Share

5. Hampir Keguguran

Penulis: Rich Ghali
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-13 19:27:49

“Kandunganmu sedikit bermasalah, sepertinya kau memang meminum obat penggugur kandungan.” Dokter kandungan itu berucap setelah ia memeriksa kondisi Graze. Graze langsung bergegas menuju rumah sakit agar ditangani langsung oleh dokter kandungan. Ia tidak menyangka bahwa ucapan dokter keluarganya memang benar adanya, ia telah meminum obat penggugur.

“Tapi bagaimana mungkin bisa? Aku tidak minum obat itu sama sekali, aku sangat menyayangi anak yang ada di dalam rahimku.” Grace masih menolak percaya.

“Apa saja yang kau makan dan minum hari ini?” Dokter itu memastikan.

Grace kembali mengulang kalimat yang tadi telah ia ucapkan pada dokter yang memeriksanya lebih dulu.

“Aku baru ingat jika jus yang aku minum sore ini rasanya sedikit aneh.” Grace akhirnya bisa mengingat setelah perasaannya sedikit lebih tenang karena telah ditangani oleh ahli.

“Dari mana kau mendapatkan jus itu?”

“Pembantuku yang membuatkannya. Biasanya dia melakukan semua hal dengan baik, dia sangat patuh dan penurut. Aku tidak bisa mencurigainya sama sekali. Aku yakin dia tidak akan pernah berniat untuk melukaiku.” Grace berusaha meyakinkan dirinya. Pembantu itu selama ini tidak pernah melakukan kesalahan, jadi ia tidak bisa mencurigai orang secara sembarangan.

“Panggil dia ke mari.” Dokter itu berucap dengan tegas.

Grace memanggil pembantunya yang menunggu di luar ruangan. Wanita itu langsung masuk ketika mendengar namanya dipanggil. Satu-satunya orang yang menemani Graze ke rumah sakit hanyalah pembantunya itu.

Dokter langsung menginterogasi. Wanita paruh baya itu menjawab dengan sedikit gugup, tapi terlihat dengan jelas bahwa ia menjawab dengan jujur. Tidak ada yang mencurigakan dari semua hal yang ia lakukan. Sekarang sudah jelas bahwa bukan dia pelakunya.

“Apa Claire ada di dapur ketika kau membuatkanku jus?” Graze bertanya memastikan. Sebab, siapa lagi orang yang bisa ia curigai selain wanita itu? Selain Claire, hanya Jackson yang menginginkan dirinya untuk aborsi. Sementara ketika jus itu dibuat, Jackson belum pulang dari bekerja.

“Iya, Nyonya. Ketika aku hendak mengantarkan jus padamu, dia memintaku untuk mengambilkan sepatu di kamarnya. Aku sudah menolak, tapi dia mengancam akan memecatku. Maafkan aku karena aku sudah lalai dalam bekerja.” Pembantu itu berucap dengan rasa bersalah yang besar.

Grace menghela napas dengan dalam. Ia tidak menyangka jika Claire akan bertindak hingga sejauh itu. Ia tahu bahwa Claire bukan wanita baik-baik, tapi ia tidak pernah menduga bahwa Claire merencanakan aborsi pada kandungannya tanpa ia setujui.

Grace mengepalkan tangannya dengan kuat, rahangnya tampak mengeras karena rasa kesal yang memuncak.

“Kusarankan agar kau tetap dirawat di sini malam ini, kau bisa pulang besok pagi. Aku akan memberikan obat dan vitamin untuk menyuburkan kandunganmu.” Dokter itu berpesan sebelum akhirnya keluar dari ruangan itu.

***

Grace membuka pintu dengan sedikit bantingan. Tubuhnya sudah mulai pulih pagi ini, tenaganya juga sudah mulai membaik. Ia sudah bersabar semalaman, menunggu hingga pagi agar ia bisa bertemu dengan Claire. Ia ingin membuat perhitungan karena Claire membuatnya hampir kehilangan calon bayinya.

“Claire, di mana kau sialan?!” Grace berucap dengan setengah berteriak.

Claire muncul dengan gurat senyum di wajahnya. Ia pikir rencananya telah berhasil.

“Jadi, kau sudah tahu?” Claire bertanya dengan tenang. Ia melipat tangan di dada, menatap Grace dengan sorot merendahkan.

“Mengapa kau melakukan ini padaku? Anak ini tidak bersalah, tidak seharusnya kau mencampurkan jus milikku dengan obat penggugur kandungan! Kau tahu betapa berharganya calon bayiku bagiku. Kau benar-benar tidak punya hati.” Grace berucap dengan penuh emosi.

“Aku sengaja melakukannya karena kau keras kepala. Andai kau langsung setuju untuk bercerai tanpa menunggu anak itu lahir, aku tidak perlu melakukan ini. Kau yang memaksaku untuk berbuat nekat. Bagaimana rasanya kehilangan orang yang dicintai? Aku tahu kau sangat menyayangi calon bayimu, jadi aku sengaja menargetkannya untuk memaksamu lekas mundur.” Claire berucap dengan senyum sinis di bibirnya.

“Sialan! Untungnya bayiku bisa bertahan!” Grace menjambak rambut Claire dengan kasar. Ia tidak bisa bersabar karena sudah ada nyawa yang terancam.

“Bajingan! Berani sekali kau menjambakku!” Claire membalas jambakan yang Grace berikan.

“Aku tidak akan pernah membiarkanmu melukai calon bayiku!” Grace semakin menjambak dengan kuat.

Mendengar keributan itu, Jackson menuruni anak-anak tangga dengan pakaian rapi, ia akan berangkat kerja pagi ini.

Melihat Jackson di kejauhan, Claire melepas jambakannya di rambut Grace. Ia menampar pipinya sendiri, lalu menjatuhkan tubuhnya ke lantai.

“Sakit, Grace! Tolong jangan pukul aku lagi, aku tidak akan memberitahu Jackson bahwa kau baru pulang karena tadi malam kau tidur dengan Shane.” Claire mengaduh kesakitan, memohon pada Grace agar diberi ampun.

Grace hanya bisa terdiam, bingung dengan reaksi Claire yang begitu berlebihan.

“Grace! Apa yang sedang kau lakukan?!” Nada tinggi suara Jackson terdengar menggema di seluruh ruangan. Pria itu berlari mendekat, lalu membantu Claire untuk bangkit berdiri.

Grace menghela napas dengan kasar, kini ia tahu mengapa Claire tiba-tiba bersandiwara. Ternyata ada Jackson di sana. Ia pikir suaminya telah berangkat kerja pagi ini.

“Aku tidak pernah tahu bahwa kau ternyata sekasar ini. Claire sudah memohon ampun padamu, tapi kau terus menghajarnya. Hanya karena kau tidak ingin ketahuan selingkuh, kau bertindak hingga sejauh itu” Jackson langsung menyalahkan tanpa tahu duduk perkara.

“Jangan salahkan Grace, Jack. Aku seharusnya tidak ikut campur tentang perselingkuhannya dengan Shane. Aku hanya kasihan padamu, jadi aku mengingatkannya agar dia berhenti selingkuh. Kupikir dia akan mendengarkanku, tapi ternyata dia malah marah dan menghajarku.” Claire berucap dengan penuh kelembutan, matanya berkaca-kaca menatap Jackson.

“Mengapa kau begitu tidak punya hati? Andai kau memiliki sedikit saja kebaikan yang Claire miliki, aku tidak akan sejijik ini padamu.” Jackson berucap dengan tajam.

Grace hanya diam. Ia tahu penjelasan apa pun yang ia berikan tidak akan pernah didengarkan. Jadi, ia lebih memilih untuk menghemat tenaga dengan tidak membela dirinya.

“Tuan, Nyonya Grace berada di rumah sakit tadi malam. Dia tidak tidur dengan Tuan Shane.” Pembantu rumah itu melakukan pembelaan pada Grace. Sebab, ia tidak tega jika majikannya diperlakukan dengan tidak adil, sementara ia tahu apa yang telah terjadi.

“Aku tahu kau pembantu Grace, tapi tidak seharusnya kau membela Grace meskipun dia salah. Aku tidak tahu berapa banyak uang yang Grace berikan padamu sehingga selama ini kau tidak pernah memberitahu Jackson tentang perselingkuhannya dengan Shane.” Claire memasang wajah memelas.

“Kau jangan ikut campur, ini bukan urusanmu.” Jackson menatap pembantu itu dengan tajam.

“Tapi, Tuan—”

“Kau dengar apa yang dia katakan? Ini bukan urusanmu, jadi lakukan apa yang meniadi urusanmu.” Grace ikut berucap dengan tajam. Ia tidak butuh pembelaan, sebab kebenaran akan terungkap cepat atau lambat.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Penyesalan Suami Miliarder    115

    “Aku sudah memaafkan, jadi tolong sekarang pergi dari sini. Jika kalian benar-benar merasa bersalah, tolong jangan muncul lagi di hadapanku.” Grace berucap dengan tegas. Ia merasa kesal pada Robin, tapi tidak bisa menyalahkan lelaki itu. “Apa aku boleh menggendongnya sebentar?” Jackson menatap bayi mungil itu. Grace langsung mengeratkan pelukannya di tubuh Kairos Palsu. Ia telah kehilangan bayinya dan mendapatkan bayi pengganti. Ia tidak ingin kehilangan bayi penggantinya juga. “Shane.” Grace menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Shane. Shane memeluk tubuh Grace dengan erat. Ia usap puncak kepalanya dengan penuh kelembutan. “Tolong usir mereka.” Grace berucap tanpa suara. Shane menatap anak buahnya. Dua pria bertubuh tegap itu seolah mengerti dan langsung menghampiri.“Silakan pergi dari sini sebelum aku meminta anak buahku untuk mengsusir paksa kalian.” Shane berucap dengan penuh penekanan. Julian menghela napas dengan kasar. Ia merogoh saku, lalu mengeluarkan s

  • Penyesalan Suami Miliarder    114

    “Sidang pertama selesai. Kita lanjut sidang kedua minggu depan. Silakan kumpulkan bukti sebanyak mungkin dan bawa saksi masing-masing.” Hakim berucap seraya membereskan berkas yang ada di hadapannya. Setelahnya ia beranjak keluar dari ruangan bersama beberapa rekan kerjanya. Shane menghela napas dengan kasar. Tampak ia kecewa dengan hasil sidang hari ini. Ia telah mengumpulkan bukti sebanyak mungkin. Ia juga telah menyewa pengacara paling terkenal di negaranya. Mengapa kasus itu tidak bisa terselesaikan dengan satu kali sidang? “Ini kasus belasan tahun lalu dan bukti yang kita kumpulkan kurang kuat untuk memenjarakan Jackson.” Pengacara berusaha untuk memberi penjelasan sebelum Shane bertanya. “Bagaimana kita bisa mengumpulkan bukti, sementara buktinya saja sudah dihilangkan oleh pihak mereka sejak dulu?” Robin berusaha menahan kesal. Ia bukan kesal pada pengacaranya, tapi pada Jackson yang tidak kunjung dipenjara. Jackson melangkah menghampiri Shane. Sorot wajahnya tampak pen

  • Penyesalan Suami Miliarder    113

    “Apa yang ingin kau bicarakan?” Lindsay menatap Helena dengan sorot yang begitu dalam. Helena menoleh menatap Shane dan Robin yang menjauh dari pandangannya. Setelah mereka benar-benar menghilang, Helena menarik Lindsay untuk menyudut. Ia benar-benar ingin pembicaraan mereka menjadi sangat pribadi. “Kudengar Shane ingin menikah dengan Grace, apa itu benar?” Helena bertanya memastikan. “Benar.” Lindsay menjawab dengan santai. Yang mengetahui berita tentang pernikahan itu baru keluarga Brown saja. Jika orang luar mengetahuinya, itu artinya salah satu dari keluarga Brown yang memberitahunya tentang rencana pernikahan itu. “Apa kau yakin? Grace itu janda dengan satu anak laki-laki. Dia juga yatim piatu yang tidak punya keluarga sama sekali. Sementara Shane memiliki segalanya. Dia sangat tampan dan masih lajang. Bukankah seharusnya kau mencarikan calon istri yang lebih baik untuknya?” Helena mulai menghasut. Kelemahan seorang ibu adalah anaknya. Setiap ibu menginginkan semua yan

  • Penyesalan Suami Miliarder    112

    “Menikah? Tidak mungkin! Jelas-jelas Grace sangat mencintaiku. Dia rela melakukan apa saja demi diriku. Bagaimana mungkin dia akan menikah dengan pria lain?” Jackson sangat terpukul dengan kabar yang ia dengar. Wajahnya memucat, tubuhnya melemah. Selama bertahun-tahun ini Grace yang terus mengejarnya. Semua orang tahu sebesar apa cinta Grace untuk dirinya. Bagaimana mungkin Grace akan menikah lagi, sementara mereka baru saja resmi bercerai?Apa kebencian Grace memang sebesar itu kepadanya, sehingga membuat ia bisa melupakan cintanya dengan begitu mudahnya?“Ini pasti bohong. Grace pasti hanya ingin membuatku cemburu.” Jackson terus bersikap naif. Ia denial, menolak percaya dengan apa yang baru saja Shane katakan. Helena terdiam, ia tidak bisa berkata-kata karena ia juga sama syoknya. Bukankah Shane dan Grace adalah saudara angkat? Apakah Keluarga Brown akan setuju jika mereka menikah? Apalagi ia seorang janda dengan satu anak. Shane begitu tampan, kaya, dan berkuasa. Mereka bera

  • Penyesalan Suami Miliarder    111

    Shane mengeratkan pelukannya di pinggang Grace ketika ia melihat perubahan ekspresi di wajah cantiknya. Setelah sekian lama, ini pertamakalinya mereka mendatangi laut di mana Kairos menghilang. Laut luas itu kini telah menjadi rumah baru bagi baginya yang lucu. Shane bisa merasakan apa yang Grace rasakan Meskipun Grace tidak menjelaskan. Sorot matanya telah menjelaskan berapa banyak rasa sakit dan juga kesedihan yang telah ia pendam. “Kita bisa ke sini setiap akhir pekan.” Shane berucap dengan lembut. Grace menghela napas dengan kasar. Butuh waktu tiga jam perjalanan dari rumah hingga mereka tiba di tempat itu. Ia ingin mengunjungi tempat itu setiap harinya demi membayar rasa rindu. Namun, semakin sering ia ke sana, akan semakin membutuhkan banyak waktu untuk merelakan kematian Kairos. Grace tersenyum dengan tipis, ia menoleh menatap Shane. Shane membalas tatapan itu dengan penuh kasih. “Aku tidak ingin kembali ke sini.” Grace berucap dengan suara serak dan bergetar. Matanya

  • Penyesalan Suami Miliarder    110

    Jackson menatap hamparan laut yang ada di hadapannya. Sorot matanya tampak kosong, seakan tidak ada semangat hidup sama sekali. Wajahnya tanpa ekspresi. Helaan napasnya terdengar sangat berat. Hanya ada lautan biru yang tampak sejauh mata memandang. “Kau yang sabar, ini cukup mengejutkan bagi Grace. Dia hanya sedang marah padamu, jika marahnya sudah reda, dia akan memaafkan dan kembali menerimamu seperti dulu.” Helena berusaha untuk menghibur putranya. Selama seminggu ini, Jackson hanya termenung dan tidak semangat untuk melakukan aktivitas apa pun. Ia bahkan mogok kerja, tidak ingin berangkat ke kantor sama sekali. Hal yang ia lakukan hanyalah menyalahkan dirinya atas kematian Kairos dan menyesali semua kesalahan yang telah ia lakukan untuk Grace. Berulangkali ia mendatangi kediaman Shane, tapi ia langsung diusir oleh bodyguard. Ia bahkan tidak pernah diizinkan meski hanya melihat Grace dari kejauhan. Jackson tidak menanggapi ucapan ibunya. Tangannya berusaha untuk menggapai-ga

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status