Share

034 - Musuh Pantang Dicari

Yusuf berusaha mengatur nafasnya, mencoba mengabaikan perih luka di bagian perut itu sebisa mungkin agar tidak terlalu panik. Dia pun segera mengeluarkan HP dari sakunya dan melakukan panggilan.

“Budi, apa kau ada di rumah saat ini?

“Bisa tolong aku? Aku sedang dalam masalah di jalan. Sekitar 500 meter dari rumahmu.”

Setelah itu Yusuf terus saja berbaring di tempat itu. Dia tak tahu seberapa parah lukanya, namun tak juga ingin mengambil resiko untuk memeriksanya.

Hanya ketika dia sudah mendengar suara motor di kejauhan, Yusuf bangkit dan mencoba mengintip luka di bagi kiri perutnya itu. Sebagian kain sarung itu sudah basah oleh darah, tapi Yusuf masih belum bisa memastikan seberapa parah lukanya.

“Kenapa, Bang? Jatuh dari motor?” tanya Budi.

“Kok bisa jatuh, Bang?” Eri yang juga ikut dengan Budi ikut bertanya dan segera turun dari motor.

Yusuf mencoba menyembunyikan lukanya dengan tetap memegangi kain sarung itu di bagian perut.

Eri pun nampak bingung karena sama sekali tak ada
Rytíř

*Musuh Pantang Dicari, Basuo Pantang Dielakkan (Musuh jangan dicari, kalau ketemu jangan juga melarikan diri). Ini merupakan pantangan bagi pendekar silat Minang. Ini bukan soal berkelahi saja. Tapi ini pantangan untuk tidak sengaja mencari-cari masalah. Tapi jika sudah terlibat masalah, maka tidak boleh juga melarikan diri dari tanggung jawab. Bahkan saat sedang menghadapi masalah pun, sebisanya untuk tidak membuat masalah jadi lebih panjang.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status