Share

Bab 382

Author: Elenor
Diana memandangnya dengan perasaan bangga.

Rita juga bahagia untuk putrinya.

Sedangkan Clara, dia masih sama seperti biasanya, bahkan terlalu malas untuk melihat ke arahnya.

Clara hanya menunduk dan minum teh dalam diam. Dia tidak peduli dan tidak ingin berpartisipasi dalam percakapan antara Vanessa dan Prof Mavi sama sekali. Namun, Vanessa berhasil memenangkan hati banyak profesional senior.

Melihat hal itu, Doni akhirnya merasa lega.

Pada saat itu, Prof Kevin mengirim pesan lain kepadanya.

[Morti Group adalah perusahaan yang luar biasa inovatif. Bukan hanya bosnya saja, tapi juga ada banyak teknisinya yang kreatif. Saya mungkin akan datang lagi nanti, berharap bisa berbicara dengan Dylan dan beberapa teknisinya.]

Jurnal NMI menggunakan sistem tinjauan buta yang ketat, artinya peninjau tidak dapat melihat informasi spesifik dari pengirim makalah. Oleh karena itu, Prof Kevin tidak tahu siapa yang menulis makalah yang dipromosikannya.

Ketika Vanessa melihat pesan yang dikirim oleh Prof
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (17)
goodnovel comment avatar
Imelda Susanti
keren lo thor, sengaja menyanjung pelakor untuk menyalakan clara. clara selalu ada di depan.
goodnovel comment avatar
yr_
Vanessa itu berdiri dari bayang bayang orang sukses sedangkan prestasinya nol. Acungkan jempol utk penulis telah membuat pembaca greget, alur cerita yg menegangkan dan membuat penasaran.
goodnovel comment avatar
Dian
puas rasanya akhirnya semua tau Clara jenius ...️......
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 389

    Mereka mengobrol sambil bermain golf.Namun, dibandingkan bermain golf, Gunawan dan Sulis jelas lebih tertarik pada topik yang mereka bicarakan.Mula-mula mereka berbincang mengenai peristiwa terkini internasional, kemudian Gunawan dan Sulis mensimulasikan pengaturan pertempuran di tempat.Mereka berbicara dengan penuh semangat, sementara Clara serta Dylan berdiri di samping dan mendengarkan.Hal yang sama berlaku untuk Edward dan Vanessa.Mungkin tidaklah tepat jika generasi muda hanya berdiam diri dan menonton saja. Maka dari itu Sulis berkata, "Gimana kalau kita bicarakan pendapat kalian bersama?"Setelah beberapa saat, Clara berkata, "Kita dikelilingi oleh musuh-musuh yang kuat di semua sisi. Nggak tepat kalau kita maju sendirian. Oleh karena itu, akan menjadi pilihan yang baik untuk tidak gerakkan pasukan untuk saat ini."Mendengar ini, Vanessa terdiam.Harus diakui, itu memang ide yang bagus.Tetapi, jika Clara tidak mengatakannya, dia akan benar-benar...Tepat saat dia memikirka

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 388

    Sulis berkata kepada Edward, "Karena kamu sudah di sini, gimana kalau kamu ikut main dengan kami sebentar?"Edward berkata, "Iya."Setelah Sulis mengobrol sebentar dengan Edward, dia lalu berkata kepada Henry, Dylan dan yang lainnya, "Sampai mana pembicaraan kita tadi?"Dylan berkata, "Tadi kita bicara tentang gimana kita harus bertindak kalau kita temukan detektor negara asing memasuki wilayah kendali kita."Ketika Vanessa mendengar hal ini, dia tidak bisa menahan diri untuk mulai berpikir.Sulis tersenyum, "Apa pendapatmu dan Clara?"Tadi, sebelum Dylan dan Clara sempat memikirkannya, Edward dan Vanessa muncul.Sekarang ketika Sulis bertanya lagi, Clara dan Dylan berpikir sejenak.Ketika Vanessa mendengarnya, fokusnya tiba-tiba terganggu.Clara?Sulis memanggil Clara dengan penuh kedekatan.Apalagi, dia juga menyadari ketika Sulis memandang Clara, sikapnya jelas sangat ramah, sepertinya dia sangat mengagumi Clara.Vanessa pun mengerutkan kening.Saat memikirkan hal itu, dia mendengar

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 387

    Setelah selesai makan, Elsa ikut bersama Clara kembali ke Keluarga Hermosa.Malam itu, dia menerima telepon dari Sulis Romana, dia bilang mau undang Clara dan Dylan untuk main golf besok pagi.Clara pun setuju.Namun, ketika dia melihat alamat yang dikirimkan Sulis, dia merasa terkejut.Lapangan golf itu kebetulan adalah milik Keluarga Anggasta.Dia pernah ke sana sebelumnya.Akan tetapi, karena dia sudah setuju, dia tidak bisa menarik kembali kata-katanya.Dia tetap berangkat pagi-pagi sekali pada hari Sabtu pagi.Ketika dia dan Dylan tiba di lapangan golf, Sulis, Gunawan, dan Henry telah tiba.Melihat mereka, Sulis dan yang lainnya tersenyum dan menyapa, "Kalian sudah sampai?""Iya."Clara mengangguk.Sulis bertanya, "Apa kamu bisa main golf?"Clara mengangguk, "Saya pernah belajar, bisa sedikit."Setelah Clara, Dylan, Sulis dan yang lainnya bertukar sapa sebentar, dan mereka mulai mengobrol sambil main golf.Tak lama kemudian, ketika Clara menyimpan tongkatnya, dia melihat dua orang

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 386

    Meskipun Clara dan Dylan meminta Sarah menolak undangan Prof Kevin untuk bertemu.Dua hari kemudian, Prof Kevin muncul lagi tanpa diundang.Karena dia datang sendiri, tidak baik kalau Clara dan Dylan untuk menolaknya sama sekali.Mereka pun menerimanya secara simbolis, tetapi setelah berbicara dengannya selama lebih dari sepuluh menit, mereka memintanya kembali.Setelah itu, ketika Prof Kevin meminta mereka untuk bertemu lagi, mereka mengabaikannya.Clara dan Dylan sudah memutuskan, jadi prof Kevin tidak bisa menemui mereka lagi. Keesokan harinya, dia mengajak Vanessa makan bersama.Selama makan, Prof Kevin mengobrol dengannya tentang industri ini sebentar, lalu berkata, "Kalau kamu bisa bergabung dengan Morti Group tahun lalu, kamu pasti sudah berkembang pesat. Sayang sekali."Terakhir kali mereka bertemu, Prof Kevin bertanya padanya tentang kabarnya.Ketika dia mengetahui dia tidak bisa bergabung dengan Morti Group, dia tidak mengatakan apa-apa. Tetapi sekarang ketika dia memikirkann

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 385

    Clara tidak peduli apa yang dipikirkan Edward atau bagaimana dia memandangnya.Setelah meninggalkan restoran, Clara, Dylan dan yang lainnya kembali ke perusahaan teknologi Anggasta Group untuk melanjutkan rapat.Kali ini, Rita, Diana dan yang lainnya tidak mengikuti.Tetapi Vanessa mengikuti mereka.Melihat Vanessa mengikuti mereka, Dylan diam-diam memutar matanya dan berkata, "Pak Edward, Bu Vanessa, ini..."Edward tampaknya tahu apa yang ingin dia katakan.Sebelum Dylan selesai bicara, dia berkata, "Kalau yang mau dibicarakan oleh Pak Dylan adalah masalah kebocoran rahasia, kamu nggak perlu khawatir. Kalau hal seperti itu benar-benar terjadi, saya yang akan tanggung akibatnya."Dylan tahu Edward pasti akan mengatakan itu.Karena Edward juga mengatakan hal yang sama ketika mereka pertama kali bekerja dengan X-Tech.Meskipun dia tahu Edward akan mengatakan hal itu, dia masih butuh jaminan dari Edward.Mendengarnya mengatakan itu, Dylan berkata sambil tersenyum palsu, "Dengan adanya jam

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 384

    Sebelum Edward bisa mengatakan apa pun, sebuah panggilan masuk di ponselnya.Ketika dia kembali dari luar untuk menjawab telepon, pelayan sudah mulai menyajikan makanan, dan masalah Gading pun terpecahkan.Penulis makalah yang ingin sekali dibaca oleh banyak pakar teknologi top di dalam dan luar negeri kini ada di hadapan mereka.Setelah membaca konten inti dan data eksperimen di makalah tersebut, Prof Mavi dan mahasiswa doktoralnya tidak dapat menahan diri untuk bertanya kepada Clara saat makan.Baik ketika Prof Mavi maupun para mahasiswa doktoralnya bertanya tentang masalah-masalah yang mereka temukan dalam makalah, ataupun tentang topik-topik yang menyusahkan mereka dalam kehidupan sehari-hari, Clara menjawabnya dengan lancar.Vanessa tentu saja melihat semua ini, tetapi dia tetap tenang.Melihat Clara berkomunikasi dengan Prof Mavi dan lainnya, tampaknya dia memang memiliki bakat di bidang ini.Namun, apakah ini mungkin?Dengan kemampuan Dylan, karena dia berani membiarkan Clara me

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 383

    Ternyata dia adalah Clara!Meskipun Doni, Rita, dan Diana tidak belajar tentang Kecerdasan Buatan, mereka juga tidak mengerti betapa hebatnya makalah yang disusun oleh Clara.Namun, mereka semua tahu pembimbing doktoral Vanessa, Prof Kevin adalah sosok yang sangat berkuasa di bidang ini.Tokoh kelas dunia tersebut pun menaruh perhatian yang begitu besar pada sebuah makalah, dia bahkan menghubungi Vanessa secara khusus untuk memintanya pelajari makalah tersebut. Mahasiswa doktoral Prof Mavi juga bilang, makalah Clara sudah menimbulkan sensasi besar baik di dalam maupun luar negeri, dan menarik minat para pakar teknologi besar di industri ini untuk membacanya dalam semalam.Dari sini kita dapat melihat bahwa makalah Clara memang sangat bernilai.Namun gimana mungkin makalah yang begitu hebat bisa ditulis oleh Clara?Prof Mavi tidak tahu siapa Clara, apalagi masalah antara Clara dengan Keluarga Gori dan Sanjaya.Meskipun dia belum membaca makalah Clara, dia tetap gembira mengetahui makala

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 382

    Diana memandangnya dengan perasaan bangga.Rita juga bahagia untuk putrinya.Sedangkan Clara, dia masih sama seperti biasanya, bahkan terlalu malas untuk melihat ke arahnya.Clara hanya menunduk dan minum teh dalam diam. Dia tidak peduli dan tidak ingin berpartisipasi dalam percakapan antara Vanessa dan Prof Mavi sama sekali. Namun, Vanessa berhasil memenangkan hati banyak profesional senior.Melihat hal itu, Doni akhirnya merasa lega.Pada saat itu, Prof Kevin mengirim pesan lain kepadanya.[Morti Group adalah perusahaan yang luar biasa inovatif. Bukan hanya bosnya saja, tapi juga ada banyak teknisinya yang kreatif. Saya mungkin akan datang lagi nanti, berharap bisa berbicara dengan Dylan dan beberapa teknisinya.]Jurnal NMI menggunakan sistem tinjauan buta yang ketat, artinya peninjau tidak dapat melihat informasi spesifik dari pengirim makalah. Oleh karena itu, Prof Kevin tidak tahu siapa yang menulis makalah yang dipromosikannya.Ketika Vanessa melihat pesan yang dikirim oleh Prof

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 381

    Begitu Vanessa selesai berbicara, terdengar ketukan di pintu ruangan itu.Orang yang datang adalah Gading dan Dani.Setelah membuka pintu, Gading pun terkejut melihat begitu banyak orang ada di dalam ruangan, "Banyak sekali orangnya?"Restoran ini milik keluarganya.Dia dan Dani datang ke sini untuk makan. Ketika mereka mendengar manajer restoran mengatakan Edward ada di sini, mereka ingin datang dan menyapa. Tapi tidak disangka, ada begitu banyak orang di sini.Namun, mereka semua adalah kenalan.Melihat begitu banyak orang, Gading tiba-tiba merasa kalau mereka hanya makan berdua akan kurang menyenangkan, jadi dia berkata, "Edward, ada begitu banyak orang di sini, apa kamu keberatan kalau aku dan Dani ikut bergabung?"Edward berkata, "Prof Mavi, Pak Dylan, apa kalian..."Prof Mavi baru saja mengambil inisiatif untuk meminta Keluarga Gori dan Sanjaya untuk bergabung. Sekarang Edward pun kedatangan teman-temannya, wajar saja jika dia sulit untuk menolak, "Tentu saja saya nggak keberatan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status