aku!”“Kita harus ke rumah sakit.”“I’m ok.”“Aku akan meminta petugas hotel memanggil dokter dan memeriksa keadaanmu.”Kiara memejamkan kedua matanya karena kedua matanya yang terasa pedas, bersandar kepada pria yang hampir membuatnya mati sekaligus menyelamatkannya. Kiara tak lagi memiliki banyak kekuatan bahkan untuk berjalan kembali ke kamarnya, ia hampir saja mati beberapa menit yang lalu dan ia masih kehilangan sebagian jiwanya yang hilang di kolam.Ting!Pintu lift terbuka, Kellan berusaha tetap bersikap cool meskipun beberapa orang yang memasuki lift kini menatapnya heran. Bagaimana tidak, di saat semua tamu hotel berpakaian rapi, hanya Kiara dan Kellan yang tampak berantakan dengan tubuh dan pakaian b

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status