Share

Tidak Boleh Ada Lelaki Lain Mendekati

Napas Shena tertahan sesaat. Jantungnya berdebar begitu cepat karena sudah pasti tamat riwayat. Perempuan itu enggan untuk melihat siapa yang ditabraknya. Dia mengambil satu langkah ke belakang, tetapi ada yang menangkap lengan Shena cukup kuat.

“Lepaskan aku!” pinta Shena sambil menepis tangan tersebut.

“Anda pasien di rumah sakit ini. Kenapa Anda berkeliaran sambil memegang infus?” tanya lelaki itu.

Suara bariton terdengar begitu familiar di telinga Shena. Itu bukanlah suara Aryan, pikirnya. Shena memberanikan diri untuk menatap orang di hadapannya. Namun, retinanya tidak dapat mengenali orang tersebut.

“Saya bosan, mau cari udara segar,” jawab Shena mencari alasan.

Lelaki itu tersenyum lalu melepaskan genggaman tangannya. Dia kemudian memanggil salah satu perawat untuk mengambilkan kursi roda untuk Shena.

“Kalau begitu biar saya antar saja. Kebetulan saya mau berkeliling rumah sakit,” tawarnya.

“Baiklah,” jawabnya.

Shena mengangguk saja karena tidak punya pilihan lain. Baru
Ratu Coblak

Halo Gays, maaf ya baru menyapa. Perkenalkan ini karya pertamaku. Semoga kalian suka dan terus baca sampai tamat. Jangan lupa kasih komentar love dan gem ya buat dukung thor supaya rajin update. Terima kasih semua love you.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status