Share

Restu yang di dapat

Kami masuk ke ruang bapak, lelaki yang sangat ku hormati itu duduk di balkon ruang kerjanya. Hari sudah begitu larut, bahkan udnara malam terasa menusuk namun bapak duduk dalam remang cahaya, menatap perkampungan yang ada di bawah tempat kami tinggal.

"Selamat malam tuan Lee."

Aku menatap Tri yang begitu terdengar tegas saat menyapa Bapak, sungguh berbeda ketika dia bicara padaku.

"Iyan, apa kabarmu?" Bapak dengan tawa lepas membuka tangan menyambut Tri dalam dek apa nya. Bapak menepuk-nepuk punggung Tri seperti mereka benar-benar saling merindukan.

"Baik paman, sangat baik." Ucapnya melepaskan pelukan dan mereka masih saling tersenyum hangat.

Aku yang masih tak mengerti hubungan keduanya hanya bisa terdiam menikmati setiap momen hangat yang tercipta di depanku.

"Mey, jangan melamun begitu, kemarilah sayang." Bapak memanggilku untuk mendekat.

Aku berjalan menghampiri bapak dan mereka mengajakku duduk di ruang kerja yang hangat ini.

"Kenapa bapak di luar selarut ini, bapak bisa sakit j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status