Share

2. Memalukan

Author: Rich Ghali
last update Last Updated: 2025-01-13 19:24:43

“Jack!” Grace memanggil dengan nada panik setibanya ia di bar. Ia benar-benar tidak bisa tenang setelah ia mendengar ucapan Claire yang mengatakan bahwa mereka akan menginap di hotel. Ia mendesak Shane untuk melacak keberadaan suaminya, dan di sinilah ia sekarang. Di bar kelas satu yang ada di tengah-tengah pusat kota LA.

Semua mata langsung tertuju pada Grace. Apalagi ia datang hanya mengenakan piyama tidur dengan sandal rumahan. Rambutnya berantakan dengan bando tidur yang melekat di kepalanya. Wajahnya polos tanpa makeup. Ia benar-benar terlihat kusut dan berantakan.

Hanya satu kata yang bisa Jackson simpulkan, memalukan.

Raut wajah khawatir masih terselip di wajah Grace ketika ia mendapati bahwa suaminya baik-baik saja. Pria itu bahkan terlihat normal, tidak mabuk sama sekali. Di meja bundar itu memang ada banyak gelas dan botol alcohol. Beberapa botol itu telah kosong, sementara botol yang lain masih terlihat penuh.

“Dia istrimu?” Seorang pria bertanya memastikan. Nada bicara dan senyumannya terlihat begitu merendahkan.

Jackson hanya bisa menunduk untuk menyembunyikan rasa malunya. Ia benar-benar tidak menduga jika Grace akan datang ke sana hanya untuk mempermalukan dirinya.

“Kukira istrimu jauh lebih cantik dari Claire sehingga kau lebih memilihnya. Ternyata dia tidak ada apa-apanya jika dibanding dengan Claire.”

“Kurasa matamu buta, Jack. Kau meninggalkan Claire hanya untuk menikah dengan wanita seperti itu?”

“Apa sekarang kau dilarang minum setelah menikah dengannya?”

“Penampilannya begitu berantakan, aku bahkan langsung muak setelah melihatnya.”

“Orang-orang akan berpikir bahwa kau suami kejam dan pelit hanya dengan melihat penampilan istrimu Jack.”

Komentar-komentar buruk tertuju pada Grace. Mereka memang mengucapkan itu pada Jackson, tapi jelas sekali bahwa mereka memang ingin menghina Grace secara langsung.

“Jangan berkata seperti itu. Kita tidak tahu apa yang membawanya ke mari dengan kondisi seperti itu.” Claire berusaha menengahi. Ia tersenyum sinis, tampak puas ketika Grace dipermalukan.

Grace terdiam. Ia meremas jari-jarinya karena ia merasa telah melakukan kesalahan. Benar kata mereka, tidak sepantasnya ia datang ke tempat ini dengan penampilan seperti itu. Ia telah mempermalukan suaminya tanpa ia sadari.

“Kau sangat baik, Claire. Kau bahkan masih membelanya setelah ia merusak hubunganmu dengan Jackson.” James memberikan pujian.

Jackson menghela napas dengan kasar, ia meletakkan gelasnya dengan agak kasar ke meja, lalu bangkit berdiri untuk menghampiri istrinya. Dengan sedikit kasar, Jackson menarik Grace untuk menjauh dari sana.

“Kau sengaja datang ke sini hanya untuk mempermalukanku?” Jackson bertanya dengan tajam. Belum hilang rasa kesalnya atas kehamilan Grace, kini ia kembali dibuat kesal karena telah dipermalukan.

“Aku tidak tahu jika kau sedang bersenang-senang dengan temanmu. Claire bilang kau sedang mabuk dan dia akan mengajakmu ke hotel untuk tidur bersama. Aku datang untuk menjemputmu karena kupikir kau benar-benar mabuk.” Grace berusaha menjelaskan.

“Jangan menyeret Claire ke dalam masalah ini. Dia sangat baik dan pengertian, percuma jika kau ingin menghasutku untuk membencinya.” Jackson berucap dengan tajam.

“Tapi dia benar-benar mengatakan itu.” Grace berusaha meyakinkan.

“Apa kau tidak bisa melakukan hal yang benar sekali saja? Berhentilah membuatku kesal!” Jackson meninggikan suaranya.

Grace terdiam.

“Aku belum selesai dengan urusan anak yang ada dalam kandunganmu. Besok kita harus ke dokter kandungan untuk menggugurkan janin itu.”

Grace terkejut mendengar ucapan suaminya. Atas dasar apa ia diminta untuk menggugurkan kandungannya? Meskipun Jackson tidak bisa menerimanya sebagai istri, anak itu tetaplah anak mereka. Setidaknya Jackson bisa menerima darah dagingnya sendiri.

“Aku tidak ingin aborsi.” Grace menegaskan.

“Aku tidak meminta persetujuanmu, janin itu harus tetap digugurkan. Aku tidak ingin kau mengambil keuntungan dari anak hasil perselingkuhanmu.”

“Harus berapa kali aku memberitahumu bahwa ini adalah anakmu!” Grace menegaskan. Ia tampak terbebani dengan tuduhan yang suaminya berikan.

Jackson tertawa tipis. “Kau pikir aku bodoh? Bagaimana mungkin kau bisa hamil anakku jika tidur denganmu saja aku tidak pernah?”

“Jangan bilang bahwa kau lupa jika kau masuk ke dalam kamarku tiga bulan yang lalu dan memaksaku untuk tidur denganmu.” Grace mengingatkan.

Wanita itu bisa mengingat dengan jelas ketika Jackson pulang dalam keadaan mabuk dan memaksa untuk masuk ke dalam kamarnya. Jackson bahkan memaksa agar Grace melayaninya, merenggut paksa kesucian yang selama ini ia jaga. Pria itu bahkan langsung meninggalkannya ketika ia merasa sudah puas bercinta. Ia keluar dari kamar Grace seakan Grace adalah wanita yang baru saja ia sewa.

“Berhenti mengarang cerita. Aku tidak pernah masuk ke dalam kamarmu, apalagi bercinta denganmu.” Jackson menolak untuk mengakui.

“Jack! Makanan yang kau pesan sudah datang!” Terdengar panggilan Claire dari dalam sana.

Jackson menghela napas dengan dalam. “Sekarang pulanglah, aku masih ada urusan.”

“Ayo pulang bersamaku, kau tidak bisa minum lebih banyak lagi.” Grace sedikit memaksa. Ia mencengkeram pergelangan tangan Jackson, memasang wajah memelas agar Jackson ingin pulang dengannya.

“Kau tidak ada hak untuk memberikanku perintah. Aku akan membuat perhitungan denganmu jika kau kembali mengacau. Aku tidak main-main dengan ucapanku. Besok kita ke dokter kandungan untuk aborsi atau kau bercerai denganku. Kau hanya punya dua pilihan dan kau hanya bisa memilih salah satu.” Jackson berucap dengan tegas, ia empaskan cengkeram Grace di lengannya, lalu beranjak pergi begitu saja.

Grace menatap punggung suaminya dengan perasaan yang tidak bisa digambarkan. Hatinya benar-benar hancur sekarang. Ia tidak menyangka jika Jackson lebih memilih Claire dibanding dirinya. Ditambah lagi dengan perintah aborsi yang Jackson ucapkan. Ia benar-benar tidak percaya bahwa akhirnya ia berada dalam posisi seperti ini.

“Kau lihat, Jackson lebih mencintaiku dibanding kamu. Ketika kau meneleponnya, dia sedang pergi ke toilet. Aku sengaja mengangkat teleponnya ketika aku melihat panggilan itu berasal darimu. Aku hanya ingin memberitahu dan membuktikan padamu bahwa bagi Jackson yang paling penting adalah aku. Selama ini dia tidak pernah bisa melupakanku. Baginya kau hanyalah sampah, beban, dan orang yang menjadi penghambat kebahagiaannya. Di mata Jackson bahkan kau lebih murah dari seorang pelacur. Aku memberitahumu agar kau tidak menyiksa dirimu dalam pernikahan ini. Bercerai saja darinya dan pergi sejauh mungkin.” Claire berucap dengan nada yang terdengar begitu angkuh.

“Mengapa kau membohongiku dengan mengatakan bahwa kau akan tidur di hotel dengannya?”

“Aku tidak membohongimu. Siapa yang tahu bahwa Jackson akan mengajakku untuk tidur dengannya.” Claire menjawab dengan angkuh. “Ah ya, satu lagi. Aku tahu bahwa kau hamil anak Jackson. Aku yang memberitahunya bahwa kau selingkuh dengan Shane, aku juga yang memberikan foto-foto itu padanya. Jadi, jika kau ingin hidup dengan tenang maka mundurlah dari hidup Jackson. Kau tidak akan menduga apa yang bisa aku lakukan untuk membuatnya semakin membencimu.” Wanita itu memberikan ancaman, lalu beranjak pergi meninggalkan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Penyesalan Suami Miliarder    137

    Grace menatap pantulan tubuhnya yang ada di cermin. Dari ujung rambut hingga ujung kaki, ia terlihat sangat cantik. Hari ini adalah hari pernikahannya dengan Shane. Ia tidak bisa menutupi fakta bahwa ia sangat gugup. Ini bukan pernikahan pertama baginya, tapi rasa gugupnya tetap saja terasa sangat kuat. jantungnya berdetak dengan sangat cepat, dadanya berdebar tidak karuan. Pipinya bersemu merah ketika ia membayangkan bahwa ia akan melakukan malam pertama dengan Shane. Meskipun tampaknya mereka tidak bisa melakukan aktivitas fisik yang berat, sebab kondisi Shane yang masih dalam masa pemulihan.“Kau sudah siap?” Robin bertanya dari arah belakangnya.Grace menghela napas dengan dalam. Ia berusaha untuk menetralisir perasaan. Setelahnya ia berbalik dan mengangguk menjawab pertanyaan Robin. Robin yang menjadi wali nikahnya, lelaki itu yang menggandengnya menuju altar pernikahan. Di sana, Shane dan pendeta telah menunggu.Shane tersenyum dengan lebar ketika ia melihat Grace melangkah deng

  • Penyesalan Suami Miliarder    136

    Shane akhirnya berhasil melewati masa-masa kritisnya dan berhasil bangun dari komanya. Ketika ia bangun, ia mendapati Grace tengah terlelap dalam posisi memeluknya. Wanita itu terbaring di atas ranjang yang sama dengannya. Mereka berbagi ranjang sekecil itu.Shane menatap sekitar. Robin tengah terlelap di kursi samping ranjang dengan posisi duduk dan wajah yang menghadap langit-langit kamar. Sementara Lindsay tengah terbaring di sofa panjang yang ada di sudut ruangan.Shane tersenyum lebar. Ia senang, sebab ia bisa melihat orang-ornag yang ia sayangi ketika ia terbangun dari koma. Ia pikir ia tidak akan pernah lagi menatap wajah mereka.Shane mengusap rambut Grace dengan penuh kelembutan. Ia merasa sakit di dada dirinya, sebab ia menusuk dadanya dengan cukup dalam dan mengenai jantungnya. Untungnya ia berhasil selamat.Grace terbangun ketika ia merasakan sentuhan di kepalanya. Ketika ia mendapati Shane telah siuman, ia langsung menangis dan memeluk lelaki itu dengan lebih erat lagi.“

  • Penyesalan Suami Miliarder    135

    Lindsay terdiam cukup lama. Ia menatap Grace dengan sorot tidak percaya. Bagaimana mungkin kini Shane tengah kritis di rumah sakit? Sementara beberapa jam yang lalu mereka masih berdebat.“Apa kau serius?” Robin bertanya dengan jantung yang berdetak cepat. Dadanya berdebar tidak karuan. Shane adalah putra semata wayang yang telah mereka sayangi dengan sepenuh hati. Tidak smeudha itu melihat Shane jatuh sakit hingga kritis.“Aku baru saja menerima panggilan dari rumah sakit.” Grace tampak tidak yakin.“Aakhir-akhir ini ada banyak penipuan, kau jangan sampai tertipu.” Robin mengingatkan.Kini ponsel Grace kembali berdering. Kali ini Adam yang menghubungi. Grace langsung meneirma panggilan karena berpikir bahwa Adam ingin membahas pekerjaan.“Grace, apa pihak rumah sakit sudah menghubungimu? Shane sedang kritis di rumah sakit, cepatlah datang ke sini. Jangan sampai kau menyesal.” Adam berucap dengan suara yang terdengar ngos-ngosan.“Apa sebenarnya yang terjadi?” Grace berusaha untuk mey

  • Penyesalan Suami Miliarder    134

    Shane menghela napas dengan kasar. Ia mendongak, menatap Grace yang kini tengah menatapnya. Kini ia mengerti tentang apa yang terjadi akhir-akhir ini. Ia telah memasukkan ular ke dalam rumahnya sendiri. Ia telah membawa gunting untuk memutus tali yang mengikat dirinya dengan Grace.“Grace, maafkan aku. Aku tidak tahu jika Sonya telah mengatakan hal-hal buruk tentangmu. Jangan dengarkan apa pun yang ia katakan. Semua kalimat yang ia ucapkan tidak ada yang benar. Kau wanita yang sempurna. Aku yang tidak pantas untukmu. Kepercayaan dirimu pasti telah goyah setelah menerima puluhan pesan buruk dari Sonya. Maafkan aku karena aku terlalu bodoh hingga tertipu oleh sandiwaranya. Kukira dia gadis polos yang baik hati, ternyata dia srigala berbulu domba. Aku tidak memiliki perasaan sedikit pun untuknya. Satu-satunya wanita yang ada di dalam hatiku hanyalah kamu.” Shane berusaha meyakinkan.Grace tetap diam. Ia menggigit bibir bawahnya, lalu mengalihkan pandangan.“Grace. Kumohon berikan aku kes

  • Penyesalan Suami Miliarder    133

    “Grace, aku mohon. Berikan aku waktu untuk menjelaskan. Kau benar-benar telah salah paham. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Jika kau meninggalkanku, aku bisa mati karena patah hati.” Shane berucap dengan air mata yang jatuh dari pelupuk matanya. Ia tidak pernah menangis karena wanita, tapi kali ini berbeda. Ia benar-benar telah cinta mati kepada Grace. Sungguh ia tidak bisa hidup tanpa wanita itu di sisinya.Grace hanya diam. Ia tidak tahu harus memberikan reaksi seperti apa. Maish ada sedikit keraguan yang tertanam di dadanya. Ia tidak bisa percaya pada Shane setelah ia melihat lelaki itu memberikan perhatian penuh kepada Sonya. Namun, ketika lelaki itu menangis untuknya, ia merasa goyah.“Aku membelikan ini sebagai kejutan untukmu. Aku mengajak Sonya untuk makan siang bersama karena aku ingin bertanya padanya apakah cincin ini cocok untukmu. Kita akan menikah dan aku menjadi sangat gugup. Aku takut melakukan kesalahan sekecil apa pun. Aku mengajaknya menemaniku untuk mengurus pernikaha

  • Penyesalan Suami Miliarder    132

    “Tuan, kami sudah menemukan lokasi Nyonya Grace.” Pria dengan setelan serba hitam itu memberikan lokasi keberadaan Grace saat ini. Shane tampak senang dan penuh antuasias. Ia langsung bergegas menuju lokasi yang diberikan oleh anak buahnya.Dengan kecepatan penuh, Shane menancap gas menuju gedung tempat Adam bekerja. Ia langsung turun dari mobil dan berlari menuju gedung setelah ia tiba di sana. Langkahnya begitu pasti, napasnya terdengar begitu memburu, raut wajahnya menggambarkan rasa khawatir yang begitu besar.Shane tahu lokasi ruang kerja milik Adam, jadi ia langsung memasuki ruangan itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Ia membuka pintu dengan sedikit bantingan, membuat Adam dan Grace sedikit terkejut.Grace menatap dengan penuh tanda tanya ketika ia mendapati Shane berdiri di ambang pintu. Keningnya berkerut melihat Shane yang begitu ngos-ngosan.“Ada yang bisa saya bantu, Shane?” Adam menatap dengan alis kanan yang terangkat.Shane tidak menjawab. Ia melangkah mendekat, me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status