Terpaksa Jadi Pembantu Rumah Tangga

Terpaksa Jadi Pembantu Rumah Tangga

last updateLast Updated : 2021-12-30
By:  NainamiraCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
45 ratings. 45 reviews
114Chapters
331.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sejak usia tujuh tahun Rahma sudah tinggal di panti asuhan, setelah kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Di panti dia bertemu Santi, gadis cilik seusianya. Mereka menghabiskan hari bersama di panti sebagai seorang sahabat. Setelah remaja, Santi banyak berubah. Dia menjadi gadis yang liar dan salah pergaulan, hingga dia mengandung. Rahma mendesak agar Santi mengatakan siapa ayah yang dikandungnya, namun Santi tidak memberitahukannya. Setelah Santi melahirkan, diam-diam dia kabur dan meninggalkan bayinya yang masih merah pada Rahma. Bagaimana gadis dua puluh tahun itu membesarkan anak itu sendiri? Sanggupkah dia melalui cobaan dan anggapan semua orang bahwa dia wanita yang tidak baik, karena hamil di luar nikah? Kenapa dia tidak berterus terang bahwa bayi dia bukan ibu kandung anak itu? Ayo baca cerita ini selengkapnya

View More

Chapter 1

Jebakan Bastian

Rahma gelisah, sebentar-sebentar melihat jam dinding. Sudah jam 4 sore waktunya Alif putra semata wayangnya pulang dari sekolah full day. Dia benar-benar tidak fokus lagi bekerja, alat masak masih berantakan di tempat cuci piring, rumah belum disapu dan dipel, baju di jemuran belum diangkat dan digosok.

'Ah ... bodo amat dengan kerjaan ini, mending jemput alif dulu,' pikirnya.

Dia segera meraih kunci motor di atas meja makan.

Baru mau pergi tiba-tiba pintu dibuka. Muncul dari luar sesosok pria mengenakan pakaian kantor, dasinya masih terpasang rapi. Rahma segera menghentikan langkahnya. Lelaki itu menatapnya tajam.

"Mau ke mana?" tanya lelaki itu.

"Walaikumsalam, Pak Bos," jawab Rahma.

Dia terus melangkah dengan santai ke arah pintu.

"Ditanya mau ke mana kok gak jawab!" hardik pria itu dengan nada kesal.

"Pak Bos, kalau baru masuk rumah itu, ucapkan Assalamualaikum dulu," kata Rahma acuh tak acuh.

"Ya suka-suka saya, rumah juga rumah saya!" dengusnya kesal.

"Dibilangin baik-baik kok malah marah," ujar Rahma sambil berlalu.

"Hei, tadi saya tanya mau ke mana? Main pergi saja, lihat ini rumah masih berantakan, beresin dulu!" teriak lelaki itu memerintah.

"Sebentar saya ke luar dulu, mau jemput anak saya di sekolah. Nanti balik lagi ke sini. Oh ya Bos, itu saya sudah masak, Pak Bos makan dulu sepulang jemput Alif, saya lanjutin lagi kerjanya," ucap Rahma.

"Beresin dulu, risih aku. Setelah beres baru jemput anakmu!"  Pria itu menatap nanar ke setiap sudut rumah.

"Cuma sebentar, kok. Gak nyampai lima belas menit. Kalau Bos gak suka aku pergi, ya gampang tinggal pecat aja!" dengus Rahma sewot.

Rahma segera berjalan ke arah motornya yang diparkir di halaman, distarter dan tancap gas meninggalkan rumah tipe 90 itu.

Pria itu, Bastian Wibisono mendengus kesal. Tas kerjanya dilemparkan ke atas sofa, dengan kasar dilepaskan dasi yang melilit lehernya dan dibuka semua baju yang melekat di tubuhnya, gerah. Dia segera mengganti bajunya  dengan kaos oblong yang bahannya lebih adem.

Baru tiga hari perempuan itu bekerja di rumahnya jadi ART, rumah ini bukannya semakin rapih, malah setiap dia pulang kerja rumah selalu berantakan. Kalau ditegur ancamannya selalu saja minta dipecat.

Bastian merasa menyesal, kenapa kemarin membuat surat perjanjiannya tidak terlalu mengikat. Sejak insiden seminggu yang lalu saat itu dia tengah meninjau lokasi pembangunan mall, mobilnya diparkir di tepi jalan. Tiba-tiba dari arah belakang mendadak mobilnya ditabrak sebuah sepeda motor hingga mobil itu penyok, lampu belakang dan lampu sennya pecah. Pengendara sepeda motor  itu adalah Rahma, alasan wanita itu menabrak mobilnya karena sedang terburu-buru menjemput  putranya yang sakit di sekolahan. Dia berjanji mau membayar ganti rugi dengan meninggalkan nomor telepon dan KTP.

Selesai memperbaiki mobilnya di bengkel Bastian meminta kwitansi kosong kepada pemilik bengkel dan menyerahkan kuitansi pembayaran itu pada Rahma.

"Masyaallah … benar sebanyak ini?" Wanita itu memekik melihat nominal yang ada di kwitansi.

"Masak cuma penyot sedikit saja ngabisin dana 30 juta?" tanya Rahma tak percaya dengan yang dilihatnya

"Hei, dengar ya mobilku itu mobil mahal, biaya servisnya juga mahal, biar sedikit yang penyok, mobilku harus diketok, dicat ulang, mobil gak sama dengan rumah kalau bagian yang sedikit itu dicat seluruh tubuh mobil juga harus dicat." Bastian menahan emosi melihat tanggapan wanita itu

"Yah sudah, beri saya tempo sebulan ya, buat cari dananya." Rahma lemas tak bersemangat mendengar penuturan lelaki itu.

"Nggak bisa sebulan, saya kasih waktu sampai besok siang."  Bastian mengibaskan tangannya bersikap tidak peduli.

"Ya Allah ... masak besok? Mau cari uang di mana saya sebanyak itu kalau besok?" keluh Rahma.

Dia heran melihat tingkah pria di depannya, tidak menyangka pria itu tidak memiliki empati sama sekali.

"Ya itu bukan urusan saya, besok bayar kalau nggak saya laporin polisi."

"Kejam banget sih! Saya minta tempo sebulan, saya mau ngajukan kredit di bank dulu. Lagian, mobil anda itukan bagus, kenapa tidak dicover asuransi?" tanya Rahma mendelik sebal.

Bastian mengernyitkan dahi, sebenarnya memang biaya servis mobilnya dicover sama asuransi, tapi ya....

"Aku tidak punya asuransi, kalau gak kamu tabrak ya gak mungkin aku ngeluarin duit yang gak sedikit seperti ini. Saya tunggu besok ya?"

Bastian bangkit dari duduknya segera berlalu, namun Rahma menahannya, rasanya kok ya gak adil aja menurutnya. Kalau besok ya ... dia gak mungkin bisa mendapatkan uang itu.

"Tolonglah, Pak ... jangan besok, sebulan lagi ya?" Rahma memohon, wajahnya dibuat sememelas mungkin.

"Sebenarnya ada cara kamu tidak perlu membayar dengan uang, cukup bayar pakai tenaga kamu.” Bastian menyunggingkan senyum tipis penuh kemenangan.

"Caranya?" tanya Rahma cepat.

Wajahnya yang memelas berubah menjadi ceria dan berseri mendengar perkataan lelaki itu.

"Jadi pembantuku selama dua tahun."

*****

Bukan tanpa alasan Bastian menjebak Rahma untuk jadi pembantunya, dia sudah dua minggu mencari pembantu yang part time, namun tidak juga ada. Dia sudah memesan ke biro penyalur pembantu, ada pembantu yang bersedia bekerja di rumahnya. Namun dari luar daerah sehingga harus menginap, dia risih jika ada orang yang menginap di rumahnya apalagi perempuan.

Dua minggu di kota ini membuatnya tersiksa, penyakit pencernaannya sering kambuh karena seringnya makan di restoran, padahal dokter sudah menyuruhnya memakan masakan rumahan tanpa MSG dan bahan kimia lainnya. Namun siapa yang memasak? Dia bisa sih memasak masakan sederhana, tapi kesibukannya membuatnya tidak sempat berkutat di dapur. Ingin dia membawa serta Bik Inah pembantunya sejak dia remaja. Namun Bik Ina sudah mengajukan pensiun dan ingin tinggal di panti jompo, yah ... dia juga harus mengerti, Bik Ina sudah sepuh, usianya sudah 65 tahun.

Lima tahun lalu Bastian baik-baik saja, hidupnya bahagia, badannya sehat tanpa kekurangan apapun. Namun semenjak perusahaan yang diwarisi Ayahnya terkena pailit dan bangkrut, hidupnya mulai goyah apalagi semenjak wanita yang dicintai meninggalkannya dalam kondisi terpuruk, hidupnya berantakan berbagai penyakit hinggap di tubuhnya, yang paling akut penyakit pencernaannya, dokter bilang itu akibat stress dan depresi.

Yah ... sakit hati dan luka di jiwanya lebih dalam dibandingkan sekedar penyakit pencernaannya. Jika mengingat wanita itu perutnya mendadak mules, dia pun terkena diare. Ah, ternyata wanita itu hanya mencintai hartanya saja padahal apapun dilakukannya untuk wanita itu, mungkin perusahaannya bangkrut juga karena ulahnya yang menuruti gaya hidup hedon istrinya itu. Ah, sudahlah ... kini Bastian sudah bangkit. Dia mulai merintis lagi usaha konstruksinya dari nol, sekarang proyeknya membangun mall di kota ini.

****

Rahma memacu motornya dengan kecepatan tinggi, dia tidak mau Alif putranya menunggu terlalu lama. Sesampainya di Sekolah Islam Terpadu tempat anaknya belajar, situasi sudah agak sepi, tinggal beberapa orang tua yang menjemput anak mereka. Dilihatnya Alif sedang menunggunya di pos satpam. Melihat Bundanya datang, anak itu segera menyongsongnya dan duduk di boncengan motor.

"Maafin Bunda, ya. Alif lama nunggunya?" tanya Rahma.

"Iya, Bunda. Sekarang Bunda sering terlambat jemput Alif," kata bocah laki-laki yang baru berumur sembilan tahun itu.

"Iya, Bunda sekarang kerja sore di rumah orang,” kata Rahma menjelaskan.

"Memangnya gaji jadi guru kurang ya, Bunda? Kok Bunda kerja sore lagi? Nanti kecapekan."

Ah, anaknya ini selalu perhatian. Itu yang membuat Rahma selalu bersemangat mencari uang tanpa menghiraukan masa mudanya yang tersia-sia. Yah ... kalau dipikir dia memang capek tiga hari ini. Pagi-pagi setelah mengantar Alif ke sekolah dia harus mampir dulu ke rumah lelaki itu mengantar sarapan dan bekal makan siang bos barunya itu. Setelah itu dia pergi mengajar ke sekolah menengah kejuruan yang jaraknya 15 KM, pulang sekolah dia berbenah di rumah lelaki itu lagi, menjemput Alif sekolah dan mengurus rumahnya sendiri, sebuah rumah kredit BTN tipe 36 yang baru dicicilnya tiga kali.

"Ikut yuk, ke rumah majikan Bunda," ajak Rahma pada putranya itu.

Alif anak yang penurut, dia tidak pernah menolak permintaannya. Ah, kalau mengingat Alif dulu, Rahma tak kuasa menahan tangis, anak itu tidak dilahirkan dari rahimnya. Namun dengan adanya anak itu dia merasa memiliki keluarga, memiliki orang yang dia cintai. Alif alasannya hidup dan menghidupi kini.

Entah sampai kapan Rahma akan merahasiakan semua ini dari putranya itu, jika dia bukanlah wanita yang melahirkannya. Kejadiannya sudah bertahun-tahun yang lalu, namun seperti baru terjadi kemarin. Persahabatan yang dijalinnya dari rumah yang sama akan berakhir seperti ini.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
98%(44)
9
0%(0)
8
2%(1)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
9.9 / 10.0
45 ratings · 45 reviews
Write a review
default avatar
Abd Hamid Abd Halim
Bagus jalan ceritanya.
2024-06-04 23:30:45
1
user avatar
Agus Irawan
Novelnya sangat menarik. Hai kak Mampir ke Novelku juga yaa... judul" Kembang Desa Sang Miliarder" nama Pena" Agus Irawan.
2023-05-19 09:26:32
1
user avatar
Nabilah Azzahra
critanya bagus
2023-02-27 21:48:06
1
user avatar
Saya Diki
terima kasih author sudah membuat cerita uang apik ini, rekomendasi deh ini
2023-01-04 08:07:44
2
user avatar
Nainamira
terima kasih sudah suport novelku kakak pembaca yang Budiman ... baca juga ceritaku yang lain yang berjudul "DI BALIK RUPA BURUKKU" gak kalah seru loh kakak
2022-12-03 17:43:00
2
default avatar
Trial48801072
ending yang sangat luar biasa, menyentuh, nyambung dan penuh motivasi
2022-10-22 17:51:23
2
user avatar
Jundi Al Kahfi
the best lah ... part nya gak panjang, bahasanya enak gak kayak cerita lain kayak dubbing telenovela
2022-10-08 10:09:35
2
user avatar
Majid Syafieqa
pemulaan yg best, pertengahan bosan sikit.. ending jelas
2022-09-27 10:22:47
1
user avatar
Vie Le
ceritanya bagus patut masuk rak apa adanya seperti pergaulan sehari2. untuk penulis ...
2022-07-27 12:05:46
6
user avatar
Saraswati
sebagai pembaca saya rekomendasikan juga novel berjudul "semua karena suami kedua" ceritanya manis, menggemaskan, dan ada ngeselinnya juga ... cuma emamg partnya panjang banget siih
2022-07-13 23:27:34
2
user avatar
Saraswati
demi apa, ceritanya bagus banget, santun, no esek2 laah pokoknya, ga kaya cerita lain yg menjijaikan
2022-07-13 23:21:45
2
user avatar
Saraswati
baru baca sedikit, tp menurut saya menarik. apalagi bab nya ga begitu banyak. cepet selesai
2022-07-10 18:02:50
1
default avatar
zidanalkaffah
cerita yang sangat menarik. bagus banget
2022-06-28 21:32:23
1
default avatar
zidanalkaffah
cerita di gn yg kubaca sampai tamat, alur ceritanya bagus banget, penuh inspirasi, mengajarkan tentang cinta, kasih sayang, kesabaran, dan kesolehan
2022-06-28 21:30:52
1
user avatar
Soba Niati
recommended this story
2022-06-08 14:19:29
1
  • 1
  • 2
  • 3
114 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status