Share

Part 30-Hari H Sidang

Dirga memasuki ruang tunggu untuk sidang dengan sedikit tergesa-gesa. Sampai disana suasana sudah cukup ramai, namun perhatiannya hanya tertuju pada wanita yang selalu mengisi hatinya.

“Sheryl!” Panggilnya lembut. Kemudian ia menghampiri salah satu peserta sidang tesis yang sedang dilanda kepanikan itu. Tangannya sibuk memainkan kuku dengan bibir yang terus bergerak tanpa suara.

“Sher,” panggilnya lagi. Kali ini dengan suara yang lebih keras. Karena ia paham jika sedang gugup atau panik, Sheryl hanya akan fokus pada satu hal.

Melihat siapa yang memanggil, senyum Sherylpun merekah. “Dirga!”

“Aku nervous banget,” ungkapnya. Lalu tangannya meraih telapak tangan Dirga yang 4 centi lebih panjang untuk sekedar saling berbagi kekuatan.

Sebenarnya Dirga juga sangat gugup mengingat persiapannya yang belum matang 100 persen. Namun di hadapan Sheryl, ia memaksakan untuk terlihat lebih santai.

Selain itu, kabar buruknya adalah dosen penguji pada sidang kali ini merupakan salah satu dosen kil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status