Share

Chapter 27

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-06-03 08:35:16

Arsen menyebalkan.

Arsen membuatnya malu.

Arsen membuatnya tidak punya wajah lagi di hadapan Bastian.

Yerin berlari ke mall. Ia menggunakan dress tertutup dengan lengan panjang. Panjang dress itu sebatas lutut.

“Kau terlambat!” Shani marah-marah pada Yerin yang baru saja datang ke kafe tempat mereka bertemu.

“Maaf,” ucap Yerin merasa bersalah. “Sudah berapa lama kau menungguku?”

Shania berdecak pelan—ia bersindekap. “Baru saja. Tapi kau terlambat!”

“Maaf,” ucap Yerin sekali lagi. “Kau ingin melakukan apa saja hari ini?” tanyanya.

“Aku ingin pergi ke salon dan membeli tas dan pakaian. Tapi aku tidak mau hanya aku yang belanja. Bagaimana denganmu?” tanya Shania.

“Aku…” Yerin berpikir inilah saatnya untuk berbelanja sedikit.

Arsen memberinya uang yang begitu banyak.

Kalau biasanya ia hanya mengantar dan menemani Shani berbelanja, hari ini ia akan berbelanja juga.

Ia juga akan perawatan seperti yang dilakukan Shania.

“Jangan bilang kau belum gajian…” Shani mengeru
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 197

    Datang ke sekolah sudah tidak ada artinya. Eve sudah diterima di Universitas jurusan kedokteran. Kampus tidak jauh dari rumahnya sehingga tidak perlu mencari tempat tinggal baru. Datang ke sekolah hanya bermain dan bercengkrama dengan teman-teman selagi menunggu pengumuman kelulusan. Setiap hari juga, Bastian akan menjemputnya dengan motor. Lalu mengantarnya lagi. Eve memeluk perut Bastian dari belakang. Helm pink yang disiapkan Bastian hanya boleh digunakan olehnya. Eve tersenyum menyandarkan kepalanya di punggung Bastian. Hingga motor pun berhenti tepat di depan rumahnya. Eve berhenti menyerahkan helm pink itu pada Bastian. “Kenapa?” Bastian meneliti wajah Eve yang sedikit murung mungkin. Eve menggeleng. “Tidak…” “Kenapa?” tangan Bastian terulur mengusap pipi Eve. “Katakan padaku.” Bastian menatap rumah Eve. “Orang tuamu belum pulang?” ia turun dari motornya. Menarik Eve ke dalam rumah. “Langsung masuk. Jangan ke mana-mana. kalau mau jajan biar aku yang beli.”

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 196

    Kembali ke rutinitas awal. Yerin kembali bekerja. Sesekali Arsen mengantar dan menjemputnya. Hidupnya jauh lebih tenang. Perlahan ia bisa menerima dirinya sendiri. perlahan juga ia bisa berdamai dengan segala kejadian masa lalunya. Oh ya hampir lupa. Sebentar lagi anak-anak lulus. Tidak terasa….Mereka sudah menjalani berbagai ujian. Sebagian dari mereka juga sudah diterima di universitas impian mereka. Banyak yang memutuskan untuk berkuliah di luar negeri. Sebagian besar mereka pergi ke luar negeri untuk melanjutkan belajar. Termasuk, Bastian yang memutuskan untuk melanjutkan mimpinya di New York. Willie yang berencana mengambil kuliah di sini sembari tetap bermain basket. Gwen yang akan berkuliah bersama Eve meski pada akhirnya mereka berbeda jurusan.Lalu, ada Vando yang akan masuk Akademi Militer. Anak bandel yang menjadi penurut pada ayahnya.Ada Brayson yang akan pergi ke New York mengambil hukum. Lalu, ada Ernando yang katanya tidak akan berkuliah tapi langsung bis

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 195

    21++ “Ahh di sana…” Yerin terbaring di kursi belakang mobil. Atap mobil sudah tertutup. keadaan yang gelap tanpa penerangan membuat suasana semakin panas. Arsen menunduk—menambah satu jarinya masuk ke dalam milik istrinya. “Kamu sudah basah. Kamu pasti sudah membayangkan kegiatan panas kita.” “Aku jadi mesum juga karena kamu…” Yerin membuka lebar kakinya. “Lihat. Kamu menghisap jariku dengan ganas.” Arsen memperdalam gerakan jarinya di dalam istrinya. “Ahh! Lebih cepat sayang…” Arsen menunduk—menyapu milik istrinya dengan lidahnya. Kasar dan basah—bergerak di dalam miliknya. Yerin dibuat pusing dan melayang secara bersamaan. Sentuhan suaminya tidak pernah gagal membuatnya nikmat. “Aku akan… ahh!” Arsen mengangkat kepalanya. “Kamu keluar banyak…” “Puaskan milikku juga sayangku.” Arsen membawa tangan Yerin ke miliknya. Yerin bangkit—berjongkok di hadapan suaminya meski sangat sempit. Arsen membuka kakinya lebar agar Yerin bisa melakukan tugasnya di mobil yan

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 194

    Pulau Jeju. Setelah melakukan perjalanan yang melelahkan. Mereka sampai juga, tepatnya di pantai. Arsen tidak bilang apapun pada Yerin. Saat keluar dari rumah sakit, Yerin tertidur di mobil. Lalu saat bangun…. Sudah berada di Jeju. Mereka menaiki mobil dengan atap yang terbuka. Arsen menyetir sendiri, memutari jalanan yang berada di pinggir pantai. Yerin merentangkan tangannya ke atas. “AAAA!” berteriak dengan gembira. Dulu ia sempat bermimpi melakukan perjalanan ke Jeju bersama teman-temannya setelah ujian selesai. Tapi tidak sampai terwujud. Akhirnya terwujud bersama suaminya sendiri. Arsen memarkirkan mobilnya di tepi pantai. “Hati-hati!” Arsen belum sempat turun. Tapi Yerin sudah berlari kegirangan ke pantai. “Waaah…” berdecak kagum. “Langitnya lagi bagus.” Segera memotret langitnya. Sore hari memang waktu yang sangat pas di pantai. Bisa melihat matahari terbenam dengan ombak yang tenang. Suasana yang sejuk dan angin tidak terlalu berhembus de

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 193

    Ceklek. Pintu terbuka. Woojin menatap Arsen yang masuk ke dalam ruangannya. “Kenapa kau ke sini?” tanyanya. Arsen menaruh kedua tangannya ke dalam saku. “Aku hanya akan menyampaikan pesan istriku padamu. karena dia sangat kesal denganmu. Dia tidak mau berbicara denganmu sendiri dan malah mengirimku ke sin…” Arsen mencoba sabar. Apalagi si Woojin ini terlihat tidak menyukai kedatangannya. “Bagaimanapun, tetaplah hidup.” Arsen memutar bola matanya malas. “Itu pesan Yerin.” Woojin berbaring memunggungi Arsen. “Kalau sudah, pergilah.” Arsen mengerjap pelan. Tangannya keluar dari saku. Mengepal dan akhirnya memukul angin. Padahal tidak terluka, tapi berbaring seperti orang lumpuh saja. Istrinya yang tersayat biasa saja. “Intinya Yerin ingin kau hidup. meski kau sudah membuatku kesal, tapi dia juga ingin kau tetap hidup dan menjalani hidupmu.” Woojin tertawa pelan. “Tahu apa dia tentang hidupku.” “Aku juga tidak tahu hidupmu seperti apa. Tapi semua orang memili

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 192

    “AAAAA WOOJIN BRENGSEK AKU TIDAK AKAN MEMAAFKANMU!” Yerin berlari ke arah Woojin.Ketika melihat Woojin memecahkan gelas, Yerin sudah was-was. Ia tidak memikirkan apapun saat berlari. Mendorong Woojin sekuat tenaga setelah itu mengambil alih serpihan kaca itu hingga tangannya terluka. BRUK! “Saranghae, Yerin-aa..” Woojin terlentang di atas lantai. setelah menyatakan perasaannya, pria itu pingsan.Woojin tidak terluka sama sekali. Justru Yerinlah yang terluka. Telapak tangannya berdarah akibat mengambil kaca itu dari tangan Woojin. “Dasar brengsek!” umpat Yerin melihat Woojin yang sudah pingsan duluan. “Tangan kamu…” lirih Arsen. Mengangkat tangan istrinya yang berdarah dengan gemetar. “Pasti sakit sekali…” Arsen mendongak. Yerin mengerucutkan bibirnya. “Sakit..” “Ayo kita ke rumah sakit.” Pergi ke rumah sakit. Tidak lupa membawa Woojin juga. Arsen buru-buru menjemput Yerin setelah urusannya selesai. Ia teringat dengan wajah Woojin yang tidak asing. Sampai ia membuka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status