Perselingkuhan Suami dan Adik Kandungku

Perselingkuhan Suami dan Adik Kandungku

By:  Putri Bayu Suta  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings
19Chapters
744views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Bagaimana perasaan mu jika suami yang sangat kamu cintai malah berselingkuh dengan adikmu sendiri ? Pasti sungguh menyakitkan bukan ? Itulah yang aku alami saat ini. Berawal dari terungkapnya perselingkuhan antara suami dan adik kandungku sendiri yang membuat hidupku menjadi di liputi oleh rasa kecewa dan sakit hati. Ingin pergi namun tak bisa karena anak yang menjadi alasan utamaku, namun walaupun aku tetap bertahan, aku mempunyai taktik jitu agar dalam kisah ini aku yang tetap menjadi pemenangnya. Penasaran dengan kisah nya ? Yuk baca kisah selengkapnya Happy reading guys

View More
Perselingkuhan Suami dan Adik Kandungku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Putri Bayu Suta
yuk baca kisahnya, penuh drama dan menguras emosi
2023-05-08 10:43:18
1
user avatar
Putri Bayu Suta
rekomended novel
2023-04-27 19:04:23
1
19 Chapters
Bab 1
# Bab 1"Astagfirullah mas, apa yang kamu lakukan ?" Ucapku spontan karena kaget melihat suami ku mas Roni sedang berhubungan badan dengan adikku sendiri tanpa mengenakan sehelai kain pun untuk menutupi tubuh mereka.Aku yang waktu itu baru saja pulang bekerja, dengan keaadan lelah dan capek karena tengah seharian bekerja tiba tiba setibanya di rumah aku di kagetkan dengan pemandangan yang sangat sangat menjijikan.Awalnya aku ingin memberi suprise kepada mas Roni karena hari ini aku tidak bekerja lembur seperti biasanya, dan aku tak memberi tahu mas Roni jika aku pulang cepat karena rencananya aku akan memberi kejutan kepadanya.Namun setelah sampai di rumah, bukannya aku yang memberi kejutan melainkan akulah yang di beri kejutan oleh mas Roni.Pemandangan yang sangat tidak aku sukai. "Eh ka.. kamu udah pulang Rin, Rin u.. untuk masalah ini mas bisa jelaskan, ka.. kamu jangan salah paham dulu ya." Ucap mas Roni dengan gelagapan karena sudah tertangkap basah.Sementara Kartika adikku
Read more
Bab 2
# Bab 2Melihatnya yang terus saja mematung seperti itu, aku langsung saja mengambil langkah untuk lebih tegas lagi kepada mas Roni suamiku yang telah menghinatiku itu.Aku langsung mendorong dengan sekuat tenaga untuk segera keluar dari kamar ini.Setelah ia berhasil keluar dari kamar ini, aku langsung saja menutup pintu kamar ini dengan keras dan tak lupa aku mengunci pintu kamar ini, karena aku takut ia malah masuk lagi mengikuti ke dalam kamar.Melihatku yang masuk ke dalam kamar dan menguncinya, mas Roni tampak panik karena ia langsung menggedor gedor pintu."Ran maafin mas Ran, kamu jangan mengunci pintu dari dalam seperti itu, mas juga mau masuk, tolong buka pintunya Ran." Ucapnya berteriak teriak sambil menggedor gedor pintu kamar ini.Namun aku tak menggubrisnya, aku malah langsung memasuk masukan pakaian milik mas Roni ke dalam koper dengan secepat kilat, karena aku ingin malam ini juga mas Roni segera angkat kaki dari rumahku ini.Setelah selesai ku mengemasi baju mas Roni
Read more
Bab 3
# Bab 3Keesokan harinya aku terbangun dari tidur panjang yang menyedihkan, ku mulai bercermin di depan meja rias ku, ku lihat pantulan diriku yang begitu sangat menyedihkan.Namun aku bertekad untuk tetap bangkit dan tak mau untuk terus menerus terpuruk seperti sekarang ini.Mulai hari ini aku akan menata hidupku kembali, dan aku berencana pada hari ini aku akan melaporkan kejadian malam tadi kepada ibuku, agar ia tahu bahwa anak kesayangannya itu telah melakukan hal hina dan di luar batasannya.Ku mulai hari ini dengan membersihkan diri ku terlebih dahulu.Setelah aku selesai mandi, aku langsung bergegas bersiap siap akan langsung berangkat ke rumah ibuku untuk mengadukan kejadian semalam antara Kartika dan suamiku mas Roni.Setelah siap aku langsung saja keluar dari kamarku dan akan langsung pergi berangkat ke rumah ibuku.Ceklek..Pintu kamar pun mulai terbuka dan aku merasa lega karena mas Roni kini sudah tak ada lagi di depan pintu kamar.Dan dengan tenangnya aku langsung melang
Read more
Bab 4
# Bab 4"Sayang, udah ya peluk pelukannya, sekarang mamah mau ngobrol dulu sama tante Tika, kamu main dulu aja ya sama bi Minah," ucapku dengan lembut kepada putriku Nadia."Iya mah," jawabnya langsung menurut."Bi, bi Minah..." Panggil ku berteriak memanggil nama bi Minah."Iya non ada apa ?" Tanya bi Minah di saat dia telah berada di hadapanku."Bibi tolong bawa Nadia main dulu ya, saya mau ngobrol dulu," ucapku kepada bi Minah."Baik non," jawabnya dengan cepat, dan ia pun telah paham dengan maksudku itu karena ia langsung saja bergegas membawa Nadia pergi bermain di luar."Ayo neng Nadia, kita main di depan teras yuk ?" Ajak bi Minah."Iya ayo bi, mah aku main dulu di teras depan ya mah," ucap putriku dengan wajah senangnya."Iya sayang, jangan main lari larian ya," ucapku masih mencoba bersikap ceria di hadapan anakku."Oke siap bu bos," sahut Nadia sambil ia melangkahkan kakinya di tuntun oleh bi Minah untuk segera ke depan teras rumah.Setelah bi Minah keluar rumah membawa Nadi
Read more
Bab 5
# Bab 5"Ya sudah, ayo mah temani aku, kita ke rumah mbak Rina sekarang, aku mau bertemu dengan mas Roni, agar dia tahu diri bahwa dia sudah tak berarti lagi di mata mas Roni," ucap Kartika yang langsung menggandeng tangan ibuku."Percuma saja jika kamu mencari mas Roni ke rumahku, ia tak akan ada," ucapku sambil tersenyum kecil ke arahnya."Hah tak ada ? Kamu kemanakan dia ?" Tanya Kartika, karena ternyata Kartika tak mengetahui kepergian mas Roni dari rumahku semalam."Aku tidak tahu, cari saja sendiri sampai ketemu, dan untuk mamah aku sangat kecewa ya mah karena mamah terlalu membela anak mamah yang manja ini, dan terimakasih sudah mau menjaga Nadia di saat aku bekerja dan mulai sekarang mamah tak perlu menjaga Nadia lagi, karena aku akan menyewa baby sister untuk menjaganya selagi aku bekerja, aku pamit pulang ma," ucapku dengan nada yang tegas, dan tanpa menunggu mereka berdua berbicara lagi aku pun langsung melangkahkan kaki ku ke arah teras luar untuk mengajak Nadia pergi bers
Read more
Bab 6
# Bab 6Tak menunggu waktu lama akhirnya aku sampai juga di tempat yang aku tuju, kini semua aset dan harta milikku telah aman semuanya dan kini aku tak perlu khawatir dengan apa yang ku punya, karena aku ingin kelak harta itu jatuhnya ke tangan anak ku bukan ke tangan orang orang munafik seperti mas Roni dan Kartika juga ibuku, bagiku semuanya sama saja mereka hanya baik ketika ada maunya saja, apalagi jika mereka tau di hari kemarin aku di angkat menjadi manager dan di fasilitasi mobil yang akan di kirimkan ke rumahku hari ini sebagai inventaris dari kantor untuk ku.Awalnya di hari kemarin aku ingin memberi tahu suamiku dan hari ini jika nanti mobilnya datang aku ingin mengajak mas Roni dan Nadia untuk berjalan jalan, namun rencanaku tak sesuai dengan harapanku karena sepulang kerja kemarin aku malah menyaksikan kejadian yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya."Rin kita mampir dulu yuk ke rumah mbahku ?" Ajak Riri membuyarkan lamunanku."Oh iya boleh Ri," sahutku dengan sedikit t
Read more
Bab 7
# Bab 7Aku semakin aneh dengan mbah Suminten, mengapa ia bisa berkata seperti itu, apakah ia seorang paranormal atau dukun sehingga ia bisa tahu segalanya."Emm.. baik mbah nanti sepulang dari sini saya langsung periksa," ucapku mengiyakan saja.Saat kami sedang mengobrol tiba tiba Riri muncul dari arah dapur dengan membawa teh manis hangat yang berada di atas nampan yang ia pegang."Nih Rin di minum dulu biar relaks," ucap Riri sambil tersenyum ke arahku."Iya Ri, makasih ya." Aku pun langsung menyeruput teh manis yang di bawakan Riri."Habis ini loe mau di anter kemana lagi Rin ?" Tanya Riri.Aku berpikir sejenak, namun aku merasa penasaran dengan apa yang di katakan oleh mbah Suminten barusan."Anter gue ke dokter kandungan ya Ri, habis itu kita langsung pulang aja," ucapku yang sepertinya membuat Riri sedikit terkejut karena saat ia sedang menyeruput teh manis nya ia langsung terbatuk."Uhukk... Hah ke dokter kandungan ? Mau ngapain ?" Tanya Riri spontan.Namun belum aku menjawab
Read more
Bab 8
# Bab 8Ternyata hasilnya garis 1."Huh.. akhirnya aku tak hamil," lirihku sembari bernafas lega."Rupanya apa yang di ucapkan mbah Suminten itu tak benar hingga aku bisa dengan secepatnya menggugat cerai lelaki berengsek tersebut," gumamku dalam hati.Aku pun langsung segera keluar dari kamar mandi dengan wajah yang mulai berseri.Dan aku pun langsung duduk kembali di tempat duduk ku tadi."Bagaimana mbak, apakah hasilnya sudah jelas ?" Tanya dokter muda tersebut."Sudah dok, dan hasilnya negatif," ucapku dengan penuh semangat sambil memberikan hasil testpeck tersebut.Ia pun lalu meraihnya dan melihatnya dengan seksama."Coba saya lihat dulu ya mbak.""Silahkan dok.""Saya rasa mbak memang positif hamil," ucap dokter tersebut secara tiba tiba hingga membuatku menjadi heran karena ku lihat memang garisnya hanya garis 1."Sini coba mbak perhatikan dengan seksama, ini terlihat seperti ada 2 garis namun yang satunya terlihat masih sangat samar, jadi untuk meyakinkan mbak sedang hamil at
Read more
Bab 9
# Bab 9Aku dan Riri pun langsung segera pulang dan tak lupa kami mampir terlebih dahulu ke toko boneka untuk membeli boneka beruang besar pesanan putriku Nadia.* * * *Tok tok tok"Assalamu'alikum."Setelah sampai di depan rumah dan setelah Riri langsung berlalu pulang kembali ke rumahnya aku pun langsung mengetuk pintu dan tak lupa mengucap salam."Waalaikumussalam," sahutan dari dalam rumah dengan serempak dan bersemangat.Dan tak lama kemudian pintu pun terbuka dan Nadia langsung menyambutku dengan penuh semangat."Yey mamah udah pulang dan bawa boneka yang aku mau," ucapnya dengan sangat bersemangat dan gembira"Iya sayang, yuk masuk," ajak ku kepada anakku yang tengah berlari dan kini berada di luar menyambut kedatanganku."Iya mah yuk," sahut putriku dengan cerianya.Namun saat aku akan menutup pintu rumah ini tiba tiba ku lihat seseorang dari arah sebrang jalan sana sedang memperhatikanku.Orang itu tak lain dan tak bukan adalah mas Roni, suami yang telah menghianatiku dan ju
Read more
Bab 10
# Bab 10Ku buka secarik kertas itu dan ternyata isinya.."Sayang, maafkan mas. Mas khilaf, sekarang mas sadar mas telah berlaku dzolim, mungkin memang sulit untuk memaafkan kesalahan besar yang telas mas lakukan, namun mas mohon tolong terima mas kembali, mas janji gak akan membuat mu kecewa lagi, bila kamu mau memaafkan mas dan kita kembali sama sama lagi maka mas tunggu kamu di taman komplek depan pukul 4 sore nanti." Tulisnya dalam secarik kertas tersebut.Sebenarnya sangat sulit untuk memaafkan suamiku yang telah menghianatiku itu, namun harus bagaimana lagi aku begitu bingung karena aku sedang mengandung."Apa kata orang nanti jika aku bercerai dan nanti aku melahirkan anak ini tanpa adanya seorang pendamping bisa bisa aku di tuduh yang tidak tidak oleh warga karena janin yang ada di dalam rahim ku ini masih sangat kecil dan orang orang belum mengetahui kehamilanku ini." Pikirku dalam hati karena aku harus benar benar matang memikirkan ini semua.Setelah aku berpikir sejenak dan
Read more
DMCA.com Protection Status