Beranda / Romansa / Perangkap Cinta TUAN CEO / RA 52. Taman Bermain

Share

RA 52. Taman Bermain

Penulis: Ziya_Khan21
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-04 19:52:24

Pagi menyapa dengan kelembutan yang luar biasa. Cahaya matahari yang hangat menyusup masuk melalui tirai jendela, menari di antara garis-garis lembut pada wajah Rafael dan Aurora yang masih terlelap. Suara debur ombak terdengar pelan dari kejauhan, seolah ikut menyanyikan lagu cinta untuk dua insan yang baru saja merasakan kehangatan cinta yang sesungguhnya.

Aurora terbangun lebih dulu. Matanya membuka perlahan, masih setengah mengantuk, namun senyum kecil langsung mengembang saat pandangannya jatuh pada wajah Rafael yang tertidur tenang di sampingnya. Lengan Rafael masih melingkar di pinggangnya, dan nafas pria itu terdengar lembut dan dalam. Aurora mengusap lembut rambut Rafael, membiarkan jemarinya bermain di dahi dan pipinya.

Rafael mengerjap perlahan, matanya membuka dan langsung bertemu tatapan lembut Aurora. “Selamat pagi,” gumamnya serak, suaranya masih berat karena baru bangun.

Aurora tersenyum manis. “Selamat pagi.”

Rafael mempererat pelukannya, menarik Aurora lebih dekat ke
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (12)
goodnovel comment avatar
bian cilla
Rafael ud bucin abis sama rara....bahagia itu pokoknya bersama orang yg dicintai mau dimanapun tempatnya gak ada pengaruhnya
goodnovel comment avatar
Bunda Wina
senang nya lihat mereka berdua kalau lgi mesrah2 an duh jadi pengen kayak Rafael dan Aurora PNGN di manjain am pasangn kita GK sih kalian baca pasti dong ya author nya juga pasti pengen juga padhl author nya yg nulis ceritanya
goodnovel comment avatar
Elly Julita
Rafael beber2 meratukan kamu ra, apapun yg bikin kamu bahagia akan dia usahakan,, ehh ngapain ke taman bermain, mau ayunan kahh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 135. Edgar Ditemukan

    Langkah Aurora terhenti lagi ketika suara itu memanggilnya.“Aurora!”Aurora menoleh dengan helaan napas pelan. Marissa, istri baru ayahnya berdiri sambil menggendong Renaldo yang masih memeluk erat lehernya, mata wanita itu tampak cemas.“Kami akan pergi,” ujar Marissa dengan suara yang sedikit lebih keras, seolah khawatir Aurora akan terus berjalan dan mengabaikannya.Aurora mengernyit. “Apa maksudmu?”Marissa menarik napas dalam, lalu menjawab, “Dua minggu lagi… kami akan naik kapal laut. Kami tidak bisa tinggal lebih lama di sini. Polisi mungkin akan menemukan kami kalau terlalu lama menetap.”Aurora mengangkat alis. “Dan kenapa kau memberitahuku?”Pertanyaannya terdengar dingin dan tajam. Ia tidak berusaha menyembunyikan luka atau kejengkelan dalam nadanya.Marissa berkata, “Aku… aku tidak tahu. Tapi mungkin ini kesempatan terakhir. Mungkin kau mau datang. Untuk melihat ayahmu. Untuk—”“Untuk apa?” potong Aurora cepat. “Untuk menjelaskan kenapa Ayah lebih memilih kalian? Untuk me

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 134. Bicara pada Marissa

    Mata Aurora membelalak, wajahnya pucat. Ia mengenali wajah mungil itu. Rambut keritingnya, matanya yang besar… terlalu mirip dengan seseorang yang ia kenal. Itu… anak ayahnya. Aurora mengerjap, seolah menolak percaya. Anak itu adalah putra dari ayahnya bersama istri barunya perempuan yang menggantikan ibunya, yang hadir setelah semua kehancuran yang menimpa keluarganya. Dunia seperti runtuh sesaat di kepalanya. “Kenapa, Aurora?” tanya Rafael heran melihat wajahnya yang mendadak panik. Aurora berusaha menenangkan diri, lalu cepat-cepat mendekat dan meraih anak itu dari pelukan Rafael. “Biar aku yang gendong. Kamu duduk saja di sana, istirahatkan kakimu.” Rafael masih terlihat bingung, tapi menuruti. Ia menyerahkan bocah itu kepada Aurora lalu berjalan perlahan kembali ke bangku taman, masih memandangi mereka dengan alis terangkat. Begitu Rafael menjauh, Aurora mendekap bocah laki-laki itu erat-erat. “Kamu kenapa bisa di sini, hm?” bisiknya lembut meski dalam hati ia kalut.

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 133. Bertemu lagi

    Aurora tersipu. “Nggak… cuma bilang fakta.”Rafael terkekeh. “Kalau kamu mau, aku bisa pindahkan dia dan angkat kamu jadi sekretarisku.”“Enggak usah. Bisa-bisa semua klien kamu kabur karena aku ngomel terus.”Rafael tertawa lebih keras kali ini. “Mungkin benar juga.”Mereka pun duduk berdua di restoran itu, menikmati ketenangan setelah pertemuan bisnis yang melelahkan. Aurora tahu dunia Rafael penuh tekanan, tapi di antara momen seperti ini, ia merasa perlahan mulai memahami sisi lain dari pria yang perlahan mengisi hatinya itu.Setelah menyelesaikan makanan ringan mereka di restoran Jepang itu, Rafael menyandarkan punggungnya dengan ekspresi lega. "Rasanya aku belum benar-benar makan. Mau cari tempat lain buat makan malam yang lebih serius?"Aurora tersenyum kecil. “Kupikir kamu sudah kenyang setelah makan takoyaki terakhirku.”“Justru itu. Cuma satu, dan itu pun karena dikasih dengan tatapan mengancam.” Rafael menyeringai jahil. “Kamu ada ide mau makan di mana?”Aurora memandangi j

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 132. Pergi ke Kantor

    Aurora menatapnya sejenak, heran tapi juga sedikit tersentuh. “Aku ikut? Tapi aku bukan bagian dari urusan kerjaanmu.” “Justru karena itu,” Rafael tersenyum. “Biar aku punya alasan buat cepat selesaiin meeting-nya. Dan aku tenang karena kamu ada di dekatku.” Aurora melempar bantal kursi ke arahnya. “Dasar!” Rafael hanya tertawa, lalu menoleh ke arah jam dinding. “Kita masih punya waktu satu jam sebelum berangkat. Aku mandi dulu, lalu kamu bantu pilihkan baju, ya?” Aurora berdiri, mengangguk mantap. “Siap. Tapi jangan jatuh di kamar mandi.” “Kalau jatuh, setidaknya ada alasan bagus buat kamu mandiin aku,” kata Rafael santai sambil berjalan pelan ke arah kamarnya. “RAFAEL!” Aurora memekik. *** Suara pintu mobil tertutup disusul deru mesin yang mati. Rafael melangkah turun dari kursi belakang dibantu sopirnya, sedangkan Aurora keluar dari sisi lainnya, mengedarkan pandangan ke arah bangunan restoran yang bergaya Jepang itu. Restoran itu tampak tenang dari luar, dikeliling

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 131. Tugas Menanti

    Dalam sekejap, Rafael menarik tubuh Aurora ke dalam dekapannya. Aurora terkejut, nyaris terjatuh ke ranjang kalau saja tidak sempat menumpukan tangan pada dada Rafael yang hangat. Pelukan itu erat dan nyaman, membuat Aurora sejenak kehilangan niatnya untuk memarahinya. “Tidur lagi sebentar,” kata Rafael lirih, dengan suara serak khas bangun tidur yang memabukkan. Aurora memukul dadanya pelan. “Rafael! Jangan manja. Sudah jam sembilan, aku udah siapin sarapan, perutku lapar.” Rafael hanya menggumam pelan, masih menolak melepaskannya. “Sepuluh menit lagi.” Aurora menarik napas panjang, mencoba melepaskan diri, tapi Rafael kembali mengencangkan pelukannya. “Rafael, serius. Kalau kamu nggak bangun sekarang, aku makan semuanya sendiri.” Mendengar ancaman itu, Rafael akhirnya membuka matanya dengan malas. Ia menatap Aurora yang berada dalam pelukannya, lalu tersenyum lebar, seperti anak kecil yang tertangkap basah sedang pura-pura tidur. “Kamu kejam sekali.” “Kejam karena kelapar

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 130. Hari Baru

    Aurora mengangguk pelan. “Aku tahu.”"Aku sendirian di pantai tadi," ucap Aurora akhirnya, suaranya pelan tapi tegas. "Sampai Kevin datang. Kami hanya mengobrol sebentar. Lalu kau meneleponku."Rafael memandang Aurora dalam-dalam, lalu tersenyum kecil. Meski senyumnya lelah, ada ketulusan yang memancar dari sana. Ia berusaha berdiri, dan meski kakinya masih sakit, ia memaksa tubuhnya bergerak, pincang tapi mantap. Dalam beberapa langkah tertatih, Rafael akhirnya sampai di depan Aurora dan memeluknya erat."Aku tahu," bisiknya. "Aku tahu kamu nggak akan melakukan sesuatu yang menyakitiku. Dan... maaf karena sudah membiarkan Valery masuk. Aku ceroboh. Aku terlalu percaya pintu yang tidak tertutup rapat."Aurora menggeleng dalam pelukannya. "Aku yang harusnya minta maaf. Aku nggak seharusnya meninggalkan kamar terlalu lama. Meninggalkanmu sendirian seperti itu.”Rafael melepas pelukan itu sedikit untuk bisa menatap wajahnya. "Aurora, kamu bukan penjaga orang sakit. Kamu pasti bosan, kan?

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status