Short
Pelanggan Tetap Panti Pijat

Pelanggan Tetap Panti Pijat

Oleh:  KhansaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
7Bab
3Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Aku punya hobi khusus, suka melihat pasangan sejoli melakukan aktivitas olahraga bersama. Namun pacarku seorang pria polos yang kurang bergairah, dia tidak bisa memuaskan hasrat biologisku. Aku tidak bisa menahan diri dan membawa pacarku ke sebuah panti pijat refleksi kaki yang baru buka baru-baru ini, di sana aku bisa puas melihat semuanya ....

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Namaku Lisa Suseno, aku seorang mahasiswa jurusan seni tari semester pertama. Tubuhku kurus dan ramping. Di kampus, aku juga termasuk salah satu bunga kampus favorit, tidak sedikit pria yang mengejarku.

Tentu saja, aku sudah punya seorang pacar, namanya Hendra Purnomo. Prestasinya juga bagus, postur tubuhnya juga sangat bagus. Bisa dibilang, dia juga sangat unggul dalam berbagai aspek.

Namun dia itu pria polos yang kurang bergairah, nafsu duniawinya sangat rendah. Saat aku begitu menginginkannya, bagaikan diguyur air dingin, dia membuatku sangat kecewa.

Malam ini, aku masih belum merasa puas. Saking kesal, aku pun membelakangi Hendra. Tiba-tiba, sebuah iklan muncul di ponselku. Biasanya aku pasti akan mengabaikan iklan yang masuk. Namun kali ini, aku agak ragu-ragu. Mungkin karena hasratku belum terpenuhi, jadi aku ingin menonton beberapa klip agar merasa lebih nyaman.

Hanya saja, iklan itu ternyata bukan klip, melainkan iklan sebuah panti pijat refleksi kaki yang letaknya tidak jauh dari kampus kami.

Melihat wanita cantik seksi yang ada di dalam iklan, aku langsung tahu kalau panti ini bukanlah panti pijat biasa.

Kebetulan besok aku punya waktu luang, jadi aku berencana ke sana untuk melihat-lihat. Setelah mengambil keputusan, aku pun bisa tertidur dengan tenang.

Mata kuliah di kampus tidaklah banyak, jadi saat sore aku sudah tidak ada kelas. Jadi, aku bersiap untuk pergi ke panti itu dan mencari tahu kondisi di sana.

Seharusnya ini adalah panti yang baru mulai beroperasi. Belum lama ini, aku juga melihat tempat ini sedang direnovasi. Tadinya aku mengira tempat ini bakal dijadikan hotel.

Dekorasi depan panti juga tidak terlihat istimewa, tetapi penyambut tamu yang ada di depan semuanya tampak sangat cantik. Lekukan tubuh bagian depan yang menonjol dan bagian belakang yang tampak padat merupakan standard mereka. Postur tubuh mereka yang ramping dan seksi, cukup menawan. Bahkan aku sendiri pun tergerak ingin menyentuhnya.

Melihat diriku seorang wanita, kakak yang ada di sana tampak tertegun sejenak. Setelah itu, dia pun menuntun aku masuk ke panti.

“Dik, panti kami menawarkan berbagai macam paket. Silakan dilihat dulu, ya.”

Suara wanita cantik memang enak didengar. Suaranya yang lembut terdengar cukup menggoda.

Pantas saja dekorasi bagian depan panti itu tampak biasa saja, ternyata kondisi di dalam panti sangat ramai. Bisa dibilang kontribusi para wanita yang menyambut tamu itu cukup besar.

Di dalam daftar harga itu terdapat beberapa paket refleksi kaki, dari yang termurah puluhan ribu hingga yang termahal ratusan ribu. Selain itu mereka juga punya paket andalan yang tarifnya dua juta rupiah, ditandai dengan maskot berlogo mahkota.

Dua juta rupiah untuk pijat refleksi kaki?

Aku curiga ada sesuatu di balik ini, untuk itulah aku datang kemari.

Aku mengatakan pada kakak tersebut kalau aku memilih paket andalan.

Kakak tersebut menatapku dengan pandangan yang aneh dan berkata, “Dik, kamu yakin mau mengambil paket ini?”

“Ya, aku ambil paket andalan.”

Dia pun menuntunku ke sebuah ruangan vip dan mengatakan kalau juru pijat akan segera kemari.

Suasana di ruangan ini agak remang-remang, membuat suasana hatiku menjadi sangat rileks. Ranjang besar yang ada di hadapanku terlihat sangat kokoh. Saat duduk di atasnya, ranjangnya elastis seperti bisa memantul-mantul.

Di atas dinding, ada sebuah TV LED. Aku mengambil remote control dan menyalakan Televisi tersebut. Terlihat gambaran video yang sudah ditonton setengah dan dijeda. Itu adalah gambar dua orang yang sedang bergairah. Begitu aku menyalakannya, seisi ruangan langsung dipenuhi suara desahan pria dan wanita yang sedang bersenggama.

Aku tercengang melihat adegan di layar televisi tersebut. Saat aku sedang pertimbangkan menutup atau membiarkan televisi tersebut menyala, pintu kamar tiba-tiba dibuka.

Seorang juru pijat pria berseragam kerja berjalan masuk.

Pria itu juga melihat adegan yang ada di televisi. Mata kami saling bertukar pandang. Suasana di sekeliling pun berubah menjadi sedikit Istimewa.

Dia pun tertawa, suara tawanya membuat suasana menjadi tidak begitu tegang. Aku tersadar dan mematikan televisi secara refleks.

“Halo, Kak. Aku juru pijat bernomor 13.”

Paket andalan memang beda. Bahkan juru pijat yang mereka rekrut pun memiliki postur tubuh yang perkasa, pinggangnya padat dan keras, bahunya lebar. Kalian pasti bertanya padaku, kok bisa tahu sih. Ah, tentu saja aku mengetahuinya. Itu karena seragam yang mereka pakai cukup ketat, tentu saja bisa menonjolkan postur tubuh mereka.

“Ba …. Bagaimana dengan kemampuanmu?”

Aku bertanya secara samar-samar, tidak tahu apakah dia memahaminya atau tidak.

“Kakak tenang saja, kemampuanku sangat hebat. Kalau nggak, bagaimana mungkin aku bisa menjadi juru pijat andalan panti ini.”

Jawabannya membuat hatiku lega. Dua juta ini tidak boleh terbuang sia-sia.

Aku duduk di ranjang dan memerhatikannya menyiapkan sesuatu. Dari kerah bajunya yang terbuka lebar, aku bisa melihat bagian dalam tubuhnya.

“Kak, silakan berbaring.”

Aku pun bergaya mengikuti instruksinya.

Tangannya sangat besar, beberapa urat nadi yang menyembul keluar terlihat sangat seksi. Dia menyentuh kakiku dengan kedua tangannya yang seksi itu.

Tanpa sadar, aku menarik napas dalam-dalam. Kenapa saat dia menyentuh kakiku, aku bisa merasakan kenikmatan luar biasa?

“Kak, tahap ini adalah tahap pengolesan minyak.”

Dia mengambil sebotol minyak, lalu menuangkannya ke telapak tangan dan menggosoknya. Kemudian membalurkannya ke seluruh kakiku, bahkan sampai ke sela-sela jari kakiku, hingga semuanya terbalur minyak dan basah.

“Ini adalah tahap untuk mengendurkan otot betis.”

Dia menepuk bagian luar kakiku, tenaganya tidak terlalu besar, juga tidak kecil. Rasanya sangat nyaman. Aku bahkan sampai berdesah.

“Selanjutnya adalah tahap memijat.”

Dia bangkit berdiri, lalu menekan kakiku ke arah dalam. Setelah tahap ini selesai, dia tidak melanjutkannya lagi. Tangannya menjalar dari kaki ke arah paha atas, lalu melanjutkan ke atasnya lagi ….

“Kak, kita akan melakukan langkah terpenting.”

Ada perasaan takut sekaligus menantikannya, tidak tahu trik apalagi yang akan dia lakukan selanjutnya.

Teknik pijatnya sangat bagus. Tidak hanya memijat kaki saja, pelayanan lainnya juga sangat bagus. Selama proses pemijatan ini, aku merasakan sensasi kepuasan yang tidak bisa aku dapatkan dari pacarku.

Aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Hendra saat dia datang kemari dan dilayani seperti ini. Wajahnya pasti akan merona merah, karena bagaimanapun dia masih sangat polos ….

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
7 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status